BEB

Pacar 99% Bab 19

Oleh Sept September

Tata guling-guling di atas kasur, ia cengar-cengir seperti remaja yang sedang falling in love. Mendapat pesan singkat cinta dari Dimas, cukup membuat hidung Tata kembang kempis. Ia sampai gemas dengan ponselnya, sampai belum membalas pesan tersebut.

Tata akan mengetik, tapi ragu. Baru satu kata ia hapus, kemudian ketik lagi satu kalimat, dihapus lagi.

"Bales apa, ya?" gumamnya sambil mengigit bibir.

Jarinya lalu menari di atas keypad yang keras. Tata akhirnya hanya mengirim pesan selama malam juga, sudah itu saja. Rasanya malu mau membalas dengan mengetik kata I love you too.

***

Malam semakin larut, bulan masih menggantung indah di atas langit yang gelap. Ditemani milyaran bintang, Tata mulai terlelap dan memejamkan mata sambil memeluk ponselnya. Ia tidur dengan tersenyum, mungkin sedang mimpi indah karena kata cinta dari Dimas.

Jam berputar dengan cepat, perasaan baru tidur, Tata merasa kok sudah pagi saja. Suara alarm, membuat gadis itu mengerjap kemudian melihat jam.

"Ta, bangun."

Tata mengosok matanya, dilihatnya teman satu kamarnya itu sudah rapi, wangi dan cantik.

"Masih pagi kok dah rapi bener?" celetuk Tata dengan suara serak karena baru bangun tidur.

"Ada kuliah pagi. Sama mau cari buku, mau nitip gak? Aku mau ke gramed."

Tata menggeleng, "Nggak."

"Ya sudah, mandi sana ... bauk!" ledek teman Tata.

Tata langsung memasang muka bebek, kemudian bangun lalu melipat selimut serta merapikan kain seprai dan bantal guling.

Dretttt dretttt

Ponselnya bergetar, Tata lalu meletakkan bantal yang semula ia pegang.

[Hari ini aku balik, Ta. Pagi ini bisa temani aku kan? Aku otw sekarang. Kamu siap-siap ya]

"Eh!"

Tata buru-buru mengambil alat mandi kemudian pergi ke kamar mandi. Ia buru-buru sampai sandalnya hampir lepas dan tersandung.

"Astaghfirullahaladzim!"

Ia menarik napas, kemudian berjalan lebih hati-hati. Tata yang bisa mandi sampai setengah jam, kini ia percepat. Buru-buru pakai sabun, gosok gigi kemudian keramas. Biar wangi dan harum.

***

Tata berkaca di depan cermin setinggi badan. Ia bolak balik melihat bayangan tubuhnya di cermin, apa sudah pas? Ia sampai ganti beberapa baju, karena merasa tidak PD.

Tidak lama kemudian, ponselnya berdering nyaring. Tata lantas mengangkat telpon miliknya.

"Iya, Dim."

"Aku sudah di depan pagar, Ta."

"Oh, iya. Bentar ya, aku keluar."

"Hemm."

Tut Tut Tut

Panggilan pun terputus. Tata meraih tas slempang miliknya, kemudian mengambil sepatu kets. Tidak lupa, ia balik lagi untuk berkaca. Mendadak ia jadi nervous.

Tap tap tap ... ia setengah berlari menuju depan pagar, dan berhenti sesaat ketikan pintu mobil terbuka, Dimas turun dengan gayanya yang tidak pernah gagal. Kaca mata hitam, kemeja denim serta jean, padahal sih biasa saja, tapi terlihat keren di mana Tata. Tata sudah kena virus C.

"Udah siap?" tanya Dimas sambil melepaskan kacamata hitam yang ia kenakan.

"Udah," jawab Tata cepat.

"Ya udah, kita gak punya banyak waktu. Langsung jalan ya?"

"Emm ... kuliah aku?"

"Bolos ya? Hari ini aku balik, kita cuma punya waktu beberapa jam. Gak apa-apa ya? Bolos aja."

Tata bimbang, tapi karena Dimas raja maksa. Ia pun mengikuti Dimas. Apalagi Dimas sudah membuka pintu depan untuknya.

"Ayo, masuk!"

Tata masuk, diikuti Dimas yang duduk di balik kemudi. Mereka berdua pun meninggalkan area kosan Tata.

Setelah jalan melewati gang, Dimas bicara sambil tetap fokus nyetir.

"Kita mampir tempatku nginap semalam. Ada tas aku yang masih di sana."

Tata langsung panik. Ia takut Dimas cuma modus.

"Gak apa-apa, kan?"

Tata ragu, tapi Dimas langsung ke tempat di mana dia menginap semalam. Seperti losmen, dan lokasi tidak jauh dari kosan Tata.

Di depan losmen, Tata diam saja saat mobil berhenti.

"Dim, aku tunggu di sini."

"Oke, tunggu bentar ya. Gak lama."

Dimas buru-buru masuk, ia kemudian kembali beberapa menit kemudian.

Tata menghela napas lega, hampir saja ia suudzon pada pacarnya itu.

"Udah?" kata Tata saat Dimas masuk dan duduk.

"Udah, kita cari sarapan ya. Aku laper."

"Iya."

Seperti semalam, mereka makan bersama di sebuah kafe. Sambil makan mereka bicara banyak hal. Sampai tidak terasa makanan yang mereka pesan habis.

Dimas pamit ke kamar kecil, ia meninggalkan posnelnya di atas meja. Baru juga pria itu pergi, ponselnya bergetar. Ada pesan WA masuk.

TING

Sebagai pacar, Tata sangat kepo. Siapa yang kirim pesan, terlihat di layar paling atas, ia bisa membaca pesan meskipun belum di buka.

[Kok gak ngampus? Lagi di mana, Beb?]

BERSAMBUNG

Apa itu Beb? heheheh

IG Sept_September2020

Fb Sept September

Terpopuler

Comments

Felisha Almaira

Felisha Almaira

virus c?virus cinta ya ta🤭😘😘😘

2023-01-12

0

Nita Wati

Nita Wati

jangan2 dimsum playboi

2022-11-20

1

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

Dddduuuuuuuaaaaaarrrrrr 🖲🖲🖲

2022-10-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!