Malam itu hujan semakin deras Abi yang senantiasa berusaha menemui Aisyah tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk mendekati wanita pujaan hatinya. Abi pun tiba di tempat nampak pintu kafe yang sudah tertutup. Aisyah kamu tidak menepati janjimu. Dasar gadis tidak konsisten" kesal.
Sementara Aisyah yang sudah tergeletak di tepi jalan trotoar bahkan untuk berdiri saja tidak mampu tubuhnya sudah basah kuyup kedinginan.
Sebuah mobil mewah melintas lampu mobil menyorot terang benderang menyoroti tubuh gadis yang tergeletak.
"Eman hentikan mobilnya." Perintah nenek ratu.
"Ada apa nenek ratu?" tanya pak eman.
"Eman tolong ambilkan payung sepertinya ada orang tergeletak kita liat dia."
"Jangan nenek ratu jaman sekarang banyak modus" Kata pak Eman.
"Sudah kamu lihat dulu" perintah nenek ratu
"Baiklah nenek ratu." Pergi pak Eman melihat siapa yang tergeletak di pinggir jalan. Pak Eman pun keluar dari mobil mengambil payung di dalam bagasi mobil belakang setelah itu pak enan memberikannya pada nenek ratu.
"Ini payung nenek Ratu." kata pak Eman.
Plak.
Nenek Ratu memukul kepala pak Eman pelan." Bodoh kamu maksud kamu saya sendirian gitu?"
"Maaf nenek ratu mari saya payungin."
"Bukan kamu yang mayungin saya coba lihat bodoh! sekali "
"Oh gitu nenek ratu Nek seorang gadis cantik" Seru pak eman
Si nenek ratu menarik nafasnya menahan amarah eman yang selalu salah setiap perintahnya Hampir semua orang yang dekat dengannya merasa kesal.
"Cepat tolong dia bawa masuk dalam mobil" kata nenek ratu
"Apa kita tidak takut gadis ini akan celaka kan kita Nek" Takut pak eman
"Sudah cepat bodoh" Kesal nenek ratu
Si Eman memapah Aisyah ke dalam mobil dan meletakkannya di bangku belakang sementara itu si Nenek ratu pindah duduk di depan nenek Ratu membawa Aisyah kekediaman pribadinya.
***
Mension mewah
Tiba di depan gerbang kediaman pak sam langsung mendorong terbangnya.
"Selamat malam Oma ratu."
"Malam, Sam Opa sudah pulang?" tanya si nenek.
"Sudah Oma.." Jawab Pak Sam
"Baik lah terimakasih. Eman gotong gadis ini ke dalam kamar tamu."
"Baik Nek."
Pak Eman langsung melaksanakan perintah sang Nenek Ratu membawa Aisyah kedalam kamar tamu. Lalu nenek ratu perintah kan eman keluar dari ruangan.
"Kamu keluar dan panggil Atun sekarang."
"Baik Nek, sebentar saya panggil."
Sepertinya gadis ini gadis baik, tapi kenapa malam-malam ada di luar hujan-hujanan. Gerutu Nenek Ratu.
Tok...Tok...Tok
"Masuk.." ucap si nenek.
"Malam Oma ratu Oma panggil saya?"
"Iya atun bantu Oma buka pakaian gadis ini lalu olesi seluruh badannya dengan minyak kayu putih dan satu lagi bikin bubur untuk gadis ini Oma mau ke kamar dulu."
"Baik Oma Ratu." Ujar sang asisten kepercayaan nenek ratu.
Nyonya besar yang kerap di sapa Nenek Ratu dia adalah Ibu dari orang tua Abi yang lelaki. Ya itu Tuan Surya Wiranata. Nenek Ratu kini usianya menginjak 70 tahun namun memiliki wajah yang cantik dan terlihat masih segar.
Sementara itu Abi kembali kediamannya mengira kalau Aisyah tidak menepati janjinya ia.
Abi membanting pintu rumahnya.
Brak!.
Nyonya Renata pun melihat ke arah pintu masuk ternyata Abi kembali dari luar.
"Abi kamu kenapa sayang?" tanya Nyonya Renata.
"Abi ngantuk Mam, Abi ke kamar dulu."
Tuan Surya nampak kesal karena keputusan Abi yang menolak untuk menikah.
Abi menaiki anak tangga menuju kamarnya, tiba dikamar abi melempar jaketnya menggemaskan tubuhnya telungkup.
"Lihat anakmu, semakin tidak sopan orang tua sedang bicara ngeloyor pergi."Ujar Tuan Surya.
"Udah sih Pah, biarkan saja, mungkin Abi capek, lebih baik kita juga istirahat." Tutur nyonya Renata sambil menarik tangan suaminya.
Malam itu terus di guyur hujan setelah Aisyah sadar buka mata Aisyah melihat wanita duduk di sampingnya " Mba siapa?" Tanya Aisyah " Saya Atun yang bekerja di rumah ini sekarang makan bubur nya ya Atun sudah sediakan" Kata Atun
Tidak lama nenek ratu masuk ke dalam kamar melihat Aisyah duduk bersandar nenek ratu merasa lega dengan keadaan Aisyah yang baik-baik saja. Aisyah dan nenek satu sedikit bercerita tentang kehidupannya, setelah si Nenek Ratu pergi ke kamarnya Asiyah melihat ada Alquran di kamar yang tempati saat ini.
Peletak!
Petir dan kilat bersautan.
Asiyah melangkah menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Suara merdu dengan lantunan ayat suci Al-Quran terdengar indah oleh nenek ratu.
"Siapa yang mengaji sudah lama rumah tidak pernah mendengar suara orang mengaji." Gumam si nenek ratu.
Si nenek penasaran lalu keluar dari kamar, suara orang mengaji semakin dekat, si nenek pun menetapkan telinganya di balik pintu kamar tamu.
Subhanallah suara itu merdu sekali. Si nenek memutar handle pintu nampak Aisyah sedang mengaji si nenek tersenyum merekah ternyata bukan khayalan.
Aisyah menengok ke arah pintu, Aisyah pun langsung menutup Al-Qur'an nya di selipkan bacaan penutupan. shadaqah Allah aldzim.
"Nenek, Maaf kalau Ais sudah mengganggu tidur nenek." Kata Aisyah
Nenek ratu menggelengkan kepalanya
"Apa Nenek boleh masuk?" Kata nenek ratu
Aisyah menganggukkan kepalanya pelan. "Silahkan Nek." Ucap Aisyah
Nenek ratu duduk di tepi ranjang lalau Nenek ratu memuji kecantikan Aisyah.
"Cantik baik soleha, kalau saja kamu pacar cucu nenek, pasti nenek senang sekali tapi sayang." Ucap Nenek dengan wajah sedih.
"Cucu nenek kenapa?" tanya Aisyah.
"Cucu nenek tidak mau menikah sejak di tinggal pacarnya." Ungkap Nenek ratu
"Oh." Ucap Aisyah membulat seperti lingkaran O.
"Tapi Nek, kalau masih punya hati berarti masih punya cinta Nek." Lanjut Aisyah.
"Kamu bisa saja, ya sudah kamu istirahat ya, nenek juga mau istirahat."
Setelah itu Aisyah merebahkan tubuhnya, tiba-tiba teringat Abi yang sudah membohongi dirinya. "Bagaimana kalau yang menemukan aku orang jahat." Gerutu Aisyah.
"Ibu pasti mencari ku mereka pasti sangat khawatir sebaiknya aku telpon ibu dulu deh."
"Ponselku kemana, astaga bagaimana aku menghubungi ibu."
Akhirnya Aisyah memutuskan untuk tidur karena mata pun sudah berat.
Di tempat lain orang tua Aisyah mencari Aisyah ke semua teman-temannya karena ponsel Aisyah yang tidak bisa di hubungi, tapi tak ada yang tahu keberadaan Aisyah sekarang.
"Ya Allah pak, Aisyah kemana?"
"Bapak juga tidak tahu Bu, Aisyah pamit menemui temennya, tapi sampai sekarang belum pulang apa mungkin bermalam di rumah temennya karena hujan."
"Semoga saja ya pak, Aisyah tidak ada apa-apa."
"Aisyah anak yang baik Bu, Allah pasti melindungi anak kita."
"Aamiin." Ucap ibunya Aisyah.
Malam itu kedua orang tua Aisyah tidak ada yang tidur, mereka berdoa sepanjang malam untuk keselamatan putrinya.
Waktu menjelang pagi adzan subuh berkumandang Aisyah bergegas bangun, Aisyah pun sedikit kebingungan karena di kamar itu tidak ada mukena untuk ia pakai.
Mendengar suara di dapur Aisyah segera menghampiri seorang ibu yang sedang aktivitas di dapur.
Assalamualaikum..., Sapa Asiyah.
"Waalaikumsalam Neng ini siapa?" Tanya Bi sum
"Saya Aisyah, mbok apa Ais boleh pinjam mukena untuk solat."
"Boleh neng, tunggu mbok ambilkan di kamar."
Aisyah mengangguk pelan.
Sementara mbok ambilkan mukena, Aisyah menggantikan pekerjaan mbok. Tidak lama mbok kembali membawa mukena.
"Neng tidak usah ini pekerjaan mbok, ini mukena nya neng, Aula nya disana."
"Terimakasih mbok, Ais sholat dulu ya mbok."
Saat Aisyah pergi mbok mengerutkan keningnya ia penasaran siapa gadis yang tadi di lihatnya.
"Itu siapa ya bukan hantu cantik kan."Gerutu Mbok sambil bergidik tubuhnya.
Aisyah gadis multitalenta selain Aisyah hatam hafiz Alquran Aisyah juga selalu juara di sekolahnya dan sekarang siswi Jenius di kampusnya, banyak yang tidak menyukai Aisyah bahkan hampir tidak memiliki teman karena selalu unggul di bidang pendidikan dan agama.
Kalau masih ada temen pun itu yang memiliki hati tulus yang sekarang masih mau berteman karena kebaikan Aisyah tidak pernah modus.
Selesai sholat Aisyah memberikan mukena nya pada mbok.
"Mbok terimakasih sudah meminjamkan mukenanya buat Aisyah."
"Sama-sama neng, 'Oh ya neng ini siapa? sejak kapan disini?"
"Saya hanya bertamu sebentar Mbok, sebentar lagi pulang takut ibu mencari ku."
Singkat cerita Aisyah pun pamit pulang, dengan sang nenek yang baik hati sudah menolongnya.
"Nek Aisyah pulang ya, takut ibu mencari ku terimakasih nek sudah menolong Aisyah kalau tidak ada nenek entah apa jadinya."
"Sama-sama sayang, jangan sungkan-sungkan main ke rumah nenek ya."
"Insyaallah Nek."
"Kamu di hantar pak Eman ya."
"Tidak usah nek Ais tidak ingin merepotkan."Tolak Aisyah sungkan.
"Sudah pulang lah, pak Eman akan menghantarkan kamu sampai rumah nenek tidak ingin kamu kenapa-kenapa."
Akhirnya Aisyah menerima tawaran si nenek di hantar oleh pak Eman. Aisyah pun tidak lupa sebelum pergi mencium telapak punggung tangan si nenek.
Sebelum Aisyah tidak di rumah, suasana kampus ramai dengan gosip konon Aisyah tidak pulang karena ia pergi dengan pacarnya hingga larut malam tidak pulang.
"Heh! lu gosip dari dari mana?, jangan sembarang kalau ngomong, Kak Aisyah bukan gadis seperti itu, Aisyah juga tidak dekat dengan cowok mana pun." Protes Shila.
"Heh! gue nggak bohong, ibu nya Aisyah yang bilang kalau Aisyah tidak pulang."Ucap teman Aisyah.
"Itu mah lu."Lanjut Shila.
"Anak kecil tahu apa sih, lebih baik diam."
Semua siswa bergunjing dengan kabar tersebarnya Aisyah. Pro dan kontra itu pasti. Ada yang percaya ada juga yang tidak.
...****************...
...****************...
Lanjut???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
☘️ gιмϐυℓ ☘️
Itu pasti neneknya Abi...dan nanti nenek ratu kayanya yg bakal jodohin Abi & Ais
2022-11-13
1
⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ
kayaknya penuntun jodoh nih, malah Aisyah ketemu neneknya Abi yang baik banget 🙊.
wkwk ada ada saja yah kesalahpahaman, Abi juga udah tau dia kesana jam 10 masa langsung bilang Aisyah ga datang, kan udah jam 10 juga 😴 pdhal janjian jam 7 🚶🚶
2022-11-06
2
🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ
kayaknya ini nenek nya Abi deh. semoga iya 🤭
2022-10-31
1