Table Manner

Pagi itu Eylina dan Morgan pergi bersama setelah bersiap - siap.

Sekertaris Rey menjemput mereka tepat pukul 09.00 pagi.

Mobil yang mereka tumpangi melaju menembus jalanan kota yang sudah sedikit padat. Menuju sebuah restoran mewah di pinggir jalan.

Mobil itu berhenti dihalaman yang luas, di depan bangunan bergaya Eropa. Mereka kemudian turun setelah Rey membukakan pintu.

Beberapa orang pelayan restoran membukakan pintu dan menyambut kedatangan mereka.

Rey berbisik pada salah satu pelayan tersebut. Kemudian pelayan tersebut memandu mereka menuju sebuah ruangan. Ruangan VIP.

Bukankah tadi baru saja sarapan? lalu kenapa dia membawaku kesini. Bangunannya mewah sekali. Eh kira - kira berapa gaji disini? mungkin setelah aku bebas dari perjanjian itu aku bisa melamar kerja disini, hehehe. Tapi kapan? aku saja tidak tahu berapa lama dia akan mengikatku? bukankah sebenarnya mudah baginya jika hanya ingin memegang kendali atas perusahaannya? kulihat tuan Wira juga begitu baik. Apa iya, syaratnya ia harus menikah dulu? Eylina bertanya - tanya dalam hati.

Tak berselang lama setelah Eylina dan Morgan duduk. Datang beberapa orang staf khusus dari restoran tersebut.

"Tuan Muda, ini nona Jenny. Orang yang akan mengajarkan Table Manner pada nona muda." Rey memperkenalkan wanita tersebut.

Sementara orang yang bersangkutan itu menundukkan kepalanya.

Morgan menatap wanita berkulit eksotis itu dari atas hingga ke bawah, mencoba memastikan jika pilihan Rey memang berkualitas.

"Rey, mulai sekarang juga!" Morgan memerintah lalu berpindah tempat duduk sedikit jauh dari Eylina.

"Baik Tuan."

Eylina hanya mengernyitkan dahinya. Ia tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan dan direncanakan Morgan bersama sekertarisnya itu. Masa bodoh, pikirnya.

"Nona, silahkan berdiri sebentar." Jenny memulai kelasnya.

"Nona Muda, anda harus mengikuti apa yang dikatakan oleh nona Jenny." Rey berkata dengan wajah datar. Ekspresi yang sangat dibenci oleh Eylina.

Apa kau tidak bisa tersenyum hah? ah mungkin wajahmu memang tercetak seperti itu. Dasar sekertaris durjana. Atau mungkin Tuhan lupa membagikan senyum itu padamu. Atau kau tidak tau caranya tersenyum? Eylina mendengus.

Gadis itu lalu menurut, ia kemudian berdiri dan mengikuti arahan dari Jenny.

Jenny memperagakan bagaimana cara berjalan kemudian duduk dengan benar agar terlihat elegan dan berkelas.

Apa - apaan ini? Mau duduk saja ribet sekali. Geli sekali harus berjalan berlenggak - lenggok seperti ini. Apa aku akan jadi putri Indonesia? Aku pernah melihat acara itu walau cuma sebentar. Eh kenapa aku harus belajar ini? Apa pentingnya untukku? Eylina bergumam dan hanya bisa menurut dan menirukan setiap gerakan yang diperagakan oleh Jenny.

Jenny menjelaskan panjang lebar dan memperagakan bagaimana etika di meja makan.

"Saat makan, anda harus menjaga tubuh anda agar tetap tegap Nona. Jangan membungkuk seperti ini, kepala anda juga harus tetap tegap. Seperti ini." Jenny berkata dengan lembut.

Wanita itu kemudian memperkenalkan beberapa sendok beserta fungsinya yang sudah tertata di atas meja.

Piring ditengah, sendok dan pisau makan di bagian kanan dan garpu di bagian kiri serta sendok dan garpu kecil yang terletak di sisi bagian atas piring tersebut.

"Bagaimana Nona? Apa anda sudah mengerti?" Jenny bertanya lalu tersenyum manis pada Eylina.

Ah sial ... apa tadi yang dia katakan. Ribet sekali. Biasanya aku dirumah juga hanya pakai satu sendok saja untuk makan apapun. Dan ini? kepalaku bahkan bisa pecah hanya untuk mengingat ini. Selama aku bekerja di cafe tidak pernah ada seperti ini. Eylina menggaruk kepalanya. Wajahnya masih bingung.

"Kita ulangi sekali lagi Nona, anda juga boleh mencatatnya jika anda mau." Jenny dengan sabar mengulangi apa yang telah ia jelaskan tadi.

"Setiap anda menghadiri jamuan yang peralatan makannya sudah ditata seperti ini. Saat hidangan pertama datang, anda bisa perhatikan, jika itu adalah salad maka pakailah garpu salad yang berada di sisi bagian atas piring ini dan jika yang datang adalah sup maka ambilah sendok di sisi kanan yang berada paling diluar. Ini ... ini adalah sendok sup. Lalu jika hidangan utama adalah menu dengan nasi maka anda bisa mengambil sendok ini dan juga garpu yang ini. Namun jika hidangan yang disajikan adalah steak atau sejenisnya, anda bisa mengganti sendok anda dengan pisau ini untuk memotong steaknya. Dan memakai tangan kiri anda untuk mengambil dan menyuapkan steak tersebut ke dalam mulut. Yang terakhir, biasanya yang disajikan adalah hidangan penutup atau pencuci mulut. Bisa es krim, es buah, puding ataupun makanan manis yang lainnya. Nah anda bisa memakai sendok kecil ini." Jenny menjelaskan sambil menunjukkan peralatan makan tersebut.

"Baiklah jika Nona belum mengerti, kita bisa mempraktekkannya sekarang." Jenny lalu memberi kode pada seorang pelayan.

Dan dengan cepat pelayan tersebut menelepon bagian dapur.

Tak berselang lama datang seorang pelayan dengan meja yang didorong membawa menu yang dipesan oleh sekertaris Rey sebelumnya.

Lalu Jenny memperagakan dan diikuti oleh Eylina. Karena Eylina memang tidak terbiasa, ia pun beberapa kali masih membungkukkan badannya dan menundukkan kepalanya saat menikmati makanan tersebut.

Beruntung Jenny adalah orang yang sangat sabar, ia masih bisa tetap tersenyum saat mengingatkan gadis tersebut.

Ternyata memang lebih enak menjadi rakyat jelata. Aku bahkan bisa makan dengan menaikkan kakiku ke atas kursi. Makan dengan tangan, dan menjilati sisanya yang menempel di jari - jariku setelah selesai makan. Ah itu nikmat sekali. Dari pada seperti ini. Eylina.

Ia lalu mengusap bibirnya dengan punggung tangannya setelah makanan di piringnya habis. Seperti yang biasa dilakukannya di rumah.

"Nona, gunakan kain ini untuk membersihkan bibir anda. Seperti ini, cukup ditekan - tekan sedikit saja. Ini namanya napkin. Anda juga bisa meletakannya di pangkuan anda atau diselipkan di bagian depan baju dan menutupi dada anda seperti ini agar makanan anda tidak mengotori pakaian anda Nona." Jenny mengambil lap kecil yang dilipat berbentuk topi koki tersebut dan memperagakan gerakannya.

Sementara seseorang yang berada di ujung meja panjang itu berusaha menahan tawa melihat segala tingkah gadis itu.

Wajah polos dan lugunya itu terlihat sangat konyol dan menghibur dimata Morgan. Benar - benar langka dan unik menurutnya.

Jadi ini bisa dipakai? kukira ini hanya hiasan saja, hahaha ... pantas saja tidak disediakan tisu. Eylina mengambil dan mengamati kain kecil itu lalu membuka lipatannya. Dan meniru apa yang dilakukan oleh Jenny. Menekan - nekan bibirnya dengan ujung kain tersebut

Haiiiiikk ....

Tanpa sengaja Eylina bersendawa. Ia segera menutup rapat mulutnya dan membulatkan matanya lalu melihat sekelilingnya.

Hampir membuat Morgan gagal menahan tawanya. Sedangkan Jenny, Rey dan dua orang pelayan restoran yang berada di ruangan itu hanya tersenyum. Tentu sebenarnya mereka juga ingin tertawa.

"Nona, maafkan saya. Tapi yang seperti tadi sangat tidak dibenarkan terjadi di meja makan." Jenny kembali tersenyum.

"Ah ... maafkan aku. Itu tadi tidak sengaja, perutku kenyang sekali. Hehehe ...."

Ah ... ya Tuhan bagaimana aku bisa sememalukan ini. Jika ada sesuatu yang bisa digunakan untuk membungkus, aku ingin membungkus wajahku ini. Malu sekali rasanya.

Eylina menahan malu dan kesal itu secara bersamaan. Ia berusaha tersenyum dan mendengarkan penjelasan tambahan dari Jenny.

💗💗💗💗💗

Jangan Lupa like & Vote 😘

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝓔𝔂𝓵𝓲𝓷𝓪 𝓰𝓮𝓶𝓮𝓼𝓲𝓷🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2022-11-13

0

Windy Lyana

Windy Lyana

jelas" karakter Daniah Eylina Saga Morgan beda.Daniah kalem mandiri sebelum nikah punya online shop.
Eylina bar bar .Saga wl ngenjain Daniah tp sikap nya masih wajar sedang Morgan saat ngerjain benar" dari hati .

2022-02-19

0

Dhianra Rara

Dhianra Rara

terlalu banyak Bergumam sendiri kadang2 membuktikan orang itu seperti apa yg dia gumamkan

2022-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh dan Prolog
2 Pertemuan Tak Terduga
3 Awal Masalah
4 Undangan Makan Malam
5 Tawaran
6 Impas
7 Lepaskan Aku
8 Tidak Ada Pilihan
9 Dia Akan Melamar ku Bu
10 Pernikahan
11 Jangan Ganggu Aku
12 Ritual Membersihkan Diri
13 Tugas (Part1)
14 Tidur di Sofa
15 Tugas (Part 2)
16 Sarapan Bersama
17 Table Manner
18 Mengunjungi Ibu (Part 1)
19 Mengunjungi Ibu (Part 2)
20 Tercyduk
21 Mimpi & Kenangan Buruk Morgan
22 Makam Alice
23 Terkilir
24 Aksi Emily
25 Room Tour (Part 1)
26 Room Tour (Part 2)
27 Makan Malam
28 Serba Salah
29 Kedatangan Bella
30 Dia Istriku
31 Bella side
32 Berdebar - debar
33 Rasa Cemburu (Part 1)
34 Rasa Cemburu (Part 2)
35 Memohon
36 Bimbang
37 Acara Peresmian
38 Pengakuan Morgan
39 Terkesan
40 Kegelisahan Diantara Keduanya
41 Serangan Ibu Mertua
42 Perasaan Sesungguhnya
43 Ungkapan Perasaan
44 Aku Mencintaimu
45 Apa Kau Menggodaku?
46 Ini Berlebihan
47 Jalan - Jalan (Part 1)
48 Jalan - Jalan (Part 2)
49 Cobalah!
50 Sista
51 Kesedihan Sista
52 Rasa Kecewa Sista
53 Keputusan Wira
54 Proses
55 Melaksanakan Tugas Dari Papa
56 Mengunjungi Sista (Part 1)
57 Mengunjungi Sista (Part 2)
58 Aku Merindukanmu
59 Dasar Keras Kepala!
60 Bakso Beranak (Part 1)
61 Bakso Beranak (Part 2)
62 Tolong aku
63 Apa Aku Dikerjai?
64 Pingsan
65 Pemeriksaan Dokter (Part 1)
66 Ke Rumah Sakit
67 Pemeriksaan Dokter (Part 2)
68 Morgan, Eylina Vs Rey
69 Mengaku
70 Gagal
71 Kedatangan Keluarga Bella
72 Gadis pilihan
73 Bodyguard Untuk Eylina
74 Seberkas Kenangan
75 Katakan Kau Mencintaiku!
76 Otak Dangkal
77 Ini Gila!
78 Bisakah Ku Pinjam Uangmu?
79 Kejutan
80 Drama Pagi
81 Peringatan
82 Taman (Part 1)
83 Taman (Part 2)
84 Sisi Lain Emily
85 Rumah Sakit
86 Meja Operasi
87 Aku Mengkhawatirkanmu
88 Pasca Operasi (Part 1)
89 Pasca Operasi (Part 2)
90 Pasca Operasi (Part 3)
91 Kedatangan Papa dan Mama
92 Akhirnya Terungkap
93 Yang Kalian Tunggu
94 Sebuah Nasehat
95 Ada Apa Dengannya?
96 Masalah
97 Taman Rumah Sakit (Part 1)
98 Taman Rumah Sakit (Part 2)
99 Gelisah
100 Gelisah (Lagi)
101 Selamat Datang
102 Spesial Rey & Sista
103 Jamuan Makan
104 Kekhawatiran Rey dan Pak Gun
105 Kemarahan Morgan
106 Waktunya Kontrol
107 Sepenggal Kenangan (Part 1)
108 Sepenggal Kenangan (Part 2)
109 Sepenggal Kenangan (Part 3)
110 Mathias
111 Mathias (Part 2)
112 Mathias (Part 3)
113 Titik Terang
114 Imbalan Untuk Mathias
115 Malam Panjang
116 Konsultasi
117 Ke Mall
118 Percakapan Mertua
119 Acara Santunan
120 Kabar Bahagia (Akhir Cerita)
121 Tamat
122 Terimakasih
123 Bonus 1
124 Bonus 2
125 Bonus 3
126 Bonus 4
127 Kabar gembira
128 Bonus 5
129 Bonus 6
130 Bonus 7
131 Author
132 Bonus 8
133 Bonus 9
134 Bonus 10 (Rey POV)
135 Bonus 11
136 Bonus 12
137 Akhir
138 Baru
139 Baru lagi
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Pengenalan Tokoh dan Prolog
2
Pertemuan Tak Terduga
3
Awal Masalah
4
Undangan Makan Malam
5
Tawaran
6
Impas
7
Lepaskan Aku
8
Tidak Ada Pilihan
9
Dia Akan Melamar ku Bu
10
Pernikahan
11
Jangan Ganggu Aku
12
Ritual Membersihkan Diri
13
Tugas (Part1)
14
Tidur di Sofa
15
Tugas (Part 2)
16
Sarapan Bersama
17
Table Manner
18
Mengunjungi Ibu (Part 1)
19
Mengunjungi Ibu (Part 2)
20
Tercyduk
21
Mimpi & Kenangan Buruk Morgan
22
Makam Alice
23
Terkilir
24
Aksi Emily
25
Room Tour (Part 1)
26
Room Tour (Part 2)
27
Makan Malam
28
Serba Salah
29
Kedatangan Bella
30
Dia Istriku
31
Bella side
32
Berdebar - debar
33
Rasa Cemburu (Part 1)
34
Rasa Cemburu (Part 2)
35
Memohon
36
Bimbang
37
Acara Peresmian
38
Pengakuan Morgan
39
Terkesan
40
Kegelisahan Diantara Keduanya
41
Serangan Ibu Mertua
42
Perasaan Sesungguhnya
43
Ungkapan Perasaan
44
Aku Mencintaimu
45
Apa Kau Menggodaku?
46
Ini Berlebihan
47
Jalan - Jalan (Part 1)
48
Jalan - Jalan (Part 2)
49
Cobalah!
50
Sista
51
Kesedihan Sista
52
Rasa Kecewa Sista
53
Keputusan Wira
54
Proses
55
Melaksanakan Tugas Dari Papa
56
Mengunjungi Sista (Part 1)
57
Mengunjungi Sista (Part 2)
58
Aku Merindukanmu
59
Dasar Keras Kepala!
60
Bakso Beranak (Part 1)
61
Bakso Beranak (Part 2)
62
Tolong aku
63
Apa Aku Dikerjai?
64
Pingsan
65
Pemeriksaan Dokter (Part 1)
66
Ke Rumah Sakit
67
Pemeriksaan Dokter (Part 2)
68
Morgan, Eylina Vs Rey
69
Mengaku
70
Gagal
71
Kedatangan Keluarga Bella
72
Gadis pilihan
73
Bodyguard Untuk Eylina
74
Seberkas Kenangan
75
Katakan Kau Mencintaiku!
76
Otak Dangkal
77
Ini Gila!
78
Bisakah Ku Pinjam Uangmu?
79
Kejutan
80
Drama Pagi
81
Peringatan
82
Taman (Part 1)
83
Taman (Part 2)
84
Sisi Lain Emily
85
Rumah Sakit
86
Meja Operasi
87
Aku Mengkhawatirkanmu
88
Pasca Operasi (Part 1)
89
Pasca Operasi (Part 2)
90
Pasca Operasi (Part 3)
91
Kedatangan Papa dan Mama
92
Akhirnya Terungkap
93
Yang Kalian Tunggu
94
Sebuah Nasehat
95
Ada Apa Dengannya?
96
Masalah
97
Taman Rumah Sakit (Part 1)
98
Taman Rumah Sakit (Part 2)
99
Gelisah
100
Gelisah (Lagi)
101
Selamat Datang
102
Spesial Rey & Sista
103
Jamuan Makan
104
Kekhawatiran Rey dan Pak Gun
105
Kemarahan Morgan
106
Waktunya Kontrol
107
Sepenggal Kenangan (Part 1)
108
Sepenggal Kenangan (Part 2)
109
Sepenggal Kenangan (Part 3)
110
Mathias
111
Mathias (Part 2)
112
Mathias (Part 3)
113
Titik Terang
114
Imbalan Untuk Mathias
115
Malam Panjang
116
Konsultasi
117
Ke Mall
118
Percakapan Mertua
119
Acara Santunan
120
Kabar Bahagia (Akhir Cerita)
121
Tamat
122
Terimakasih
123
Bonus 1
124
Bonus 2
125
Bonus 3
126
Bonus 4
127
Kabar gembira
128
Bonus 5
129
Bonus 6
130
Bonus 7
131
Author
132
Bonus 8
133
Bonus 9
134
Bonus 10 (Rey POV)
135
Bonus 11
136
Bonus 12
137
Akhir
138
Baru
139
Baru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!