BAB 5 Kepagian

"Kalian lagi bahas apa?" Tanya Dirga yang baru sampai di meja makan.

"Itu kak, lagi ba..." Ucapan Alesa langsung terpotong. "Gak bahas apa-apa kok sayang. Lagi basa basi aja, sambil nunggu kamu datang." Ucap Mama memberi isyarat pada Alesa dan Alvaro.

Kedua orang yang di beri isyarat hanya mengutuk dalam hati, dan menggangguk pelan.

"Oh yah Ma. Tadi Sia ke sini, kok gak, makan bareng?" Tanya Dirga sambil melirik Zelisia yang berada di ruang TV.

"Oh, itu. Katanya dia mau makan makanan kesukaannya sambil nonton film. Kalau gak salah, film kesukaan dia 'kan udah di tayang sekarang ini?!" Ucap Papa yang mengambil lauk dan meletakannya di dalam piringnya.

"He'em, kalian tau sendiri 'kan, adik kalian itu suka bet sama film action, jadi gitulah." Ucap Mama sambil terkekeh pelan.

"Aku baru tau kalau Sia suka film action." Ucap Dirga, kemudian memasukan makanan kedalam mulutnya.

"Udah, jangan ngobrol lagi!" Ucap Papa tegas, dan mereka langsung diam, dan menikmati makanannya. Sedangkan seseorang sejak tadi melihat dengan intens interaksi mereka, siapa lagi kalau bukan Zelisia.

Zelisia tidak bisa mendengar pembicaraan mereka, tapi dia cukup tau bahwa itu adalah keluarga bahagia yang sedang makan malam bersama.

"Cih, keluarga." Ucap Zelisia dengan tatapan jijik, dan kembali menikmati film yang di tampilkan di TV, sesekali memasukan makanan kedalam mulutnya.

✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

Pagi pagi sekali, Zelisia sudah bangun, bahkan dia sudah lengkap dengan seragamnya, dan sekarang dia sedang duduk di meja belajarnya. Sepertinya tadi malam dia terlalu mengantuk untuk mengerjakan tugasnya.

"Untung gw bangun pagi, dan masih sempat buat ngerjain tugas sekolah." Ucap Zelisia sambil memasukan bukunya kedalam tas yang akan dia bawa ke sekolah.

"Sip, beres. Waktunya berangkat." Ucap Zelisia sambil menggendong tasnya dan berjalan keluar dari kamarnya.

"Na na na na~ Bangun pagi~ Ku terus mandi... La la la. Tidak lupa menggosok gigi... Na na na na na na na~" Zelisia berjalan keluar dari rumahnya sambil bersenandung ria, rumah yang terlihat begitu sepi membuat Zelisia lebih leluasa (Wajar kalau sepi, baru jam 05:37, masih pada bobo).

Zelisia langsung menunggangi kuda besi yang dia keluarkan dari garasi yang di isi oleh banyak kendaran roda dua maupun roda empat sebelumnya. Dan taulah tanggapan Zelisia saat melihat atau menemukan sesuatu yang mewah. "Emang kehidupan orang kaya, ckck."

Zelisia berhenti di cafe, tempat dimana dia berkerja sekarang, dan yah, cafe itu masih tutup. Orang masih jam lima lewat, orang masih pada ngebo lah.

"Hah~ batal ngopi dah gw~" Gumam Zelisia yang kembali mengenakan helmnya, dan pergi dari sana. Zelisia memilih langsung kesekolah, siapa tau kantinnya udah buka, dan dia bisa meminum secangkir kopi. 'Pagi tanpa kopi itu berat kawan.'

Jam enam tepat, Zelisia sampai di area sekolah. Dia langsung memarkirkan motornya, dan berlari kearah kantin, dan berharap kantin sudah dibuka, dan benar saja, kantin baru saja dibuka. Emang keberuntungan setelah kesialan.

"Bu kantin, Zel mau pesan kopinya satu." Ucap Zelisia dari belakang bu kantin yang sedang sibuk meletakan barang yang akan dia perlukan nantinya.

"AAAAAA... HANTUUUU!!" Teriak bu kantin kaget saat mendengar suara Zelisia yang berada tepat di belakangnya.

"Syuuuttt, diem bu. Ini Zel, bukan hantu, astaga." Ucap Zelisia yang membalikan tubuh bu kantin secara paksa menghadap dengan dirinya, dan menggeleng pelan sambil menutup mata saat melihat ekspresi terkejut bu kantin. 'Hah, cantik cantik gini kok, gw malah dikira hantu sama bu kantin, astaga.' Batin Zelisia.

"Astaga non Zel. Bikin ibu kaget aja kamu. Kamu mau bikin ibu cepat mati yah?" Ucap bu kantin menatap Zelisia dengan kesal.

"Hehe, maap bu, Zel gak sengaja. Zel cuma mau pesan kopi tadi." Jelas Zelisia sambil cengar cengir ala Zelisia.

"Yaudah, non Zel duduk dulu. Ibu buatin kopinya dulu." Ucap bu kantin. Zelisia pun langsung duduk di meja yang tidak begitu jauh dari dapur kantin itu, jadi bu kantin tidak perlu berjalan jauh untuk mengantar kopinya.

"Non, ini kopinya." Ucap bu kantin sambil meletakan pesanan Zelisia di depan Zelisia.

"Makasih bu." Ucap Zelisia sambil tersenyum manis ke arah bu kantin, dan kembali fokus ke layar ponselnya.

Saat ini Zelisia sedang fokus mencari tau tentang tokoh-tokoh penting dalam novel ini. Yang paling penting, dia bisa mengetahui wajah mereka, agar saat bertemu, dia bisa menghindari para manusia berdarah dingin, yang tidak memiliki hati nurani itu.

Setelah setengah jam Zelisia duduk di kantin sambil menikmati kopinya dengan perlahan, Zelisia akhirnya memilih untuk pindah kekelasnya, karena siswa/i sudah mulai berdatangan.

"ZELL?!"

Saat akan memasuki kelasnya, Zelisia menghentikan langkahnya karena seseorang meneriakkan namanya. Zelisia mengedarkan Pandangannya mencari seseorang yang baru saja memanggilnya, dan pandangannya jatuh pada seorang gadis yang sedang berlari kecil kearahnya. Dia menatap gadis itu dengan sebelah alis yang terangkat 'Kenapa?' Itulah kira-kira arti tatapan Zelisia.

"Hahhh... hahh..." Gadis itu berhenti di depan Zelisia dengan posisi sedikit membungkuk, dengan kedua tangannya bertongkat pada lututnya sambil melihat lantai, berusaha menetralkan nafasnya.

"Hm?" Zelisia hanya bergumam menatap gadis yang sudah berada di depannya.

"Kamu ke... kepagian lagi yah?!" Tanya gadis itu yang mulai berdiri tegap dan menatap Zelisia.

"Iya, kenapa emang?" Jawab Zelisia yang di akhiri pertanyaan.

"Gapapa sih, hehe." Ucap gadis itu yang cengar cengir tidak jelas. "Oh yah Zel, kamu tau gak, kalau hari ini kelas kita bakal ada siswa baru?!" Ucap gadis itu yang terdengar antusias sambil mengikuti langkah Zelisia yang berjalan ke tempat duduknya.

"Siswa baru?" Beo Zelisia sambil melirik gadis yang berada di sampingnya itu.

"Iyah. Katanya sih, dia dari luar Negri." Ucap gadis itu sambil melihat ekspresi Zelisia.

"Dasar tukang gosip." Ucap Zelisia sambil menggeleng pelan, karena teman sebangkunya itu begitu update, padahal dia gadis yang terlihat polos, dan tidak begitu peduli dengan gosip-gosip yang sering beredar tidak jelas.

"Aku tidak sedang bergosip Zel. Tapi saat aku berjalan ke kelas, banyak siswa/i yang membicarakan tentang murid baru itu, jadi aku hanya berbagi informasi denganmu, aku tidak bergosip!" Ucap gadis itu dengan wajah tertekuk, dan Zelisia hanya terkekeh melihat sifat kekanak-kanakan gadis itu.

'Anak pindahan dari luar negri? Apakah itu mereka? Huft... Aku harus sekuat tenaga tidak terlibat masalah apapun dengan mereka, jika memang itu mereka. Aku harus bersifat biasa saja, dan jangan pedulikan mereka. Anggap saja mereka tidak ada, agar aku bisa hidup lebih lama. Setidaknya aku tidak mati konyol seperti sebelumnya.' Batin Zelisia yang menghela nafas pelan.

"Eh, Zel." Panggil gadis yang di sampingnya, yang sedang sibuk dengan tasnya itu.

"Kenapa?" Tanya Zelisia mengkerutkan keningnya saat melihat ekspresi panik gadis itu.

"I... ini Zel, ka... kayaknya aku lupa bawa catatan kimia ku. Gimana nih? Mana hari ini Bu Zar periksa catatan lagi?! Kalau gak ada catatan, nanti nilaiku bakal di potong." Ucap gadis itu panik karena tidak bisa menemukan bukunya.

"Yaudah, balik lagi buat ambil bukunya. Lagian masih 20 menitan lagi baru mulai. Masih waktu buat ambil buku lo." Ucap Zelisia dengan nada yang sedikit santai.

"Tapi aku gak bisa panggil supir lagi buat jemput aku, karena pak supir harus antar ayah ke kantor. Kalau jalan kaki dari sini, bakal makan banyak waktu." Ucap gadis itu dengan nada putus asa.

"Gw bawa kendaraan, gw bisa antar lo balik." Ucap Zelisia yang bangkit dari duduknya, dan mengenakan jacketnya.

"Ini... beneran gapapa Zel? Kamu gak bakal turunin aku di tengah jalan 'kan?" Ucap gadis itu takut takut.

"Di mata lo, gw orang jahat Ka?" Tanya Zelisia menatap gadis itu, yang langsung di balas gelengan oleh gadis itu.

"Gak, bukan gitu Zel..." Ucap gadis itu yang sepertinya akan mulai berbicara panjang lagi. Tau hal itu, Zelisia langsung memotong ucapannya. "Yaudah kalau gitu, kita berangkat sekarang. Kalau gak, kita bisa ketinggalan pelajaran pertama nanti." Ucap Zelisia yang berjalan lebih dulu.

Nama : Mustika Husna Harsha

Umur : 16 Tahun

(Dia teman sebangku Zelisia yah. Yang di BAB 1, dia bawa Zelisia ke UKS).

Terpopuler

Comments

Manusia

Manusia

Kalo lo ngehindar nnti cepet dong tamatnya, author nya pasti mempertemukan lo dngn mreka sih🗿pasti

2023-04-26

1

Manusia

Manusia

Dikasih informasi gratis malah dibilang gosip😊zeliciot anj,kan lumayan

2023-04-26

1

Manusia

Manusia

Ngotak lah anj😭jam 5 pagi siapa yg buka

2023-04-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!