Kami akhirnya sampai di Ibukota kerajaan Antariksa, Union.
Tampak penjaga memeriksa kami di luar gerbang sebelum akhirnya memperbolehkan kami masuk, seperti kebanyakan kota, tempat ini juga dikelilingi tembok tinggi yang kontras dengan bangunan tinggi, meski tidak seperti gedung pencakar langit aku bisa tahu bahwa rumah-rumah ini memiliki lantai paling tidak dua sampai tiga lantai yang berderet di sepanjang jalan.
"Lihat Arsel, di sana ada penjual kue pancong.. aku ingin membelinya."
"Tentu, nanti kita bisa mampir ke sana."
Ini adalah perhentian kami termasuk akhir misi kami, karena melewati jalan memutar kami tidak berhadapan dengan bandit meski begitu monster masih terus bermunculan.
"Terima kasih sudah membantu kami, ini bayaran kalian dan juga apa kalian ingin tinggal di sini beberapa hari?" ucap Garfield.
"Tidak, kami akan langsung kembali."
"Begitu paling tidak mampirlah ke beberapa toko kami, semua pelayan akan dengan senang melayani kalian."
"Akan kuingat itu."
Aku dan Alice membungkuk sopan atas kepergian mereka. Alice sedikit kebingungan.
"Apa kita akan langsung kembali?"
"Tentu saja tidak, aku punya hal untuk dilakukan nanti."
"Soal gadis iblis itu."
"Um.. ayo beli makanan yang kau suka tadi."
"Kau selalu membuatku senang Arsel, apa aku pernah bilang kalau kau ini sangat tampan sejujurnya."
Sejujurnya?
"Aku merasakan bahwa dompetku akan menipis dalam sekejap."
Alice selalu menggunakan uangnya untuk berbagai hal seperti makanan, dia benar-benar boros dengan itu tapi karena hobinya juga dia bisa membuat masakannya sendiri terkadang aku melihat dia juga mengajari beberapa masakan pada Eris juga.
"Pak, berikan aku sekantong penuh."
"Aiyo, untuk gadis cantik ini harganya 5 koin perak."
Meskipun sebenarnya itu harga normal.
Perbedaan harga ibukota serta kota kecil tampak terlihat jelas di sini, di kota Nila sendiri hanya dengan beberapa koin perunggu bisa makan enak tapi di sini harus menjadi beberapa perak atau beberapa emas, betapa borosnya.
Aku bisa melihat perut Alice membuncit dan beberapa langkah lenyap begitu saja.
"Kenyang sekali."
Sesuai yang diharapkan dari Slime sistem pencernaan mereka luar biasa, kegembiraan terbesar dalam hidup adalah makan banyak, tubuh tetap kurus. Bukan berarti Alice kurus dia memiliki titik di mana dia benar-benar wanita dewasa yang akan mampu membesarkan anak-anaknya dengan baik.
Meskipun aku belum tahu bagaimana slime berkembang biak. Mari abaikan omong kosongku untuk pergi ke tempat berikutnya yaitu sebuah perpustakaan umum yang digunakan orang-orang untuk belajar, aku perlu menaikan levelku dengan membaca jadi perpustakaan ini tempat yang cocok untukku melakukannya.
Setiap salinan buku yang berada di kerajaan Antariksa berada di perpustakaan ini jadi tak salah jika bangunannya sendiri sangatlah luas, banyak siswa akademi maupun petualang yang turut memenuhi ruangan ini termasuk penduduk umum juga.
"Sekarang Alice tolong kumpulkan setiap buku sihir dan beladiri untukku, aku akan mempelajarinya dengan singkat."
"Baiklah, aku akan memilih yang paling terkuat."
"Aku mengandalkanmu."
Aku mengambil beberapa buku lalu duduk untuk membacanya, satu buku hanya memerlukan beberapa menit saja jadi setelah selesai aku mengambil buku baru dan seterusnya.
Seratus buku telah aku salin ke dalam sistem milikku, aku bisa melihat sekitar Lima jendela menu yang menunjukkan deretan sihir yang telah kupelajari
"Ini berikutnya Arsel."
Seratus buku yang baru dibawa Alice
"Terima kasih, tapi yang ini?"
"Itu teknik luar biasa yang bisa kau gunakan nanti."
"Tidak, tolong kembalikan aku tidak ingin menjadi instruktur olah raga atau senam."
"Heh, sayang sekali."
Itu jelas sama sekali tidak bisa kugunakan untuk bertarung. Aku memeriksa statusku yang baru.
Nama : Arsel [Level 10]
Ras : Human.
Job : Sage, Sword Master, Penenun, Archer, Healing, Pandai besi.
HP : 5.000
MP : 10.000
Sepertinya jobku bisa ditambahkan ternyata, dan juga MP yang kumiliki dua kali lipat dari Hp milikku.
Karena aku memiliki job Sage itu cukup membantu sementara penenun adalah jobku untuk membuat pakaian. Aku pikir aku ingin membuat pakaian seperti kebaya untuk menambah budaya berbeda dari duniaku kemari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Stephen (Phoenix dalam celana)
wait what? kue pancong in isekai cuy.
2024-02-06
3
Zero
Kalau Mau Tau Tanya Rimuru
2023-10-26
1
Zero blankness
bukannya ras slime ya?
2022-11-03
1