Hari ini kami mengadakan rapat darurat untuk membuat toko ini hidup kembali, melihat bagaimana tidak ada satupun botol ramuan terjual membuatku meringis.
"Jadi yang kita butuhkan adalah sebuah promosi besar-besaran," teriakku menggebrak meja.
Emi sudah mengatakan bahwa tidak ada masalah dengan kualitasnya kini langkah promosi harus kita lakukan.
Aku membuat mereka bertiga mengenakan bunny suit yang cukup populer belakangan ini.
"Ini memalukan sekali," kata Eris disusul Emi.
"Fufu aku baru mengenakan pakaian seperti ini, tidak buruk, tidak buruk."
"Kalau mau aku bisa telanjang juga."
Mari abaikan perkataan Alice yang cukup berbahaya tersebut, sebelumnya aku hanyalah sampah masyarakat dan sekarang aku sedang mencoba menjadi orang baik dengan membantu Eris menangani masalahnya.
Ini adalah sebuah langkah awal untuk perubahan.
"Sementara pintu toko dibuka aku bisa melihat ketiganya mulai membagikan brosur di jalan, aku yang duduk di dalam toko memiliki tugas untuk melayani pengunjung, dengan skill penilai bahkan jika Eris atau Emi tidak memberitahukanku mana saja obat yang dijual aku bisa tahu sendiri dengan mudahnya dan menentukan ramuan seperti apa yang cocok untuk pelanggan.
"Terima kasih banyak, silahkan datang lagi."
Meski kebanyakan pelanggan pria aku tidak terlalu peduli, yang terpenting semua obat ini bisa laku sebanyak mungkin. Aku dan Alice akan cuti beberapa hari dari guild jadi tidak masalah untuk sedikit lama membantu di toko ini.
Aku cukup terhibur melihat wajah Eris yang tersipu malu.
Beberapa hari berlalu dan kami telah menjual hampir setengah dari produk di dalam toko, untuk merayakannya mari bersulang.
Aku meminum air perasan buah-buahan yang dicampur dengan air gula serta susu, bagaimana mengatakannya ini terasa enak, meski tidak ada semacam kulkas kau bisa membuat es hanya dengan sihir.
"Kepalaku membeku, es serut mengerikan."
"Kepalaku juga, aaaaaargh."
"Itu karena kalian makan terburu-buru," kataku menjelaskan.
Aku membuat sedikit hidangan kecil berasal dari duniaku dan mereka segera meletakkan tangan mereka di kepala selagi meringis pahit meskipun tidak ada yang berhenti untuk memakannya.
Emi muncul dengan sebuah ide.
"Dengan es serut ini, Arsel bahkan bisa menjadi ahli kuliner legendaris, kau yakin tidak ingin berhenti jadi petualang dan mulai mencoba mendirikan toko atau sebagainya."
"Untuk sekarang tidak, tapi aku pikir aku ingin bisa membeli sebuah wilayah dan membuat desa di sana."
"Owh... kedengarannya menarik, akan menyenangkan jika suatu hari rasku diizinkan masuk juga ke dalamnya."
"Itu hanya rencanaku dan Alice di masa depan."
"Dengan Alice?"
"Alice bilang ingin tinggal di sebuah desa yang nyaman di mana semua ras bisa tinggal dengan damai, aku juga tidak keberatan lagipula aku juga ingin menyebarkan budaya berbeda dari negaraku sebelumnya."
"Itu mengejutkan ternyata Alice bisa berfikir jauh ke sana kupikir dia hanya memiliki kepala makanan."
Sesuai yang diharapkan raja iblis perkataannya kejam.
"Siapa yang kau panggil otak makanan, bukannya kau yang selalu tidur di sofa selagi mengemil."
Sejujurnya kalian sama.
Eris tampak memikirkan sesuatu lalu melanjutkan.
"Dibanding desa bukannya lebih baik jika membuat negara saja, jujur aku tidak suka dengan raja di kerajaan ini jika Arsel ingin membuat negara aku dengan senang akan ikut ke sana."
"Um... yang dikatakan Eris benar, kau bisa membeli tanah di perbatasan wilayah iblis dan manusia itu lebih murah."
"Apa mereka tidak akan keberatan jika aku membelinya?"
"Jangan khawatir mereka pasti menyukainya, terlebih jika kita bisa membuat pasokan makanan untuk mereka ladang tandus mereka akan sedikit terbantu dan perang akan berakhir."
Ah, dia mengatakan hal yang masuk akal.
Meskipun aku pikir itu bukan sesuatu yang mudah tapi mari putuskan untuk melakukan ide tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
cuma orang baru
souma🗿
2022-09-29
1