Harus Menikah Lagi

"Oh... maaf.. maaf saya tidak bermaksud-"

"Tidak apa apa. Bukan salahmu"

"Baiklah, tuan. Saya harus segera pulang. Ibu saya sendirian. Terima kasih atas keramahtamahan nya"

"Jangan sungkan. Ini ada sedikit-" Hendra menyodorkan beberapa lembar uang berwarna merah.

"Tidak perlu, tuan. Anda sudah membayarnya dimuka"

"Tidak apa. Ini untuk jajanmu saja" sang kurir tersenyum, lalu mendorong balik tangan yang menyodorkannya uang.

"Tidak, tuan. Saya sudah mendapat gaji plus bonus. Jika seperti ini, saya takut saya akan terus berharap mendapat bonus lebih banyak setiap kali bertemu tuan. Dan itu menjadikan saya orang yang serakah. Maaf, tolong jangan salah faham. Bukannya saya menolak rejeki, tapi terkadang kebaikan seseorang bisa menjerumuskan orang lain. Bukannya saya berfikiran buruk tentang tuan. Tapi saya kuatir dengan diri saya sendiri. Saya berterima kasih atas niat baik tuan. Semoga kebaikan dan niat baik tuan mendapat ganjaran yang berlipat. Saya permisi tuan. Selamat malam"

"Baiklah. Selamat malam" Hendra terkesima dengan penuturan pemuda itu.

"Pemikiran yang bijak untuk anak seusianya. Pastilah dia mendapat didikan yang baik dari orang tuanya. Ah aku lupa menanyakan namanya. Lain kali akan aku tanyakan. Aku suka pemuda jujur seperti dia. Seandainya dia berjodoh dengan putriku, aku tak akan merasa kuatir" batinya.

Hendra membereskan piring piring kotor yang sudah digunakan untuk makan mereka tadi. Lalu dia menemukan kartu nama florist yang selalu ada dalam buket namun dia tak pernah memperhatikannya.

"Flo? menarik"

"Papaaa.. maaf retha terlambat pulang.. tolong jangan marah ya, tadi ban nya bocor pas mau ganti, eh ban serep nya belum dibenerin. Jadi yaaa... hehe.. papa gak marah kan? gak mungkin laa.. Retha kan anak baik, anak pinter, anak satu satunya, kalo papa marah nanti Retha kabur, papa sama siapa?" Aretha memeluk pinggang sang papa dari samping sambil menampilkan deretan gigi putih nan rapi nya.

"Hhhhhh..... kamu tuh ya. Kalo papa kena serangan jantung, kamu sama siapa?"

Aretha memonyongkan bibirnya sambil menggerutu.

"Papa kalo ngomong jangan sompral kenapa? mending kalo Retha udah nikah ada yang nemenin. Kalo belum kan, Retha jadi yatim piatu" Hendra membalas pelukan sang putri lalu mengecup pucuk kepalanya.

"Pa, emang papa gak kan kesepian kalo nanti Retha nikah?" tanya Aretha yang dibalas tatapan heran dengan lipatan alis yang terangkat sebelah.

"Gimana kalo papa nikah lagi aja biar gak kesepian? Retha gak masalah asalkan dia sayang sama papa. Retha juga butuh sosok mama di rumah. Kan gak seru kalo Retha curhat masalah cowok sama papa-"

"Apa? kamu sudah punya pacar? laki laki sep-"

"Tuh kan, baru aja diomongin. Gak asik ah ngomong sama papa" Aretha melepas rangkulannya dan melangkah menuju kamarnya yang ada di lantai 2. Meninggalkan sang papa yang beberapa kali memanggilnya untuk meminta penjelasan.

"Ya ampun itu anak. Berani beraninya pacaran masih kecil. Nanti kalo tiba tiba hamil gimana?" Hendra langsung menepuk bibirnya yang dirasa kelewat batas.

"Hhhhhh.. gimana mau nikah lagi coba. Leona, aku gak mungkin khianatin kamu sayang. Aku gak bisa pindah ke lain hati. Apa lagi ke lain bodi" Hendra terus berbicara pada foto mendiang istrinya. Hingga dia terlelap.

Keesokan pagi nya, Hendra menghangatkan sup iga yang seharusnya mereka nikmati bersama tadi malam.

"Masakan buatan papa selalu enak. Tapi kalo yang masaknya perempuan pasti lebih enak" ucap Aretha disela sela kunyahannya sembari memutar mutar kartu nama florist di tangan kirinya.

"Iya makanya kamu belajar masak, biar lebih enak" tukas sang papa yang tahu arah pembicaraan anaknya.

"mmm.. nanti.. belum waktunya Retha belajar masak" jawab polos Retha sembari terus mengunyah.

"Terus kapan?"

"Ya nanti lah, kalo Retha nikah. Masakan Retha cuma buat suami Retha"

"Kamu itu. Kalo kamu dapet mertua yang jutek, galak, nyinyiran gimana?"

"PAPAA.... kalo ngomong tuh disaring dulu kenapa? malah nyumpahin Retha dapet mertua nyebelin. Makanya nikah biar gak mikirin urusan Retha mulu. Retha udah gede, udah bisa milih mana laki laki yang pantes buat Retha. Retha juga pasti cari tau bibit, bebet, bobotnya calon Retha. Gitu kan maksud papa? Plis deh, ngomongnya kek emak emak bersanggul tau gak"

Aretha merajuk yang dibalas kekehan sang papa.

"Eh pa, tau gak? yang punya florist ini janda loh. Baik, humble, cakep pula. Kalo papa nikah sama dia, Retha setuju deh. Nanti Retha panggil dia 'Mami Flo'. Keren kan?" Aretha menggoda sang papa, namun Hendra terlihat cuek.

"Cepetan makan nya abisin. Kesiangan tuh. Papa berangkat duluan. Jangan lupa cuci piring"

Hendra mengecup pucuk kepala sang anak dan langsung melesat pergi keluar rumah. Tak mau berlama lama membahas topik yang sama setiap harinya.

"PAPA IH. MAIN PERGI AJA. MASIH KEPAGIAN TAU GAK?" Aretha protes sambil berteriak karena sang papa sudah berada di pintu rumah.

"Kesian papa. Emang papa gak kesepian gitu? Bukannya Aretha gak sayang mama. Tapi mama pasti gak mau kan papa sedih terus. Life must go on, Pa" keluh Aretha bermonolog.

Tiba tiba Aretha teringat akan sosok lelaki idamannya.

"Mumpung masih pagi. Nge modus ah" dengan semangat, Aretha menghabiskan apa yang ada di mangkuknya. Lalu membereskan dan membersihkan bekas makannya bersama sang papa. Dan Aretha dengan senyum cerianya mengarahkan mobilnya ke tempat favoritnya.

Aretha memang baru kelas X SMA, tapi dia sudah diberi kepercayaan membawa mobil oleh sang papa demi keselamatannya. Padahal jarak rumah ke sekolah tak begitu jauh.

"MAMIIII, SELAMAT PAGIIII..." Aretha memberi salam pada wanita berumur 39 tahun namun terlihat masih sangat muda di usianya.

"Eeeeh ada Aretha. Pagi pagi sekali kamu datang. Sudah sarapan belum?"

"Belum, mi. Makanya kesini jam segini juga kali aja mami bawain sarapan buat Aretha. Kesian kan Aretha gak ada yang ngurusin. Makanya mami jadi maminya Aretha aja ya"

"Belum sarapan aja udah lincah. Apa lagi kalo udah sarapan. Bisa- awww"

"Emang yang masak kamu? terserah mami dong mau ngasih sama siapa?"

Wanita yang disapa mami Flo itu memiting leher Arga dan menggasak rambutnya yang sudah rapi"

Ya, Arga adalah target modus Aretha. Semenjak masuk ke SMA ANDALAN, Arga adalah yang pertama Aretha lirik. Karena dia adalah ketua osis di sekolah baru nya. Selain tampan, namun Arga adalah sosok yang berkharisma, tidak pernah tebar pesona, humble, rajin, pintar, dahlah.. paket sempurna ada padanya.

Aretha sering mendapatinya berada di tempat ini sepulang sekolah, dan terlihat bolak balik mengantar paket bunga.

Aretha menebak jika dia bekerja paruh waktu di tempat ini.

Lalu Aretha memutuskan melakukan hal yang sama. Dia memarkirkan mobilnya di pelataran mini market tak jauh dari toko bunga itu agar Arga mau mengajaknya berangkat ke sekolah bersama.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

papa sama ank se tipe ini mah.. kompak banget.. soal calon jodoh buat Kerja ya..

2024-03-06

0

hania putri

hania putri

nama sekolah nya mirip sama nama pil kontra*sep*si ya.

tapi cerita ya bagus koq, aku lanjut baca.

2022-12-24

1

Is Wanthi

Is Wanthi

emang ya anak papah pandai geles🙂🙂🙂

2022-11-16

2

lihat semua
Episodes
1 Tragedi Tomat Dan Terong
2 Beberapa Tahun Yang Lalu
3 Keira dan Arga
4 Hendra
5 Harus Menikah Lagi
6 Flat Shoes
7 Pengiriman Paket
8 Siapanya?
9 Calon Mama
10 Pemagang
11 Ungkapan Hati Arga
12 Anak Baru
13 Sajen
14 Gentleman
15 Dingin
16 Propose
17 Belum Nikah Lagi
18 Resmi Melamar
19 Cinta Pertama
20 Ayang
21 Sepi
22 Shall We?
23 Berkelas
24 Perlu Diskusi
25 Alamat Apes
26 Mendadak Kaya
27 Ngelunjak
28 Gagal Jantung
29 Ungkapan Terima Kasih
30 Berbicara
31 Boleh Diulang?
32 Virus
33 Tambah Kenceng
34 Cemburu
35 Besan Gila
36 Anggap Aku Gak Ada
37 Jangan Pergi
38 Selamat Tinggal
39 Maaf
40 Tolong Bertahanlah
41 Dendam Yang Hilang
42 Seorang Tiran
43 Gugup
44 Kegagalan Malam Pertama
45 Jangan Mimpi
46 Kasur Getar
47 Cemburu Dengan Pikiran Sendiri
48 Maaf Kamu Milikku
49 Skak Mat
50 Jangan Ambil Nyawaku
51 Galak Tapi Baik
52 Egois
53 Floraholic
54 Kencan Kilat
55 Impas
56 Intrik
57 Lelaki Mesum
58 MisterY
59 Identitas Alex
60 Tanggung Jawab
61 Fitting Dress
62 Makan Siang
63 Tuduhan Selingkuh
64 I'm Jealous
65 Pengaruh Alkohol
66 Ganti Profesi
67 Adam Jontor
68 Jatuhnya Isabel
69 Pesta Resepsi
70 Penyekapan
71 Pelarian Keira
72 Akhirnya
73 Pulang ke Cottage
74 Calon Klien Baru
75 Sabotase
76 Dikuntit
77 Intruder
78 Memohon Pengampunan
79 Judul Baru
80 Trinfeksi Virus
81 Rapuh
82 Menjebak
83 Pamit
84 Kontrol
85 Balada Fiesta
86 Ditinggalkan
87 Butuh Asupan Gizi
88 Masih Hidup?
89 Menyusun Strategi
90 Monster Lawan Monster
91 Persempit Pergerakannya
92 Penyusup
93 Terlalu Banyak Tahu Bisa Membunuhmu
94 Amarah Keira
95 Bulan Madu
96 Kericuhan Toko
97 Bikin Bangkrut (End)
98 Beautiful Impostor
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Tragedi Tomat Dan Terong
2
Beberapa Tahun Yang Lalu
3
Keira dan Arga
4
Hendra
5
Harus Menikah Lagi
6
Flat Shoes
7
Pengiriman Paket
8
Siapanya?
9
Calon Mama
10
Pemagang
11
Ungkapan Hati Arga
12
Anak Baru
13
Sajen
14
Gentleman
15
Dingin
16
Propose
17
Belum Nikah Lagi
18
Resmi Melamar
19
Cinta Pertama
20
Ayang
21
Sepi
22
Shall We?
23
Berkelas
24
Perlu Diskusi
25
Alamat Apes
26
Mendadak Kaya
27
Ngelunjak
28
Gagal Jantung
29
Ungkapan Terima Kasih
30
Berbicara
31
Boleh Diulang?
32
Virus
33
Tambah Kenceng
34
Cemburu
35
Besan Gila
36
Anggap Aku Gak Ada
37
Jangan Pergi
38
Selamat Tinggal
39
Maaf
40
Tolong Bertahanlah
41
Dendam Yang Hilang
42
Seorang Tiran
43
Gugup
44
Kegagalan Malam Pertama
45
Jangan Mimpi
46
Kasur Getar
47
Cemburu Dengan Pikiran Sendiri
48
Maaf Kamu Milikku
49
Skak Mat
50
Jangan Ambil Nyawaku
51
Galak Tapi Baik
52
Egois
53
Floraholic
54
Kencan Kilat
55
Impas
56
Intrik
57
Lelaki Mesum
58
MisterY
59
Identitas Alex
60
Tanggung Jawab
61
Fitting Dress
62
Makan Siang
63
Tuduhan Selingkuh
64
I'm Jealous
65
Pengaruh Alkohol
66
Ganti Profesi
67
Adam Jontor
68
Jatuhnya Isabel
69
Pesta Resepsi
70
Penyekapan
71
Pelarian Keira
72
Akhirnya
73
Pulang ke Cottage
74
Calon Klien Baru
75
Sabotase
76
Dikuntit
77
Intruder
78
Memohon Pengampunan
79
Judul Baru
80
Trinfeksi Virus
81
Rapuh
82
Menjebak
83
Pamit
84
Kontrol
85
Balada Fiesta
86
Ditinggalkan
87
Butuh Asupan Gizi
88
Masih Hidup?
89
Menyusun Strategi
90
Monster Lawan Monster
91
Persempit Pergerakannya
92
Penyusup
93
Terlalu Banyak Tahu Bisa Membunuhmu
94
Amarah Keira
95
Bulan Madu
96
Kericuhan Toko
97
Bikin Bangkrut (End)
98
Beautiful Impostor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!