BAB 3 Tiba-tiba Jadi Anak Sultan

Kondisi kantin sudah terlihat sepi, karena jam istirahat sudah berakhir sejak beberapa menit yang lalu, dan hanya terlihat beberapa siswa yang bersantai disana, untuk menghindari pelajaran yang sedang berlangsung sekarang. Lain halnya dengan Zelisia yang baru sampai di kantin, dan memesan makanan.

"Hoooaaammmm" Untuk kesekian kalinya Zelisia menguap. "Nj*rr, gw belum puas tidur, tapi cacing piaraan gw udah pada demo." Gumam Zelisia sambil mengelus perutnya yang beberapa kali mengeluarkan bunyi gemuruh.

✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

Setelah mengisi perutnya, yang terus menerus berbunyi, Zelisia langsung kembali ke kelasnya. Sebar-barnya Zelisia, dia tidak akan membolos kelas dalam kondisi apapun. Mengingat dulu dia hanya siswi yang di terima karena beasiswa, membuat dia selalu tertib akan waktu, dan belajar adalah hal nomor satu. Apapun kondisinya, selagi Tuhan memberinya kesempatan untuk belajar, kenapa harus disia siakan?

Zelisia langsung memasuki kelasnya, dan benar saja, sudah ada guru yang mengajar di sana.

"Dari mana kamu? Kenapa baru masuk kelas?" Tanya guru itu sambil melipat tangannya di depan dada.

"Maaf pak. Tadi saya tidak enak badan, dan beristirahat di UKS. Tapi saya sekarang sudah merasa lebih baik." Ucap Zelisia dengan nada menyesal. Yah, wajah Zelisia memang terlihat sedikit pucat, jadi alasannya pasti di terima.

"Hm, baiklah, alasan kamu bisa di terima. Duduklah di tempatmu, jika kamu merasa tidak sehat lagi, saya akan meminta seseorang untuk mengantarmu ke rumah sakit." Ucap guru itu.

"Baik pak. Makasih." Ucap Zelisia yang langsung berjalan ke tempat duduknya.

"Zel, kamu benaran udah gapapa?" Tanya gadis yang duduk disampingnya dengan raut cemas yang terlihat jelas di wajahnya. Zelisia hanya tersenyum tipis dan mengangguk sekilas sebagai jawaban.

"Huft, syukurlah." Ucap gadis itu menghela nafas lega setelah mendapat anggukan singkat dari Zelisia.

"Nama lo?" Tanya Zelisia yang bingung harus memanggil apa.

"Hah? Oh, namaku Mustika Husna Harsha. Kenapa emang?" Jawab Mustika yang di akhiri sebuah pertanyaan.

"Oh, gapapa, nanya doang." Ucap Zelisia yang langsung melipat kedua tangannya di atas meja, dan meletakan kepalanya di atas lengannya.

'Kalau gak salah, Zelisia yang sekarang ini belum muncul sama sekali di dalam novel itu. Ini belum sampai ke prolog cerita yang mengenaskan itu.' Batin Zelisia yang memikirkan alur cerita novel itu.

'Ini bagus. Itu artinya gw belum temenan sama tuh tokoh antagonis sama anteknya. Gw juga belum ketemu sama tokoh tokoh utama dari cerita ini. Dengan ini, gw bisa ubah alurnya sesuka hati gw. Untuk sekarang, gw harus tau seperti apa hubungan nih anak sama orang orang di sekitarnya. Gw harus pelajari pandangan orang orang ke nih anak.' Batin Zelisia.

✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

"G*la, g*la, g*la?! Nih rumah apa istana nj*rrr?!" Gumam Zelisia tercengang melihat bangunan yang ada di depannya.

"Gu... gw tinggal di sini? Anj*rrr!!! Mimpi gw ketiban rejeki nomplok pasti. Mendadak gw jadi anak sultan, wkwk." Ucap Zelisia dengan mata berbinar.

"Non, kok masih disini?" Tanya seorang pria yang menjadi supir untuk mengantar jemput Zelisia.

"Oh, gapapa pak. Kalau gitu, Zeli masuk dulu yah." Ucap Zelisia sambil menunduk sekilas dan langsung mamasuki mansion megah itu.

"Misi, numpang berak." Ucap Zelisia yang perlahan membuka pintu besar itu. Pemandangan pertama yang dia lihat adalah ruangan megah, dengan beberapa lemari rak yang di isi oleh koleksi dan hiasan, seperti bunga dan figura. Di dinding ruangan yang super luas itu juga di gantung beberapa lukisan dan foto keluarga.

"G*la?!" Gumam Zelisia kagum dengan pemandangan di depannya. Melangkah dengan perlahan, dan menatap setiap sudut rumah itu dengan penuh kekaguman. "Bahkan ada liftnya anj*rrr. Udah kaya hotel bintang lima aja. Emang kehidupan orang kaya... Ckck." Gumam Zelisia antara kagum dan tak percaya.

Zelisia menaiki tangga itu dengan perlahan, matanya masih senantiasa berputar menatap kagum arsitektur mansion itu. (Wajar ya gess, gak pernah liat barang mahal, sama kek authornya😌).

Zelisia berjalan menelusuri lorong lantai dua, dan berhenti di depan sebuah pintu coklat, yang sudah di pasang papan nama "Zelisia Winston". Tangan Zelisia terulur memegang gagang pintu ruangan itu, sebelum mmemuta knop pintu, dia menarik nafas dalam dalam, kemudian menghembuskannya panjang.

Perlahan dia mendorong kenop itu ke bawah, dan mendorong pintu itu kedalam, dan terbukalah pintu ruangan itu yang menjadi kamarnya. "G*la?!" Gumam Zelisia sambil menutup mulutnya menggunan telapak tangannya yang bebas.

Kamar yang bergitu luas, dengan desain yang teramat mewah, siapa yang tidak akan tercengang melihat kemewahan ini?!

PLAKK

"As*! Sakit nj*rrr?! Fiks, ini bukan mimpi, ini nyata." Ucap Zelisia sambil mengelus pipinya yang terasa panas setelah di tampar.

Zelisia menutup pintu kamarnya dan berjalan menuju meja belajar. "Wehhh, nih anak rajin bet. Catatannya gak ada ya g bolong. Tugasnya juga udah di kerjain semua." Gumam Zelisia yang membolak balik semua buku yang tersusun di atas meja. "Ini juga pulpennya, bermerek semua. Parah. Emang kalau barang barang sultan, selalu bermerek yah." Ucap Zelisia sambil mengambil tempat yang di isi oleh beberapa pulpen.

"Lama lama, mata gw bisa buta, gara gara liat barang barang mewah yang menyilaukan mata." Gumam Zelisia sambil mengusap matanya dengan lembut.

Zelisia beranjak dari meja belajar itu, dan berjalan kearah sebuah pintu putih di kamar itu. Zelisia membuka pintu itu, dan terlihat pakaian yang berjejer, layaknya toko pakaian, dan tas tas mewah yang tersusun rapi di dalam dua buah lemari kaca. Juga ada dua buah rak lainnya, yang di isi oleh barbagai jenis sepatu. Zelisia hanya bisa menjatuhkan rahangnya ketika melihat isi ruangan itu.

"Anj*rrr, gw mau pingsan. Gak kuat gw di giniin." Ucap Zelisia dramatis. "Kalau gini lama lama, bisa bisa gw lupa diri." Gumam Zelisia memejamkan matanya sambil menggeleng pelan. "Ini kalau gw jual semua, gw jamin dah, gw bisa beli satu hotel buat bisnis." Lanjutnya lagi.

Zelisia langsung memasuki ruangan itu, dan mulai mengambil beberapa set pakaian untuk di coba.

"Anj*rr, gw imut bet pakai nih baju. Berasa jadi bocah 8 tahunan gw, wkwk." Ucap Zelisia sambil terkikik geli melihat pantulannya di cermin besar itu.

"Eh, kok muka nih anak agak mirip sama muka gw yah? Cuma pipi gw gak segembul ini." Ucap Zelisia sambil menatap wajahnya yang terlihat mirip dengan wajahnya yang dulu.

...(Ini muka dia yang dulu)...

...(Muka dia sekarang)...

"Ihhh, muka ni anak gemes bet, kek bocah. Pasti banyak yang naksir." Ucap Zelisia sambil berpose di depan cermin itu. Zelizia mengganti bajunya lagi, dan mulai berpose.

Zelisia mencoba semua outfit yang menurutnya cocok dengan karakternya. "Cape oi, dahlah. Gw capek gonta ganti baju mulu." Ucap Zelisia yang memilih keluar dari ruangan itu.

"Huft, nih rumah emang gak ada penghuninya yah? Dari tadi gw cuma liat pekerja doang, kayak gak ada majikan dah nih rumah." Gumam Zelisia yang merebahkan dirinya di kasur king size itu.

Terpopuler

Comments

Manusia

Manusia

Tanpa lu jual jg udh bisa bego😞😞kan lu horang KayA

2023-04-26

1

Manusia

Manusia

Knp ga dicubit aja cok😭

2023-04-26

1

Manusia

Manusia

Ada novel didalam novel 😭😭mungkin didalam novek yg lu baca lu figuran, tpi di novel ini lo pemeran utamanya

2023-04-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!