Teeet
Teeet
Teeeeeeeet....
Bel telah berbunyi menandakan bahwa waktu pelajaran akan segera di mulai,
Seorang Guru cantik masuk ke dalam kelas sambil membawa buku di tangan kirinya.
Suasana yang tadinya berisik tiba tiba menjadi hening tak ada suara sedikitpun yang keluar.
saat sudah sampai di meja sang Guru meletakkan buku di atas mejanya lalu,
''Selamat pagi anak anak'' sapa Bu Guru.
''Selamat pagi Bu'' mereka pun membalas sapaan sang Guru dengan semangat.
"Baiklah sekarang buka kembali buku fisika kalian halaman 17"
Amel pun menerangkan pelajaran hari ini dengan cara yang mudah di pahami oleh semua muridnya semua menyimak apa yang tengah di sampaikan olehnya, tapi tidak dengan Angga dia hanya diam tanpa menjawab ucapan selamat pagi dari guru kesayangannya itu.
Cukup baginya memandang wajah cantik sang Guru dari jauh, Dia terus menatap sampai Amel merasa ada yang memperhatikannya.
Saat pandangan mereka bertemu ada raut sendu di wajah sang murid, ada apa gerangan kenapa di mata itu ada luka yang cukup dalam.
Apa Angga ada masalah?
Apa Angga sakit?
Atau karena apa ...???
Dia cukup dekat dengan semua murid muridnya, tapi tidak dengan Angga, Dia cukup sulit untuk dekat dengannya atau mungkin Dia yang menghindar, tapi tatapan matanya itu
Sungguh tak bisa Dia lupakan begitu saja wajah yang biasanya menatapnya dengan senyum itu kini tidak ada lagi yang ada hanya mendung di sana.
Kemana senyum itu pergi...???
Senyum dari murid paling pandai di kelas 12 itu, Kenapa sejak acara pertunangannya tersebar di sekolah tempatnya mengajar senyum Angga perlahan hilang bahkan tak pernah ada semangat saat Dia memasuki kelas ini lagi.
Amel tidak tahu kalau Angga menyimpan rasa padanya karena Angga juga tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa Dia tertarik pada sang guru. Angga hanya berusaha untuk selalu ada saat Amel merasa kesulitan tanpa mau menunjukkan wujudnya.
Biarlah dia menjadi pengagum rahasia sang Guru cantik.
Camelia Sabrina
Teeeeeeeet et
Teeeeeet
Bunyi bel terdengar menggema memecahkan konsentrasi para murid yang tengah mengerjakan tugas dari Bu Amel.
''Baiklah anak-anak pelajaran kita sampai di sini, jangan lupa Minggu depan tugas ini harus di serahkan kepada saya, kalian boleh istirahat'' lanjut Bu Amel lagi.
''Baik Bu'' sahut mereka dengan semangat
Kemudian mereka pergi meninggalkan kelas menuju Kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah meminta jatah makan siang.
Begitu pula dengan ketiga sahabat itu saat mereka hendak pergi namun sebuah suara menghentikan langkah kaki mereka.
'' Angga, tunggu'' suara itu terdengar begitu lembut di telinga Angga bagai sebuah melodi yang mengalun indah di indera pendengarannya.
Angga pun menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah sumber suara yang memanggil namanya itu.
''iya Bu, ada yang bisa Saya bantu?'' ucapnya tanpa berani menatap wajah Bu Guru cantik yang kini sedang berjalan menghampiri dirinya.
Angga mencoba untuk tetap tenang agar tidak kelihatan bodoh di mata sang Guru padahal kenyataannya dadanya bergemuruh menahan laju jantungnya yang seakan ingin meledak karena kini tepat di hadapannya ada sang pujaan hati tengah memandang ke arahnya.
Dia pun memberanikan dirinya untuk menatap wajah Bu guru cantik itu seraya menerka ada gerangan apa yang membuat sang Guru menahan dirinya.
''Kamu kenapa Angga, ada masalah?"
"Akhir akhir ini kamu seperti banyak masalah '' lanjut Amel
Sedangkan Angga yang ditanya hanya diam membisu seakan waktu berhenti saat ini, tak mendapatkan jawaban dari pertanyaan nya Amel pun kembali memanggil nama muridnya itu.
'' Angga kamu gak papa kan '' tanyanya lagi
Angga pun terkesiap saat sebuah pukulan ringan mendarat di bahunya.
Seakan tahu kalau temannya itu sedang melamun Aldi pun menyadarkan Angga dari lamunan tentang Amel yang kini sedang menunggu jawaban darinya.
''Saya baik baik saja bu'' ucap Angga setelah kembali tersadar dari lamunannya
''Tapi kamu kelihatan murung akhir akhir ini'' tak puas dengan jawaban yang di ucapkan Angga, Amel pun bertanya kembali seakan ia tau kalau murid nya itu tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja.
''Mungkin Angga kelelahan Bu, karena kemarin kita pergi ke puncak untuk berlibur '' bela Aldi yang hanya di angguki benar oleh Azzam, sedangkan yang di tanya sibuk dengan dunianya sendiri, dunia di mana hanya ada dia dan Amel di sana.
''Benar begitu ngga'' tanya nya tidak percaya pada ucapan salah satu muridnya itu.
''Iya Bu, saya hanya kecapekan saja karena setelah sampai rumah tidak langsung tidur bu'' ucap Angga sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
''Lain kali kamu harus jaga kesehatan Angga, ibu permisi dulu'' lanjut Amel yang terdengar helaan nafas yang menandakan ketidakpuasan atas jawaban yang di ucapkan oleh muridnya itu lalu dia pergi dari sana menuju ruang guru.
Sedangkan Angga masih diam mematung di tempatnya saat sang pujaan hatinya berjalan meninggalkan mereka di depan pintu.
Angga masih terus menatap lorong di mana di sana ada sosok yang mengisi hatinya selama hampir enam tahun ini.
Ya, Camelia Sabrina adalah guru fisika sekaligus wali kelas 12 telah berhasil merebut hatinya.
guru cantik yang usianya tidak jauh di atas nya itu sangat cantik dengan balutan baju seragam wajah putih alami hidung sedikit mancung menjadi pesona tersendiri bagi seorang Angga Pratama.
Amel sudah tidak terlihat lagi di pandangan namun Angga dia masih menatap ke arah Amel menghilang tadi. sebuah deheman menyadarkan Angga.
ehhmmmm
Suara deheman Azzam pun terdengar
''Kita ke kantin bro lapar ini''. kata Azzam lalu berjalan menuju kantin di ikuti oleh kedua sahabatnya.
Setelah sampai di kantin mereka pun memesan menu makan untuk mereka dan mencari tempat duduk
Melihat ada meja yang kosong mereka berjalan lalu mendudukkan tubuhnya di atas bangku lalu menyantap makan siang mereka.
Saat sedang makan Aldi melihat Bunga dan ketiga temannya celingukan mencari tempat duduk yang kosong.
Aldi menatap sekeliling mereka yang tampak penuh dan hanya ada di meja mereka yang tempat duduk nya kosong.
Aldi pun melambaikan tangan seakan memanggil Bunga beserta teman-temannya untuk ikut bergabung di meja mereka.
Tentunya Dia sudah dapat persetujuan dari kedua sahabatnya terlebih dahulu.
''Duduk sini semua sudah penuh.'' kata Aldi penuh perhatian
''Emang boleh kak'' tanya Dina takut kedua kakak kelasnya itu tidak mengizinkannya bergabung bersama mereka.
''Boleh duduk saja'' jawab Azzam sambil meminum jus apel miliknya.
Setelah selesai makan mereka kembali melanjutkan pelajaran karena jam pelajaran kembali akan di mulai.
Tak terasa jam pelajaran sudah habis mereka mengemasi barang-barang nya dan bersiap untuk pulang ke rumah masing-masing.
to be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments