“Papi?” Kata Acha ketika pria itu menghampirinya dan yaa pria itu adalah Davin papinya.
“Hey sayang ayo pulang, disini panas sekali papi udah bilang pak Anto untuk tidak menjemput mu.” Ucap Davin yang merasa kepanasan berada di luar.
Tak ayal mengapa davin dibilang kakaknya Acha, karena selalu menjaga ketampananya bahkan keluar pun memakai kacamata karena cuaca yang panas. Setiap pekan pun Davin libur dari kerjanya ia selalu menyempatkan untuk olahraga seperti nge-gym dan lari pagi bahkan waktu SMA davin dijuluki most wanted atau badboy tampan di sekolah.
“Papi kok jemput Acha si! Kepanasan kan jadinya, ada supir juga, emang papi nggak kerja di kantor?” Tanya Acha dan ia agak merasa risih dilihatin siswi centil yang senyum-senyum gak jelas ke arah mereka di sela percakapannya.
“Di kantor tidak ada pekerjaan yang terlalu penting sayang, jadi papi pulang deh sekaligus menjemput kamu pulang sekolah. papi ingin menghabiskann waktu sama kamu my princess nya papi.” Balas Davin dengan kasih sayang nya.
Dan tak sengaja Acha dan Davin mendengar bisikan teman-temannya Acha, yaa siapa lagi kalau bukan kakak kelas centilnya Acha itu, termasuk Rina and the genknya.
“Sumpah masih nggak percaya gue tuh orang bokapnya si Acha masih muda banget.”
“Iya kayak artis Hollywood. Tampan banget.”
“Gue juga heran si Acha ceprot tahun berapa sih bokapnya segitu mudanya.”
Ya ya begitulah percakapan mereka.
Acha yang mendengarnya cemberut.
“Iyaudah ayo pih masuk nggak baik papi disini lama-lama bisa jadi tontonan gratis!”
katanya ketus dan cemberut, kesal karena melihat teman-temannya yang tak berkedip melihat kearah Davin, Apalagi sampai ada yang melihatnya dengan mulut yang menganga, ada yang mengedipkan sebelah matanya, ada juga yang saking fokusnya menatap kearah Davin sampai menabrak tiang saat berjalan. Namun Davin tak menghiraukannya karena itu semua sudah biasa baginya saat di kantor maupun di tempat lain.
Sebenarnya Acha kesal karena dia masih teringat kalau dia itu di bilang adik dari papinya.
Dimobil Acha hanya memasang wajah masam dan cemberut dengan tangan bersedekap di bawah dada masih merasa kesal.
“Anak papi yang imut ini kenapa? Ada yang mengganggu kamu cerita sama papi.” Tanya Davin yang melihat Acha cemberut
”Itu pih teman-teman Acha bilang kalau Acha nggak pantes anaknya papi , kerena papi terlihat muda dan mereka bilang aku pantasnya jadi adik papi! menyebalkan sekali lain kali Acha nggak mau diantar atau dijemput papi lagi!!” Ucap ketus kesal acha.
“Itu sudah nasib kamu punya papi tampan.” Ucap Davin senyum meledek anak nya yang sedang kesal itu dengan rasa bangganya
“Ih papi!” Acha cemberut dengan nada manja.
“Nggak kok sayang, kamu pantes kok jadi anak papi Jangan hiraukan perkataan mereka, toh kamu memang lahir jadi anak papi bukan adik papi, udah jangan cemberut lagi nanti kita jalan-jalan oke!” ucap davin menenangkan kekesalan Acha.
Acha pun mengangguk lalu tersenyum merekah.
*
*
*
Tengah hari sepasang anak bapak itu sedang bersantai di depan TV davin tengah tidur di sofa dan Acha tengah asyik dengan ponselnya, sedangkan TV yang menyala malah menonton mereka.
Bosen dengan ponselnya Acha pun melepas benda itu dari genggamannya.
“Huh bosen. Pi jalan jalan yuk!”
Tak dapat sahutan dari sang papi. Acha menoleh ke atas sofa dan melihat sang papi tengah asyik di dunia lain, Acha berdiri karena posisinya duduk di bawah karpet berbulu lembut.
“Ih papi! katanya mau ngabisin waktu bareng, ini malah asyik mimpi, emm aha aku punya ide! kerjain papi ah!” Seketika ide jahilnya hinggap di otak cantik nya itu.
“Sini bi! Acha pinjam kemocengnnya” Acha mengambil kemoceng di tangan pembantunya yang sedang membersihkan sofa.
Lalu Acha pun mencabut satu bulu kemoceng itu yang berbentuk seperti bulu ayam.
“Buat apa non kemoceng nya.” Tanya pembantu nya heran.
“Ssstt!! bibi diam saja, Acha mau bangunin papi dengan cara ampuh hehe” Balas Acha cengengesan.
“Nona-nona sifat jahil Anda memang tak pernah hilang, padahal umurnya sudah beranjak dewasa.” Gumam si pembantu Acha sambil menggelengkan kepalanya seolah heran dengan Acha yang jahil.
Sedangkan Acha tengah menjalankan aksinya. Bulu yang dicabut ia tadi, Acha putar-putar di hidung sang Papih dan siempunya menyadari ada benda yang menggelikan di hidungnya ia terus menggosok-gosok hidungnya.
Acha pun hanya cengengesan dengan tingkah kejahilannya. Belum puas dengan davin yang belum juga bangun, Acha masih memutar-mutar bulu itu sesekali dimasukkan ke lubang hidung sang papi dan...
“Huatcihhhh!!” Bersin Davin sambil mengusap-usap hidungnya. Menyadari ada yang menjahili nya lalu menatap putrinya yang tengah cengengesan.
“Anak nakal awas! kamu ya papi kejar!!” Teriak Davin saat Melihat Acha yang sudah berlari kocar-kacir.
Dan mereka kejar-kejaran davin berhasil menangkap putrinya dengan terus menggelitik pinggangnya putrinya. Acha terus tertawa terbahak-bahak karena kegelian di gelitik papinya.
“Pi udah pih sakit perut nih ketawa terus!”
“Makanya jangan nakal kamu. Yasudah ayo bangun, kenapa kamu sampai bangunkan papi?” Ucapnya ketika hendak meninggalkan Acha yang masih terduduk di lantai, namun Acha meminta gendong.
“Papi gendong!” Manja Acha mengangkat kedua tangannya meminta digendong.
“Gadis manja.” Kata Davin lalu mengangkat tubuh mungil Acha.
“Kamu sudah besar tapi kaya anak TK.” Lanjut nya dan berjalan menuju sofa untuk mendudukkan Acha di pangkuannya.
“Yaudah kamu memang mau apa hemm!” Kata davin dengan asyik mencium kedua pipi Acha.
“Pih acha bosen jalan-jalan yuk!”
“kemana?”
“Kita ke mall atau kemana gitu pi.”
“Oke papi siap-siap dulu, kamu juga siap-siap!”
“Oke papi ku sayang!” katanya dan meninggalkan ruang tv.
Begitu lah keseharian mereka saat di rumah bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati
like datang lagi thor
2020-10-02
1
Radin Zakiyah Musbich
keren thor... ❤️❤️❤️
🦊ijin promo ya🦊
jgn lupa mampir di novel dg judul "AMBIVALENSI LOVE"
kisah cinta beda agama.... 🦊
ku tunggu feed back nya ya 🙏🙏🙏😁
2020-10-01
0
Nunuk Pujiati 👻
lanjut kak, 😍😍
2020-10-01
0