Saat cuaca sedikit lebih hangat aku berjalan di pinggir sungai menuju daerah pegunungan. Jika melihatnya sekarang warna ungu dari air tampak terlihat jelas.
Air sungai ini berasal dari air terjun yang membentuk dirinya sebagai danau kecil dan dari sana mengalirkan air ke sungai-sungai kecil, racun dari air tidak berpengaruh pada ikan hanya berpengaruh pada manusia yang memakannya.
Itu seperti zat merkuri yang tidak sengaja di konsumsi manusia dan akibatnya akan terlihat jauh-jauh hari di masa depan.
Setelah cukup lama berjalan aku bisa melihat air terjun tersebut di mana seekor katak berwarna ungu tampak berenang di kolamnya.
Tidak aneh jika aku bilang bahwa dialah penyebabnya.
Aku mengambil kerikil lalu melemparkannya tepat di kepala. Di luar dugaan dia bisa berbicara juga.
"Siapa yang menimpukku dengan batu?'
Aku jelas mengangkat tanganku, jika dia berbicara maka akan lebih mudah untuk membuatnya pergi dari sini.
"Jadi kau, bocah tengik apa kau tahu aku sedang bersantai di sini?"
"Kau mencemari sungai ini sejak lama, bisakah kau pergi dari sini, banyak orang yang menderita karena ulahmu."
"Apa peduliku, aku suka disini urusan kalian aku tidak harus memikirkannya."
Gagal kah, aku pikir aku harus membasminya kalau begitu.
Aku hendak melangkah maju tapi lidah darinya lebih dulu mengikat tubuhku lalu dia angkat dan hantamkan diriku ke tanah menciptakan lubang tepat di punggungku.
"Ahaha bagaimana bocah, meski aku seperti ini aku pernah turut bergabung dengan pasukan jenderal iblis. Kau tidak beruntung karena melawanku di sini."
Dia mengatakan bahwa dia pasukan iblis lalu kenapa dia hanya sendirian di sini.
"Apa kau dibuang oleh mereka hingga terdampar di sini."
"Aku tidak ingin mengakuinya tapi itu benar, aku sedikit bermasalah dengan wanita jadi aku diusir dan pindah kemari.. aku tidak kuat untuk tidak menodai mereka."
Iblis tetaplah iblis kurasa.
Aku hendak menarik belatiku namun lidahnya yang kuat menghantam tubuhku hingga menabrak satu pohon dengan keras, katak menjijikan itu keluar dari air selagi memamerkan lidahnya yang bisa memajang dan memendek.
"Kau bilang di bawah sungai ini ada desa, dengan kata lain ada wanita di sana, fuhaha jika begitu aku sudah lama tidak bermain-main, akan kujadikan mereka mainanku."
"Jangan pikir aku akan membiarkanmu begitu saja, aku terlalu naif menganggap dengan bicara semuanya akan selesai... akan kubunuh kau."
"Untuk bocah manusia lemah sepertimu akan aku puji keberanianmu."
"Arrgh."
Bersama teriakkanku aku menerjang ke depan, katak itu menjulurkan lidahnya yang mana kuhindari dengan lompatan ke samping lalu menunduk ke bawah untuk serangan berikutnya.
Katak ini bisa mengendalikan lidahnya dengan baik, aku sudah menyadarinya dari awal, ketika ada celah aku memotongnya lalu menambahkan kecepatanku, katak itu terkejut dan mundur menjaga jarak hingga sayatan yang kuberikan padanya tidak terlalu dalam untuk memenggal kepalanya.
"Sialan, beraninya kau."
Dari tubuh katak tersebut sebuah asap ungu meledak dahsyat, dia juga menembakan cairan ke arahku yang tentu saja semuanya beracun.
"Inilah balasan karena memotong lidahku, waktunya aku melihat para wanita itu."
"Sudah kukatakan aku tidak akan membiarkannya."
Angin berhembus di sekelilingku membuat asap tersebut berubah menjadi putaran tornado dan lenyap begitu saja di udara.
"Mustahil? Seharusnya racunku tidak bisa dinetralisir dengan mudah, kecuali kau memiliki sihir penyembuh yang sangat kuat."
"Tepat sekali."
Aku sekali lagi menyerang ke arahnya.
"Tunggu sebentar, kita bisa bicara jika kau ingin aku pergi maka aku akan pergi dari sini."
Tidak ada jaminan dia akan menempatkan janjinya jadi aku melompat ke udara lalu menikamkan ujung belatiku tepat di kepalanya dan bergumam.
"Hellfire."
Bam.
Ledakan api mengakhiri semuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
ChrisNeedMoney
dari anime tensura lagi
2024-05-11
1