Chapter 1 - Cahaya Penuntun Kehancuran

Waktu menunjukkan

pukul 9 malam, lagi – lagi aku merasakan kehadirannya. Kedua orang tuaku sedang

sibuk dan tidak akan pulang malam ini dengan kata lain dirumah ini hanya ada

aku seorang diri. Ku turun dan mengunci semua jendela serta pintu yang ada dan

kembali naik ke kamarku yang berada dilantai 2.

‘aneh’ padahal

aku sudah mengecheck setiap sudut ruangan dirumah ini namun aku tak menemukan

siapapun, tapi perasaan apa ini. Aku bisa merasakan ada orang lain disini.

*crak

Terdengar suara

percikan listrik dan membuat seisi rumah ditelan oleh kegelapan. Kuraba – raba

di atas meja belajarku dan menemukan sebuah senter,

*tak tak

Berkali – kali ku

coba menyalakannya namun tak ada hasil, nampaknya baterainya sudah habis, ku

beralih ke rencana B yaitu mencoba memanggil bantuan dari teman –temanku.

‘dimana ya Hpku’

gumamku sambil meraba – raba isi tasku,

‘ini dia!’

Tanpa berlama –

lama kuhidupkan hpku dan mencoba menelpon teman – temanku,

‘tidak ada

sinyal?’

‘Mungkin ini

pemadalam jadi sinyal juga ikut hilang, iya, pasti itu.’ gumam kecil demi

menghibur diriku

Ku intip dari

balik jendela kamarku,

Rumah tetangga

dan lainnya bersinar terang, lampu – lampu di jalan juga sangat menyilaukan,

hanya dirumahku dipenuhi kegelapan. Kulirik ke sekitar hingga ku menyadari

sesuatu.

Sebuah bayang –

bayang hitam berdiri menatapku dengan tajam tak bergerak sedikitpun,

‘a-a-a-ap-apa

itu?’

Dengan cepat

kututup jendela dan tirainya serapat mungkin,

*Brrrr.....Brrrrr....BRrrr

Hpku bergetar

menerima sebuah pesan,

[AKU DISINI!]

[AKU AKAN SELALU DISISIMU!]

[AKU MENCINTAIMU!]

Tubuhku bergetar,

saat melihat nama pengirim pesan itu hanya kotak kosong tanpa nama dan bahkan

bagaimana ia mengirim pesan yang bahkan tak ada sinyal sedikitpun

*Brrr...BRrrrr....Brrrr

Sebuah pesan

beruntun masuk tiada henti dengan nama pengirim kosong

[AKU MERINDUKANMU!]

[JANGAN KHAWATIR AKU DISINI!]

[TIDAK AKAN KUBIARKAN KAMU SENDIRI!]

[KENAPA KAU MENUTUP JENDELA KAMARMU?]

[AKU INGIN MELIHATMU!]

*brak

Tanpa sadar Hpku

sudah terjatuh dari tanganku yang terus bergetar ketakutan, didalam ruangan

gelap ini hpku terus bergetar menerima pesan,

Takut,bingung,panik,

tak dapat bergerak, kedua pandanganku tertuju pada Hpku yang terus berbunyi

dibawah kakiku,

[150 pesan belum

dibaca]

Dan terus

bertambah...

5 menit kemudian

Hpku terdiam, tak ada pesan masuk lagi.

Kesunyian lagi –

lagi tercipta dalam kegelapan dan kesendirian ini.

Kuraih Hpku dan

langsung mematikannya dan mencabut baterainya.

Dengan hilangnya

satu – satunya peneranganku maka kuputuskan untuk tidur lebih awal malam ini,

Kuberanjak naik

ke atas tempat tidur dan menatap langit – langit,

Dengan kegelapan

ini bahkan aku tak bisa membedakan apakah aku sedang memejamkan mata atau

tidak.

*krek.....krek....

Terdengar suara

langkah menaiki tangga menuju lantai 2 tempat dimana kamarku berada,

Suara siapa itu?

apakah mama atau papa sudah pulang? Enggk!......Enggk mungkin! Dijam segini

harusnya tidak ada transportsi yang berjalan bisa dibilang mustahil mereka disini.

Apakah itu

temanku? Enggk! Aku yakin sekali sudah mengunci segala pintu masuk dan jendela

tidak mungkin ada yang bisa menerobos masuk.

*krek...krek....

Suara langkah

kakinya semakin dekat....

Ku intip dari

balik selimutku terlihat sebuah cahaya dari bawa pintu kamarku,

Cahaya yang

bergerak – gerak bagai diterpa angin, tak salah lagi itu pasti cahaya dari

lilin,

Namun dirumah ini

tak pernah ada lilin!

*Krek...

Suara langkah

kaki berhenti,

Kuintip sekali

lagi cahaya lilin itu berada tepat di depan pintu kamarku berserta bayang –

bayang kaki diantara cahaya tersebut.

*tok..tok...tok

Ketukan kecil

dari balik pintu,

Kututup telingaku

dengan bantal yang ada dan bersembunyi didalam selimut 10 menit berlalu suara

ketukan itu tak kunjung berhenti, semakin lama ritme ketukan itu semakin cepat.

Ku coba menghiraukannya dan berusaha untuk tidur

*tok..tok...tok..tok..tok.tok

tok tok tok

Tiba – tiba

hening kembali,

‘apakah dia sudah

pergi?’

Dengan lega

kulanjutkan tidurku....

*Brak...Brak...Brak...

Hantaman keras

terdengar dari balik pintu,

Semakin lama

semakin ku berusaha untuk mengabaikannya suara itu semakin menjadi – jadi,

Rasa takutku

semakin pudar dan muncullah rasa emosi,

Kulempar selimut

serta bantal disekitarku dan langsung melompat ke arah pintu,

Dengan emosi

tinggi kuputar gagang pintu dan membukanya dengan kuat,

Seketika saat

melihat dibalik pintu emosiku langsung sirna dan tubuhku kembali dikuasi oleh

rasa takut,

Dibalik pintu itu

tak ada apapun padahal saat aku membukanya suara ketukan keras itu sedang

berlanjut, namun  tak ada siapapun

dibalik pintu ini, tak ada kecuali sebuah lilin kecil berdiri sendirian.

Saat kudekati

lilin itu tiba – tiba mati dengan sendirinya,

Tak ada angin

atau apapun yang bisa mematikan api lilin itu,

Rasa takutku pun

memuncak,

Kututup pintu

kamarku dan menguncinya dengan rapat bahkan mengganjal pintu dengan kursi,

Kuberlari kearah

tempat tidur dan langsung kembali masuk kedalam selimut.

Kupejamkan mata

dengan kuat, ku hiraukan segala sesuatu dan berfokus untuk tidur,

Kututup telingaku

dengan bantal,

5 menit....

10 menit....

15 menit telah

berlalu....

Rasa kantuk mulai

masuk dalam jiwaku

Saat hendak pergi

kealam mimpi aku menyadari sesuatu yang jangal,

Aku terlalu fokus

untuk tidur sampai – sampai tak menyadari bahwa lilin itu telah berpindah ke

samping tempat tidurku,

Cahaya redup dari

lilin kecil itu cukup untuk menyusir sebagian kegelapan didalam kamar kecilku

ini,

Ku berbalik

berlawanan arah dari lilin itu dan menghadap tembok,

Kubuka sedikit

kedua mataku dan mengintip ke arah tembok.

Seketika keringat

bercucuran dari kepala dan tubuhku dikuasai oleh ketakutan.

Sebuah bayang –

bayang seseorang tercipta dari cahaya lilin itu dan memantul ke tembok,

Tubuh seukuran

denganku  tanpa kepala berjalan kesana

kemari mengitari kamar kecilku seperti sedang mencari sesuatu,

‘disini!’

Terdengar bisikan

kecil dari bawah tempat tidurku,

Bayang – bayang itu

langsung menghilang tak terlihat,

Tak lama kemudian

muncul kembali bayang – bayangnya

Terlihat bayang –

bayang tersebut sedang mengambil sesuatu dari bawah,

Dengan kaget saat

aku melihat pemandangan tersebut,

Tak lain ternyata

benda yang diambil berbentuk sebuah kepala dengan ramput panjang,

Ku menjerit namun

langsung kutahan kedua tanganku dengan sekuat tenaga,

Dengan gerkan

tiba – tiba dariku tubuh beserta kepalanya menghadap dan menatapku,

*krek...krek...

Suara langkah

kaki yang mendekat,

Sebuah bayang –

bayang yang semakin mengecil mendekat kearahku,

Kututup erat

kedua mataku dan pura – pura tertidur,

Sebuah tangan

dingin sedingin es meraba – bara wajah dan kepalaku,

Ingin ku

berteriak namun kutahan dengan sekuat tenaga,

Di saat yang sama

aku merasakan sebuah rambut dan tetesan air melewati kepalaku,

‘selamat malam,

Dionku.” Bisikan kecil yang tepat berada didepan wajahku

Tanpa melihatnya

aku yakin sekali didepanku saat ini adalah kepala yang ia bawa tadi, walau aku

ingin mengintipnya namun sekujur tubuhku tak dapat kugerakkan bahkan jari –

jariku tak dapat kugerakkan sesuai kehendakku,

Kepala itu terus

membisikkan hal – hal kepadaku,  namun

tak ada satu katapun yang sampai pada diriku, dalam kegelapan dan ketakutan

berlebih ini aku tak bisa mencerna setiap kata yang ia bisikkan padaku, hingga

tanpa sadar aku sudah terlelap.

Sebuah cahaya

terang bersinar dari balik jendela dan membangunkanku dari tidur..

‘HAAAaaaa...!!!!’

Kulihat ke

sekitarku,

Hp yang tadi

malam kulepas baterai nya saat ini malah terpasang kembali,

Kursi yang tadi

malam kugunakan untuk mengganjal pintu kembali ke posisi semula,

Semua pesan di

Hpku tidak ada sama sekali,

‘mungkin tadi

malam hanya mimpi, baiklah sekarang saatnya membereskan tempat tidur dan

bersiap sekolah!’ ucapku sambil menarik selimut yang hendak kulipat,

Hingga diriku

kembali menggigil ketakutan saat melihat tempat tidurku, atau lebih tepatnya

bercak darah yang tepat berada disamping bantalku,

‘apakah ini hanya

mimpi? Atau ini adalah suatu pertanda?’

Terpopuler

Comments

Park Kyung Na

Park Kyung Na

💪💪

2022-11-11

0

᪣•❦⃟𝓨ᷫ𝓪ͦ𝔂̽𝓪ᷤ٭ᴍᴍғ࿐

᪣•❦⃟𝓨ᷫ𝓪ͦ𝔂̽𝓪ᷤ٭ᴍᴍғ࿐

aduh aku sampai merinding baca novel ini 🤧

semangat buat novel nya 🤧

2021-01-16

2

𝑵𝒂𝒂𝑬𝒓𝒏𝒂𝒂02

𝑵𝒂𝒂𝑬𝒓𝒏𝒂𝒂02

Jempol untukmu👍🏻

2020-09-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!