Sarapan Bersama

Morgan menurunkan kakinya.

Ia masih belum berhenti menertawakan gadis cantik yang menjadi mainannya itu.

Pria kemudian berdiri dan melangkahkan kakinya.

"Jika kau ingin terus kelaparan, maka tetaplah disitu." Lelaki itu berbicara tanpa menoleh pada Eylina. Ia kemudian membuka pintu dan keluar dengan santai.

Sementara Eylina langsung berdiri dan mengekor dibelakang lelaki yang sekarang bisa ia sebut sebagai suami itu.

Dasar lelaki gila. Apa dia tidak bisa bersikap sopan pada wanita sedikit saja?

Entah kenapa Eylina tidak bisa berhenti mengumpati lelaki tersebut. Rasa bencinya sudah sampai pada puncaknya sepertinya.

Bruuggh ....

Morgan berhenti tiba - tiba, membuat Eylina menubruk punggung kekarnya.

Aww ... hey tuan aneh. Ada apa denganmu? tidak bisakah kau tidak menyusahkan ku?

Eylina ingin sekali memukul punggung kekar lelaki itu.

Morgan berbalik dan menatap mata Eylina.

"Bersikaplah layaknya kau adalah seorang istri yang baik." Seperti sebuah peringatan, namun tentu saja hal itu tidak mudah dimengerti oleh Eylina.

Istri yang baik? apa maksudnya sih? dia selalu berbicara seperti sedang memberikan teka - teki. Bukankah lebih mudah jika memberitahuku secara langsung apa yang dia mau?

Ia lalu melangkahkan kembali kakinya mengikuti Morgan. Namun lagi - lagi Morgan berhenti secara tiba - tiba.

Dan dengan sorot mata tajam ia menatap Eylina.

Apa? kenapa menatapku seperti itu**? Eylina.

"Kau senang sekali melihatku mengulangi perkataan ku hah?" Morgan lalu meraih tangan Eylina dan menggenggamnya. Lalu membawanya turun ke bawah.

Apa salahku? dia ini kenapa sih? Ya Tuhan, bagaimana aku bisa tetap waras berada di sampingnya dengan keanehannya yang seperti ini. Eylina berperang melawan batinnya.

Dasar gadis bodoh. Memangnya otakmu tidak bekerja atau bagaimana hah? Apa aku harus menjelaskannya satu persatu? Morgan.

****

Sementara dimeja makan, Wira, Ayu dan kedua putrinya sedang berbincang - bincang ringan sambil menunggu Morgan dan istrinya turun.

Luna mencolek bahu kakak perempuannya saat melihat Morgan menuruni anak tangga dengan menggandeng tangan Eylina.

"Kak, lihat kak Morgan! apa kakak memang mencintai kakak ipar?" Luna bertanya dengan wajah polosnya. Gadis yang berusia hampir sama dengan Dara itu lalu tersenyum.

"Kakak nggak tau Luna, udah ah anak kecil tau apa sih?" Emily tidak peduli apakah kakaknya itu mencintai istrinya atau tidak. Yang jelas baginya, selama Eylina tidak menjadi ancaman bagi keluarga ini saja itu sudah cukup. Ia sangat paham jika selama ini banyak wanita yang mengincar kakaknya hanya karena harta semata. Termasuk Bella.

Dan yang sedang dibicarakan itu semakin mendekat, mereka lalu duduk. Tak lupa Morgan menarikkan kursi untuk Eylina secara khusus. Hal yang bahkan membuat pelayan yang sedari tadi berdiri tak jauh dari mereka itupun sedikit terkejut.

Eh? dia menarik kursi ini untukku?Jelas Eylina terheran melihat hal itu.

Tak lama kemudian para pelayan menghidangkan berbagai sajian untuk sarapan. Dan semua yang ada dimeja makan pun menyantap makanan tersebut setelah para pelayan itu mengambilkannya dipiring mereka.

Namun baik Ayu, Emily dan Luna sama - sama heran dengan cara makan Eylina.

Cara makan yang tak biasa, dan tidak terlihat seperti orang yang berkelas.

Emily dan Luna tak terlalu mempermasalahkan. Tapi Ayu, jelas ia menjadi ingin tahu. Siapa sebenarnya gadis yang menjadi menantunya itu.

Dimana rumahnya, keluarganya, dan juga apa kelebihan gadis itu sehingga putranya memutuskan untuk menikahinya. Dan sialnya mereka terlihat serasi dan saling mencintai.

"Papa senang, akhirnya bisa melihat putra kesayangan papa menjadi orang yang sedikit lebih bertanggung jawab sekarang. Bukan begitu Ma?" Wira menoleh dan tersenyum pada istrinya dan dibalas senyum kecut oleh wanita tersebut.

" Mulai hari ini Morgan akan ke kantor setiap hari." Entah apa yang merasuki pikiran pria itu atau yang lebih tepat disebut sebagai Si Gunung Es ini hingga memutuskan hal tersebut.

Sepertinya mainan baru itu mampu membuat mood Morgan sedikit membaik.

Dan kabar yang disampaikannya tentu membuat Wira merekahkan senyumnya.

Ia lalu menatap menantunya. Yap! Eylina.

"Nak, apa yang kau katakan pada suamimu ini sampai dia memutuskan hal itu?"

Namun Eylina hanya diam, dia sedikit salah tingkah. Lalu mencoba tersenyum pada mertuanya.

Memangnya apa yang bisa ku jawab? Ya Tuhan bantu aku.

"E ... Eylina tidak mengatakan apapun Tuan."

"Hey Nak, kau memanggilku Tuan? aku ini papa mertuamu. Panggil aku papa, dan ini adalah mama mertuamu. Kau bisa memanggilnya mama." Wira mencoba untuk tersenyum hangat pada gadis itu.

"Ba ... baik Pa"

"Nah seperti itu, dan kedua gadis ini adalah adik ipar mu. Apa kalian sudah saling menyapa sebelumnya?" Wira kemudian meraih gelas berisi air yang ada di depannya, lalu meminumnya.

"Belum." Eylina menggelengkan kepalanya.

"Hahahaha ... Emily ... Luna, ayo sapa dan perkenalkan diri kalian." Wira.

"Baik Pa, hai Kakak ipar namaku Emily. Kakak bisa panggil aku Emil." Emily tersenyum sebentar pada Eylina dan langsung dibalas.

"Hai Kak, aku Luna. Adik kak Morgan yang paling kecil dan paling cantik." Gadis kecil itu tersenyum manis, mengingatkan Eylina pada seorang gadis kecil yang sangat ia sayangi dan sedang ia perjuangkan masa depannya. Yap! dia adalah Dara.

Ayu terlihat tidak suka dan tidak nyaman berada dimeja makan berlama - lama bersama dengan menantunya. Ia tak menyahuti obrolan yang menurutnya sangat tidak penting itu, lalu berdiri dan memilih meninggalkan meja makan.

"Mama sudah selesai Pa, mama mau jalan - jalan di taman belakang."

Wira membiarkan istrinya pergi begitu saja, ia tahu jika Ayu masih tidak terima akan pernikahan putranya itu. Mungkin lebih tepatnya wanita itu sedang kecewa, lantaran harapannya memiliki menantu yang cerdas, cantik dan berkelas seperti Bella kini telah sirna.

Beberapa saat setelah Mamanya pergi, Morgan pun juga berdiri dan meninggalkan meja makan dengan menggandeng tangan Eylina. Ia membawa gadis itu kembali ke kamar. Lalu mengunci kamar tersebut.

"Hari ini kau ikut bersamaku." Morgan lalu mengambil gagang telepon yang ada di atas nakas dan menghubungi pelayan yang ada di bawah.

Ikut bersamamu? kemana? ah terserah kau saja Tuan. Lagipula memangnya aku bisa menolaknya?

Eylina masih menunduk.

"Siapkan jas ku!" Eylina tersentak, ia lalu berlari ke arah ruang ganti.

Ah sial, dia tadi pakai celana apa? bukankah biasanya jas itu selalu senada dengan celananya bukan? Ia lalu keluar untuk memastikan lagi. Hanya mengintip dan mengeluarkan kepalanya.

Dan sialnya Morgan melihat hal itu.

Apa lagi yang sedang dilakukannya? dasar gadis aneh. Morgan menahan rasa ingin tertawanya.

Jas yang tersimpan itu begitu banyak, membuat Eylina bingung karena banyak warna yang hampir sama.

Lama sekali gadis itu memilih benda itu.

Dan akhirnya Morgan pun menyusulnya masuk bersama dengan seorang pelayan yang ia panggil tadi.

"Bantulah nona muda bersiap - siap!"

💗💗💗💗💗💗

Bersambung...

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝓔𝔂𝓵𝓲𝓷𝓪 𝓳𝓷𝓰𝓷 𝓷𝓰𝓮𝓭𝓾𝓶𝓮𝓵 𝓽𝓻𝓾𝓼 𝓳𝓪𝓵𝓪𝓷𝓲 𝓼𝓮𝓹𝓮𝓻𝓽𝓲 𝓪𝓲𝓻 𝓶𝓮𝓷𝓰𝓪𝓵𝓲𝓻💪💪💪💪💪💪💪

2022-11-13

0

Eti

Eti

lanjut

2021-12-10

0

Ely Sri

Ely Sri

seru

2021-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh dan Prolog
2 Pertemuan Tak Terduga
3 Awal Masalah
4 Undangan Makan Malam
5 Tawaran
6 Impas
7 Lepaskan Aku
8 Tidak Ada Pilihan
9 Dia Akan Melamar ku Bu
10 Pernikahan
11 Jangan Ganggu Aku
12 Ritual Membersihkan Diri
13 Tugas (Part1)
14 Tidur di Sofa
15 Tugas (Part 2)
16 Sarapan Bersama
17 Table Manner
18 Mengunjungi Ibu (Part 1)
19 Mengunjungi Ibu (Part 2)
20 Tercyduk
21 Mimpi & Kenangan Buruk Morgan
22 Makam Alice
23 Terkilir
24 Aksi Emily
25 Room Tour (Part 1)
26 Room Tour (Part 2)
27 Makan Malam
28 Serba Salah
29 Kedatangan Bella
30 Dia Istriku
31 Bella side
32 Berdebar - debar
33 Rasa Cemburu (Part 1)
34 Rasa Cemburu (Part 2)
35 Memohon
36 Bimbang
37 Acara Peresmian
38 Pengakuan Morgan
39 Terkesan
40 Kegelisahan Diantara Keduanya
41 Serangan Ibu Mertua
42 Perasaan Sesungguhnya
43 Ungkapan Perasaan
44 Aku Mencintaimu
45 Apa Kau Menggodaku?
46 Ini Berlebihan
47 Jalan - Jalan (Part 1)
48 Jalan - Jalan (Part 2)
49 Cobalah!
50 Sista
51 Kesedihan Sista
52 Rasa Kecewa Sista
53 Keputusan Wira
54 Proses
55 Melaksanakan Tugas Dari Papa
56 Mengunjungi Sista (Part 1)
57 Mengunjungi Sista (Part 2)
58 Aku Merindukanmu
59 Dasar Keras Kepala!
60 Bakso Beranak (Part 1)
61 Bakso Beranak (Part 2)
62 Tolong aku
63 Apa Aku Dikerjai?
64 Pingsan
65 Pemeriksaan Dokter (Part 1)
66 Ke Rumah Sakit
67 Pemeriksaan Dokter (Part 2)
68 Morgan, Eylina Vs Rey
69 Mengaku
70 Gagal
71 Kedatangan Keluarga Bella
72 Gadis pilihan
73 Bodyguard Untuk Eylina
74 Seberkas Kenangan
75 Katakan Kau Mencintaiku!
76 Otak Dangkal
77 Ini Gila!
78 Bisakah Ku Pinjam Uangmu?
79 Kejutan
80 Drama Pagi
81 Peringatan
82 Taman (Part 1)
83 Taman (Part 2)
84 Sisi Lain Emily
85 Rumah Sakit
86 Meja Operasi
87 Aku Mengkhawatirkanmu
88 Pasca Operasi (Part 1)
89 Pasca Operasi (Part 2)
90 Pasca Operasi (Part 3)
91 Kedatangan Papa dan Mama
92 Akhirnya Terungkap
93 Yang Kalian Tunggu
94 Sebuah Nasehat
95 Ada Apa Dengannya?
96 Masalah
97 Taman Rumah Sakit (Part 1)
98 Taman Rumah Sakit (Part 2)
99 Gelisah
100 Gelisah (Lagi)
101 Selamat Datang
102 Spesial Rey & Sista
103 Jamuan Makan
104 Kekhawatiran Rey dan Pak Gun
105 Kemarahan Morgan
106 Waktunya Kontrol
107 Sepenggal Kenangan (Part 1)
108 Sepenggal Kenangan (Part 2)
109 Sepenggal Kenangan (Part 3)
110 Mathias
111 Mathias (Part 2)
112 Mathias (Part 3)
113 Titik Terang
114 Imbalan Untuk Mathias
115 Malam Panjang
116 Konsultasi
117 Ke Mall
118 Percakapan Mertua
119 Acara Santunan
120 Kabar Bahagia (Akhir Cerita)
121 Tamat
122 Terimakasih
123 Bonus 1
124 Bonus 2
125 Bonus 3
126 Bonus 4
127 Kabar gembira
128 Bonus 5
129 Bonus 6
130 Bonus 7
131 Author
132 Bonus 8
133 Bonus 9
134 Bonus 10 (Rey POV)
135 Bonus 11
136 Bonus 12
137 Akhir
138 Baru
139 Baru lagi
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Pengenalan Tokoh dan Prolog
2
Pertemuan Tak Terduga
3
Awal Masalah
4
Undangan Makan Malam
5
Tawaran
6
Impas
7
Lepaskan Aku
8
Tidak Ada Pilihan
9
Dia Akan Melamar ku Bu
10
Pernikahan
11
Jangan Ganggu Aku
12
Ritual Membersihkan Diri
13
Tugas (Part1)
14
Tidur di Sofa
15
Tugas (Part 2)
16
Sarapan Bersama
17
Table Manner
18
Mengunjungi Ibu (Part 1)
19
Mengunjungi Ibu (Part 2)
20
Tercyduk
21
Mimpi & Kenangan Buruk Morgan
22
Makam Alice
23
Terkilir
24
Aksi Emily
25
Room Tour (Part 1)
26
Room Tour (Part 2)
27
Makan Malam
28
Serba Salah
29
Kedatangan Bella
30
Dia Istriku
31
Bella side
32
Berdebar - debar
33
Rasa Cemburu (Part 1)
34
Rasa Cemburu (Part 2)
35
Memohon
36
Bimbang
37
Acara Peresmian
38
Pengakuan Morgan
39
Terkesan
40
Kegelisahan Diantara Keduanya
41
Serangan Ibu Mertua
42
Perasaan Sesungguhnya
43
Ungkapan Perasaan
44
Aku Mencintaimu
45
Apa Kau Menggodaku?
46
Ini Berlebihan
47
Jalan - Jalan (Part 1)
48
Jalan - Jalan (Part 2)
49
Cobalah!
50
Sista
51
Kesedihan Sista
52
Rasa Kecewa Sista
53
Keputusan Wira
54
Proses
55
Melaksanakan Tugas Dari Papa
56
Mengunjungi Sista (Part 1)
57
Mengunjungi Sista (Part 2)
58
Aku Merindukanmu
59
Dasar Keras Kepala!
60
Bakso Beranak (Part 1)
61
Bakso Beranak (Part 2)
62
Tolong aku
63
Apa Aku Dikerjai?
64
Pingsan
65
Pemeriksaan Dokter (Part 1)
66
Ke Rumah Sakit
67
Pemeriksaan Dokter (Part 2)
68
Morgan, Eylina Vs Rey
69
Mengaku
70
Gagal
71
Kedatangan Keluarga Bella
72
Gadis pilihan
73
Bodyguard Untuk Eylina
74
Seberkas Kenangan
75
Katakan Kau Mencintaiku!
76
Otak Dangkal
77
Ini Gila!
78
Bisakah Ku Pinjam Uangmu?
79
Kejutan
80
Drama Pagi
81
Peringatan
82
Taman (Part 1)
83
Taman (Part 2)
84
Sisi Lain Emily
85
Rumah Sakit
86
Meja Operasi
87
Aku Mengkhawatirkanmu
88
Pasca Operasi (Part 1)
89
Pasca Operasi (Part 2)
90
Pasca Operasi (Part 3)
91
Kedatangan Papa dan Mama
92
Akhirnya Terungkap
93
Yang Kalian Tunggu
94
Sebuah Nasehat
95
Ada Apa Dengannya?
96
Masalah
97
Taman Rumah Sakit (Part 1)
98
Taman Rumah Sakit (Part 2)
99
Gelisah
100
Gelisah (Lagi)
101
Selamat Datang
102
Spesial Rey & Sista
103
Jamuan Makan
104
Kekhawatiran Rey dan Pak Gun
105
Kemarahan Morgan
106
Waktunya Kontrol
107
Sepenggal Kenangan (Part 1)
108
Sepenggal Kenangan (Part 2)
109
Sepenggal Kenangan (Part 3)
110
Mathias
111
Mathias (Part 2)
112
Mathias (Part 3)
113
Titik Terang
114
Imbalan Untuk Mathias
115
Malam Panjang
116
Konsultasi
117
Ke Mall
118
Percakapan Mertua
119
Acara Santunan
120
Kabar Bahagia (Akhir Cerita)
121
Tamat
122
Terimakasih
123
Bonus 1
124
Bonus 2
125
Bonus 3
126
Bonus 4
127
Kabar gembira
128
Bonus 5
129
Bonus 6
130
Bonus 7
131
Author
132
Bonus 8
133
Bonus 9
134
Bonus 10 (Rey POV)
135
Bonus 11
136
Bonus 12
137
Akhir
138
Baru
139
Baru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!