Sekedar Pelampiasan

Sekedar Pelampiasan

PROLOG. Farewall Gift

Jakarta, 09.00 pm

Private Room CEO, Rach Building.

Kecupan penuh gairah menuntun seorang lelaki mengecup setiap inchi tubuh wanita berkulit putih mulus di hadapannya yang hanya mengenakan sebuah lingerie hitam transparan yang begitu meliarkan jiwa kelaki-lakianya.

"Ahhhh Devanooo!!!" legguh wanita yang ada di depannya dengan pandangan sayu, seakan meminta lebih.

Devano pun tersenyum, dengan penuh gairah dia mengoyak lace lingerie yang dikenakan oleh wanita itu sampai terlepas dan menyajikan pemandangan tubuh yang begitu indah.

"Luna, kau memang selalu membuatku tergila-gila pada tubuhmu," ujar Devano sambil tersenyum, sedangkan Luna masih menatapnya dengan tatapan sayu dan begitu dalam.

'Tatapan mata ini? Ahhh tatapan mata apa ini? Kenapa dia menatapku seperti itu?' batin Devano saat melihat tatapan kesedihan di manik mata cokelat milik Luna, yang kini juga terlihat berkaca-kaca.

"Devano, f*ck me for farewall gift!" pinta Luna.

"Devano!" pangggil Luna kembali.

"Sure, farewall gift for you, Luna. Thanks for everything, ini yang terakhir."

"Ini yang terakhir," jawab Luna sambil mengangukkan kepalanya. Devano kemudian mendekatkan wajahnya, lalu melummat habis bibir merah milik Luna, dan dibalas dengan paggutan seolah tak ingin melepasnya.

'Kenapa aku baru menyadari rasa ini saat besok dia akan pergi? Pergi menjadi milik wanita yang lain dengan membawa separuh hatiku,' batin Luna sambil meneteskan sebutir air mata yang keluar dari sudut matanya.

Luna kemudian mengeratkan pelukannya pada tubuh kekar Devano, melekatkan tubuh keduanya. Devano mengerram, menyentak kasar seiring gelayar yang terkumpul di pangkal paha. Napas keduanya berkejaran, Devano berteriak kala ledakan itu menyemburkan cairan ke liang hangat milik Luna.

"Terima kasih, Luna. Thanks for everything," ucap Devano saat menjatuhkan tubuhnya ke atas tubuh Luna seraya mengecup keningnya. Luna pun hanya tersenyum kecut.

Devano kemudian bangkit dari tubuh Luna, lalu memungut pakaiannya dan pakaian Luna yang tercecer di bawah ranjang dan memberikannya pada Luna.

"Kau sudah selesai?" tanya Devano setelah melihat Luna yang kini sudah mengenakan pakaiannya kembali.

"Sudah," jawab Luna singkat.

"Ayo kuantar pulang!"

Luna menganggukan kepalanya, mereka lalu keluar dari sebuah kamar pribadi yang ada di ruang kerja Devano di kantornya. Sebuah ruangan yang sudah menjadi saksi bisu pergulatan nafsu antara dua insan yang sama-sama memiliki tujuan yang berbeda.

Beberapa saat kemudian, mobil Devano tampak berhenti di depan sebuah rumah sederhana di komplek pemukiman padat penduduk di ibu kota.

"Terima kasih, Luna."

Luna kemudian menganggukan kepalanya sambil menatap Devano, menatap wajah tampan yang ada di hadapannya dengan tatapan mata manik cokelatnya yang begitu dalam.

'Ahhh, tatapan mata ini? Kenapa dia harus menatapku dengan tatapan mata seperti ini lagi?' batin Devano.

"Semoga acara pertunangan anda besok lancar."

Devano pun menganggukan kepalanya. "Terima kasih, Luna."

"Saya turun dulu."

Luna kemudian bergegas turun dari mobil Devano. Sakit, hanya itu yang dia rasakan. "Tanpa sengaja, aku telah mengukir namamu, seharusnya aku sadar itu adalah sebuah kesalahan. Tapi aku bisa apa? Terkadang cinta datangnya begitu tiba-tiba tanpa memberi aba-aba, dan terpaksa aku harus menerimanya tanpa tahu penyebannya, karena hati tidak pernah memiliki banyak alasan untuk bisa jatuh cinta."

***

Keesokan harinya.

TOK TOK TOK

Minggu yang indah, namun tak seindah biasanya bagi Luna, entah karena merasa patah hati dengan pertunangan Devano, ataupun dia memang benar-benar tidak enak badan. Sejak tadi pagi, dia sudah beberapa kali muntah-muntah, bahkan kepalanya terasa begitu berat.

"Ahhh, kenapa rasanya kepalaku sakit sekali," ujar Luna. Dia kemudian bangkit dari atas tempat tidurnya lalu bergegas membuka pintu kamarnya.

"Luna, apa kau sakit, Nak?"

"Hanya sedikit tidak enak badan, Ma."

"Oh, mungkin menjelang masa menstruasi, bukankah biasanya kau seperti ini saat memasuki masa PMS?"

Luna pun hanya tersenyum getir saat mendengar perkataan mamanya. 'Menstruasi?' batin Luna.

'Astaga, ini sudah melewati masa menstruasiku?' batin Luna sambil menelan salivanya dengan kasar.

"Ma, aku pergi sebentar!" ujar Luna.

"Pergi ke apotek Ma, beli obat sakit kepala."

"Oh, iya Luna! Hati-hati!" sahut Rahma, mamanya dengan setengah berteriak karena Luna sudah berjalan keluar rumah.

"Iya Ma," sahut Luna, sayup-sayup terdengar di telinganya.

Setengah jam kemudian, Luna sudah berdiri di dalam kamar mandi sambil memegang sebuah benda pipih di tangannya.

Meskipun dengan penuh keraguan, dia mencelupkan benda pipih itu ke sebuah wadah kecil yang berisi cairan berwarna kuning.

CLUP

Luna menutup matanya, mata itu pun terpejam beberapa saat sambil mengumpulkan kekuatan untuk menegarkan hatinya.

"Hufttt, aku kuat!" ujar Luna sambil perlahan membuka matanya. Dia pun mengangkat benda pipih itu, seiring dengan matanya yang terbuka.

"Oh tidak!" ucap Luna saat melihat dua buah garis yang tertera di benda pipih itu.

Hatinya terasa begitu sakit, jauh lebih sakit daripada saat dia memendam rasa cintanya pada Devano. Luna pun hanya bisa menangis, sambil memegang perutnya dan memejamkan matanya.

"Keadaan yang membuatku jatuh cinta padamu, lalu aku dihancurkan oleh keadaan itu sendiri karena cinta ini adalah sebuah kesalahan."

Sementara itu, di sebuah rumah mewah tampak Devano sedang tersenyum setelah menyematkan cincin pada seorang wanita cantik yang ada di hadapannya diiringi riuh dan tepuk tangan orang-orang yang ada di sekitarnya.

'Cinta seorang laki-laki dewasa adalah kepalsuan, karena sesungguhnya laki-laki tidak butuh cinta. Just sexxx no love!' batin Devano.

Terpopuler

Comments

Nova Lumban Gaol

Nova Lumban Gaol

sesuatu????? 🙏❤️😡🥰😭

2023-11-21

1

Nuryana

Nuryana

wah wah gitu ke/Grievance//Grievance/

2023-10-18

0

Istrinya Suga😍😍

Istrinya Suga😍😍

sepertinya akan seru ceritanya 🥰

2022-12-12

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG. Farewall Gift
2 Sweet Kiss
3 Mau Kuajari?
4 Sekedar Pelampiasan
5 No Love
6 Sebuah Alasan
7 Sarapan Pagi
8 Living Together?
9 Peringatan
10 Lebih Dulu
11 Terbelenggu
12 Demam
13 Hati Untuk Dihargai
14 Sachi
15 Detik Terindah
16 Di Kantin
17 Maafkan Aku
18 Takut
19 Teruntuk Logika
20 Panti Asuhan
21 Siapa Aku Sebenarnya?
22 Kantor Cabang
23 Tentang Luna
24 Seribu Alasan
25 Puasa
26 Dibohongi
27 Selamat Pagi
28 Skenario Kehidupan
29 Dikecewakan
30 Flashback End
31 Diadu Domba
32 Waktuku Telah Habis
33 Lakukan Tugasmu
34 Tiga Hari
35 Menikah Denganku
36 Jati Diriku?
37 Bukan Dengan Berlari
38 Dimana Sachi?
39 Kutunggu Kau
40 Kamar Hotel
41 Ada Dimana?
42 Tentang Cinta
43 Bukan Shakila Tapi Sachi
44 Darah Segar
45 Bukti
46 Tante Dokter
47 Wanita Tidak Pernah Salah
48 Pilihan Yang Sulit
49 Sebatas Nikah Siri
50 Pernikahan
51 Si Cantik Dora
52 Membuat Cemburu
53 Rindu Yang Belum Tersampaikan
54 Special To Me In Every Way
55 Foto Bayi
56 Sesak
57 Panti Asuhan
58 Kau Kenapa?
59 Selidiki Sachi
60 Hilang
61 Mencari Tahu Sachi
62 Berharap Lebih
63 Pilih Siapa?
64 Luna Adalah Sachi
65 Mama
66 Istrimu Sachi
67 Siapa Dora?
68 Sensasi Berbeda
69 Apakah Itu Dea?
70 Bidadari Empang
71 Sebuah Janji
72 Pemalsuan Identitas
73 Kacamata dan Masker
74 Kepalasuan
75 Mengakui Kebenaran
76 Sebuah Pesan
77 Kau?
78 Pesan Dari Dea
79 Alasan
80 Kerjasama
81 Pengumuman
82 Harga Diri
83 Bercerai
84 Karma
85 Percaya Padaku?
86 Ciuman Manis
87 Setan Lewat
88 Setangkai Mawar
89 Melarikan Diri
90 Sakit Jantung
91 Mati?
92 Sepucuk Surat
93 Fin
94 Terjerat Pesona Suami Tanteku
95 PROMO NOVEL ADIK IPARKU KEKASIHKU
96 PROMO NOVEL MAINAN TUAN MAFIA
97 PROMO NOVEL AKU CINTA BUKAN LARA
98 PROMO NOVEL MEREBUT HATI SUAMIMU
99 PROMO NOVEL
100 PROMO NOVEL
101 GAIRAH SANG MANTAN
102 Wanita Malam Pak Polisi
Episodes

Updated 102 Episodes

1
PROLOG. Farewall Gift
2
Sweet Kiss
3
Mau Kuajari?
4
Sekedar Pelampiasan
5
No Love
6
Sebuah Alasan
7
Sarapan Pagi
8
Living Together?
9
Peringatan
10
Lebih Dulu
11
Terbelenggu
12
Demam
13
Hati Untuk Dihargai
14
Sachi
15
Detik Terindah
16
Di Kantin
17
Maafkan Aku
18
Takut
19
Teruntuk Logika
20
Panti Asuhan
21
Siapa Aku Sebenarnya?
22
Kantor Cabang
23
Tentang Luna
24
Seribu Alasan
25
Puasa
26
Dibohongi
27
Selamat Pagi
28
Skenario Kehidupan
29
Dikecewakan
30
Flashback End
31
Diadu Domba
32
Waktuku Telah Habis
33
Lakukan Tugasmu
34
Tiga Hari
35
Menikah Denganku
36
Jati Diriku?
37
Bukan Dengan Berlari
38
Dimana Sachi?
39
Kutunggu Kau
40
Kamar Hotel
41
Ada Dimana?
42
Tentang Cinta
43
Bukan Shakila Tapi Sachi
44
Darah Segar
45
Bukti
46
Tante Dokter
47
Wanita Tidak Pernah Salah
48
Pilihan Yang Sulit
49
Sebatas Nikah Siri
50
Pernikahan
51
Si Cantik Dora
52
Membuat Cemburu
53
Rindu Yang Belum Tersampaikan
54
Special To Me In Every Way
55
Foto Bayi
56
Sesak
57
Panti Asuhan
58
Kau Kenapa?
59
Selidiki Sachi
60
Hilang
61
Mencari Tahu Sachi
62
Berharap Lebih
63
Pilih Siapa?
64
Luna Adalah Sachi
65
Mama
66
Istrimu Sachi
67
Siapa Dora?
68
Sensasi Berbeda
69
Apakah Itu Dea?
70
Bidadari Empang
71
Sebuah Janji
72
Pemalsuan Identitas
73
Kacamata dan Masker
74
Kepalasuan
75
Mengakui Kebenaran
76
Sebuah Pesan
77
Kau?
78
Pesan Dari Dea
79
Alasan
80
Kerjasama
81
Pengumuman
82
Harga Diri
83
Bercerai
84
Karma
85
Percaya Padaku?
86
Ciuman Manis
87
Setan Lewat
88
Setangkai Mawar
89
Melarikan Diri
90
Sakit Jantung
91
Mati?
92
Sepucuk Surat
93
Fin
94
Terjerat Pesona Suami Tanteku
95
PROMO NOVEL ADIK IPARKU KEKASIHKU
96
PROMO NOVEL MAINAN TUAN MAFIA
97
PROMO NOVEL AKU CINTA BUKAN LARA
98
PROMO NOVEL MEREBUT HATI SUAMIMU
99
PROMO NOVEL
100
PROMO NOVEL
101
GAIRAH SANG MANTAN
102
Wanita Malam Pak Polisi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!