Eris akhirnya memutuskan untuk menghilangkan slime dari bahan obatnya dan sekarang mereka tidur bersama di dalam satu kamar dengan cukup akrab.
Ngomong-ngomong Eris adalah penyihir yang memiliki kediaman toko ini. Aku mendapatkan satu kamar pribadi dan mencoba berbaring di atas ranjang selagi memeriksa statusku.
Nama : Arsel [Level 01]
Ras : Human.
HP : 100
MP : 50
Dan sisanya jauh dibawah 50.
Sementara untuk skill hanya dua skill yang kumiliki sekarang.
[Pemahaman] Mendapatkan berbagai ilmu apapun dari sebuah buku tak terbatas dengan sihir, alkimia ataupun teknik bertarung)
Itu artinya aku bisa mempelajari apapun dengan cepat hanya dengan membaca buku, skill ini memang pantas dicoba.
Dan yang kedua skill [Penilai] yang bisa kugunakan untuk mengetahui barang apapun tak terkecuali tingkat kekuatan seseorang juga.
Cukup menjanjikan.
Mari coba skill [Penilai] pada belatiku.
Walau tumpul itu mengejutkan bahwa senjata yang kudapatkan di toko loak memiliki efek luar biasa, aku mungkin beruntung.
Belati dewi, belati ini bisa meningkatkan kekuatan penggunaannya dengan terus membunuh monster, semakin banyak monster yang dikalahkan dengan belati ini maka ketajaman dan kekuatannya akan semakin meningkat.
Belati dewi? Apa mungkin dewi yang membuatnya, tapi tidak ada keterangan dewi siapa yang membuatnya.
Kurasa aku tidak perlu memikirkan lebih jauh lagi, sekarang mari coba skill satunya lagi kebetulan Eris adalah penyihir jadi aku bisa meminjam salah satu bukunya.
Pintu kamarnya terbuka saat aku mengetuknya sedikit. Eris mengenakan baju tidur dan sepertinya dia akan bersiap tidur. Aku bisa melihat Alice sudah terlelap di tempat tidur di belakang punggungnya.
"Maaf mengganggumu."
"Tidak, aku masih terjaga apa yang kau butuhkan Arsel."
"Besok aku dan Alice akan mengikuti tes pendaftaran guild apa bisa meminjam buku sihir."
"Tentu tapi kau mungkin tidak akan bisa langsung bisa."
"Jangan khawatir aku hanya ingin sedikit mengenal apa itu sihir."
"Tunggu sebentar."
Eris mengambil salah satu buku di laci yang mana dia berikan padaku.
"Ini adalah sihir-sihir dasar yang bisa dipelajari pemula, terdapat beberapa elemen yang bisa kamu pelajari aku harap ada salah satu yang cocok denganmu."
"Begitu, terima kasih Eris."
"Yap, kalau begitu selamat malam."
"Selamat malam."
Aku senang bisa bertemu dengan Eris.
Aku kembali ke kamarku lalu membaca setiap halaman dari buku di tanganku, walau buku ini ditulis dengan bahasa berbeda anehnya aku bisa mengerti apa isinya. Dari pola lingkaran sihir, pengunaan mana dan bagaimana cara mengaplikasikannya dengan sebuah mantra.
Dengan skill pemahamanku, setiap mantra dan jenis sihir yang kubaca langsung muncul di layar menuku secara bertahap.
Pemberitahuan secara serempak berubah menjadi daftar sihir yang seluruhnya berjumlah lebih dari 500 sihir.
Dan hanya dengan membaca statusku berubah dengan cepat.
Nama : Arsel [Level 01]
Ras : Human
Job : Sage
HP : 1000
MP : 500
Hanya membaca dari 100 ke 1000 cukuplah banyak, bahkan jika aku tidak keluar melawan monster aku bisa bertambah kuat hanya saja level sepertinya tidak bertambah sedikipun. Dan untuk tambahan job kupikir hanya akan muncul saat seseorang menguasai salah satu bidang, jika aku bisa memiliki bidang lain apa aku bisa menambah jobku.
Aku pikir aku lain kali akan mencobanya.
Pagi berikutnya aku dan Alice dikumpulkan di luar kota di mana petualang tingkat B ditunjuk untuk mengetes kami. Tak hanya kami berduaan beberapa orang juga turut ambil bagian di sini.
Pria di depan kami memperkenalkan diri, dia memiliki wajah 30an dengan rambut pirang cepak serta longsword di punggungnya. Kurasa rambut pirang merupakan warna dominan di sini.
Terbukti banyak orang yang memilikinya, sementara biru dan perak adalah warna yang langka.
"Namaku Argos, petualang rank B... hari ini aku yang akan mengetes kalian jika ada pertanyaan silahkan angka tangannya."
Argos terlihat seperti pria kasar dengan wajah cukup sangar.
"Aku ingin bertanya?" suara itu berasal dari Alice.
"Gadis ceria di sana, apa pertanyaanmu?"
"Apa setelah tes kami dapat makanan."
Argos berteriak padanya.
"Memangnya kau anggap apa ini? Tidak ada makanan."
"Sayang sekali."
"Aku tidak butuh wajah kecewamu, jika kau bisa dapat nilai bagus akan kuberikan nasi kotak ini untukmu, ini nasi yang dibuatkan oleh istriku jadi rasanya pasti enak."
"Tunggu instruktur, kau tidak perlu sejauh itu."
"Hah, siapa kau? Aku juga yakin gadis seperti ini tak bisa dapat nilai bagus, kau terlihat seperti anak mami bagiku."
Alice mengembungkan pipinya, meski dilihat dari manapun dia gadis yang imut.
"Sudahlah, aku akan memberikan dua ujian jadi dengarkan baik-baik."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Fuji-san
anak mami pffftt
2022-09-11
1