Mengunjungi Ibu (Part 2)

Morgan dan Eylina berjalan menuruni anak tangga satu persatu dengan bergandengan tangan menuju ke meja makan. Memulai akting mereka masing - masing sesuai kesepakatan dan peraturan yang telah dibuat oleh si penguasa.

Lelaki itu memutuskan makan malam terlebih dahulu sebelum pergi kerumah Eylina.

Mereka lalu duduk saat seluruh anggota keluarga sudah berada disana semua. Eylina terlihat tersenyum membalas senyum dari kedua adik iparnya.

Oh ... betapa anehnya kehidupan rumah ini. Hai adik - adik ipar ku yang cantik. Maafkan aku, aku bahkan tidak diijinkan menyapa kalian lebih dulu. Padahal aku ingin sekali mengenal kalian lebih dekat namun kakak kalian hanya memperbolehkan ku tersenyum dan sedikit menjawab beberapa pertanyaan kalian. Setelah itu kakak kalian pasti membawaku naik ke atas. Dan tidak memperbolehkan ku keluar kamar lagi. Peraturan aneh yang dibuat oleh kakak kalian ini benar - benar tidak masuk akal. Sudah hampir dua minggu berada di rumah ini, namun aku bahkan tidak tahu ada apa saja di dalam rumah ini. Dapur di sebelah mana? dan entah ada berapa pelayan yang ada dirumah ini. Mereka terlihat banyak sekali. Dan yang kutahu hanya bi Astri serta kepala pelayan yang setia berdiri di dekat tuan Wira itu. Eylina membatin seraya memperhatikan sekitarnya.

"Morgan, papa bangga padamu." Wira berkata dengan senyum yang mengembang sempurna.

"Terimakasih Pa ...." Lelaki itu tersenyum pada Wira. Ia paham maksud pembicaraan ayahnya itu.

Tentu saja lelaki paruh baya itu bangga melihat perubahan besar pada diri anaknya. Jika dulu ia tak pernah mau menginjakkan kakinya di perusahaan namun kini ia justru betah berlama - lama disana.

Jika dulu Morgan banyak menghabiskan waktunya bersama teman - temannya di klub malam, namun kini putranya itu lebih banyak dirumah setelah pulang dari kantor.

"Ayah berharap kalian berdua bisa segera menghadirkan calon penerus tahta perusahaan di tengah - tengah keluarga kita ini. Bukan begitu Mah?" Wira melirik istrinya sebentar. Sementara wanita itu memasang wajah kesal. Sangat kesal pada suaminya.

Ia masih bersikukuh menginginkan Bella sebagai menantu yang layak untuk putranya, sekaligus calon ibu yang layak bagi anak - anak Morgan nanti. Bukan Eylina. Gadis yang saat ini duduk satu meja dengannya.

Apa lagi ini? Sial! Menyentuhnya saja aku tidak pernah. Bagaimana mungkin membuatnya mengandung. Morgan.

Ya Tuhan, permintaan macam apa itu? kami bahkan tidak saling mencintai. Lalu bagaimana mungkin kami bisa mengabulkan permintaan itu. Eylina.

Kedua matanya beradu dengan mata Morgan seolah meminta pendapat.

"Biarkan waktu yang menjawabnya Pa." Morgan menjawab dengan asal.

Dan percakapan itu berhenti saat para pelayan datang dan menyajikan makanan ke atas meja. Dan mereka pun makan dengan sangat khidmat seperti biasanya.

*****

Rey datang sesaat setelah jamuan makan malam itu usai. Ia turun bertepatan dengan Morgan dan Eylina yang berjalan keluar dari pintu utama rumah yang tingginya lebih dari tiga meter itu. Yap! besar dan tinggi sekali.

"Silahkan Tuan."

Morgan masuk setelah Rey membukakan pintu untuknya. Begitupun Eylina. Raut wajah gadis itu nampak bahagia.

Tanpa sengaja Morgan sedikit mengamatinya. Ia baru menyadari jika gadis itu nampak semakin cantik dari hari ke hari. Berbeda dengan saat pertama kali mereka bertemu.

Kecantikan dan keanggunan itu semakin terpancar dengan didukung penampilannya yang kini sudah laksana seorang putri.

Terlebih malam ini, gadis yang mengenakan gaun berwarna maroon yang senada dengan sepatunya tersebut nampak mempesona setiap mata yang menatapnya. Rambut hitamnya yang berkilau bahkan bisa menyilaukan mata bagi siapa saja yang memandangnya. Serta lekukan tubuh yang begitu indah, dan dada yang membusung seolah menantang itu mampu membuat lelaki manapun menelan ludah menatap keindahannya.

"Apa kita sudah bisa berangkat Tuan?" Pertanyaan dari sekertaris Rey membuat tuan muda itu tersadar.

Morgan menggelengkan kepalanya, mengembalikan kesadarannya.

Dia hanya sebuah mainan mu Morgan, tidak lebih. Yang setelah bosan, akan kau buang dan kau ganti dengan yang baru. Morgan meyakinkan dirinya.

Kuharap anda baik - baik saja Tuan. Rey pun mengamati Morgan yang sedari tadi memperhatikan Eylina melalui cermin mobil itu.

"Tentu saja Rey." Ia lalu membuang pandangannya keluar jendela mobil.

Mobil mewah itupun mulai melaju dengan lembut. Menyusuri jalan di malam yang mulai dingin itu. Jalanan nampak begitu lengang hari ini.

"Tuan ... bukankah kita akan kerumah ibuku? Tapi sepertinya ini bukan jalan menuju kesana." Eylina yang sudah sering naik bis dan angkot itu tentu hapal dengan jalanan kota ini.

"Lalu kenapa? Apa kau keberatan?" Lelaki itu menatap Eylina.

Eylina menggeleng dengan cepat.

Hhuhh terserah kau saja hey Tuan penguasa. Tatapan mu itu bahkan terasa seperti mengintimidasi ku.

Gadis itu lalu membuang pandangannya keluar jendela.

Hening. Tak ada pembicaraan lagi setelah itu.

Hingga mobil itu berbelok ke sebuah perumahan dan berhenti di sebuah rumah yang berukuran tidak terlalu besar namun terlihat bagus dan cukup berkelas.

Tiga orang wanita berdiri di depan rumah seolah menyambut kedatangan tamu agung yang baru saja tiba tersebut.

Eylina nampak terkejut dan menutup mulutnya agar tak mengeluarkan suara. Ia lalu turun, tepat setelah mobil itu berhenti dengan sempurna.

Kemudian berlari ke arah ketiga wanita tersebut.

"Ibuk ... Dara ... Sista ... Eylin kangen banget sama kalian." Air matanya pun jatuh terurai. Semua yang ia rasakan itu tumpah bercampur menjadi satu. Mereka berempat saling berpelukan erat dan menitikkan air mata.

Entah kenapa hati Morgan terasa bergetar dan seperti merasakan sedikit perih menyaksikan pemandangan di depan matanya. Pemandangan yang terasa memilukan.

"Nak Morgan, silahkan masuk." Santi melepaskan pelukannya dan mempersilahkan tamunya untuk masuk.

Semua yang berada disitu pun kemudian masuk kerumah yang bernuansa krem tersebut. Eylina berjalan paling akhir.

Terimakasih, karena telah menepati janjimu. Aku bahkan tidak menyangka jika kau akan membawa mereka tinggal di rumah baru seperti ini. Eylina menatap punggung lelaki yang berjalan di depannya itu.

Morgan memberi ruang untuk Eylina agar leluasa mengobrol dengan ibu, adik, dan juga sahabatnya itu. Sedangkan ia dan Rey memilih untuk keluar dari rumah itu, dan berjalan menuju taman perumahan yang letaknya tak jauh dari rumah tersebut.

Lelaki itu lalu duduk di bangku taman yang menghadap ke arah danau buatan yang cukup indah di taman tersebut. Sementara sekertaris Rey berdiri siaga di belakangnya.

"Kerja yang bagus Rey." Morgan tersenyum samar sambil menatap lampu - lampu taman yang terlihat berderet di seberang danau.

"Terimakasih Tuan."

"Apa mereka senang dengan rumah itu?"

"Tentu Tuan, mereka sangat berterimakasih atas kebaikan hati Tuan."

Morgan tersenyum, ia bermurah hati pada ibu dan adik Eylina. Karena bagaimanapun kedua wanita itu tidak ada hubung kaitnya antara dia dan Eylina selain hubungan keluarga.

Sementara di rumah Eylina yang baru.

Keempat wanita itu bercerita dan bercengkrama bersama untuk melepas rindu yang sudah menggunung dalam hati mereka.

"Jadi ibuk sama Dara, sekarang juga punya toko kue?" Eylina antusias mendengar cerita kebahagiaan ibu dan adiknya.

💗💗💗💗💗💗

Terimakasih untuk like dan komen kalian.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

mantap morgan karna tlah membelikan rumah buat keluarga eylin

2023-01-04

0

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝓜𝓸𝓻𝓰𝓪𝓷 𝓫𝓪𝓲𝓴 𝓳𝓾𝓰𝓪 𝔂𝓪🤭🤭🤭🤭🤭

2022-11-14

0

Lia Punk

Lia Punk

hehe he he

2021-12-18

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh dan Prolog
2 Pertemuan Tak Terduga
3 Awal Masalah
4 Undangan Makan Malam
5 Tawaran
6 Impas
7 Lepaskan Aku
8 Tidak Ada Pilihan
9 Dia Akan Melamar ku Bu
10 Pernikahan
11 Jangan Ganggu Aku
12 Ritual Membersihkan Diri
13 Tugas (Part1)
14 Tidur di Sofa
15 Tugas (Part 2)
16 Sarapan Bersama
17 Table Manner
18 Mengunjungi Ibu (Part 1)
19 Mengunjungi Ibu (Part 2)
20 Tercyduk
21 Mimpi & Kenangan Buruk Morgan
22 Makam Alice
23 Terkilir
24 Aksi Emily
25 Room Tour (Part 1)
26 Room Tour (Part 2)
27 Makan Malam
28 Serba Salah
29 Kedatangan Bella
30 Dia Istriku
31 Bella side
32 Berdebar - debar
33 Rasa Cemburu (Part 1)
34 Rasa Cemburu (Part 2)
35 Memohon
36 Bimbang
37 Acara Peresmian
38 Pengakuan Morgan
39 Terkesan
40 Kegelisahan Diantara Keduanya
41 Serangan Ibu Mertua
42 Perasaan Sesungguhnya
43 Ungkapan Perasaan
44 Aku Mencintaimu
45 Apa Kau Menggodaku?
46 Ini Berlebihan
47 Jalan - Jalan (Part 1)
48 Jalan - Jalan (Part 2)
49 Cobalah!
50 Sista
51 Kesedihan Sista
52 Rasa Kecewa Sista
53 Keputusan Wira
54 Proses
55 Melaksanakan Tugas Dari Papa
56 Mengunjungi Sista (Part 1)
57 Mengunjungi Sista (Part 2)
58 Aku Merindukanmu
59 Dasar Keras Kepala!
60 Bakso Beranak (Part 1)
61 Bakso Beranak (Part 2)
62 Tolong aku
63 Apa Aku Dikerjai?
64 Pingsan
65 Pemeriksaan Dokter (Part 1)
66 Ke Rumah Sakit
67 Pemeriksaan Dokter (Part 2)
68 Morgan, Eylina Vs Rey
69 Mengaku
70 Gagal
71 Kedatangan Keluarga Bella
72 Gadis pilihan
73 Bodyguard Untuk Eylina
74 Seberkas Kenangan
75 Katakan Kau Mencintaiku!
76 Otak Dangkal
77 Ini Gila!
78 Bisakah Ku Pinjam Uangmu?
79 Kejutan
80 Drama Pagi
81 Peringatan
82 Taman (Part 1)
83 Taman (Part 2)
84 Sisi Lain Emily
85 Rumah Sakit
86 Meja Operasi
87 Aku Mengkhawatirkanmu
88 Pasca Operasi (Part 1)
89 Pasca Operasi (Part 2)
90 Pasca Operasi (Part 3)
91 Kedatangan Papa dan Mama
92 Akhirnya Terungkap
93 Yang Kalian Tunggu
94 Sebuah Nasehat
95 Ada Apa Dengannya?
96 Masalah
97 Taman Rumah Sakit (Part 1)
98 Taman Rumah Sakit (Part 2)
99 Gelisah
100 Gelisah (Lagi)
101 Selamat Datang
102 Spesial Rey & Sista
103 Jamuan Makan
104 Kekhawatiran Rey dan Pak Gun
105 Kemarahan Morgan
106 Waktunya Kontrol
107 Sepenggal Kenangan (Part 1)
108 Sepenggal Kenangan (Part 2)
109 Sepenggal Kenangan (Part 3)
110 Mathias
111 Mathias (Part 2)
112 Mathias (Part 3)
113 Titik Terang
114 Imbalan Untuk Mathias
115 Malam Panjang
116 Konsultasi
117 Ke Mall
118 Percakapan Mertua
119 Acara Santunan
120 Kabar Bahagia (Akhir Cerita)
121 Tamat
122 Terimakasih
123 Bonus 1
124 Bonus 2
125 Bonus 3
126 Bonus 4
127 Kabar gembira
128 Bonus 5
129 Bonus 6
130 Bonus 7
131 Author
132 Bonus 8
133 Bonus 9
134 Bonus 10 (Rey POV)
135 Bonus 11
136 Bonus 12
137 Akhir
138 Baru
139 Baru lagi
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Pengenalan Tokoh dan Prolog
2
Pertemuan Tak Terduga
3
Awal Masalah
4
Undangan Makan Malam
5
Tawaran
6
Impas
7
Lepaskan Aku
8
Tidak Ada Pilihan
9
Dia Akan Melamar ku Bu
10
Pernikahan
11
Jangan Ganggu Aku
12
Ritual Membersihkan Diri
13
Tugas (Part1)
14
Tidur di Sofa
15
Tugas (Part 2)
16
Sarapan Bersama
17
Table Manner
18
Mengunjungi Ibu (Part 1)
19
Mengunjungi Ibu (Part 2)
20
Tercyduk
21
Mimpi & Kenangan Buruk Morgan
22
Makam Alice
23
Terkilir
24
Aksi Emily
25
Room Tour (Part 1)
26
Room Tour (Part 2)
27
Makan Malam
28
Serba Salah
29
Kedatangan Bella
30
Dia Istriku
31
Bella side
32
Berdebar - debar
33
Rasa Cemburu (Part 1)
34
Rasa Cemburu (Part 2)
35
Memohon
36
Bimbang
37
Acara Peresmian
38
Pengakuan Morgan
39
Terkesan
40
Kegelisahan Diantara Keduanya
41
Serangan Ibu Mertua
42
Perasaan Sesungguhnya
43
Ungkapan Perasaan
44
Aku Mencintaimu
45
Apa Kau Menggodaku?
46
Ini Berlebihan
47
Jalan - Jalan (Part 1)
48
Jalan - Jalan (Part 2)
49
Cobalah!
50
Sista
51
Kesedihan Sista
52
Rasa Kecewa Sista
53
Keputusan Wira
54
Proses
55
Melaksanakan Tugas Dari Papa
56
Mengunjungi Sista (Part 1)
57
Mengunjungi Sista (Part 2)
58
Aku Merindukanmu
59
Dasar Keras Kepala!
60
Bakso Beranak (Part 1)
61
Bakso Beranak (Part 2)
62
Tolong aku
63
Apa Aku Dikerjai?
64
Pingsan
65
Pemeriksaan Dokter (Part 1)
66
Ke Rumah Sakit
67
Pemeriksaan Dokter (Part 2)
68
Morgan, Eylina Vs Rey
69
Mengaku
70
Gagal
71
Kedatangan Keluarga Bella
72
Gadis pilihan
73
Bodyguard Untuk Eylina
74
Seberkas Kenangan
75
Katakan Kau Mencintaiku!
76
Otak Dangkal
77
Ini Gila!
78
Bisakah Ku Pinjam Uangmu?
79
Kejutan
80
Drama Pagi
81
Peringatan
82
Taman (Part 1)
83
Taman (Part 2)
84
Sisi Lain Emily
85
Rumah Sakit
86
Meja Operasi
87
Aku Mengkhawatirkanmu
88
Pasca Operasi (Part 1)
89
Pasca Operasi (Part 2)
90
Pasca Operasi (Part 3)
91
Kedatangan Papa dan Mama
92
Akhirnya Terungkap
93
Yang Kalian Tunggu
94
Sebuah Nasehat
95
Ada Apa Dengannya?
96
Masalah
97
Taman Rumah Sakit (Part 1)
98
Taman Rumah Sakit (Part 2)
99
Gelisah
100
Gelisah (Lagi)
101
Selamat Datang
102
Spesial Rey & Sista
103
Jamuan Makan
104
Kekhawatiran Rey dan Pak Gun
105
Kemarahan Morgan
106
Waktunya Kontrol
107
Sepenggal Kenangan (Part 1)
108
Sepenggal Kenangan (Part 2)
109
Sepenggal Kenangan (Part 3)
110
Mathias
111
Mathias (Part 2)
112
Mathias (Part 3)
113
Titik Terang
114
Imbalan Untuk Mathias
115
Malam Panjang
116
Konsultasi
117
Ke Mall
118
Percakapan Mertua
119
Acara Santunan
120
Kabar Bahagia (Akhir Cerita)
121
Tamat
122
Terimakasih
123
Bonus 1
124
Bonus 2
125
Bonus 3
126
Bonus 4
127
Kabar gembira
128
Bonus 5
129
Bonus 6
130
Bonus 7
131
Author
132
Bonus 8
133
Bonus 9
134
Bonus 10 (Rey POV)
135
Bonus 11
136
Bonus 12
137
Akhir
138
Baru
139
Baru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!