Bella memberi kabar kepada keluarganya dan siap untuk di marahi habis-habisan. Berbohong soal ini anak Bumi lebih baik dari pada menggugurkannya, itulah yang ada dipikiran Bella, setidaknya anak ini akan memiliki ayah yang punya segalanya.
Bella sangat anti berkomitmen, dia terlalu fokus terhadap pencapaiannya, seakan tidak pernah puas dengan apa yang dia dapatkan. Dia bahkan rela untuk membuang semua hal yang menghalangi jalannya.
Bella pun menelepon Ibunya.
"Hai nak. apa kabar sayang?" Ibunya sangat senang Bella menelepon.
"aku baik, bagaimana dengan ibu?" Tanya Bella.
"Ibu juga baik, sebenarnya Adikmu kabur ke Korea.... Diaaa, menempati Apartemen yang ibu beli untukmu dulu. Dia bahkan nekat mendaftarkan dirinya diJurusan Seni, arggh anak itu memang membuatku pusing. Belum lagi perusahaan ayahmu yang sedang kekurangan dana, Anastasia benar-benar tidak seperti mu." Ibunya mengoceh di telepon,
"Apa seperti itu? Aku akan mencoba mengabarinya."
Bella sebenarnya sangat menyayangi adiknya itu, dia juga sering merasa kasihan jika ibunya mulai membandingkan Ana dengan dirinya.
"Bu aku ada masalah," Bella sedikit gugup,
"Ada apa nak?"
"Akuuuuu.... Hamil."
"Kau bercanda ya?" Ibunya terkejut.
"Aku serius, ayah dari anak ini adalah mantan pacarku, Bumi. Ibu pasti mengenalnya. Dia CEO dari perusahaan KIK Otomotif, salah satu perusahaan terbesar di Korea Selatan." Bella menggigit kuku jarinya.
"Benarkahhhh??? Yaampun kau memilih orang yang tepat hahaha." Bella terkejut mendengar ucapan Ibunya yang terdengar bahagia.
"Ibu tidak marah?" tanyanya,
"sebenarnya ayahmu sedang mencari Investor , KIK otomotif adalah tujuan utamanya. Dia sudah mengirimkan proposal berkali-kali tapi belum ada tanggapan. Jadi apa kah dia sudah memintamu untuk menikah dengannya?" Ibunya penasaran..
"Ya, sudah. Tapi bu aku tidak berniat menikah, aku hanya akan memberikan bayi ini padanya." Bella menatap langit-langit rumahnya,
"Apa kau gila? Ini kesempatanmu dan kita untuk hidup lebih baik, ibu tidak mau tahu pokoknya, kau harus menikah dengannya!!!!"
"Aku tidak mau buuu.." Bella menolak.
"lalu apa yang akan kau lakukan dengan bayi itu? Bayi itu adalah kunci agar ibu dapat menantu yang disegani masyarakat Korea. Apa kau akan memberikan bayinya secara cuma-cuma? Tidak ! kau harus tetap menikah dengannya !!! " Ibunya terdengar kesal.
"Aku tidak mau, ibu tau aku punya karir yang sangat bagus. Tinggal beberapa tahap lagi karirku akan sempurna, jika aku mencapainya aku bisa saja membawa perusahaan kita lebih hebat dari KIK." Bella memutar bola matanya.
"Apa kau bodoh? Untuk apa bekerja jika punya suami yang tampan dan kaya raya huh? Ibu tahu karir mu sangat bagus, tapi akan sayang jika melepasnya, lalu bagaimana dengan bayi itu ?" Tanya ibunya.
"Aku akan memberikannya kepada Bumi, agar ia merawat bayi ini."
"Bagaimana jikaaa, kita jadikan Ana saja untuk menggantikanmu menikah dengannya?" Tanya ibunya,
"Maksud ibu??" Bella tidak mengerti.
"Ya jadikan dia umpan agar kita masuk ke keluarga itu. Katakan Kau tidak akan memberikan bayi itu jika bukan Ana yang menjadi penggantimu, ibu yakin dia akan melakukannya demi bayi itu." Ibunya menyeringai jahat.
"Bu , Ibu Gila ! " Bella agak terkejut.
"Ikuti saja sesuai arahan ibu jika kau masih mau mempertahankan karirmu disana ! Untuk ayahmu, kita harus merahasiakannya dulu. Kau jaga baik-baik saja kandunganmu ya ! " Ibunya menutup panggilan.
Bella, merasa kasihan terhadap adiknya. Tapi, dia juga tidak bisa mengorbankan karirnya. Mau tidak mau dia akan mengikuti saran ibunya.
*
*
ACARA PENYAMBUTAN MAHASISWA BARU.....
Pagi itu semua orang berangkat dengan bus. Setiap bus, terdiri dari dua kelompok. Kebetulan, Ana dan Yuri berada di satu bus yang sama.
Sebelum mereka berangkat, ada perdebatan kecil antara Dongmin dan Yeri. Ini semua dikarenakan, bus hanya muat 21 orang, sedangkan karena Yeri bergabung di kelompok, total di bus menjadi 22 orang.
Pagi itu, Ana datang paling terakhir diantara yang lain, karena Yeri memang sudah menyimpan kekesalan padanya. Akhirnya pagi itu dia meluapkannya pada Ana. Dia menginginkan Ana pergi mencari kuota di bus lain dengan alasan bus itu sudah penuh. Tapi, karena Dongmin merasa Ana lebih dulu ada di kelompok, dia balik kesal pada Yeri dan memintanya pergi dari kelompok mereka.
Dengan kesal, Yeri pun pergi. Sesampainya disana. Semua orang langsung menaruh barang-barang di tenda mereka. 1 tenda berisi 5 orang sesuai gender mereka.
Kemudian semuanya berkumpul dilapangan, mendengarkan sambutan dari beberapa orang penting juga para senior.
*
Skip
*
Hari sudah malam, Acara penyambutan sudah selesai. Sekarang tinggal acara untuk bermain bersama. Ana dan teman nya yang lain, harus berkumpul jam 8 malam untuk berbincang bersama. Akan ada permainan seru seperti, menjaga keseimbangan, rebut kursi, Battle dance dan lain sebagainya.
Ana mengenakan jaket berwarna hitam, dia keluar bersama teman kelompoknya. Malam itu suasana terasa hangat, karena banyak orang berkumpul sambil mengobrol, Dongmin dan para anggota Pria pun menghampiri yang lain.
"Mari kita makan malam dulu." Ajak Dongmin memberi arahan.
"Kak Yeri kemana?" Ucap seseorang dibelakang Ana.
"Dia bukan pembimbing grup ini lagi." Dongmin melihat Ana.
Semuanya pergi menuju tenda besar terbuka, untuk makan bersama dan duduk sesuai kelompoknya. Mereka mengantre untuk mendapatkan makanan. Ana melihat Yuri yang melambaikan tangan ke arahnya, Ana membalas melambaikan tangan wanita itu sambil tersenyum.
"Dia Temanmu?" Dongmin yang ada dibelakang Ana membuatnya terkejut.
"Ya teman baru ku" Ana tersenyum, Lalu melanjutkan antrean didepannya.
Ana menoleh kebelakang, 3 orang pria menghampirinya sambil merangkul satu sama lain,
"Heeey apakah kami bolehhhh berkenalan denganmu?"
Dongmin langsung memalingkan wajahnya ke arah berlawanan. Dia tidak mau ikut campur. Sedangkan para senior memperhatikan sedang Ana.
"Tentu, namaku Anastasia." Ana tersenyum,
"Bisa kah aku mendapatkannya lebih dulu?" Dongmin menerobos antrean Ana. Wanita itu, menatapnya tajam. Dongmin berharap, semoga cara tadi bisa membuat Ana mengabaikan pria-pria itu.
"Ada apa dengannya? menyebalkan" Ana bergumam, sambil mendengus kesal. Dia langsung berjalan dibelakang Dongmin, dia tidak mau tersela orang lain lagi. Dongmin menyeringai sambil mengambil makanannya, ternyata caranya berhasil.
"Sepertinya Dongmin menyukai anak itu." Teman Yeri melihat Ana dan Dongmin, Yeri hanya meliriknya ketus. Dia cemburu, karena disaat para anggota kelompok makan bersama, Dongmin bahkan tidak basa-basi padanya. Pria itu, mengeluarkannya dari Kelompok secara tidak baik.
Semua orang menikmati makanannya sambil berbincang.
Dongmin yang menatap Ana diam-diam, yang membuat wanita itu menjadi gugup.
Kenapa tatapannya tajam sekali ? .. Ana membatin.
Ana tetap lanjut melahap makanannya tanpa menghiraukan pria itu. Setelah selesai makan, semuanya berkumpul di lapangan untuk membuat beberapa kelompok bermain.
Dikelompok pertama ada 6 orang yang berisikan 3 orang wanita dan 3 orang pria. Terdiri dari, Ana, Somi, Lee ze, Minhyun, Jisu dan Jadu.
GAME REBUT KURSI
"1 2 3 MULAI..."
Semua orang berdiri digaris yang telah ditentukan. Mereka memutari kursi yang hanya ada 5, salah satu dari mereka harus keluar.
Musik pun dibunyikan, beberapa kelompok yang menunggu giliran semua menonton mereka dengan tawa.
Peraturannya adalah setelah musiknya berhenti semuanya harus berebut kursi dan yang tidak mendapatkannya, akan dikeluarkan dari permainan itu. Syukur lah untuk babak pertama Ana mendapatkan kursinya.
Sedangkan Lee ze gagal mendapatkan kursi, Ana dan yang lainnya tertawa.
"kau gagal, Woooooh kau harus keluar!" pemandu acara mengejek Lee ze, Ana dan Somi yang melihatnya hanya tertawa.
"Untuk yang mengenakan topi, kau sebaiknya membuka topi dan masker mu."
"Siapa namamu?" tanya pemandu acara,
"Hwang Minhyun."
"Ya tolong dibuka topinya ya Minhyun."
Minhyun melepas Topi dan maskernya.
(Gambaran wajahnya).
Semua orang terbelalak,
"woowww wajahnya tampan sekali,"
"Apa dia seorang Trainee?"
"Aku tidak menyangka ada seorang setampan dia!!!!!"
"Dia mahasiswa baru?"
"Dia terlihat mirip Dongmin.."
"Sedikit"
Semua orang saling berbincang tentang Minhyun, sedangkan pria itu hanya tersenyum malu.
"Ah... Para mahasiswa baru sekarang banyak yang berparas tampan dan cantik."
Sepertinya mereka membicarakan Ana dan Minhyun.
"BAIKLAH AYO KITA MULAI LAGI, MINHYUN KAU SIAP?" pemandu acara bertanya,
"Ya" katanya singkat.
Musik pun kembali berbunyi, kursinya dikurangi satu. Sehingga hanya tersisa 4 kursi dan 5 orang. Kali ini Jadu yang tidak mendapat tempat duduk.
Semuanya bersorak gembira penuh keseruan, permainan itu diulangi sampai beberapa kali. Somi akhirnya keluar, Begitupun Jisu.
Sekarang hanya tersisa Ana dan Minhyun juga satu kursi. Saat musik dimulai lalu mendadak berhenti, Minhyun dan Ana berbarengan menduduki kursi. Ana dengan tidak sengaja duduk dipangkuan Minhyun.
Mata Ana membelalak bahkan bukan hanya Ana, tapi semua orang terbelalak melihat kejadian itu, semua orang menyoraki mereka lalu tertawa. Pipi keduanya memerah, Ana langsung berdiri.
Memalukan...... Batin Ana.
"Ma-afkan aku" Ana menunduk ke Minhyun.
Minhyun masih terkejut, dengan bibir pucat dan pipi merah ia berdiri sambil mencoba bersikap normal.
"Aaahhh hahaha yang tadi itu lucu sekali, baiklah pemenangnya untuk babak kali ini adalah Minhyun. Berikan tepuk tangan semuanyaaaa."
Ana berlari kecil ke arah Somi yang masih tertawa terbahak-bahak,
"itu lucu sekali... Hahaha"
"Aku malu." Ana menunduk.
Dongmin memperhatikan mereka, sambil menyeringai.
...****************...
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
aku like lagi
2022-11-06
2