BRAK..
Suara itu membuyarkan lamunan Ruhy.
"Astaga." Kaget Ruhy karena suara itu terdengar nyaring.
"Sorry, gue sengaja. Abis lo melamun aja dari tadi ngeliatin anak baru." Ucap Bella sambil menahan tawa.
"Eh, nggak kok. Siapa juga yang ngeliatin anak baru itu." Ucap Ruhy dengan salah tingkah.
"Semuanya sudah jelas dari tingkah lo, Hy." Ucap Nadin.
Dan mendapat tawa dari Bella dan Tania. Sedangkan Juno masih setia melihat kearah Ian dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Jun." Panggil Ruhy.
"Iya Kak." Jawabnya dengan sikap yang cuek.
"Lihat apa sih?" Ucap Ruhy dengan penasaran.
"Nggak liat apa-apa. Lanjut makan aja." Ucap Juno dengan tingkah laku yang kurang menyakinkan.
mereka semua makan dengan canda tawa, tiba-tiba..
"Ruhy."
Seketika Ruhy menoleh ke sumber suara. Jantung Ruhy berdegup lebih cepat dan tidak beraturan. Rasanya sangat senang dan bahagia dia memanggil nama Ruhy.
"Ruhy." Panggil nya
"Eh, iya Ian." Ucap Ruhy dengan gelagat yang sangat mudah diartikan.
"Boleh gue bicara sebentar?" Tanyanya kepada Ruhy.
"Kalau mau bicara, iya disini aja. Gitu aja kok susah banget." Ucap Juno dengan ketusnya.
"Apa sih, Jun." Ucap Ruhy yang sedikit nggak enak hati kepada Ian.
"Em iya udah kalau gitu, nanti kita ketemu aja di Rainbow Cafe aja. Nanti gue bicara disana masa lo." Ucap Ian yang mendapat anggukan dari Ruhy dan tatapan sinis dari Juno.
"Kalau gitu, gue pergi dulu." Ian pun pergi menjauh.
"Wah, kayaknya ada yang berbunga-bunga nih." Ucap Tania.
"Apaan sih, Tan."
"Tuh pipi blushing amat, Blush on nya ketebalan Hy?" Ucap Nadin dengan menahan tawa.
"Mana pernah gue pakai Blush on ke sekolah." Jawab Ruhy dengan sedikit melirik kearah Juno yang terlihat kesal.
"Iya udah yuk kita ke kelas." Kata Bella
Pelajaran dimulai dengan tenang. Entah kenapa jika pelajaran semua yang Ruhy pikirkan sirna begitu saja. Ruhy hanya fokus pada pelajaran dan tidak memikirkan hal yang lainnya.
Hingga tak terasa bel pulang pun berbunyi.
Seperti biasa Ruhy, Juno dan Tania berjalan menuju pintu gerbang sekolah sambil berbicara dan bercanda.
"Ruhy." Panggil seseorang yang berada didepan gerbang.
"Eh Ian, ada apa?" Tanya Ruhy keheranan.
"Lo lupa? Kita kan mau ke Cafe."
"Oya, gue lupa." Ucap Ruhy sambil menepuk keningnya.
"Iya sudah kalau gitu, Juno aku pulang sama Ian iya." Bujuk Ruhy kepada Juno.
"Nggak boleh, dia-kan anak baru. Kita belum sepenuhnya kenal sama dia." Jawab Juno dengan ketus
"Boleh iya Juno, adikku yang paling ganteng." Rayu maut Ruhy dikeluarkan dengan sedikit permainan mata.
"Duh, kalau sudah kayak gini. Mana bisa aku tolak." Batin Juno.
"Iya oke, tapi Kakak harus pulang sebelum jam 6" Kata Juno.
"Baiklah adikku. Bye" Ucap Ruhy dengan lambaikan tangannya dan memasuki mobil Ian.
Di perjalanan Ruhy hanya memandang kearah jendela, karena Ruhy sangat gugup didekat Ian. Apa ini cinta? Ah tidak mungkin. Ruhy sudah kubur dalam-dalam perasaannya untuk siapapun. Tapi kenapa jika didekat Ian rasanya nyaman sekali, padahal baru kenal.
Tidak terasa sampailah di Rainbow Cafe.
"Mau minum apa?" Tanya Ian.
"Drink Chocolate."
"Oke, gue pesanin dulu." Ucap Ian yang mendapat anggukan dari Ruhy.
Setelah menunggu, pesanannya pun tiba.
"Em, katanya lo mau bicara?" Ucap Ruhy yang memecah keheningan.
"Nggak, gue nggak mau bicara. Gue hanya ingin bersama lo aja." Ucap Ian sambil tersenyum manis.
Deg..
"Oh Tuhan, kenapa senyumnya manis sekali." Batin Ruhy.
"Ruhy, boleh nggak gue minta nomer lo?" Tanya Ian.
"Em, boleh. Ini kartu nama gue." Ucap Ruhy sambil menyodorkan kartu nama.
"Makasih" Ucap Ian sambil mengambil kartu nama Ruhy.
Setelah selesai, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah. Ian mengantar Ruhy pulang karena hari sudah semakin sore.
"Makasih sudah diantar pulang." Ucap Ruhy yang masih didalam mobil Ian.
"Gue yang harusnya bilang makasih, karena lo mau jalan sama gue." Ucap Ian. Ruhy hanya mengangguk dan pergi keluar dari mobilnya.
Didepan pintu rumah.
"Senang banget kayaknya." Ucap seseorang yang Ruhy kenal.
"Ih, Juno. Kakak kaget tau."
"Iya, iya maaf. Senang iya bisa jalan sama Ian." Ucap Juno dengan penuh kekesalan dari nada bicaranya.
"Eh kamu bilang apaan sih." Ucap Ruhy dengan pipi yang blushing.
"Kak, Juno ingatkan. Kita nggak boleh dekat-dekat sama lawan jenis kita selain Keluarga. Kakak kan ingat apa yang Papa bilang."
"Iya, Kakak ingat. Kalau sampai kita dekat atau pacaran, kita nggak boleh sekolah bahkan keluar rumah. Kakak tau itu." Ucap Ruhy dengan nada kesal.
"Nah, itu Kakak tau."
Ruhy melangkahkan kaki menuju ke kamar untuk membersihkan diri.
"Kak, aku masuk iya." Ucap Juno didepan pintu kamar Ruhy.
"Masuk aja."
"Kak, besok kita jalan yuk. Besok kan hari minggu. Tapi hanya aku sama Kakak aja, nggak boleh ada yang lain." Bujuk Juno.
"Boleh."
"Yey, kalau gitu Juno pergi ke kamar dulu." Ucap Juno dengan penuh kegirangan. Dan Ruhy hanya mengangguk.
**********
Hari minggu yang cerah, Ruhy tetap harus bangun pagi. Ruhy melakukan ritual setiap paginya. Setelah selesai, terdengar suara telfon Ruhy berbunyi.
Akupun mengangkat telfon.
"Hallo, siapa ini?" Tanya Ruhy.
"Pagi, Ruhy." Suara diseberang
Deg.. "Ini kan suara Ian". Batin Ruhy.
"Pagi." Jawab Ruhy dengan senyuman yang mengembang.
"Hari ini lo mau kemana?" Tanya Ian
"Hari ini gue mau jalan sama Juno."
"Boleh, gue ikut?"
"Maaf Ian, kata Juno dia mau jalan sama gue aja berdua. Maaf iya." Ucap Ruhy dengan perasaan bersalah.
"Iya, nggak apa-apa. Semoga menyenangkan iya. Gue tutup dulu. Bye."
"Bye."
Ruhy turun menuju meja makan.
"Eh tumben Mama sama Papa dirumah." Ucap Ruhy dengan keheranan.
" Iya, sayang. Inikan hari minggu." Kata Papa Ruhy.
"Biasanya hari minggu juga, Papa sama Mama ada kerjaan kan." Ucap Ruhy. Papa sama Mama hanya saling pandang dengan tatapan yang sangat sulit diartikan.
"Iya, sudah yuk Jun kita langsung pergi aja. Sudah jam 8 nih." Ajak Ruhy kepada Juno
"Nggak sarapan dulu, sayang?" Tanya Mama
"Nggak, Ma. Nanti aku sama Juno makan diluar aja." Jawab Ruhy dengan senyuman.
"Iya sudah kalau gitu kami pamit dulu." Sambung Ruhy.
Ruhy dan Juno pun pergi ke restoran untuk sarapan. Setelah selesai, mereka pergi ke mall untuk membeli beberapa keperluan sekolah dan berbelanja.
"Jun, Kakak lagi badmood nih." Ucap Ruhy kepada Juno dengan cemberut.
"Bilang aja Kakak mau dibeliin novel. Gitu aja kok cemberut."
"Kamu tau aja Dek." Jawab Ruhy yang kembali tersenyum.
"Iya, sudah. Kita cari novelnya dulu setelah itu kita langsung belanja." Ucap Juno
" Yey, ayo." Ucap Ruhy dengan penuh kegirangan.
"Dasar aneh banget Kakak gue. Masa badmood pelariannya ke novel bukan ke suatu tempat gitu." Batin Juno
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Nova
brodher complex ya thorrr
2020-05-31
1