pertemuan yang tidak mengenakan

P**ertemuan tanpa direncanakan jelas berakhir berantakan bukan kebahagiaan.

keesokan paginya Arga terlihat keluar dari kamar dengan style nya. kemeja yang bewarna hitam melekat ditubuh dipadu dengan celana levis cream yang semakin cocok dengan tubuh sispack dan kekarnya dan juga kaki jangkungnya itu semakin menambah ketampanan dan maskulinnya tersendiri bagi siapapun yang melihatnya.

" Selamat pagi anak bunda ". sapa Arini dengan hangat nya.

" Pagi ". balas singkat Arga sembari ke meja makan.

sementara Arini masih sibuk mengoles selai roti dan menyodorkan roti di dalam piring anak tunggalnya tersebut.

" Ayah kemana lagi ? " tanya arga.

" Ayah kembali kejepang subuh tadi, katanya ada urusan mendadak diperusahaan ". jelas arini.

" Ooo " balas arga.

" Bunda hari ini terlihat sangat bahagia sekali. ada apa memangnya? ". tanya arga seraya memakan rotinya.

" Tidak apa-apa, bunda hanya senang saja kalau sebentar lagi bunda punya menantu ". balas arini dengan bahagia.Arga mengangkat alis kanannya sambil berdiri dari duduknya.

" Bunda aku harus berangkat sekarang, nanti saja sambung ceritanya ". elak Arga agar bundanya tidak banyak bicara lagi. mendengar kata perjodohan jelas membuat arga bingung dan bimbang. jika nanti menikah dengan gadis itu apakah dia bisa bahagia dan mencintai gadis itu. memikirkan saja sudah sangan membuat arga kacau.

" Baiklah, hati-hati dijalan ". ujar bunda seraya melambaikan tanganya yang jelas tak dilihat Arga.

Arga berlalu tanpa mengiyakan perkataan bundanya.

Arga memajukan mobilnya menuju pabrik teh yang bekerja sama dengan perusahaannya diluar negeri, perusahaan Arga tidak terletak ditanah kelahirannya indonesia melainkan berada di thailand. dia pulang ke indonesiapun lantaran paksaan dari bundanya dan juga kontrak kerja samanya dengan pabrik teh terbesar dikota kelahirannya tersebut. saat ayah dan bundanya menikah mereka pindah keluar negeri di jepang dan mendirikan perusahaan dinegara asing sana dan setelah besarnya Arga, Argapun mendirikan perusahaan di thailand sementara ayahnya mengurus perusahaan dijepang.

🌸🌸🌸🌸

Arga masuk di pabrik tersebut. tanpa sengaja seorang gadis menabraknya, hingga membuat dokumen yang Arga pegang berserakan dilantai.

" Hei.! lain kali kalau jalan itu pakai mata ". sarkas Arga seraya memungut dokumen-dokumennya yang berserakan.

" Maaf pak " ujar Felin sambil membantu memungut dokumen-dokumen yang berserakan tanpa melihat kearah pria itu.

" Maaf mu tidak ada gunanya. dokumen-dokumen ini tetap saja berserakan ". kesal Arga

" Tapi aku tiiiid. . ." ucapanya terhenti saat berdiri dan melihat siapa pria yang ia tabrak tersebut.

" Kau? " sambung felin dengan terkejut bukan main,ternyata pria yang ditabraknya ialah Arga.

" Ah ya ampun ini pertemuan yang sangat tidak mengenakan " . ucap Felin dalam hatinya.

" Kenapa ? apa kau mengenalku ? hahaa wajar saja tidak ada perempuan yang tidak mengenalku ", seringai arga dengan sombongnya.

" Ku kira dia pria sopan dan baik ternyata feling salah besar,kau bodoh sekali Felin terlalu percaya dengan feling bodoh mu ". ucap felin dalam hati sambil merutuki dirinya sendiri.

sementara Arga berlalu pergi melangkah masuk menuju pabrik dan meninggalkan felin yang masih berdiri tersebut.

" Felin. . . felin ngapain diam disana ? ".

tanya Rara teman kuliahnya,kita disini untuk meneliti akar teh bukan melongo gitu fel ". teriakk rara

" Maaf, tadi aku tidak sengaja menabrak seorang pria dingin ", ujar felin kesal.

" Pria yang mana lagi ?bukankah setiap hari selalu ada laki-laki yang mengejarmu ", seringai rara yang kini melangkah kearah felin.

" Ini bukan seperti yang lain, Itu yang berkemeja hitam tuh orangnya ". tunjuk felin dengan kesalnya.

" Yaampun felin kau tak tau siapa dia? ", tanya rara sedikit terkejut.

" Ya manusia es lah ra siapa lagi ". Jawab felin kesal, rasanya sangat tidak enak jika dibentak-bentak.

" Fel, dia itu incaran setiap perempuan lho,termasuk aku ". Ucap rara yang tersenyum lebar menatap laki-laki yang berkemeja hitam tersebut tak lain Arga laki-laki yang dikira Felin seorang yang sopan dan manis ternyata semuanya salah besar.

" Dia CEO diperusahaan yang cukup terkenal dithailand lho ". jelas rara yang yang masih tersenyum dengan keberadaan arga dipabrik tersebut.

" Hanya karena dia CEO perusahaan jadi aku harus mengincarnya juga begitu ? begini ya raraku cantik, ketika mencintai seseorang itu dengan hati bukan materi ". jelas felin yang kini melangkah pergi keperkebunan teh dihalaman pabrik tersebut.

" Apa kau tak menyukainya ? ". tanya rara yang berjalan mengekori felin dari belakang.

" Aku menyukainya? jelas saja tidak.jika benarpun aku menyukainya,aku akan menyukainya dengan tulus bukan karena materi ". jelas felin yang sambil mengamati tanaman teh.

" Terserah apa yang menurutmu benar saja ". balas rara tak acuh.selang beberapa lama kemudian setelah selesai penelitian felin, silvi, rara dan dan mahasiswa/i lainnyapun berjalan menuju parkiran untuk kembali pulang.

"Fel buat apa lari-lari ? ". tanya silvi yang berjalan mengikuti felin kearah parkir.

" Udah buruan sil, takut dia keburu pergi ". desak felin yang kini menaiki roda duanya.

" Iya ini udah naik nona felin ". balas silvi yang kini memakaikan helm.

" Eeeh buat apa ngebut-ngebut, kita bukan ikut lomba balap ". teriak silvi ketika felin mulai mengendarai roda duanya dengan kecepatan tinggi.

" Takut telat, nanti dia keburu pergi lagi ". seru felin yang semakin kencang dalam mengendarai.

" Tapi fel, kalau kita mati selamanya gak akan ketemu dia lagi lho ", ujar silvi yang masih memejamkan matanya.

" hahaha gak mati tenang aja ". ujar felin dengan tertawanya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***