Bab 4 : Apa kau seorang Trainee?

Bella memberi kabar kepada keluarganya dan siap untuk di marahi habis-habisan. Berbohong soal ini anak Bumi lebih baik dari pada menggugurkannya, itulah yang ada dipikiran Bella, setidaknya anak ini akan memiliki ayah yang punya segalanya.

Bella sangat anti berkomitmen, dia terlalu fokus terhadap pencapaiannya, seakan tidak pernah puas dengan apa yang dia dapatkan. Dia bahkan rela untuk membuang semua hal yang menghalangi jalannya.

Bella pun menelepon Ibunya.

"Hai nak. apa kabar sayang?" Ibunya sangat senang Bella menelepon.

"aku baik, bagaimana dengan ibu?" Tanya Bella.

"Ibu juga baik, sebenarnya Adikmu kabur ke Korea.... Diaaa, menempati Apartemen yang ibu beli untukmu dulu. Dia bahkan nekat mendaftarkan dirinya diJurusan Seni, arggh anak itu memang membuatku pusing. Belum lagi perusahaan ayahmu yang sedang kekurangan dana, Anastasia benar-benar tidak seperti mu." Ibunya mengoceh di telepon,

"Apa seperti itu? Aku akan mencoba mengabarinya."

Bella sebenarnya sangat menyayangi adiknya itu, dia juga sering merasa kasihan jika ibunya mulai membandingkan Ana dengan dirinya.

"Bu aku ada masalah," Bella sedikit gugup,

"Ada apa nak?"

"Akuuuuu.... Hamil."

"Kau bercanda ya?" Ibunya terkejut.

"Aku serius, ayah dari anak ini adalah mantan pacarku, Bumi. Ibu pasti mengenalnya. Dia CEO dari perusahaan KIK Otomotif, salah satu perusahaan terbesar di Korea Selatan." Bella menggigit kuku jarinya.

"Benarkahhhh??? Yaampun kau memilih orang yang tepat hahaha." Bella terkejut mendengar ucapan Ibunya yang terdengar bahagia.

"Ibu tidak marah?" tanyanya,

"sebenarnya ayahmu sedang mencari Investor , KIK otomotif adalah tujuan utamanya. Dia sudah mengirimkan proposal berkali-kali tapi belum ada tanggapan. Jadi apa kah dia sudah memintamu untuk menikah dengannya?" Ibunya penasaran..

"Ya, sudah. Tapi bu aku tidak berniat menikah, aku hanya akan memberikan bayi ini padanya." Bella menatap langit-langit rumahnya,

"Apa kau gila? Ini kesempatanmu dan kita untuk hidup lebih baik, ibu tidak mau tahu pokoknya, kau harus menikah dengannya!!!!"

"Aku tidak mau buuu.." Bella menolak.

"lalu apa yang akan kau lakukan dengan bayi itu? Bayi itu adalah kunci agar ibu dapat menantu yang disegani masyarakat Korea. Apa kau akan memberikan bayinya secara cuma-cuma? Tidak ! kau harus tetap menikah dengannya !!! " Ibunya terdengar kesal.

"Aku tidak mau, ibu tau aku punya karir yang sangat bagus. Tinggal beberapa tahap lagi karirku akan sempurna, jika aku mencapainya aku bisa saja membawa perusahaan kita lebih hebat dari KIK." Bella memutar bola matanya.

"Apa kau bodoh? Untuk apa bekerja jika punya suami yang tampan dan kaya raya huh? Ibu tahu karir mu sangat bagus, tapi akan sayang jika melepasnya, lalu bagaimana dengan bayi itu ?" Tanya ibunya.

"Aku akan memberikannya kepada Bumi, agar ia merawat bayi ini."

"Bagaimana jikaaa, kita jadikan Ana saja untuk menggantikanmu menikah dengannya?" Tanya ibunya,

"Maksud ibu??" Bella tidak mengerti.

"Ya jadikan dia umpan agar kita masuk ke keluarga itu. Katakan Kau tidak akan memberikan bayi itu jika bukan Ana yang menjadi penggantimu, ibu yakin dia akan melakukannya demi bayi itu." Ibunya menyeringai jahat.

"Bu , Ibu Gila ! " Bella agak terkejut.

"Ikuti saja sesuai arahan ibu jika kau masih mau mempertahankan karirmu disana ! Untuk ayahmu, kita harus merahasiakannya dulu. Kau jaga baik-baik saja kandunganmu ya ! " Ibunya menutup panggilan.

Bella, merasa kasihan terhadap adiknya. Tapi, dia juga tidak bisa mengorbankan karirnya. Mau tidak mau dia akan mengikuti saran ibunya.

*

*

ACARA PENYAMBUTAN MAHASISWA BARU.....

Pagi itu semua orang berangkat dengan bus. Setiap bus, terdiri dari dua kelompok. Kebetulan, Ana dan Yuri berada di satu bus yang sama.

Sebelum mereka berangkat, ada perdebatan kecil antara Dongmin dan Yeri. Ini semua dikarenakan, bus hanya muat 21 orang, sedangkan karena Yeri bergabung di kelompok, total di bus menjadi 22 orang.

Pagi itu, Ana datang paling terakhir diantara yang lain, karena Yeri memang sudah menyimpan kekesalan padanya. Akhirnya pagi itu dia meluapkannya pada Ana. Dia menginginkan Ana pergi mencari kuota di bus lain dengan alasan bus itu sudah penuh. Tapi, karena Dongmin merasa Ana lebih dulu ada di kelompok, dia balik kesal pada Yeri dan memintanya pergi dari kelompok mereka.

Dengan kesal, Yeri pun pergi. Sesampainya disana. Semua orang langsung menaruh barang-barang di tenda mereka. 1 tenda berisi 5 orang sesuai gender mereka.

Kemudian semuanya berkumpul dilapangan, mendengarkan sambutan dari beberapa orang penting juga para senior.

*

Skip

*

Hari sudah malam, Acara penyambutan sudah selesai. Sekarang tinggal acara untuk bermain bersama. Ana dan teman nya yang lain, harus berkumpul jam 8 malam untuk berbincang bersama. Akan ada permainan seru seperti, menjaga keseimbangan, rebut kursi, Battle dance dan lain sebagainya.

Ana mengenakan jaket berwarna hitam, dia keluar bersama teman kelompoknya. Malam itu suasana terasa hangat, karena banyak orang berkumpul sambil mengobrol, Dongmin dan para anggota Pria pun menghampiri yang lain.

"Mari kita makan malam dulu." Ajak Dongmin memberi arahan.

"Kak Yeri kemana?" Ucap seseorang dibelakang Ana.

"Dia bukan pembimbing grup ini lagi." Dongmin melihat Ana.

Semuanya pergi menuju tenda besar terbuka, untuk makan bersama dan duduk sesuai kelompoknya. Mereka mengantre untuk mendapatkan makanan. Ana melihat Yuri yang melambaikan tangan ke arahnya, Ana membalas melambaikan tangan wanita itu sambil tersenyum.

"Dia Temanmu?" Dongmin yang ada dibelakang Ana membuatnya terkejut.

"Ya teman baru ku" Ana tersenyum, Lalu melanjutkan antrean didepannya.

Ana menoleh kebelakang, 3 orang pria menghampirinya sambil merangkul satu sama lain,

"Heeey apakah kami bolehhhh berkenalan denganmu?"

Dongmin langsung memalingkan wajahnya ke arah berlawanan. Dia tidak mau ikut campur. Sedangkan para senior memperhatikan sedang Ana.

"Tentu, namaku Anastasia." Ana tersenyum,

"Bisa kah aku mendapatkannya lebih dulu?" Dongmin menerobos antrean Ana. Wanita itu, menatapnya tajam. Dongmin berharap, semoga cara tadi bisa membuat Ana mengabaikan pria-pria itu.

"Ada apa dengannya? menyebalkan" Ana bergumam, sambil mendengus kesal. Dia langsung berjalan dibelakang Dongmin, dia tidak mau tersela orang lain lagi. Dongmin menyeringai sambil mengambil makanannya, ternyata caranya berhasil.

"Sepertinya Dongmin menyukai anak itu." Teman Yeri melihat Ana dan Dongmin, Yeri hanya meliriknya ketus. Dia cemburu, karena disaat para anggota kelompok makan bersama, Dongmin bahkan tidak basa-basi padanya. Pria itu, mengeluarkannya dari Kelompok secara tidak baik.

Semua orang menikmati makanannya sambil berbincang.

Dongmin yang menatap Ana diam-diam, yang membuat wanita itu menjadi gugup.

Kenapa tatapannya tajam sekali ? .. Ana membatin.

Ana tetap lanjut melahap makanannya tanpa menghiraukan pria itu. Setelah selesai makan, semuanya berkumpul di lapangan untuk membuat beberapa kelompok bermain.

Dikelompok pertama ada 6 orang yang berisikan 3 orang wanita dan 3 orang pria. Terdiri dari, Ana, Somi, Lee ze, Minhyun, Jisu dan Jadu.

GAME REBUT KURSI

"1 2 3 MULAI..."

Semua orang berdiri digaris yang telah ditentukan. Mereka memutari kursi yang hanya ada 5, salah satu dari mereka harus keluar.

Musik pun dibunyikan, beberapa kelompok yang menunggu giliran semua menonton mereka dengan tawa.

Peraturannya adalah setelah musiknya berhenti semuanya harus berebut kursi dan yang tidak mendapatkannya, akan dikeluarkan dari permainan itu. Syukur lah untuk babak pertama Ana mendapatkan kursinya.

Sedangkan Lee ze gagal mendapatkan kursi, Ana dan yang lainnya tertawa.

"kau gagal, Woooooh kau harus keluar!" pemandu acara mengejek Lee ze, Ana dan Somi yang melihatnya hanya tertawa.

"Untuk yang mengenakan topi, kau sebaiknya membuka topi dan masker mu."

"Siapa namamu?" tanya pemandu acara,

"Hwang Minhyun."

"Ya tolong dibuka topinya ya Minhyun."

Minhyun melepas Topi dan maskernya.

(Gambaran wajahnya).

Semua orang terbelalak,

"woowww wajahnya tampan sekali,"

"Apa dia seorang Trainee?"

"Aku tidak menyangka ada seorang setampan dia!!!!!"

"Dia mahasiswa baru?"

"Dia terlihat mirip Dongmin.."

"Sedikit"

Semua orang saling berbincang tentang Minhyun, sedangkan pria itu hanya tersenyum malu.

"Ah... Para mahasiswa baru sekarang banyak yang berparas tampan dan cantik."

Sepertinya mereka membicarakan Ana dan Minhyun.

"BAIKLAH AYO KITA MULAI LAGI, MINHYUN KAU SIAP?" pemandu acara bertanya,

"Ya" katanya singkat.

Musik pun kembali berbunyi, kursinya dikurangi satu. Sehingga hanya tersisa 4 kursi dan 5 orang. Kali ini Jadu yang tidak mendapat tempat duduk.

Semuanya bersorak gembira penuh keseruan, permainan itu diulangi sampai beberapa kali. Somi akhirnya keluar, Begitupun Jisu.

Sekarang hanya tersisa Ana dan Minhyun juga satu kursi. Saat musik dimulai lalu mendadak berhenti, Minhyun dan Ana berbarengan menduduki kursi. Ana dengan tidak sengaja duduk dipangkuan Minhyun.

Mata Ana membelalak bahkan bukan hanya Ana, tapi semua orang terbelalak melihat kejadian itu, semua orang menyoraki mereka lalu tertawa. Pipi keduanya memerah, Ana langsung berdiri.

Memalukan...... Batin Ana.

"Ma-afkan aku" Ana menunduk ke Minhyun.

Minhyun masih terkejut, dengan bibir pucat dan pipi merah ia berdiri sambil mencoba bersikap normal.

"Aaahhh hahaha yang tadi itu lucu sekali, baiklah pemenangnya untuk babak kali ini adalah Minhyun. Berikan tepuk tangan semuanyaaaa."

Ana berlari kecil ke arah Somi yang masih tertawa terbahak-bahak,

"itu lucu sekali... Hahaha"

"Aku malu." Ana menunduk.

Dongmin memperhatikan mereka, sambil menyeringai.

...****************...

...****************...

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

aku like lagi

2022-11-06

2

lihat semua
Episodes
1 SEASON 1 : Bab 1 - Tiba
2 Bab 2 : Pengenalan MABA.
3 Bab 3 : Jebakan Malam itu...
4 Bab 4 : Apa kau seorang Trainee?
5 Bab 5 : pertengkaran awal
6 Bab 6 : Pulang
7 Bab 7 : tetangga
8 Bab 8 : lamaran pekerjaan
9 Bab 9 : Makan malam
10 Bab 10 : DONGMIN
11 Bab 11 : Sudut Pandang Anastasia
12 Bab 12 : Penguntit
13 Bab 13 : Serangan panik
14 Bab 14 : Sudut Pandang Minhyun
15 Bab 15 : Konferensi pers
16 Bab 16 : Kakak-Beradik
17 Bab 17 : Tertarik
18 Bab 18 : Ke kantor polisi
19 Bab 19 : Lapor pak
20 Bab 20 : KIK otomotif
21 Bab 21 : Terjebak situasi
22 Bab 22 : makan malam pertama
23 Bab 23 : Pemadaman Listrik
24 Bab 24 : Foto di lorong
25 Bab 25 : Pusat perhatian
26 Bab 26 : Rumit
27 Bab 27 : Cinta bukan paksaan
28 Bab 28 : Kau lebih baik bersama ku
29 Bab 29 : Lebih cepat lebih baik
30 Bab 30 : Sampai bertemu di kelasku... sayang
31 Bab 31 : praktik
32 Bab 32 : akankah ada jalan terbaik?
33 Bab 33 : Perjanjian kita
34 Bab 34 : Sepasang sepatu
35 Bab 35 : Makan Malam
36 Bab 36 : Makan Malam 2
37 Bab 37 : rencana pernikahan
38 Bab 38 : Keesokan harinya...
39 Bab 39 : Pindah Ke Paris
40 Bab 40 : Kejutan yang gagal
41 Bab 41 : ciuman pertama
42 Bab 42 : babak belur
43 Bab 43 : Porsche
44 Bab 44 : pakaian mini
45 Bab 45 : Pelukanmu yang hangat
46 Bab 46 : Drama queen
47 Bab 47 : Pikiranmu pasti kotor !
48 Bab 48 : ciuman kedua
49 Bab 49 : Fifthy shades of grey..
50 Bab 50 : perjodohan Dongmin
51 Bab 51 : Bella lebih baik dari Ana
52 Bab 52 : pergi ke gym
53 Bab 53 : Jagalah Ana, Dongmin.
54 Bab 54 : Makan malam dengan Dongmin.
55 Bab 55 : pergi dari rumah.
56 Bab 56 : Menginap di apartemen Ana.
57 Bab 57 : tidak tega menyakitimu.
58 Bab 58 : Tersebarnya rumor perjodohan
59 Bab 59 : Hankuk.
60 Bab 60 : Ragu
61 Bab 61 : Pendarahan.
62 Bab 62 : Keberangkatan Bumi.
63 Bab 63 : Di bawa ke rumah Bumi.
64 Bab 64 : Lidah Mertua.
65 Bab 65 : Black card.
66 Bab 66 : Sketsa wajah.
67 Bab 67 : Face time.
68 Bab 68 : Ke Busan.
69 Bab 69 : Kegalauan Ana..
70 Bab 70 : Jenis Kelamin bayi.
71 Bab 71 : Membeli perlengkapan bayi.
72 Bab 72 : pesan palsu.
73 Bab 73 : Tampilan Lockscreen.
74 Bab 74 : Bosan.
75 Bab 75 : Bar Useless.
76 Bab 76 : Kegelisahan Ana.
77 BAB 77 : Berkebun.
78 Bab 78 : Dongmin ke Busan.
79 Bab 79 : Waktu itu.
80 Bab 80 : Punya Cucu
81 Bab 81 : Liontin Kucing
82 Bab 82 : Putus.
83 Bab 83 : Ulang Tahun Ana
84 Bab 84: Bingkisan
85 Bab 85 : Kado spesial
86 Bab 86 : Perayaan ulang tahun Ana
87 Bab 87: ternyata
88 Bab 88 : Kerangka patung
89 Bab 89 : Panggilan misterius
90 Bab 90 : Sketsa
91 Bab 91 : Pendarahan
92 Bab 92 : kejujuran
93 Bab 93 : Ambilah saja
94 Bab 94 : Ana dan Dongmin
95 Bab 95 : kebenaran
96 Bab 96 : perdebatan
97 Bab 97 : Kebohongan yang menyesakan
98 Bab 98 : self harm
99 Bab 99 : DEPRESI
100 Bab 100 : penyesalan Dongmin
101 Bab 101 : Ana
102 Bab 102 : perjalanan
103 Bab 103 : Keluarga Kim
104 Bab 104 : Tes DNA
105 Bab 105 : Ciuman perpisahan
106 PENGUMUMAN VOLUME 2
107 Bab 107 : mengundurkan diri
108 Bab 108 : Membaik
109 Bab 109 : Kepergian ayah Ana
110 Bab 110 : Pertemuan Ana dan Bella
111 Bab 111 : Pulang
112 Bab 112 : Mari bicarakan dengan tenang
113 Bab 113 : makan malam bersama
114 Bab 114 : Bermalam bersama
115 Bab 115 : Tamparan keras
116 Bab 116 : Perjalanan ke pantai
117 Bab 117 : Pantai
118 Bab 118 : Berenang
119 Bab 119 : Kecelakaan
120 Bab 120 : Kelahiran dan Kepergian
121 Bab 121 : Menikahlah dengan ku
122 Bab 122 : Ragu
123 Bab 123 : Menjelang pernikahan
124 Bab 124 : masalah kecil
125 Bab 125 : Pernikahan (END)
126 Bab 126 : Malam pertama (Bonus)
127 Bab 127 : Menikah itu menyenangkan (Bonus)
128 SINOPSIS SEASON 2
129 Bab 128 : Pesta kelulusan (Bonus)
130 Bab 129 : Pertikaian keluarga (Bonus)
131 Bab 130 : Baby Elle (Bonus)
132 Bab 131 : Wanita asing (Bonus)
133 Bab 132 : Rose (Bonus)
134 Bab 133 : Benda asing dalam mobil (Bonus)
135 Bab 134 : Sekretaris baru (Bonus)
136 Bab 135 : Kepulangan Beby (Final End)
Episodes

Updated 136 Episodes

1
SEASON 1 : Bab 1 - Tiba
2
Bab 2 : Pengenalan MABA.
3
Bab 3 : Jebakan Malam itu...
4
Bab 4 : Apa kau seorang Trainee?
5
Bab 5 : pertengkaran awal
6
Bab 6 : Pulang
7
Bab 7 : tetangga
8
Bab 8 : lamaran pekerjaan
9
Bab 9 : Makan malam
10
Bab 10 : DONGMIN
11
Bab 11 : Sudut Pandang Anastasia
12
Bab 12 : Penguntit
13
Bab 13 : Serangan panik
14
Bab 14 : Sudut Pandang Minhyun
15
Bab 15 : Konferensi pers
16
Bab 16 : Kakak-Beradik
17
Bab 17 : Tertarik
18
Bab 18 : Ke kantor polisi
19
Bab 19 : Lapor pak
20
Bab 20 : KIK otomotif
21
Bab 21 : Terjebak situasi
22
Bab 22 : makan malam pertama
23
Bab 23 : Pemadaman Listrik
24
Bab 24 : Foto di lorong
25
Bab 25 : Pusat perhatian
26
Bab 26 : Rumit
27
Bab 27 : Cinta bukan paksaan
28
Bab 28 : Kau lebih baik bersama ku
29
Bab 29 : Lebih cepat lebih baik
30
Bab 30 : Sampai bertemu di kelasku... sayang
31
Bab 31 : praktik
32
Bab 32 : akankah ada jalan terbaik?
33
Bab 33 : Perjanjian kita
34
Bab 34 : Sepasang sepatu
35
Bab 35 : Makan Malam
36
Bab 36 : Makan Malam 2
37
Bab 37 : rencana pernikahan
38
Bab 38 : Keesokan harinya...
39
Bab 39 : Pindah Ke Paris
40
Bab 40 : Kejutan yang gagal
41
Bab 41 : ciuman pertama
42
Bab 42 : babak belur
43
Bab 43 : Porsche
44
Bab 44 : pakaian mini
45
Bab 45 : Pelukanmu yang hangat
46
Bab 46 : Drama queen
47
Bab 47 : Pikiranmu pasti kotor !
48
Bab 48 : ciuman kedua
49
Bab 49 : Fifthy shades of grey..
50
Bab 50 : perjodohan Dongmin
51
Bab 51 : Bella lebih baik dari Ana
52
Bab 52 : pergi ke gym
53
Bab 53 : Jagalah Ana, Dongmin.
54
Bab 54 : Makan malam dengan Dongmin.
55
Bab 55 : pergi dari rumah.
56
Bab 56 : Menginap di apartemen Ana.
57
Bab 57 : tidak tega menyakitimu.
58
Bab 58 : Tersebarnya rumor perjodohan
59
Bab 59 : Hankuk.
60
Bab 60 : Ragu
61
Bab 61 : Pendarahan.
62
Bab 62 : Keberangkatan Bumi.
63
Bab 63 : Di bawa ke rumah Bumi.
64
Bab 64 : Lidah Mertua.
65
Bab 65 : Black card.
66
Bab 66 : Sketsa wajah.
67
Bab 67 : Face time.
68
Bab 68 : Ke Busan.
69
Bab 69 : Kegalauan Ana..
70
Bab 70 : Jenis Kelamin bayi.
71
Bab 71 : Membeli perlengkapan bayi.
72
Bab 72 : pesan palsu.
73
Bab 73 : Tampilan Lockscreen.
74
Bab 74 : Bosan.
75
Bab 75 : Bar Useless.
76
Bab 76 : Kegelisahan Ana.
77
BAB 77 : Berkebun.
78
Bab 78 : Dongmin ke Busan.
79
Bab 79 : Waktu itu.
80
Bab 80 : Punya Cucu
81
Bab 81 : Liontin Kucing
82
Bab 82 : Putus.
83
Bab 83 : Ulang Tahun Ana
84
Bab 84: Bingkisan
85
Bab 85 : Kado spesial
86
Bab 86 : Perayaan ulang tahun Ana
87
Bab 87: ternyata
88
Bab 88 : Kerangka patung
89
Bab 89 : Panggilan misterius
90
Bab 90 : Sketsa
91
Bab 91 : Pendarahan
92
Bab 92 : kejujuran
93
Bab 93 : Ambilah saja
94
Bab 94 : Ana dan Dongmin
95
Bab 95 : kebenaran
96
Bab 96 : perdebatan
97
Bab 97 : Kebohongan yang menyesakan
98
Bab 98 : self harm
99
Bab 99 : DEPRESI
100
Bab 100 : penyesalan Dongmin
101
Bab 101 : Ana
102
Bab 102 : perjalanan
103
Bab 103 : Keluarga Kim
104
Bab 104 : Tes DNA
105
Bab 105 : Ciuman perpisahan
106
PENGUMUMAN VOLUME 2
107
Bab 107 : mengundurkan diri
108
Bab 108 : Membaik
109
Bab 109 : Kepergian ayah Ana
110
Bab 110 : Pertemuan Ana dan Bella
111
Bab 111 : Pulang
112
Bab 112 : Mari bicarakan dengan tenang
113
Bab 113 : makan malam bersama
114
Bab 114 : Bermalam bersama
115
Bab 115 : Tamparan keras
116
Bab 116 : Perjalanan ke pantai
117
Bab 117 : Pantai
118
Bab 118 : Berenang
119
Bab 119 : Kecelakaan
120
Bab 120 : Kelahiran dan Kepergian
121
Bab 121 : Menikahlah dengan ku
122
Bab 122 : Ragu
123
Bab 123 : Menjelang pernikahan
124
Bab 124 : masalah kecil
125
Bab 125 : Pernikahan (END)
126
Bab 126 : Malam pertama (Bonus)
127
Bab 127 : Menikah itu menyenangkan (Bonus)
128
SINOPSIS SEASON 2
129
Bab 128 : Pesta kelulusan (Bonus)
130
Bab 129 : Pertikaian keluarga (Bonus)
131
Bab 130 : Baby Elle (Bonus)
132
Bab 131 : Wanita asing (Bonus)
133
Bab 132 : Rose (Bonus)
134
Bab 133 : Benda asing dalam mobil (Bonus)
135
Bab 134 : Sekretaris baru (Bonus)
136
Bab 135 : Kepulangan Beby (Final End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!