BAB 2 Bangun Dari Kematian

"Eh, Zel. Bangun?!" Bisik seseorang sambil menusuk nusuk lengan seorang gadis yang sedang tidur di saat pelajaran sedang berlangsung.

'*W*ah, gawat! Zelinya gak bangun bangun. Mana gurunya jalan kesini lagi.' Batinnya gadis itu, sambil menatap takut guru itu, dan berahli menatap gadis yang tertidur itu dengan tatapan khawatir.

BRAAKKK

Guru itu langsung menggebrak meja gadis yang sedang tertidur pulas itu, yang sontak membuat gadis itu terbangun dari mimpi indahnya.

"WAASYUHH! AJ*RRR! B*NGK*! Gak tau orang lagi mimpi indah, apa?!" Zelisia yang langsung berdiri, dengan mata yang masih terpejam. Semua siswa siswi yang menyaksikan itu, melongo tak percaya.

"Kamu..." Geram guru itu menatap Zelisia sengit.

"Hoaaammmm." Zelisia menguap dengan tangan kanannya terangkat ke atas, dan telapak tangan kirinya menutup mulutnya yang terbuka lebar. Mata Zelisia perlahan terbuka, dia membuka tutup matanya berulang kali untuk mengumpulkan kesadarannya.

"ZELISIA!!!" Teriak guru itu yang mulai kesal dengan tingkah Zelisia yang seolah tidak mempedulikannya.

Zelisia membuka matanya, dan menatap guru itu dengan sedikit kerutan yang tercetak di antara alis gadis itu. "Apaan sih om? Ganggu orang tidur aja." Ucap Zelisia menatap guru itu sengit, dan masih tidak memahami kondisi.

"Am, om, am, om. Saya bukan om kamu?!" Ucap guru itu dengan nada yang sangat kesal.

Zelisia merotasikan matanya jengah. 'Apa apaan nih orang?! Datang datang, langsung gebrak meja orang sebarangan!! Marah marah gak jelas lagi! Gak tau orang lagi mimpi indah apa?!' Batin Zelisia dengan kesal menatap guru itu.

"Kamu!!! Sekarang kamu keluar dari kelas saya?!" Ucap guru itu dengan kesal sambil, menunjuk pintu kelas, dengan mata yang masih manatap Zelisia nyalang.

"Ehh, emang salah gw apaan woi?! Dan lo juga siapa hah?! Berani bet lo suruh suruh gw keluar kelas!" Ucap Zelisia nyolot, menatap guru itu tak kalah tajam.

"Saya guru di sini kalau kamu lupa?!" Ucap guru itu yang menjeda sebentar. "Kalau kamu gak mau keluar, saya yang keluar. Dan yah, jangan harap saya akan mengajar di kelas ini lagi?! Paham kalian!!" Ucap guru itu senantiasa menatap Zelisia tajam.

"Ehhh, Zelisia. Keluar lo... Jangan sampai cuma gara gara lo, kita gak bisa ikut pelajaran bahasa lagi?!" Ucap salah satu siswa menatap Zelisia tak suka. Sontak semua murid yang sejak tadi hanya menyimak, langsung berkicau.

"BENER TUH. HUUUUU, LO AJA YANG KELUAR ZEL?!" Sorak murid murid yang ada di kelas itu. Sedangkan Zelisia menyerngit tanda bingung.

'Lah, gw nyasar di mana woi?! Jelas jelas ini bukan kelas gw. Wahh, jangan bilang gw nyasar ke kelas lain dan gak sengaja ketiduran di sini.' Batin Zelisia yang menepuk dahinya, kemudian cengar cengir gak jelas ke arah guru itu.

"Eh, sorry pak. Kayaknya saya salah kamar... Ehh, maksudnya salah kelas." Ucap Zelisia sambil senyam senyum tidak jelas. Sedangkan mereka yang ada di kelas itu menatap Zelisia heran. (Salah kelas apaan? Itu 'kan emang kelas dia nj*rrr).

"Em kayaknya teman saya kurang sehat pak. Saya akan membawa Zeli ke UKS dulu pak". Ucap gadis yang duduk di samping Zelisia.

"Sekalian bawa ke RSJ Ka. Kayaknya temen lo satu itu, punya masalah mental". Ucap salah satu siswi dengan nada menyindir, dan tatapan sinis dia tujukan pada Zelisia.

"BWAHAHAHA"

Tawa murid di kelas itu ketika mendengar ucapan Riska yang selalu menusuk seperti biasanya.

"Bengek anj*rrr, bwahaha."

"Bisa jadi tuh Ris, wkwk."

Tak mempedulikan celotehan human human di kelas itu, gadis itu langsung menyeret Zelisia keluar dari kelas itu. Sedangkan Zelisia masih berkecamuk dengan pikirannya dan tanpa sadar mengikuti langkah gadis itu.

Hal terakhir yang Zelisia ingat adalah, dia membaca sebuah novel yang menurutnya sangat Kampungan, kemudian.... Mungkin dia tertidur karena terlalu bosan dengan novel itu. Yah...

Tapi kenapa sekarang posisinya bisa berada di kelas? Jelas jelas sekarang masih libur musim panas. Dan lagi, bukan kah dia sudah lulus SMA? Kenapa sekarang posisinya dia ada di kelas. Terlebih lagi, di lihat dari postur murid murid di kelas itu, mereka sepertinya dua tahun lebih muda darinya.

Apa yang terjadi?! Astaga?! Apakah ada orang yang menculiknya dari kamarnya, dan meletakkannya di dalam kelas ini?! Saat sedang berkecamuk dengan pikirannya, gadis yang menyeretnya tadi langsung mendudukkannya di brankar kosong yang ada si UKS.

"Zeli, kamu dari tadi mikirin apa sih? Tadi juga di kelas, kayak orang linglung gitu?" Ucap gadis sambil meletakan punggung tangannya di kening Zelisia.

"Hah? Eh, lo siapa? Terus, ini kenapa lo bawa gw ke UKS?" Tanya Zelisia menepis tangan gadis itu dari keningnya, sambil menatap gadis itu waspada. Sedangkan gadis itu menyerngit bingung. 'Zelisia kenapa?' Batinnya bertanya.

"Hm, kayaknya kamu emang butuh dokter saraf." Ucap gadis itu sambil menatap Zelisia sengit.

"Gw gak butuh dokter. Orang gw sehat lahir and batin. Lagian, bayar dokter tuh mahal, syukur lo mau bayar biaya pengobatan gw. Kalau gak, 'kan gw lagi yang harus keluar duit?!" Ucap Zelisia yang mengalir, layalnya air terjun.

"Astaga Zelisia Winston. Kamu salah minum obat atau gimana sih?" Ucap gadis itu yang mulai kesal dengan teman sebangkunya itu. Hahh~ dia sungguh tidak bisa mengerti gadis yang menjadi teman sebangkunya ini.

"Hah? Zelisia apa lo bilang tadi? Winston?! Heh, nama gw ini Zelisia Putri Anata ya. Gw gak pernah ganti nama jadi Zelisia Winston, atau apalah itu". Ucap Zelisia tidak terima namanya di ganti ganti.

"Loh, emangnya nama kamu bukan Zelisia Winston yah? Tapi dari data data kamu, nama kamu Zelisia Winston kok. Gak pernah ganti jadi Zelisia Putri Anata". Ucap gadis itu sambil mengangguk anggukkan kepalanya.

"Zelisia Winston..." Gumam Zelisia, dan mulai berpikir, sedangkan gadis itu menatap Zelisia dengan tatapan rumit.

'Itu 'kan nama figuran dari novel kampungan itu 'kan? Kok nama gw tiba tiba jadi semirip ini sih, sama figuran dari tuh novel ga jelas?!' Batin Zelisia berpikir keras.

'Bentar, jangan bilang gw transmigrasi kayak yang ada di novel novel fiksi itu? Wow, impresif. Apa gw bakal jadi pahlawan kayak yang di novel novel itu yah?! Weh, entar bakal banyak cogan yang naksir sama gw, karena kharisma gw yang baru bangun dari kematian ini, hehehe. Eh, tapi gw di rl apa kabar yah? Apa gw udah mati? Hm, tapi yaudah lah. Gak penting juga. Gw 'kan hidup sendiri dari dulu, jadi gw mati juga, siapa peduli, wkwk.' Batin Zelisia yang awalnya begitu narsis, diakhiri dengan tawa miris. Dia menertawakan kehidupannya yang dulu, yang tidak memiliki tempat bersandar dan bernaung. Entah siapa dan dimana keluarganya, dia tidak tahu dan tidak peduli. Toh, mereka sudah membuangnya saat itu, jadi untuk apa dia berharap dengan sesuatu yang namanya keluarga. Memuakkan!

'Hemm, karena sekarang gw memulai kehidupan gw yang baru, gw bakal susun skenario kehidupan gw sendiri. Gw gak mau jadi boneka orang lain, kayak di novel novel itu. Gw bakal jalani kehidupan gw dengan bebas, seperti kehidupan gw dulu. Yang pasti sekarang, gw harus ubah takdir gw yang bakal mati di tangan tangan pshikopat yang menjadi tokoh penting dari novel ini.' Batin Zelisia sambil membaringkan tubuhnya di brankar, dan langsung memasuki alam mimpi.

Terpopuler

Comments

Manusia

Manusia

Jujurly klo gw jadi zeliciot juga bakal bingung cok🥱gatau dmn tiba tiba di lingkungan yang tak dikenal

2023-04-26

1

Manusia

Manusia

Agak kesel ama zeliciot 😞itu guru geblek

2023-04-26

1

Manusia

Manusia

Ya lu ngotak lah anj😭mimpi disekolah

2023-04-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!