Tercyduk

"Iya Eylin, nak Morgan memberikan hadiah toko kue dan rumah ini beberapa hari yang lalu." Santi kemudian tersenyum. Sebuah senyum khas yang meneduhkan hati. Ditambah kini ia nampak sudah sangat sehat, membuat wajahnya yang ayu itu nampak berseri.

Terimakasih kau sudah bermurah hati Tuan. Aku tidak peduli apapun yang kau lakukan padaku. Yang pasti aku senang melihat ibu dan adikku bahagia disini. Eylina tersenyum lebar.

"Dan lo sekarang cantik banget Lin ... sumpah." Raut wajah bahagia itupun terlukis di wajah sahabat Eylina yang begitu setia menemaninya selama ini.

"Apaan sih lo, lebay tau nggak." Eylina memukul bahu sahabatnya, hingga membuatnya mengaduh.

"Yang dibilang kak Sista bener kak, kak Eylin sekarang cantik banget. Udah kayak princess beneran sekarang. Baju kakak juga bagus. Kakak pasti bahagia banget sama kak Morgan ya?" Mata gadis berusia belasan tahun itu pun tak kalah berbinarnya dengan Sista.

"Pasti dong dek." Jawab Eylina dengan senyum terkembang.

Mau bagaimana lagi, aku tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya kan. Menikah dan menjadi istri Tuan sombong itu ternyata membuatku pandai berakting. Dan mirisnya hatiku sangat perih melihat senyum bahagia kalian ini. Kebahagiaan palsu yang ku suguhkan ini, entah kapan akan berakhir. Aku selalu berharap akan ada secercah harapan setelah badai kehidupan ini menerpa kita semua. Aku tidak mungkin mengharapkan belas kasihan dari lelaki itu terus menerus. Aku rindu kebebasanku yang dulu. Hidup bersama kalian dan mulai membuka hati untuk orang yang bersedia menerimaku dengan tulus.

"Apa kita bisa berpamitan sekarang?" Morgan membuat keempat wanita yang sedang berada di ruang tengah itu menoleh bersamaan.

Entah sejak kapan ia berdiri disana bersama sekertaris Rey.

"Tentu, tentu saja. Aku sudah cukup puas bisa bertemu ibu, Dara dan juga Sista." Hahaha, kalian lihat betapa aku jago berakting dan menyembunyikan air mataku ini sekarang. Eylina lalu bangkit berdiri dan merangkul ibu, adik dan juga sahabatnya itu secara bergantian.

"Kakak pamit ya dek, jaga ibuk baik - baik. Kakak nggak tau kapan bisa kesini lagi. Sis, makasih ya. Lo udah jagain ibuk sama Dara." Eylina menepuk bahu sahabatnya kemudian melambaikan tangannya lalu berbalik dan melangkahkan kakinya keluar dari rumah itu tanpa menoleh kebelakang lagi.

Air mata yang sejak tadi ia tahan itupun mengalir deras tanpa mampu ia tahan lagi saat dirinya sudah berada dalam mobil.

Deru mesin mobil itu mulai terdengar saat Rey menyalakannya. Mobil hitam mewah itu perlahan meninggalkan rumah tersebut. Melaju dengan lembut menembus kegelapan malam.

Duarrrr ... duarrr

Suara petir menggelegar, hujan deras mengguyur seluruh kota tersebut malam ini. Seolah turut bersedih melihat air mata Eylina.

Morgan melirik sekilas wajah yang sedang menatap ke arah jendela itu.

Shit! kenapa hatiku bergetar dan sakit sekali melihat gadis ini menangis.

Apa ku lepaskan saja dia? Hhhh tidak! bukankah aku juga sudah membayar mahal? Jika saja kau bersikap manis malam itu dan tidak menolak kontrak perjanjian yang ku tawarkan baik - baik padamu, tentu aku tak akan seperti ini. Aku ingin melihat, seberapa kuat kau bertahan, Eylina.

Morgan mengepalkan tangannya dan mengeraskan hatinya.

Sedangkan sekertaris Rey hanya berusaha fokus pada kemudinya. Karena jalanan yang hampir tidak terlihat akibat diguyur hujan lebat.

Tak terlalu peduli dengan yang terjadi di kursi belakang, ia mengemudikan mobil itu menembus derasnya hujan. Dan berharap bisa sampai ketempat tujuan dengan selamat.

Hingga 45 menit berlalu, mobil itu memasuki gerbang utama rumah Wiratmadja setelah dua orang penjaga membukanya.

Beberapa orang dengan pakaian pelayan berlarian menghampiri mobil tersebut dengan membawa payung berukuran besar untuk menyambut tuan mereka.

Kemudian dengan cekatan membuka pintu mobil tersebut dan memayungi tuan muda dan nona mudanya hingga ke teras.

Dan sekertaris Rey, ia melajukan mobilnya menuju ke rumahnya.

Tanpa menunggu Morgan, Eylina berjalan masuk dan menaiki anak tangga yang meliuk indah itu menuju kamarnya. Kamar tuannya lebih tepatnya.

****

Morgan membuka pintu dan mendapati gadis itu sedang meringkuk di sofa.

"Hey, apa kau lupa tugasmu?" Morgan berkata dengan tanpa beban seolah tak peduli dengan suasana hati gadis itu.

Membuat Eylina mau tidak mau harus bangun. Ia lalu berjalan mendekat.

"Tentu tidak Tuan, terimakasih karena Tuan sudah menepati janji." Eylina berkata seraya melepaskan jas yang melekat di tubuh kekar lelaki tersebut.

"Apa seperti itu caramu berterimakasih?" Berkata tanpa menatap lawan bicaranya.

Eylina lalu berlutut di hadapan Morgan.

" Aku berterimakasih karena Tuan sudah bermurah hati dan menepati janji Tuan."

Puas kau sekarang hah? seperti itu kan maksudmu? aku sudah kebal jika harus berlutut seperti ini. Bukankah aku juga sudah tidak punya harga diri lagi di matamu. Eylina.

"Bangunlah! dan lakukan tugasmu dengan baik."

Dan seperti yang sudah - sudah, Eylina melayani tuan tersebut di kamar mandi.

****

Morgan berusaha memejamkan matanya. Namun bayangan Eylina itu selalu muncul. Wajah lugu dan polos, air mata, wajah yang kadang terlihat bodoh dan konyol. Dan juga pesona gadis itu malam ini.

Seolah seperti sebuah video yang diputar berulang - ulang di dalam otaknya.

Ia membolak - balikkan badannya namun tetap tak bisa tidur. Hingga akhirnya ia bangun, matanya menangkap tubuh gadis itu sedang tidur berselimut dan meringkuk di sofa.

Ia mulai melangkahkan kakinya, menghampiri gadis itu.

Dasar gadis bodoh! beraninya kau mengusik pikiranku.

Morgan kemudian duduk berlutut disisi sofa. Mengamati wajah gadis itu. Wajah yang sebenarnya sangat menawan. Dahi mungil dengan bulu - bulu halus yang nampak seksi, hidung runcing dan bibir merah berbentuk love yang menggoda serta dagu yang lancip.

Gadis yang belum benar - benar tertidur itu seketika membuka matanya saat merasakan terpaan udara hangat yang mengenai pipinya, yang tak lain adalah nafas Morgan.

"Tuan? a ... apa yang sedang Tuan lakukan?" Eylina menaikkan selimutnya dan memastikan bagian dadanya yang cukup besar dan menonjol itu tertutupi. Jantungnya berdetak kencang.

"Aku ingin membangunkanmu dasar bodoh, kau pikir aku akan melakukan apa?" Morgan lalu berdiri dan berjalan kembali ke tempat tidurnya.

Ahh ... syukurlah. Kuharap memang begitu Tuan. Jangan sampai kau macam - macam dan menyentuh tubuhku yang masih suci ini.

"Untuk apa?" Eylina mengernyitkan dahinya. Bukankah aku sudah melakukan tugasku dengan baik hari ini? Lanjutnya dalam hati.

"Sudahlah lupakan saja, kau tidur saja!" Morgan membenamkan seluruh tubuhnya di balik selimut.

Sial! apa yang kulakukan. Morgan merutuki dirinya.

"Dasar tidak waras." Eylina berkata lirih.

"Apa kau bilang?" Sontak Morgan membuka kembali selimutnya.

"Hehehe ... tidak Tuan, tanganku terasa kebas. Ya, benar ... tanganku kebas sekali." Eylina mengibaskan tangannya.

"Jika kau berani mengumpati ku, aku tidak akan menjamin ibu dan adikmu lagi." Ancam Morgan.

"Jangan ... jangan! Mana mungkin, itu tidak mungkin Tuan. Mana berani aku mengumpati Tuan Muda hehehe ...." Eylina tersenyum semanis mungkin.

Aku bahkan akan mencakar mu jika aku bisa. Dasar tuan muda tidak waras.

Eylina lalu menenggelamkan wajahnya di balik selimut.

Apa aku sedang Ge Er? Untuk apa dia berada di dekatku seperti tadi? Ah ... apa dia berpikir untuk menyentuhku? Aaa ... itu terlalu menakutkan.

Eylina menggelengkan kepalanya. Ia tidak bisa membayangkan jika harus berhubungan lebih jauh dengan lelaki yang saat ini satu kamar dengannya.

Gadis itu memikirkan hal tersebut hingga tidak berani tidur. Sampai waktu menunjukkan pukul 00.20.

Ia tidak ingin mahkota yang ia jaga selama ini jatuh ke tangan orang yang sama sekali tidak ia cintai.

" Tidak.... tidaaakkkk."Morgan berteriak dalam tidurnya.

💗💗💗💗💗💗

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝓭𝓪𝓼𝓪𝓻 𝓜𝓸𝓻𝓰𝓪𝓷 𝓰𝓮𝓷𝓰𝓼𝓲𝓷𝔂𝓪 𝓰𝓮𝓭𝓮🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️

2022-11-14

0

Eti

Eti

ah kena kau Morgan udh mulai bucin,kena karma kamu

2021-12-10

0

Yenni Tantiana Ose Pehan

Yenni Tantiana Ose Pehan

hmmmmmmmm

2021-10-27

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh dan Prolog
2 Pertemuan Tak Terduga
3 Awal Masalah
4 Undangan Makan Malam
5 Tawaran
6 Impas
7 Lepaskan Aku
8 Tidak Ada Pilihan
9 Dia Akan Melamar ku Bu
10 Pernikahan
11 Jangan Ganggu Aku
12 Ritual Membersihkan Diri
13 Tugas (Part1)
14 Tidur di Sofa
15 Tugas (Part 2)
16 Sarapan Bersama
17 Table Manner
18 Mengunjungi Ibu (Part 1)
19 Mengunjungi Ibu (Part 2)
20 Tercyduk
21 Mimpi & Kenangan Buruk Morgan
22 Makam Alice
23 Terkilir
24 Aksi Emily
25 Room Tour (Part 1)
26 Room Tour (Part 2)
27 Makan Malam
28 Serba Salah
29 Kedatangan Bella
30 Dia Istriku
31 Bella side
32 Berdebar - debar
33 Rasa Cemburu (Part 1)
34 Rasa Cemburu (Part 2)
35 Memohon
36 Bimbang
37 Acara Peresmian
38 Pengakuan Morgan
39 Terkesan
40 Kegelisahan Diantara Keduanya
41 Serangan Ibu Mertua
42 Perasaan Sesungguhnya
43 Ungkapan Perasaan
44 Aku Mencintaimu
45 Apa Kau Menggodaku?
46 Ini Berlebihan
47 Jalan - Jalan (Part 1)
48 Jalan - Jalan (Part 2)
49 Cobalah!
50 Sista
51 Kesedihan Sista
52 Rasa Kecewa Sista
53 Keputusan Wira
54 Proses
55 Melaksanakan Tugas Dari Papa
56 Mengunjungi Sista (Part 1)
57 Mengunjungi Sista (Part 2)
58 Aku Merindukanmu
59 Dasar Keras Kepala!
60 Bakso Beranak (Part 1)
61 Bakso Beranak (Part 2)
62 Tolong aku
63 Apa Aku Dikerjai?
64 Pingsan
65 Pemeriksaan Dokter (Part 1)
66 Ke Rumah Sakit
67 Pemeriksaan Dokter (Part 2)
68 Morgan, Eylina Vs Rey
69 Mengaku
70 Gagal
71 Kedatangan Keluarga Bella
72 Gadis pilihan
73 Bodyguard Untuk Eylina
74 Seberkas Kenangan
75 Katakan Kau Mencintaiku!
76 Otak Dangkal
77 Ini Gila!
78 Bisakah Ku Pinjam Uangmu?
79 Kejutan
80 Drama Pagi
81 Peringatan
82 Taman (Part 1)
83 Taman (Part 2)
84 Sisi Lain Emily
85 Rumah Sakit
86 Meja Operasi
87 Aku Mengkhawatirkanmu
88 Pasca Operasi (Part 1)
89 Pasca Operasi (Part 2)
90 Pasca Operasi (Part 3)
91 Kedatangan Papa dan Mama
92 Akhirnya Terungkap
93 Yang Kalian Tunggu
94 Sebuah Nasehat
95 Ada Apa Dengannya?
96 Masalah
97 Taman Rumah Sakit (Part 1)
98 Taman Rumah Sakit (Part 2)
99 Gelisah
100 Gelisah (Lagi)
101 Selamat Datang
102 Spesial Rey & Sista
103 Jamuan Makan
104 Kekhawatiran Rey dan Pak Gun
105 Kemarahan Morgan
106 Waktunya Kontrol
107 Sepenggal Kenangan (Part 1)
108 Sepenggal Kenangan (Part 2)
109 Sepenggal Kenangan (Part 3)
110 Mathias
111 Mathias (Part 2)
112 Mathias (Part 3)
113 Titik Terang
114 Imbalan Untuk Mathias
115 Malam Panjang
116 Konsultasi
117 Ke Mall
118 Percakapan Mertua
119 Acara Santunan
120 Kabar Bahagia (Akhir Cerita)
121 Tamat
122 Terimakasih
123 Bonus 1
124 Bonus 2
125 Bonus 3
126 Bonus 4
127 Kabar gembira
128 Bonus 5
129 Bonus 6
130 Bonus 7
131 Author
132 Bonus 8
133 Bonus 9
134 Bonus 10 (Rey POV)
135 Bonus 11
136 Bonus 12
137 Akhir
138 Baru
139 Baru lagi
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Pengenalan Tokoh dan Prolog
2
Pertemuan Tak Terduga
3
Awal Masalah
4
Undangan Makan Malam
5
Tawaran
6
Impas
7
Lepaskan Aku
8
Tidak Ada Pilihan
9
Dia Akan Melamar ku Bu
10
Pernikahan
11
Jangan Ganggu Aku
12
Ritual Membersihkan Diri
13
Tugas (Part1)
14
Tidur di Sofa
15
Tugas (Part 2)
16
Sarapan Bersama
17
Table Manner
18
Mengunjungi Ibu (Part 1)
19
Mengunjungi Ibu (Part 2)
20
Tercyduk
21
Mimpi & Kenangan Buruk Morgan
22
Makam Alice
23
Terkilir
24
Aksi Emily
25
Room Tour (Part 1)
26
Room Tour (Part 2)
27
Makan Malam
28
Serba Salah
29
Kedatangan Bella
30
Dia Istriku
31
Bella side
32
Berdebar - debar
33
Rasa Cemburu (Part 1)
34
Rasa Cemburu (Part 2)
35
Memohon
36
Bimbang
37
Acara Peresmian
38
Pengakuan Morgan
39
Terkesan
40
Kegelisahan Diantara Keduanya
41
Serangan Ibu Mertua
42
Perasaan Sesungguhnya
43
Ungkapan Perasaan
44
Aku Mencintaimu
45
Apa Kau Menggodaku?
46
Ini Berlebihan
47
Jalan - Jalan (Part 1)
48
Jalan - Jalan (Part 2)
49
Cobalah!
50
Sista
51
Kesedihan Sista
52
Rasa Kecewa Sista
53
Keputusan Wira
54
Proses
55
Melaksanakan Tugas Dari Papa
56
Mengunjungi Sista (Part 1)
57
Mengunjungi Sista (Part 2)
58
Aku Merindukanmu
59
Dasar Keras Kepala!
60
Bakso Beranak (Part 1)
61
Bakso Beranak (Part 2)
62
Tolong aku
63
Apa Aku Dikerjai?
64
Pingsan
65
Pemeriksaan Dokter (Part 1)
66
Ke Rumah Sakit
67
Pemeriksaan Dokter (Part 2)
68
Morgan, Eylina Vs Rey
69
Mengaku
70
Gagal
71
Kedatangan Keluarga Bella
72
Gadis pilihan
73
Bodyguard Untuk Eylina
74
Seberkas Kenangan
75
Katakan Kau Mencintaiku!
76
Otak Dangkal
77
Ini Gila!
78
Bisakah Ku Pinjam Uangmu?
79
Kejutan
80
Drama Pagi
81
Peringatan
82
Taman (Part 1)
83
Taman (Part 2)
84
Sisi Lain Emily
85
Rumah Sakit
86
Meja Operasi
87
Aku Mengkhawatirkanmu
88
Pasca Operasi (Part 1)
89
Pasca Operasi (Part 2)
90
Pasca Operasi (Part 3)
91
Kedatangan Papa dan Mama
92
Akhirnya Terungkap
93
Yang Kalian Tunggu
94
Sebuah Nasehat
95
Ada Apa Dengannya?
96
Masalah
97
Taman Rumah Sakit (Part 1)
98
Taman Rumah Sakit (Part 2)
99
Gelisah
100
Gelisah (Lagi)
101
Selamat Datang
102
Spesial Rey & Sista
103
Jamuan Makan
104
Kekhawatiran Rey dan Pak Gun
105
Kemarahan Morgan
106
Waktunya Kontrol
107
Sepenggal Kenangan (Part 1)
108
Sepenggal Kenangan (Part 2)
109
Sepenggal Kenangan (Part 3)
110
Mathias
111
Mathias (Part 2)
112
Mathias (Part 3)
113
Titik Terang
114
Imbalan Untuk Mathias
115
Malam Panjang
116
Konsultasi
117
Ke Mall
118
Percakapan Mertua
119
Acara Santunan
120
Kabar Bahagia (Akhir Cerita)
121
Tamat
122
Terimakasih
123
Bonus 1
124
Bonus 2
125
Bonus 3
126
Bonus 4
127
Kabar gembira
128
Bonus 5
129
Bonus 6
130
Bonus 7
131
Author
132
Bonus 8
133
Bonus 9
134
Bonus 10 (Rey POV)
135
Bonus 11
136
Bonus 12
137
Akhir
138
Baru
139
Baru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!