2. Janji Masa Muda

Hari Jumat sore, Sadiyah baru saja sampai di rumah minimalisnya setelah seharian berkutat dengan proyek terbaru dalam mengolah hasil pertanian dari perkebunan milik keluarga.

Sadiyah melihat nama Rostita, bibinya memanggil di layar ponsel.

“Halo, assalamualaikum, bi Ita.”

“Waalaikumsalam. Neng, ada dimana? Kenapa sudah jam segini belum nyampe rumah?” tanya Rostita khawatir

“Ini baru pulang dari tempat kerja Bi. Insya Allah, besok pagi Iyah pulang,” jawab Sadiyah.

“Bibi khawatir sama kamu karena gak ada kabar. Biasanya jam segini kamu sudah sampai rumah. Neng, ada hal penting yang harus Bi Ita bicarakan sama kamu,” ungkap Rostita.

“Insya Allah, besok pagi Iyah pulang. Tadinya mau sore ini, tapi tadi Iyah keenakan garap pekerjaan jadi gak kerasa magrib baru selesai." Sadiyah memberikan alasan.

“Ya sudah, besok hati-hati bawa motornya. Jangan kebut-kebutan.” Rostita mengingatkan.

“Siapa yang suka kebut-kebutan atuh Bi?  Iyah mah kalau bawa motor ya biasa aja, pelan-pelan,” ucap Sadiyah membela diri.

“Lah itu, minggu kemarin kamu datang dengan luka dimana-mana karena jatuh dari motor,” kata Rostita kesal sekaligus khawatir.

“Itu kan karena Iyah menghindari kucing yang nyebrang tiba-tiba, Iyah jadi jatuh,” ungkap Sadiyah membela diri.

“Ya pokoknya mah kamu harus hati-hati, jangan sampai celaka lagi.” Sekali lagi Rostita mengingatkan.

“Iya Bibiku tersayang. Assalamualaikum.” Sadiyah segera menutup telepon setelah mengucapkan salam pada Rostita.

*******************

“Assalamualaikum bi.” Sadiyah langsung menerobos masuk ke rumah sambil berteriak-teriak memanggil Rostita.

“Bi, Bi Ita dimana?” teriak Sadiyah lagi.

“Waalaikumsalam,” jawab Rostita.

Sadiyah segera mencium punggung tangan Rostita setelah melihat bibinya yang keluar dari kamar tidur.

“Bi, ada makanan gak? Iyah laper nih, belum sempat sarapan tadi.” Baru saja sampai rumah, Sadiyah sudah meminta makan pada Rostita.

“Duuuh, dasar anak gadis. Baru juga datang sudah teriak-teriak minta makan,” ucap Rostita sambil mencubit gemas pipi Sadiyah.

“Laper pisan, Bi,” sahut Sadiyah.

“Tuh ada goreng singkong sama goreng pisang di meja makan. Tadi ada yang ngirim,” kata Rostita sambil menunjuk ke arah meja makan.

Langsung saja, Sadiyah melesat dan menghabiskan singkong dan pisang goreng yang masih tersisa.

“Dasar anak gadis makannya meuni rewog (Makannya lahap sekali),” sindir Rostita.

"Lapar, Bi," ucap Sadiyah manja.

Setelah menghabiskan sisa singkong dan pisang gorengnya, Sadiyah menghabiskan satu teko teh tawar hangat. Rostita hanya bisa beristighfar dan mengelus dada melihat kelakukan Sadiyah.

“Neng, kalau sudah kenyang dan selesai makan dan minumnya, Bibi mau bicara hal yang penting.” Rostita berlalu meninggalkan Sadiyah di ruang makan menuju ruang keluarga.

Setelah menyimpan piring dan gelas kosong ke dapur, Sadiyah mengikuti Rostita ke ruang keluarga.

“Ada apa, Bi? Serius pisan.” tanya Sadiyah. Ia duduk di sebelah Rostita.

“Nanti tunggu Amang kamu pulang. Tadi Amang kamu pergi ke rumah pak RT, katanya ada hal penting yang harus diselesaikan dulu,” jawab Rostita.

“Ada apa Mang Awan pergi ke rumah Pak RT, Bi?” tanya Sadiyah curiga karena biasanya pa RT lah yang selalu berkunjung ke rumahnya.

“Kan sudah Bibi bilang kalau amang kamu mau menguruskan sesuatu,” jawab Rostita.

Setelah beberapa saat, Darmawan, suami Rostita menampakkan batang hidungnya.

“Assalamualaikum” Darmawan memberi salam sebelum masuk ke dalam rumah.

“Waalaikumsalam” jawab Sadiyah dan Rostita kompak.

"Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga," goda Sadiyah. Bi Ita udah gak sabar ingin segera bertemu suami tercinta. Padahal setiap hari bertemu, tapi tetap saja masih bucin."

“Sudah selesai urusannya, Bah?” tanya Rostita pada suaminya.

“Sudah, Mbu,” Jawab Darmawan.

"Kamu ini bisa saja kalau sudah menggoda Amang. Paling pintar memang dalam hal ejek-ejekan," sindir Darmawan.

Sadiyah terkekeh mendengar jawaban Darmawan. Ia sungguh merasa begitu beruntung memiliki paman dan bibi seperti Darmawan dan Rostita. Mereka ikhlas mengurus dan mendidik Sadiyah dan adiknya sejak kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan.

“Neng, ada yang mau Amang bicarakan sama Neng. Amang harap, Neng menanggapinya dengan kepala yang dingin dan hati yang tenang.” Darmawan mulai menjelaskan hal penting yang sejak kemarin diwacanakan Rostita.

“Ada apa, Mang. Apa kita dililit hutang banyak? Apa kita harus menjual tanah dan rumah kita? Bagaimana dengan para pekerja?” Sadiyah menanyakan beberapa pertanyaan langsung saking khawatir.

“Bukan itu Neng. Alhamdulillah, tanah dan rumah kita baik-baik saja, para pekerja juga semakin bertambah karena semakin banyak dan luas tanah yang harus kita garap,” jawab Darmawan menenangkan.

“Kalau begitu, ada apa Mang?” tanya Sadiyah masih khawatir.

“Iyah, dengarkan baik-baik apa yang akan dikatakan Amang kamu,” kata Rostita sambil mengelus puncak kepala Sadiyah yang tertutup jilbab.

Sadiyah mengangguk.

“Begini Neng. Satu minggu yang lalu, sahabat lama Aki kamu datang menemui kami. Pak Musa namanya. Pak Musa datang menemui kami untuk melaksanakan janji yang telah diikrarkan oleh beliau dan Aki sewaktu mereka masih muda. Janji mereka itu…” Darmawan menggantungkan kalimat.

“Janji apa, Mang?” tanya Sadiyah tak sabar.

“Mereka berjanji untuk menjadi besan dengan menikahkan anak-anak mereka,” jawab Darmawan.

“Lah, Ayah kan sudah meninggal, sudah menikah juga dengan ibu. Bibi juga sudah menikah dengan Amang kan? Gak mungkin Amang menceraikan Bi Ita, kan?” tanya Sadiyah sedikit heran dengan keadaan yang tak masuk akal dan di luar nalar.

“Ya gak mungkin atuh Neng, masa Bi Ita yang mau dinikahkan dengan anak beliau. Yang pasti anak-anak beliau juga sudah menikah semua,” sahut Rostita berusaha menjelaskan untuk meluruskan kesalahpahaman pikiran Sadiyah.

“Jadi siapa yang mau dinikahkan?” tanya Sadiyah semakin heran. "Bukan Iyah, kan?"

******************

to be continued...

Episodes
1 1. Perkenalan
2 2. Janji Masa Muda
3 3. Perjodohan
4 4. Perjodohan 2
5 5. Setuju
6 6. Menolak
7 7. Masih Menolak
8 8. Insiden
9 9. Ganti Rugi
10 10. Ketahuan
11 11. Bertemu Lagi
12 12. Lamaran
13 13. Malam Pertama
14 14. Pagi Pertama
15 15. Meminta Izin
16 16. Tinggal Bersama
17 17. Seorang Istri atau Pelayan?
18 18. Kunjungan
19 19. Harapan Aki Musa
20 20. Tidur Bersama
21 21. Makan Siang Bersama
22 22. Berdebar
23 23. Pertemuan
24 24. Marah
25 25. Pasrah
26 26. Meminta Hak
27 27. Mulai Cemburu?
28 28. Cemburu
29 29. Makan Siang
30 30. Cemburu Lagi
31 31. Business Trip
32 32. Perempuan Hebat
33 33. Kagum
34 34. Rencana Pindah
35 35. Malam Ketiga
36 36. Perdebatan
37 37. Belanja Bersama
38 38. Rumah Baru
39 39. Hari Pertama
40 40. Belanja di Pasar Tradisional
41 41. Masak Bersama?
42 42. Syukuran Rumah Baru
43 43. Ketagihan
44 44. Dia yang Kembali
45 45. Pulang
46 46. Dokter Kandungan
47 47. Sakit
48 48. Janji
49 49. Pulang
50 50. Bergossip
51 51. Rencana Natasha
52 52. Malam yang Indah
53 53. Pagi yang Indah
54 54. Marah?
55 55. Cemburu
56 56. Aksi Natasha
57 57. Kekacauan
58 58. Sakit
59 59. Aksi Natasha Lagi
60 60. Pesan
61 61. Pergi
62 62. Selamat Tinggal
63 63. Berpisah
64 64. Bercerai?
65 65. Keputusan Sadiyah
66 66. Amarah Kagendra
67 67. Amarah Aki Musa
68 68. Membela Diri
69 69. Mengobati Luka
70 70. Menemui Sadiyah
71 71. Rasa Sakit
72 72. Surat Sadiyah
73 73. Kecurigaan Alena
74 74. Menemani
75 75. Selamat Tinggal
76 76. Lapar
77 77. Mual
78 78. Masing-masing
79 79. Faras dan Faris
80 80. Melupakan
81 81. Rindu
82 82. Julid
83 83. Bertemu?
84 84. Main Bersama
85 85. Tidak Bertemu
86 86. Belum Bertemu
87 87. Om Ganteng
88 88. Hangat
89 89. Bahagia
90 90. Om Kagendra
91 91. Bermain Bersama
92 92. Di Hutan
93 93. Mencari
94 94. Mengejar
95 95. Anak Kandung
96 96. Bicara
97 97. I Miss You
98 98. Pergi Lagi?
99 99. Pertemuan Tak Terduga
100 100. Perempuan Lain?
101 101. Belum Berhasil
102 102. Tunggu
103 103. Tantangan
104 104. Cucu
105 105. Keponakan Alena
106 106. Bertemu Rival
107 107. Berempat
108 108. Prihatin
109 109. Liburan
110 110. Pahlawan
111 111. Harus Bertahan
112 112. Pulang
113 113. Ancaman
114 114. I Love You More
115 115. Sayang
116 116. Kakak & Adik
117 117. Akhirnya Datang Juga
118 118. Bahagia Bersama
119 119. Manja
120 120. Tempat Tinggal
121 121. Kumpul Keluarga
122 122. Pernikahan Bahagia
123 123. Natasha is Back
124 124. Sibuk
125 125. Tante Cantik dan Wangi
126 126. Memantau
127 127. Cemburu
128 128. Masih Cemburu
129 129. Pergi Liburan
130 130. Liburan Hari Pertama
131 131. Makin Cinta
132 132. Rangali Island
133 133. Pulang?
134 134. Di Bandara
135 135. Merajuk
136 136. Makan Banyak
137 137. Hamil?
138 138. Syukuran
139 140. Menjodohkan
140 141. Cocok
141 142. Kagendra dan Atep
142 143. Buka Rahasia
143 144. Pagi Yang Indah
144 145. Sadiyah & Alena
145 146. Di Café
146 147. Siapa Lagi?
147 148. Panik
148 149. Lancar
149 150. Pijatan
150 151. Hilang
151 152. Dimana Mereka?
152 153. Histeris
153 154. Faris
154 155. Di Kantor Polisi
155 156. Mengurus Bersama
156 157. Menangis
157 158. Faris
158 159. Kembali
159 160. Penculikan
160 161. Kabur
161 162. Pertolongan?
162 163. Pindah
163 164. Kenapa?
164 165. Rekonsiliasi
165 166. Bergerak
166 167. Kewarasan
167 168. Bersiap
168 169. Menunggu
169 170. Wanitaku
170 171. Aku Mencintaimu
171 172. Kewarasan
172 173. I Love You till the Day I Die
173 174. Berakhir
174 175. Ayah dan Anak
175 176. Cerita Masa Lalu
176 177. Kutemukan Cinta Bersama Denganmu
Episodes

Updated 176 Episodes

1
1. Perkenalan
2
2. Janji Masa Muda
3
3. Perjodohan
4
4. Perjodohan 2
5
5. Setuju
6
6. Menolak
7
7. Masih Menolak
8
8. Insiden
9
9. Ganti Rugi
10
10. Ketahuan
11
11. Bertemu Lagi
12
12. Lamaran
13
13. Malam Pertama
14
14. Pagi Pertama
15
15. Meminta Izin
16
16. Tinggal Bersama
17
17. Seorang Istri atau Pelayan?
18
18. Kunjungan
19
19. Harapan Aki Musa
20
20. Tidur Bersama
21
21. Makan Siang Bersama
22
22. Berdebar
23
23. Pertemuan
24
24. Marah
25
25. Pasrah
26
26. Meminta Hak
27
27. Mulai Cemburu?
28
28. Cemburu
29
29. Makan Siang
30
30. Cemburu Lagi
31
31. Business Trip
32
32. Perempuan Hebat
33
33. Kagum
34
34. Rencana Pindah
35
35. Malam Ketiga
36
36. Perdebatan
37
37. Belanja Bersama
38
38. Rumah Baru
39
39. Hari Pertama
40
40. Belanja di Pasar Tradisional
41
41. Masak Bersama?
42
42. Syukuran Rumah Baru
43
43. Ketagihan
44
44. Dia yang Kembali
45
45. Pulang
46
46. Dokter Kandungan
47
47. Sakit
48
48. Janji
49
49. Pulang
50
50. Bergossip
51
51. Rencana Natasha
52
52. Malam yang Indah
53
53. Pagi yang Indah
54
54. Marah?
55
55. Cemburu
56
56. Aksi Natasha
57
57. Kekacauan
58
58. Sakit
59
59. Aksi Natasha Lagi
60
60. Pesan
61
61. Pergi
62
62. Selamat Tinggal
63
63. Berpisah
64
64. Bercerai?
65
65. Keputusan Sadiyah
66
66. Amarah Kagendra
67
67. Amarah Aki Musa
68
68. Membela Diri
69
69. Mengobati Luka
70
70. Menemui Sadiyah
71
71. Rasa Sakit
72
72. Surat Sadiyah
73
73. Kecurigaan Alena
74
74. Menemani
75
75. Selamat Tinggal
76
76. Lapar
77
77. Mual
78
78. Masing-masing
79
79. Faras dan Faris
80
80. Melupakan
81
81. Rindu
82
82. Julid
83
83. Bertemu?
84
84. Main Bersama
85
85. Tidak Bertemu
86
86. Belum Bertemu
87
87. Om Ganteng
88
88. Hangat
89
89. Bahagia
90
90. Om Kagendra
91
91. Bermain Bersama
92
92. Di Hutan
93
93. Mencari
94
94. Mengejar
95
95. Anak Kandung
96
96. Bicara
97
97. I Miss You
98
98. Pergi Lagi?
99
99. Pertemuan Tak Terduga
100
100. Perempuan Lain?
101
101. Belum Berhasil
102
102. Tunggu
103
103. Tantangan
104
104. Cucu
105
105. Keponakan Alena
106
106. Bertemu Rival
107
107. Berempat
108
108. Prihatin
109
109. Liburan
110
110. Pahlawan
111
111. Harus Bertahan
112
112. Pulang
113
113. Ancaman
114
114. I Love You More
115
115. Sayang
116
116. Kakak & Adik
117
117. Akhirnya Datang Juga
118
118. Bahagia Bersama
119
119. Manja
120
120. Tempat Tinggal
121
121. Kumpul Keluarga
122
122. Pernikahan Bahagia
123
123. Natasha is Back
124
124. Sibuk
125
125. Tante Cantik dan Wangi
126
126. Memantau
127
127. Cemburu
128
128. Masih Cemburu
129
129. Pergi Liburan
130
130. Liburan Hari Pertama
131
131. Makin Cinta
132
132. Rangali Island
133
133. Pulang?
134
134. Di Bandara
135
135. Merajuk
136
136. Makan Banyak
137
137. Hamil?
138
138. Syukuran
139
140. Menjodohkan
140
141. Cocok
141
142. Kagendra dan Atep
142
143. Buka Rahasia
143
144. Pagi Yang Indah
144
145. Sadiyah & Alena
145
146. Di Café
146
147. Siapa Lagi?
147
148. Panik
148
149. Lancar
149
150. Pijatan
150
151. Hilang
151
152. Dimana Mereka?
152
153. Histeris
153
154. Faris
154
155. Di Kantor Polisi
155
156. Mengurus Bersama
156
157. Menangis
157
158. Faris
158
159. Kembali
159
160. Penculikan
160
161. Kabur
161
162. Pertolongan?
162
163. Pindah
163
164. Kenapa?
164
165. Rekonsiliasi
165
166. Bergerak
166
167. Kewarasan
167
168. Bersiap
168
169. Menunggu
169
170. Wanitaku
170
171. Aku Mencintaimu
171
172. Kewarasan
172
173. I Love You till the Day I Die
173
174. Berakhir
174
175. Ayah dan Anak
175
176. Cerita Masa Lalu
176
177. Kutemukan Cinta Bersama Denganmu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!