Makanan yang dibuat oleh ibu Elena benar-benar enak, aku sangat puas bisa datang kemari dan berakhir duduk di luar selagi melirik pemandangan bulan purnama.
Beberapa orang tua datang kepadaku karena melihat ibu Elena yang kembali muda dan ingin mencobanya, tentu itu akan menyalahi aturan jadi aku bilang bahwa sihir yang kugunakan hanya bisa digunakan satu kali dan syukurlah mereka menyerah karena itu.
Kecuali darurat aku berfikir untuk menyegel skill Recovery itu sendiri.
Elena muncul di dekatku yang mana membuatku sedikit terkejut, ia mengenakan pakaian tidur yang cukup feminim bagiku, karena dadanya besar dua kancing tersebut tidak terkancing dengan baik.
Mungkin pakaiannya sudah lama tidak dipakai.
"Sekali lagi terima kasih, alasan aku bekerja semuanya demi Ibuku, melihatnya sehat kembali aku sangat bahagia."
"Kau terlalu banyak berterima kasih jadi tolong hentikan itu."
"Aku merasa tidak puas hanya dengan mengatakan satu kali saja."
"Aku sudah memintamu untuk berjabat tangan itu sudah cukup."
Aku sekali lagi menegaskan hal itu, aku tidak memiliki niat apapun seperti kebanyakan pria lakukan dalam situasi menguntungkan ini, aku akan sangat senang jika Elena sendiri yang memintanya padaku dibandingkan memaksakan dirinya sejauh itu.
"Kukira kau akan memintaku untuk menciummu atau sebagainya."
Mungkinkah dia sebenarnya mengharapkan itu.
Sudah jelas tidak mungkin.
"Sudah kukatakan yang kau dengar dari Alice hanya sebuah gurauan, aku tidak pernah menyentuhkan tanganku pada wanita kecuali saling menyukai."
Mendengarku yang memberikan balasan sembarangan membuat dia tertawa kecil.
"Dengan kata lain kau tidak berpengalaman."
"Ugh... itu terdengar menyakitkan."
Di dunia sebelumnya aku hanya pria tua tanpa teman, pasangan atau rumah, mendengarnya membuatku terluka. Mungkin ini yang dinamakan Reinkarnasi karena itu aku ingin memanfaatkan semua yang kumiliki sekarang untuk mendapatkan apapun yang tidak pernah kumiliki sebelumnya.
Bukan berarti aku memaksa Elena untuk menyukaiku tapi jika dia berpikir demikian aku tidak masalah dengannya tapi jika dia tidak menyukaiku aku juga tidak masalah.
Aku memang pria yang gampangan, kurasa.
Selagi tertawa kecil atas diriku sendiri wajah Elena menunjukan sedikit perasaan jijik.
"Kau pasti memikirkan sesuatu yang tidak-tidak."
"Tidak juga, aku hanya mengingat sesuatu yang lucu... ngomong-ngomong kenapa ibumu sakit, kulihat beberapa penduduk desa juga mengalami hal sama namun tidak begitu parah hingga bisa disembuhkan dengan sihir biasa."
"Soal itu, bagaimana kalau kau ikut denganku?"
Aku menyanggupi permintaannya dan berjalan di sampingnya menuju sungai satu-satunya di desa ini.
Itu harusnya berwarna bening atau biru seperti sebuah danau tapi yang kulihat sekarang berubah warna ungu dan sedikit berbau tidak enak. Aku memastikannya dengan sihir cahaya.
"Bagaimana kau bisa menggunakan bermacam-macam sihir, bukannya Arsel hanya job petualang biasa."
"Bukannya aku pernah mengatakan bahwa jobku Sage."
"Bukannya itu candaan."
"Tentu saja tidak."
"Harusnya aku mempercayainya, pengujimu bilang ada kejanggalan pada tesmu tapi aku tidak menanggapinya dengan serius."
Entah kenapa aku merasa bahwa aku tidak menarik sedikipun bagi orang lain, Elena menjelaskan.
"Desa ini hanya memiliki sedikit mata pencarian termasuk makanan, tidak ada hewan yang bisa diburu di sini karena itu warga desa lebih memilih alternatif ikan untuk dimakan selain dari ladang, tahu-tahu ikan di sini tercemar dan tiba-tiba semua orang jatuh sakit setelah itu air berubah warna jadi ungu, Ibuku mungkin memakan ikan yang lebih beracun dari kebanyakan orang makan."
Jadi itu masalahnya, jika menyisir sungai aku yakin bisa menemukan penyebabnya karena itu mungkin besok pagi aku akan memeriksanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Dumpv Pubg
lanjut janjut
2022-09-03
2