Pacar Idiot Bab 3
Oleh Sept September
"Nyesel banget! Kenapa kemarin aku terima bunga sama suratnya?" gerutu Tata yang kembali menyeberang jalan meskipun sempat fokusnya terganggu karena kehadiran Dimas.
Kakinya berlari cepat ketika jalan di depannya sangat sepi. Tidak jauh dari sana, sang ayah sudah menunggu. Tata pun naik motor yang dikendarai sang Ayah.
"Kok agak telat, Ya? Ayah lihat tadi temen-temenmu sudah pada pulang."
'Mati aku!' batin Tata.
"Angkotnya berhenti terus, Yah!" jawab Tata mencari alasan.
"Masih belum berani bawa motor? Bulan depan Ayah sudah balik ke Kalimantan. Ibumu jelas tidak bisa antar jemput karena adikmu masih bayi."
"Masih takut, Yah. Nanti Tata bawa motor lalu titipin di sini saja."
"Kapan kamu ini beraninya."
Tata hanya tersenyum, keduanya pun mulai meninggalkan area parkir yang biasanya dipakai untuk penitipan sepeda anak-anak sekolah.
Tanpa Tata ketahui, ada Dimas yang mengikuti dari belakang. Hingga tidak sengaja, Tata kebetulan menoleh ke belakang.
'Mampusss gue!' pekik Tata dalam hati.
"Itu temenmu, Ta?" tanya pak Wisnu ayah Tata. Rupanya pak Wisnu menyadari ada motor yang sejak tadi berjalan di belakang mereka.
"Nggak tahu, Yah. Tata nggak kenal," kelit Tata tidak berani menoleh ke belakang lagi.
Sampai mereka masuk ke sebuah perumahan, Dimas masih mengikuti dari belakang.
'Gilak .. nekat banget itu bocah!' gerutu Tata.
Ketika mereka sudah sampai depan rumah, Tata buru-buru masuk. Kemudian diikuti oleh sang ayah. Saat ayahnya ke dalam, ia berbalik dan mengintip jendela.
"Ngapain dia berdiri di situ? Dasar cowok aneh!" gumam Tata yang gelisah. Takut kalau Dimas malah datang ke rumah. Beruntung, karena sesaat kemudian motor Dimas sudah tidak ada.
***
Malam harinya Tata kemudian curhat pada Dian, teman sebangku tetang apa yang terjadi siang tadi. Keduanya bertelpon sampai ponsel jadul mereka terasa panas.
"Lagian kenapa kemarin kamu terima?" kata Dian di telpon. Bukankah dapat solusi, Tata malah dapat kultum dan ceramah dari Dian.
"Aku pikir orangnya biasa saja, gak taunya kok gitu. Maksa banget," curhat Tata di telpon, sampai kupingnya panas.
"Hadeh! Kamu sih ... main terima saja."
"Gimana dong? Kan aku surprise aja, ada yang nyatain cinta ... tahu sendiri, ini pernyataan cinta pertamaku."
"Hemm ... sebenarnya aku mau jujur. Tapi kamu jangan marah, ya?"
Tata langsung membetulkan posisi, ia yang semula telpon sambil berbaring, kini sambil tidur miring.
"Ada apa?" tanya Tata penasaran.
"Emm ... tapi ini kata anak-anak. Aku sih kurang paham."
"Jangan bikin aku mati penasaran, cepet ngomong ...!"
"Sabar bestie!" ujar Dian kemudian menghela napas panjang.
"Iya ... iya. Cepet apa?"
"Kata temenku, kata temenku loh ya. Dimas itu agak aneh."
"Aneh? Iya sih, dia aneh banget. Tukang maksa. Masa aku gak mau pulang bareng, tadi dia maksa banget. Sampai ngikutin depan rumah!"
"Hemm ... kamu hati-hati deh."
"Maksudnya?" Tata makin penasaran. Sepertinya Dian tahu tentang Dimas.
"Em ... kamu jangan tersinggung."
"Ish!" Tata lama-lama kesal karena teman sebangkunya itu jadi tambah berbelit.
"Dimas itu anuu."
"Anuu apa?"
"Ya ... gimana ya bilangnya."
"Eh, lama-lama kamu ngeselin ya!"
Di kamarnya yang besar, Dian mau bicara terus terang, tapi kok gak enak dengan Tata.
"Hallo ... hallo ... Yan, Dian ... kamu masih di sana kan?"
"Hem. Iya."
"Bilang aja, aku nggak apa-apa."
Dian menghela napas dalam-dalam, kemudian mulai bicara lagi.
"Kata anak-anak, Dimas itu anaknya gitu. Em, nggak normal!"
"Maksudnya?"
Tanda tanya besar langsung muncul di kepala Tata, gadis berumur 15 tahun tersebut. Baru pertama kali ditembak cowok, eh kata temen-temennya cowonya agak anuuu!
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
pipi gemoy
mampir Thor
setelah tamat Sora n Alan
2024-02-21
0
Khasanah Mar Atun
yah anu di bawa segala ..aku kn mlh ikutan nganu, tp blm bisa nganu anu 😅
2023-01-24
2
Ney Maniez
🤔🤔
2022-12-08
0