Bab 05

Setelah selesai makan. Rani memandikan anak-anaknya bergantian. Dan memberikan asi pada ke-3 anakny agar tidur. Ketika anak-anaknya sudah tertidur, pintu rumah diketuk dari luar. Rani bergegas membuka pintu. Terdapat 2 wanita berumur tiga/empat puluan, ternyata baby siter yang sudah dia cari beberapa hari yang lalu.

" Hallo selamat pagi bu, kami berdua adalah baby sister yang dicari ibu beberapa hari yang lalu.

" ohh , mari masuk dulu. Rani mempersilahkan ke dua pembantunya masuk." Namanya siapa yaah bu?" tanya Rani

"saya Ani dan ini Ines teman saya, ibu bisa memanggil kami Ani dan Ines" kata bi Ines

"Baiklah, saya akan memanggil dengan sebutan bibi saja, gakpapa kan?

" ia bu tidak apa-apa" jawab keduanya serempak.

"Nama saya Rani Marisa .panggil saja Rani.Jadi, kerjaan bi Ani sama bi Ines bantu saya jagain anak-anak saya ada 3 orang, masih 2 tahun. yaa. ganti-gantian sama ada kakek saya sudah tua. kalo masak saya aja" Rani menjelaskan.

" Baik bu" kata bi Ines

" oo ia, mari saya tunjukin kamarnya." Rani berdiri diikuti bi Ani sama bi Ines. Rani menghentika kakinya didepan sebuah kamar. " ini kamarnya bi, untuk sementara kamar bi Ani sama bi Ines, disatuin aja yaah. Soalnya kamar yang tersisa cuma ini. Bagaimana?"

"siap bu."Keduanya menundukan kepala hormat.

" Saya tinggal dulu yaah.

Rani pergi ke kamar kakek, karena mendengar kakek batuk.

"kenapa kek, apa kakek kurang sehat?" tanya Rani ketika melihat kakeknya yang sedang berbaring ditempat tidur.

" Tidak apa-apa nak." kata kakek. " kakek hanya ingin memberitahumu sesuatu."

"apa itu kek,? tanya Rani penasaran . Karena baru kali ini, kakeknya terlihat sangat serius.

" kakek sudah sangat tua, umur kakek sudah tidak lama lagi." kakek menarik napasnya sebentar lalu melanjutkan kata-katanya lagi. " Kakek setuju dengan keputusan kamu untuk tidak ingin menikah lagi, dan kakek harap kamu bisa menjaga anak-anakmu dengan baik. Rawat dan besarkanlah mereka. Kakek tidak punya banyak harta, hanya rumah ini satu-satunya yang tersisa untuk kakek. Coba ambilkan map biru didalam laci itu ?" sambil menunjuk laci disamping lemari. Rani pun mengambilnya. "ini kek", kata Rani dengan suara tertahan. Entah kenapa hatinya seperti mengatakan bahwa akan terjadi sesuatu dengan kakeknya itu. Namun dia coba membuang pikiran buruk tersebut.

" ini adalah surat tanah rumah ini, disitu sudah ada namamu. kakek akan memberikan rumah ini padamu dan anak-anakmu. Kakek sudah menandatangani surat itu. Kamu akan menjadi pewaris semua yang kakek punya. Walaupun tidak banyak, tapi kakek harap kamu bisa menerimanya." Kakek menjelaskan.

Rani menangis perasaanya semakin membuatnya takut. Dia memeluk kakek dan berkata : " kek, Rani akan selalu menjaganya untuk kakek. Tapi kakek jangan meninggalkan Rani dan anak-anak Rani". Rani terus menangis. Kakeknya tersenyum. Dia sangat menyayangi Rani seperti cucunya. Namun umurnya juga sudah sangat tua. Dia pun merasa sangat kasihan kepada Rani yang harus terus merawatnya dengan 3 anaknya yang masih kecil.

***

Kakek mengambil sebuah kotak dibalik bantalnya dan menyerahkannya pada Rani.

" Ini ...." ucap Rani kebingungan

" Ia, ini adalah kalung emas, dulu sebelum meninggal istriku memberikan ini padaku" ujarnya sambil menghapus air matanya.

" Sekarang aku akan memberikannya padamu, dan kakek harap kamu tidak menolaknya.

Rani memeluk kakeknya dan menangis.

" Sudah-sudah, nanti sore bawalah anak-anakmu berkeliling."

" Baik kek." Rani menerima kotak tersebut. "tapi Rani tidak bisa meninggalkan kakek sendirian dirumah. atau Rani menyuruh salah satu pembantu untuk menemani kakek. " kata Rani khawatir.

" tidak apa-apa , pergilah"..

Rani pun keluar dari kamar kakek, dengan perasaan tak tenang. Dia menuju kekamarnya dan anak-anaknya.

Ketika jam menunjukan angka 4. Rani dan anak-anaknya sudah bersiap untuk berkeliling disekitar kampung tersebut..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***