Daniel duduk di samping Viona karena kedua sepasang kekasih itu tidak bisa dipisahkan. Dia tersenyum ramah pada Viona dan Sandra.
Jantung Viona berdetak begitu kencang, rasanya sangat grogi sekali, tapi dia harus berusaha bersikap biasa saja di depan mereka.
"Oh jadi kamu yang menebus laundry Qu." tanya Sandra pada Daniel, dia saling berkedip mata dengan Viona, entah bahasa isyarat apa antara kedua sahabat itu.
"Oh iya benar," Daniel melirik Viona yang dari tadi diam terus.
Tenggorokan Viona terasa kering padahal dia sudah menghabiskan satu gelas minuman. Dia terpaksa meraih minuman satu lagi, dan meminumnya, untuk menyembunyikan rasa gugupnya.
"Bagaimana rasanya, Viona?" Tiba-tiba Daniel menanyakan itu sambil sedikit mencondongkan badannya memandangi Viona.
Viona nampak ambigu diberi pertanyaan seperti itu, bagaimana rasanya? Rasa apa yang dia maksud. Membuat dia tak mengerti apa yang dimaksud Daniel.
"Ra-rasa apa?"
Come on, Viona. Jangan gugup. Kamu harus pura-pura tidak ingat dengan malam itu.
Viona terus memperingati dirinya sendiri.
"Milikku." jawab Daniel.
Viona terbelalak, bagaimana bisa Daniel mengatakan hal sebi-nal itu di depan Andrian dan Sandra. Haruskah dia bilang iya miliknya begitu besar, astaga pria ini!
Wajah Viona jadi merah merona, "Ma-maaf aku tidak mengerti dengan apa yang kamu ucapkan." Viona rasa lebih baik dia pura-pura tidak mengerti saja.
Daniel tertawa kecil melihat Viona yang salah tingkah, "Maksudku itu minuman yang kamu minum, itu minuman milikku. Bagaimana rasanya? Aku sengaja pesan itu karena belum pernah nyoba."
Viona rasanya seperti sedang terjun bebas kebawah, rupanya dia salah paham dengan apa yang dimaksud Daniel. Jangan sampai Daniel curiga jika dia ingat kejadian semalam itu.
Viona pura-pura terkekeh, "Oh minuman ini, ya ampun aku minta maaf malah mengambil minum kamu."
"Its ok, tidak apa-apa, jika kamu menyukainya. Aku bisa pesan lagi."
Viona melihat sikap Daniel yang begitu sangat tenang. Tidak seperti dirinya. Apa karena dia terbiasa tidur dengan banyak wanita makanya dia lupa semalam dia tidur dengan siapa, atau jika tidak lupa pun mungkin dia menganggap hal itu biasa saja. Makanya pria itu nampak bisa saja, tidak ada canggung sedikitpun, bagaimana tidak ada wanita yang meleleh padanya, dia selalu terlihat cool.
Daniel pun memesan minuman lagi yang sama rasanya dengan yang Viona minum, tak lama kemudian minuman itu diantarkan oleh waitress.
Andrian memang tidak tau apa-apa tentang Daniel dan Viona, dia hanya di suruh jangan bilang dulu ke Sandra dan Viona kalau dia yang menebus laundry itu.
"Apa kamu membaca grup WA Vi, kamu mendadak jadi artis disana." canda Andrian.
"Hmm... ya gitu di grup WA, apa-apa memang suka dijadikan bahan gosip." Sandra menimpali ucapan kekasihnya.
"Makanya aku gak masuk grup," ucap Daniel.
"Aku udah baca, mereka terlalu membesarkan masalah aja." ucap Viona, padahal masalah yang dia hadapi dengan Daniel lebih besar dari sekedar mengantar pulang.
Andrian menimpali ucapan Viona, "Nah benar, padahal Daniel cuma mengantar Viona pulang saja hebohnya minta ampun, apalagi kalau kalian kecan atau tidur bersama pasti mereka akan semakin heboh sampai notifikasi aku bunyi terus tiap detik kali ya."
Daniel dan Viona mendadak tersendak sampai terbatuk-batuk begitu mendengar ucapan Andrian yang mengatakan perumpamaan jika mereka tidur bersama. Padahal Daniel ingin membuat Viona nyaman makanya dia pura-pura rilex di depan Viona, pura-pura tidak ada yang terjadi pada mereka, tapi perkataan Andrian malah membuat mereka salah tingkah.
Sandra reflek muncubit paha Andrian.
"Lah kok malah nyubit aku yang." Andrian mengusap pahanya yang sakit gara-gara dicubit oleh kekasihnya. Dia melihat Sandra mengedipkan matanya.
Sungguh tidak mengerti.
Andrian juga tidak mengerti mengapa Daniel dan Viona menjadi salah tingkah begitu, apalagi wajah mereka memerah. Perkataan Andrian membuat mereka teringat akan malam panas yang mereka lalui.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
ira
Viona ini berpikiran yang buruk aja tentang Daniel
2024-12-28
0
ira
si Daniel ini sengaja memang berbicara ambigu seperti itu 🤣🤣🤣
2024-12-28
0
ira
terbayang-bayang malam panas yang indah 🤣🤣🤣
2024-12-28
0