Part 2

Pria yang berstatus duda beranak satu, menjabat sebagai CEO di perusahaan Brylee Group terkaya nomor satu di Ibu kota Moscow, Russia yang menikahi Mezzaluna adalah Scoot Brylee, putra sulung kembar lima dari pasangan Ben Brylee dan Arabelle Brylee.

Tidak ingin dilihat oleh para pelayan Luna beranjak dari ruang makan. Yang bisa ia lakukan hanya berdiam diri didalam kamar, tidak ada kegiatan di luar sana. Suaminya tak membiarkan dirinya untuk bekerja, cukup mengurus keperluan dirinya dan juga putri mereka.

Sebenarnya Luna sangat bosan karena dia adalah orang yang tak bisa berdiam saja. Sejak kecil ia sudah diajarkan mandiri hingga dapat membantu membiayai sekolahnya sendiri. Tapi kini, selama dua tahun hidupnya berubah . Bergelimang harta, mau apapun yang diinginkannya bisa saja ia beli. Begitu juga dengan kehidupan orang tuanya berubah total karena suaminya juga memberi fasilitas lengkap, mulai dari rumah dan usaha sesuai kemampuan kedua orang tuanya. Berkat pernikahannya juga kini sang Adik dapat menempuh pendidikan di universitas terkenal dengan bidang studi kedokteran.

Halo bagaimana mengenai kebahagiaannya? Hati dan perasaannya? Itu semua tidak pernah ia dapatkan karena pernikahan diantara mereka bukanlah didasari cinta.

Di balkon kamar pribadi mereka, Luna memandang jauh ke depan, menatap beberapa kumpulan burung yang terbang dengan bebas.

Dadanya begitu sesak karena kehidupannya sekarang tidaklah seperti beberapa burung tersebut.

Luna menghela nafas panjang. Memori dua tahun silam kembali mengingatkannya, dimana pertama kali dia bertemu Scoot dan juga Angel hingga takdirnya kini menjadi menantu keluarga Brylee.

Dua tahun silam

Di sebuah taman bermain khusus keluarga kaya saja. Luna membawa anak asuhnya untuk bermain-main seperti biasanya. Dengan sabar ia menunggu anak lelaki tampan bernama Steven sedang bermain bola. Sesekali ia juga mengambil bola tersebut, hal itu membuatnya sedikit lelah.

"Stev, sudahi dulu ya? Bagaimana kalau kita pulang saja?" ucap Luna membujuk Steven.

"Stev, masih ingin bermain Aunty Lun," sahut Steven tanpa ingin menghentikan permainan yang menjadi hobinya itu.

Luna menghela nafas panjang mendengar sahutan Steven hingga mau tidak mau ia kembali duduk di kursi panjang di pojokan taman.

Steven kembali dan kembali menendang bolanya hingga terakhir kalinya mengenai seorang anak perempuan cantik.

"Akh! "Anak perempuan tersebut menjerit bahkan menangis ketika tanpa sengaja bola yang ditendang Steven mengenai kepalanya sewaktu dirinya menunduk.

"Daddy, sakit....." Tangis anak perempuan tersebut membuat lamunan Luna memudar. Pandangannya langsung ke arah suara tangisan itu.

Mata Luna membulat melihat antara anak asuhnya dengan seorang anak perempuan yang bisa ditafsirkan lebih muda dua tahun dari Steven.

Luna beranjak menghampiri. "Ada apa? Apa yang terjadi? Kenapa kau menangis Anak Manis?" tanya Luna bertubi sembari mengusap rambut panjang itu.

"Aunty Lun, bola Stev tidak sengaja mengenai dia. Stev sudah minta maaf tadi tapi dia tetap saja menangis," adu Steven jujur. Sementara anak perempuan itu masih menangis tanpa ingin tahu siapa sosok wanita dewasa yang menanyai keadaannya.

Luna mengangkat anak perempuan itu, membawanya ke kursi dimana tempatnya tadi berdiam diri. Luna mendudukkan anak itu dengan dirinya berjongkok.

"Katakan mana yang sakit Anak Manis?" ucap Luna dengan begitu lembut sembari meraih dagu anak itu hingga Luna dapat melihat jelas wajah mengemaskan itu.

"Mommy?" panggil anak itu membuat Luna maupun Steven sontak kaget.

"Mommy?" serunya kembali lagi hingga memeluk Luna begitu eratnya.

Luna maupun Steven saling memandang. Walaupun masih usia muda Steven sudah paham jika sang pengasuh dirinya belum menikah bahkan punya anak.

"Mana yang sakit?" tanya Luna kembali, ia sengaja membiarkan anak itu untuk tenang, walaupun banyak pertanyaan di kepalanya dengan panggilan anak itu pada dirinya.

"Tidak sakit lagi karena Mommy datang," sahutnya begitu polos.

"Aunty Lun bukan Mommy kamu! Awas dan menyingkirkan!" Bentak Steven tidak suka dengan cara anak itu.

Luna menggelengkan kepala agar Steven tidak melanjutkan perilaku tidak sukanya. Karena didikan Luna kepada Steven hingga anak itu nurut begitu saja, walau dia tidak rela sang pengasuh mau direbut anak tersebut.

Luna menguraikan pelukan itu, lalu menatap lekat-lekat wajah anak itu. Mengusap sisa-sisa air mata di kedua matanya.

"Siapa namamu Anak Manis?"

"Angel, Mom," jawabnya tanpa merasa salah.

Dahi Luna mengernyit dengan mulut mengerucut, hal itu membuat anak bernama Angel melihatnya begitu imut.

"Angel? Nama yang begitu indah seperti orangnya. Kenalkan, anak tampan ini namanya Steven dan ini adalah Aunty Luna," terang Luna sembari menunjuk dirinya sendiri.

"Aunty Lun, ayo kita pulang. Stev ada tambahan les hari ini," ucap Steven berbohong karena setahu Luna jadwal les Steven hari ini tidak ada. Luna hanya bisa menyipitkan mata sekilas memandang Steven dengan raut wajah jutek.

"Jangan, Mom. Mommy harus bertemu sama Daddy. Sebentar lagi Daddy akan datang menjemput kita," cicit Angel sembari mencegah kepergian mereka.

Luna menghela nafas panjang. Lagi-lagi lagi anak itu memanggilnya dengan sebutan `Mom', bahkan ingin mempertemukan dirinya dengan orang tuanya. Banyak pertanyaan di benaknya tetapi percuma saja ia ingin menanyakan karena anak itu tidak akan mengerti.

"Stev, kita tungguin saja dulu Angel ya?" ucap Luna sembari membujuk Steven yang sejak tadi begitu jutek.

"Iya, Aunty Lun," sahutnya terpaksa, bahkan engan menatap Angel yang sedang bergelayut manja kepada pengasuhnya.

Beberapa menit kemudian

"Daddy, sini!" Tiba-tiba di sela obrolan mereka Angel memanggil sesosok pria tampan dan gagah yang posisinya memandang sana sini seperti mencari seseorang.

Luna maupun Steven menoleh ke arah dimana tunjukan Angel. Tatapan Luna dengan pria yang dipanggil Daddy oleh Angel bertemu.

Sementara pria itu membeku melihat sosok wanita yang sedang memangku putrinya. Hingga hampir saja smartphone di tangannya mau jatuh kalau saja dengan cepat dia tersadar.

"Daddy, sini," panggil Angel tetapi pria yang dipanggil Daddy itu tak bergeming, bahkan tatapannya tak lepas dari Luna.

Mendapati tatapan begitu menusuk itu membuat Luna tidak nyaman hingga ia memutuskan tatapannya dengan pandangan ke arah lain.

"Lucy!" gumam pria itu tanpa menggubris seruan Angel.

Karena tidak sabar Angel beranjak dari pangkuan Luna, lalu mendekat Daddy nya, menarik tangan itu agar duduk disebelah Luna. "Dad, akhirnya Angel menemukan Mommy," cicit Angel begitu polos tanpa mencerna terlebih dahulu kalimatnya.

Luna menelan ludah dengan posisi mereka saat ini, dimana pria asing ini menyentuh kulitnya karena duduk di sampingnya.

"Mom, ini Daddy Angel, namanya adalah Scoot Brylee. Daddy Angel tampan, 'kan?" celoteh Angel sembari tertawa.

"Brylee?" gumam Luna tanpa bersuara, sangat kaget karena nama gelar itu diucapkan Angel. Siapa yang tidak mengenali gelar keluarga Brylee di negara tersebut. Hanya saja Luna tidak mengenal wajah-wajah keluarga itu.

"Ikut aku!" Suara bariton itu membuat tiga orang tercengang. Dimana pria bernama Scoot menarik tangan Luna untuk segera bangkit dari tempat duduknya. "Kalian tunggu di sini, sebentar lagi akan ada pengawal!" Tanpa ingin mendengar jawaban dari Angel maupun Steven, Scoot membawa Luna dengan cara paksaan karena Luna menolak.

Scoot membawa Luna ke mobil miliknya. "Masuk!" titahnya.

"Tuan mau apa?" Perasaan Luna menjadi takut karena perilaku pria yang tidak ia kenali membawa paksa dirinya yang entah membawa kemana.

"Masuk! Jangan banyak bertanya!"

Karena takut dan tak ingin sesuatu terjadi kepadanya Luna menurut saja. Entah pikirannya menjadi kacau tanpa bisa disaring dengan normal. Bisa saja tadi ia berteriak minta tolong karena di sekeliling mereka cukup ramai.

Kendaraan roda empat dengan harga fantasi yang dikendarai oleh Scoot melaju dengan kecepatan tinggi. Luna hanya bisa diam dengan pandangan di luar jendela tanpa ingin bertanya karena menurutnya percuma saja.

Terpopuler

Comments

Rini Musrini

Rini Musrini

mampir thor

2023-02-21

0

gia gigin

gia gigin

Sepertinya Mommy Angel pergi meninggalkan mereka 🤔

2023-01-23

0

Audrey Chanel

Audrey Chanel

ok ceritanya ...lanjut kak dari certa yg lalu

2022-12-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!