Mengubah Takdir Karakter Novel Fiksi

Mengubah Takdir Karakter Novel Fiksi

BAB 1 Matinya Gak Pake Aesthetic

Jauh di dalam hutan yang begitu sunyi, seolah, tak ada kehidupan di sana, terlihat sebuah kastil dengan aura yang sangat menyeramkan, berdiri kokoh disebuah lahan di hutan itu.

Beberapa mobil mewah terparkir tak tentu arah di depan kastil horor itu. Aura jahat serta bau anyir darah menguar dari kastil itu, membuat siapa saja takut untuk mendekati kastil itu. Kastil besar itu sudah terlihat horor hanya di lihat dari jauh, apalagi jika berdiri dekat dengan kastil itu, kesan horornya semakin terasa.

Di ruang bawah tanah kastil itu, berkumpul beberapa orang, pria dan wanita. Kondisi yang begitu minim cahaya dengan bercak darah ada di mana mana tidak membuat mereka ketakutan, malah mereka terlihat begitu tenang dengan suasana yang mencengkram itu.

"AKKHHH"

SLASHHH

CRASHHH

BRUKHH

Suara teriakan dengan cambukan (penyiksaan lainnya) terdengar nyaring dari ruangan itu. Tapi suasana menyeramkan itu tidak membuat mereka merasa takut sedikitpun, malah mereka terlihat menikmati aksi Andrean yang sejak tadi menyiksa tiga orang gadis yang sudah mereka sandra beberapa hari ini.

CLAASSHHH

"AKHHHHH"

BRUKHHH

"HAHAHAHA"

Tawa jahat mereka menggelegar dalam ruangan itu, tatkala melihat salah satu dari mereka memenggal kepala seorang gadis yang sejak awal kondisinya sudah sangat mengenaskan.

"KYAAAKKKKK"

Dua gadis lain yang kondisinya tak jauh berbeda dari gadis yang kepalanya baru saja di penggal itu semakin ketakutan, ketika melihat kepala teman mereka yang bergelinding di depan mereka.

"DIAM!!!"

Suara bentakan itu membuat kedua gadis itu menunduk, dan terisak kecil. Gairah hidup mereka sudah hilang sejak lama, tatapan kosong mereka menandakan, keputus-asaan yang teramat.

Kondisi mereka yang tersalib, dengan pakaian yang sudah sobek di mana mana, dan sudah basah oleh darah mereka sendiri, membuat wujud mereka terlihat mengerikan. Begitu banyak luka, entah luka baru maupun lama. Satu kata akan cocok untuk mendeskripsikan kondisi mereka, 'Mengenaskan'.

"Hiks... Kalian da... dasar ka... kanibal. Ka... kalian ti... tidak a... ada ya... yang wa... waras hiks hiks." Ucap Zelisia dengan nafas tersenggal senggal, dengan isakan yang terus menerus mengiringi setiap kata yang ia keluarkan dari mulutnya.

"Zel..." Gumam Riska menatap sendu sahabatnya itu. Harusnya Zelisia bebas, tidak mendapat perlakuan yang buruk ini. Dirinya memang pantas mendapatkan semua ini, tapi tidak dengan Zelisia, dia tau betul Zelisia itu anak yang polos, dan baik. Tapi sejak bertemu dengannya dan Delia, Zelisia malah terkena dampak. Riska dan Delia memang sudah mendapat gelar antagonis, tapi tidak dengan Zelisia. Karena Zelisia baru beberapa hari yang lalu mengenal dan akrab dengan mereka.

PLAAAKKK

"DIAM J*L*NG!!!"

Bentak Andrean setelah menampar Zelisia dengan begitu kuat, hingga sedikit menyobek kulit pipi Zelisia.

"Udah An, langsung beresin aja. El udah ngantuk." Ucap Elisa dengan suara lembut, sambil mengusap matanya, tanda sudah mengantuk.

"Ututututu, adek abang udah ngantuk yah?" Goda Lucas sambil mengunyel pipi tembem Elisa.

Elisa hanya menganggukan kepalanya, kemudian menenggelamkan wajahnya ke dada bidang Erlangga, dan Erlangga langsung merangkul pinggang Elisa dengan posesif. Mereka semua yang melihat tingkah kedua sejoli itu hanya mendengus kesal, bisa bisanya mereka mengumbar kemesraan di depan mereka, ck.

"Halahhh, dasar bochen." Ucap Lucas menekankan kata 'bochen' sambil mengibas ngibas tangannya di depan wajahnya dan merotasikan biji matanya.

"Diem! Mending lo urus tuh dua, j*l*ng?!" Ucap Erlangga dengan nada dingin, menatap Lucas tajam.

"Ye, santai bro. Slow. Ini juga mau gw beresin tuh j*l*ng." Ucap Lucas dengan langkah malas, mengambil belati yang di letakan di salah satu meja bundar, dan berjalan mendekati Riska dan Zelisia yang masih hidup.

JLEB

JLEB

JLEB

"AKHHHHH"

Belati di genggaman Lucas menancap perut, leher, dan dada kiri Zelisia secara bergantian. Zelisia membulatkan matanya saat merasakan bagian titik mematikan dari tubuhnya di tusuk oleh besi berkarat itu. Rasanya organ organ tubuh Zelisia di cengkram oleh sesuatu yang membuat dadanya sangat sesak.

Dia menatap parau Lucas yang menatapnya jijik, dengan smirk andalannya tercetak di wajahnya yang terlihat tampan dan imut secara bersamaan. Zelisia merasa pusing yang teramat, sampai akhirnya gelap menyelimuti gadis itu.

✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

Setelah kematian tiga gadis itu, nama mereka seolah menghilang di telan bumi. Tidak seorangpun pernah mengungkit nama mereka di permukaan, seolah mereka memang tidak pernah ada sebelumnya.

Sedangkan Erlangga dan Elisa, mereka terus melanjutkan kisah mereka, dengan pasang surut yang terus menghampiri mereka. Menguji kekuatan cinta mereka, dan tentu saja pasangan itu menjadi pasangan yang di idolakan banyak kaum.

Seolah tidak ada yang bisa membuat mereka terpisah, kecuali maut. Dan kisah ini berakhir dengan Erlangga yang menikah dengan Elisa, dan memiliki anak kembar tak seiras. Mereka menjadi keluarga cemara yang bahagia, dan hidup mereka, selalu di selimuti dengan kebahagiaan tiada henti.

HAPPY ENDING.

Judul Novel -> Mafia Queen and Handsome Psychopath Love Journey

"Hah?! Apa apaan nih novel. Anj*rrr!!! Dasar author kont*l. Apanya yang bagus dari nih novel, sampai readers nya banyak gini?! Padahal ceritanya kampungan gini. anj*rrr lah. Nyesel gw download nih novel sampai episode akhir!!!" Ucap Zelisia sambil memaki maki ponsel yang sejak tadi dia tatap dengan berbagai ekspresi.

BRUKHH

"Hahh~ Ngeselin emang. Mana nama gw cuma jadi tokoh figuran yang ada di prolognya doang lagi. Apaan dah." Ucap Zelisia sambil menjatuhkan tubuhnya kebelakang, hingga tertidur di kasur kecil itu.

"Tapi kok, nasib Zelisia miris bet yah. Gw yang hidup miskin aja masih lebih baik dari tuh figuran. Sayang bet, dia punya kekayaan yang berlimpah, tapi sayang... Akhirnya gak lebih baik dari anj*ng liar." Ucap Zelisia sambil memakan silverqueen yang entah sejak kapan, sudah ada di tangannya itu.

"Lagian, tuh Zelisia bego bet yah. Mau aja gitu, temanan sama tuh dua jal*ng. Udah tau mereka itu antagonis, masih aja temanan, ckck." Gumam Zelisia lagi sambil menatap langit langit, dan senantiasa mengunyah coklat kesukaannya.

"Kalau gw jadi tuh Zelisia, gw lebih pilih abisin tuh duit ortu yang gak abis abis 7 8 9 10 turunan. Kan enak tuh, bisa borong coklat silverqueen, motor balap, dan banyak lagi. Emang dasar, sultan b*go. Ckck uhuk... uhuk.... anj*rrr... nyang... kut... uhuk... we... bi... bisa.... me.... tok gu... gw". Zelisia berucap sambil menggigit coklat silverqueennya, dan karena dia terus bergumam, alhasil, Zelisia tersedak dan mati.

Nama : Zelisia Anata Putri

Umur : 18 Tahun

Nama : Zelisia Winston

Umur : 16 Tahun

Wkwk, aesthetic kan? Mati keselek kacang, wkwk. Demi apa, gw nulis sambil guling guling wehh, bengek nj*rrrr🤣🤣🤣

Lagian banyak bacot sih, alhasil tersedak, hingga metok. Wkwkwk🤣🤣

Terpopuler

Comments

✨Ꮶ͢ᮉ᳟•ᾰ𝕣ຣ𝑦𝐀⃝🥀⏤͟͟͞͞🧸👻ᴸᴷ•ツ

✨Ꮶ͢ᮉ᳟•ᾰ𝕣ຣ𝑦𝐀⃝🥀⏤͟͟͞͞🧸👻ᴸᴷ•ツ

cantik banget 🙈

2024-01-31

0

Manusia

Manusia

Meninggal mendadak memang menyakitkan, tapi pernah gasi lu liat org meninggal mendadak gara gara keselek silverquen 😭

2023-04-26

1

Manusia

Manusia

Lah anj 😭😭novel didalam novel,tertipu gw

2023-04-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!