Disebuah lorong,
Ketua kelas
ternyata mengetahui rahasiaku terbesarku,
Dan mungkin dia
juga mengetahui alasanku pindah ke kota ini,
Dion:“dari mana
Ketua mendapatkan info itu?”
Langkah kami
berdua langsung terhenti,
Ketua:”apakah kau
tau tentang legenda Diary Rio, Dion?”
Dion :”jangan
mengalihkan topik! Jika ketua tidak mau bicara maka aku tidak punya pilihan
lain, aku tidak akan menahan diri walaupun ketua sudah banyak membantuku.” Ku masukkan
kedua tanganku kedalam saku dan memasang kuda – kuda,
Ketua :”Legenda
tentang kematian beruntun misterius yang di ungkapkan lewat buku diary salah
satu korban.”
Dion :”jam Segini
tak dilorong tidak akan ada orang, aku tidak main – main ketua.”
Ketua :”sudahlah
tenang saja aku hanya ingin berbicara padamu saja, gertakan itu takkan mempan
padaku, aku tau segalanya, memangnya apa yang ingin kau lakukan dengan kedua
kantong kosong itu.”
Dion :”Bagaimana
ketua tau?” ku keluarkan kedua tanganku
Ketua :”sudah
kubilang aku tau segalanya. Tenang saja, sebagai gantinya akan kuberitau suatu
rahasia yang sangat kau butuhkan sekarang ini tentang Diana.”
Dion :”apa
sebenarnya tujuan ketua?”
Ketua memakai
sebuah headphone dan di isi musik ber volume tinggi untuk menutupi telinganya.
Ketua :”tes....tes...baiklah
aku sudah tidak bisa mendengar suara apapun lagi. Untuk sekarang aku tidak bisa
mendengarkanmu jadi diam dan dengarkan, karena ini sangat penting. Jika dibiarkan
seperti ini kita berdua akan terbunuh, aku tak bisa menjelaskan rincian
waktunya tapi hal ini sudah pasti akan terjadi. setelah aku membuka headphone
ini anggap aku tak pernah mengatakan hal ini padamu, suatu saat aku akan
memberitaumu, tenang saja aku takkan membiarkanmu mati, karena kalau kau mati
maka aku juga akan mati sepertimu.”
Ketua
melepaskan headphonenya,
(terbunuh?! Mana mungkin
aku percaya, ia bahkan tidak memiliki suatu argumen kuat, tapi jika yang
dikatakan itu benar ‘aku mengetahui semuanya’ itu benar maka tidak salah lagi,
tapi tetap saja ada kemungkinan dia mengada – ada)
Dion :”Ketua,
tolong jawab pertanyaanku yang pertama.......”
Ketua :”hmmm.......
oh! Pertanyaan mengapa aku tau segalanya? Sudah ku jelaskan diawal.”
Dion :”Kapan?! Ketua
tidak pernah mengatakannya padaku!”
Ketua :”maaf aku
hanya bisa berbicara sampai sini saja, aku tidak diperbolehkan bicara lebih
lanjut.”
(kapan ketua menjelaskan
padaku? Selain mengatakan takdirku yang terbunuh yang ia katakan
hanyalah........Legenda Diary Rio! Kematian beruntun misterius......)
Dion :”baiklah
kalau begitu katakan padaku rahasia yang kau janjikan padaku tadi!”
Ketua :”hahaha,
kau sangat tidak sabaran sekali ya, Dion.”
Dion :”Ketua!”
Karena terbawa
emosi aku langsung melangkah mendekati ketua, ku ambil langkah pertama dan
hendak menyentuh pundaknya,
*Bruak
Hal itu terjadi
dalam sekejab,
Tadi aku sudah
hampir menyentuh Ketua, namun saat kusadari aku sudah tersungkur dilantai,
Ketua :”tidak
boleh begitu dong, kau harus tetap menjaga jarak 1 meter dariku, Dion.”
Sekali lagi hal
enggk masuk akal terucap dari ketua,
Ketua mengambil
beberapa langkah menjauh dariku,
Dion :”Ketua! Tolong
beritau aku tentang diana!”
Ketua
menghentikan langkahnya,
Ketua :”Dion,
bukankah kau sudah menolak perasaan Diana, namun kenapa kau terus mengejarnya
hingga saat ini?”
(Dia bahkan tau
kalau aku menolak Diana? Apakah dia benar – benar.....ENGGK! enggk mungkin ada
orang yang bisa mengetahui segalanya!)
Dion :”Memang
benar aku sudah menolak perasaannya mentah – mentah, tapi itu karena aku tak
ingin kehilangan sahabatku sekali lagi.....sekali.....cukup sekali saja aku
merasakan sakitnya kehilangan sahabatku........ aku tak ingin hal ini terulang
kembali...”
Ketua :”hahahahaha,
selain pemaksa dan tidak sabaran ternyata kau juga egois ya, Dion. Hahahahaha
aku suka sifatmu itu. baiklah kalau begitu akan ku beritau kau 1 rahasia
tentang diana.”
Sebuah angin
kencang masuk kedalam lorong melewati jendela – jendela yang ada, diantara
suara angin yang begitu berisik terdengar jelas perkataan ketua yang
menciptakan harapan baru dalam hatiku, sebuah tetesan air mata jatuh membasahi
lantai, tak kusangka kemungkinan seperti ini juga ada,
Ku usap air mata
yang ada di mataku,
Dion :”Ketua....apakah
aku boleh percaya akan perkataanmu tadi?”
Ketua :” kenapa
kau tidak memastikannya sendiri?”
Dengan semangat
kubangkit dari lantai dan tersenyum lebar menatap kedepan,
Kami berdua pun
melanjutkan perjalanan hingga sampai didepan gerbang sekolah ada seorang pria
tua berambut putih memakai jas lab putih datang menghampiri ketua,
Dari pengamatanku
mungkin orang itu paman atau ayah ketua,
Saat aku sibuk
membayangkan segala kemungkinan tuk mencari jawaban yang tepat pria itu datang
mendatangiku,
Pria misterius :”anda
Dion ya?”
Dion :”iya
benar....dan paman ini......ayahnya ketua?”
Pria misterius :”
oh bukan.....nama saya Rufa, saya seorang dokter.”
Dion :”Dokter? Apakah
ketua sakit?”
Dokter Rufa
mendekat dan membisikkan sesuatu,
Rufa :”tolong
rahasiakan ini, sebenarnya tuan muda mengalami gangguan mental, ia tinggal
dibesarkan dilingkungan tanpa kasih sayang, hingga ia tumbuh menjadi anak yang
tak bisa membedakan mana yang benar dan yang salah, aku tidak tau sudah sejauh
mana jadi kumohon bantuannya, ini adalah nomor telepon ku, hubungi aku apa saja
tentang kejanggalan tuan muda ya.”
Ketua :”hmm...Dokter
sebelumnya mohon maaf tapi kami berdua harus buru – buru menuju rumah teman
sekelas kami.”
Ku ambil kertas
kecil berisi nomor telepon yang diberikan Dokter Rufa padaku,
Sebuah mobil
besar muncul dan menjemput kami berdua, kami langsung masuk dan diantar
langsung menuju rumah Diana,
(Tunggu....jangan
– jangan ketua ini anak orang kaya?)
Tak lama kemudian
sampailah kami di rumah Diana, semua sudah berada disana dan bergantian
mendoakan Diana yang sedang terbaring didalam peti, tanpa bicara apapun aku
masuk kedalamnya dan menunggu giliran. Ku lihat kearah sekitar di bagian
terdepan ada kedua orang tua Diana yang menangis tersedu – sedu, dan di samping
ibunya ada seorang gadis yang mirip dengan Diana tapi lebih kecil sedang
menenangkan ibunya.
(gadis itu? ia
memakai seragam yang tak asing bagiku)
Tiba – tiba mata kami
beruda bertemu, ia langsung tersenyum lembut kearahku dan kubalas mengangguk
kecil, mungkin itu senyum terima kasih. Kucoba mengingat – ingat kembali
seragam itu tapi tak kunjung ketemu, tak terasa giliranku sudah tiba.
Dengan karangan
bunga yang diberikan Ketua, aku melangkah mendekati peti Diana dan teringat
perkataan ketua,
[kenapa kau tidak
memastikannya sendiri?]
Kutaruh bunga itu
kedalam peti dengan perlahan sambil mengamati semua orang dibelakangku, saat
semua orang tidak melihat dengan cepat kubuka kain penutup wajah mayat di peti
tersebut dan langsung menutupnya kembali.
Aku berusaha
berjalan dengan tenang sambil melirik kesegala arah sampai berhasil keluar dari
ruangan duka,
Kuambil gelas
penuh air dan meneguknya sampai habis,
(persis seperti
kata ketua, Diana masih hidup, aku bahkan tak mengenali siapa mayat didalam
peti itu yang jelas dia bukan Diana. Sepertinya aku bisa mempercayai seluruh
perkataan ketua......)
Ku ambil gelas
baru dan meneguk semua isi airnya
(Semuanya......termasuk
tentang takdirku yang akan terbunuh itu juga....)
Saat malam hari,
Setelah selesai
mandi ku berbaring di atas kasur,
(walau aku sudah
percaya kepada ketua namun tetap saja tak menjelaskan seluruh misteri darinya,
tatapan mengerikan itu, kecepatannya, segala aturan anehnya, logika anehnya,
serta ia yang mengetahui segalanya.)
*Brrr Brr Brrr
Suara pesan
masuk,
Kuraih HP
dimejaku dan melihatnya,
Dion :”nomor yang
tidak diketahui?”
Kucoba membuka
pesan yang tidak jelas asal usulnya tersebut tanpa keraguan,
[jangan
khawatirkan aku... walau aku tak bisa memberitahumu sekarang ini, namun aku
bisa menjanjikan satu hal, kita pasti akan bertemu kembali jadi bersabarlah. Dan
juga tolong rahasiakan pesan ini dari semua orang sampai jumpa. Dari sahabatmu,
Diana]
Kututup hp dan
menaruhnya kembali kemeja sambil menatap langit penuh bintang,
(Ia bahkan tak
berkata kalau dia baik – baik saja.....Tunggu saja, aku pasti akan datang
menjemputmu dengan caraku sendiri.)
Diantara langit
yang gelap munculah ribuan cahaya kecil yang melukis dunia dengan keindahan
sesaatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Aris Pujiono
bikin penasran...makin gimana gitu
2022-03-24
0
᪣•❦⃟𝓨ᷫ𝓪ͦ𝔂̽𝓪ᷤ٭ᴍᴍғ࿐
wow yang kali ini misteri , buat aku penasaran 🤔
2021-01-16
0
Kadek
jangan lupa mmpir kk
2020-07-31
0