Pernikahan

Rumah Eylina

Hari yang telah ditetapkan itu pun Tiba.

Sebuah mobil menjemput Eylina dan Dara untuk dibawa ke hotel yang ditunjuk.

Sementara Santi harus tetap tinggal dirumah, ia tidak bisa ikut ke acara pernikahan putrinya lantaran kondisinya masih lemah setelah menjalani operasi beberapa hari yang lalu.

Dengan berat hati ia harus merelakan Eylina pergi hanya ditemani oleh Dara.

"Anda sudah siap, Nona?" Seorang sopir khusus suruhan Morgan itu menjemput Eylina ke rumahnya.

Eylina hanya mengangguk. Ia dan adiknya lalu berjalan menyusuri gang sempit yang menghubungkan rumahnya ke jalan raya. Dengan memakai gaun yang dipinjamkan oleh Sista, ia berjalan dengan anggun mengikuti langkah kaki seorang laki - laki yang menjemputnya.

Sista dan Santi menatap kepergian kedua gadis itu dengan mata berkaca - kaca.

Santi merasa terharu dan bahagia atas pernikahan putrinya.

Namun hal berbeda dirasakan oleh Sista, ia prihatin dengan nasib sahabatnya, yang rela berkorban sejauh itu demi keluarganya.

Tak terasa air matanya menetes melihat kepergian sahabatnya.

Tentu saja, karena setelah hari ini. Ia tidak tahu kapan ia akan bertemu sahabatnya lagi.

Gue yakin Tuhan punya rencana buat lo, Lin. Jaga diri lo baik - baik.

****

Eylina dan Dara lalu masuk ke dalam mobil dengan perasaan yang tak bisa dilukiskan.

Terlebih Eylina, baginya sudah tidak ada hal yang menarik dari dunia ini selain kebahagiaan ibu dan adiknya. Ia hanya bisa pasrah atas jalan takdirnya kini.

Ia tak peduli dengan perasaannya sendiri. Yang ia pikirkan hanya ibunya dan juga adiknya.

Ya Tuhan, bagaimana jika ibuk dan Dara tau yang sebenarnya? Eylina sesekali melirik wajah polos adiknya yang duduk disampingnya. Ia merasa sangat bersalah pada keduanya. Jelas saja, hal itu karena kebahagiaan yang kini mereka rasakan hanyalah sebuah kepalsuan. Kepalsuan yang bisa terungkap kapan saja dan akan menorehkan luka di hati ibu dan adiknya.

Sementara di sampingnya, adik yang sangat ia sayangi tengah tersenyum, seakan - akan bahagia melihat kakaknya akhirnya menikah.

Semoga kakak bahagia dengan pernikahan kakak. Dan semoga pernikahan kakak membawa berkah bagi kehidupan kakak. Dara memandangi wajah kakak perempuannya dan tersenyum.

Mata mereka bertemu, keduanya lalu tersenyum. Senyum palsu bagi Eylina, karena ia tidak mengharapkan pernikahan ini sama sekali.

Pernikahan yang seharusnya menjadi momen paling membahagiakan bagi sepasang kekasih itu kini seperti belenggu yang akan mengikatku. Entah kapan aku akan bisa mengakhirinya.

Aku mungkin tidak punya kuasa untuk melawan takdirku. Dan jika ini merupakan takdir yang harus kujalani, maka aku akan berusaha menjalani semua yang Tuhan garis kan padaku. Aku hanya mengharapkan kebahagiaan untuk orang - orang yang ku sayangi.

Seberapa pun terjalnya jalan yang harus ku lalui. Aku harus kuat.

Eylina.

Setelah perjalanan kurang lebih 1 jam, mobil yang membawa Eylina dan Dara itupun tiba di sebuah hotel mewah milik keluarga Wiratmadja.

Sopir itu membukakan pintu untuk kedua gadis yang duduk di kursi belakang, lalu memandu nya menuju ruangan yang telah disiapkan.

Sebuah ruangan yang akan menyulap penampilan Eylina dan Dara untuk acara malam ini.

"Wah ... calon pengantinnya sudah datang," ucap salah seorang yang ada di ruangan itu saat melihat kedatangan mereka.

Semua orang yang ada di ruangan itu lalu menyambut hangat kedatangan kedua gadis itu.

Andai ini adalah acara pernikahan sungguhan, dan yang menikahi ku adalah orang yang sangat mencintaiku. Aku pasti akan sangat bahagia. Eylina.

"Sssttt ... ssstt, cantik juga ya calonnya?" Beberapa diantara mereka berbisik satu sama lain.

Salah seorang dari mereka menggandeng tangan Eylina, lalu mendudukannya di sebuah kursi. Kemudian mereka memulai pekerjaannya. Ya, pekerjaan apa lagi kalau bukan menyulap penampilan mempelai wanita itu untuk malam ini.

****

Malam yang ditunggu banyak orang itu pun tiba. Ya, hal itu karena seorang calon penerus Globalindo Group itu akan resmi menikah hari ini.

Semua orang yang datang ke pesta itu tentu penasaran dengan mempelai wanita yang dipilih oleh seorang Morgan Wiratmadja.

Mereka antusias saat Morgan menggandeng tangan Eylina setelah saling mengucapkan janji suci.

Kedua mempelai itu pun berdiri berdampingan untuk menerima ucapan dari para tamu yang datang. Berpura - pura tersenyum setiap menerima ucapan, seolah mereka adalah pasangan yang berbahagia hari ini. Hal yang sangat amat menyedihkan bagi seorang Eylina, bukan?

Para tamu itu pun berbaris, untuk memberikan ucapan selamat pada kedua mempelai. Ya, meskipun mereka mengucapkan selamat dengan tersenyum namun sebenarnya mereka juga mengumpati gadis yang berdiri disamping Morgan dan menggandeng tangan pria tersebut.

Kenapa bukan aku Morgan?

Kenapa bukan putriku yang kau pilih?

Mungkin begitulah jerit hati mereka. Terlebih bagi mereka yang hanya bisa melihat acara pernikahan itu lewat layar kaca.

Sebagian besar wanita di negri ini tentu menangis melihat pria tampan kaya raya itu telah mempersunting Eylina sebagai istrinya. Terutama mereka yang mengikuti acara seleksi beberapa waktu lalu.

Patah hati massal, mungkin istilah itu yang cocok untuk para gadis - gadis itu saat ini.

Meskipun Eylina malam hari ini terlihat sangat cantik dan menawan dengan senyum mengembang sempurna. Namun tetap saja, wanita - wanita yang selama ini memuja Morgan sangat merasa iri dengan dirinya. Karena mereka juga tak kalah cantik dengan Eylina.

Namun jangankan untuk bersanding dan menggandeng tangan pria itu. Bisa berjalan beriringan dengannya saja sudah merupakan anugerah.

Morgan merupakan sebuah keindahan yang tak pernah bisa mereka gapai walau pria itu sering berhadapan dengan para wanita itu.

Jangankan untuk bercumbu dengannya, bisa memandanginya dalam jarak dekat pun mereka sudah bersyukur.

"Jaga agar bibirmu itu tetap tersenyum!" Morgan berbisik di telinga Eylina.

Sementara Eylina, ia semakin mengembangkan senyumnya. Senyum yang sangat ia paksakan.

"Seperti ini?"

Menyedihkan. Eylina.

Ia melirik tajam pada Morgan.

Namun bukannya takut, kini Morgan justru semakin berani. Ia merangkul pinggang kecil Eylina dan menariknya hingga tubuh mereka saling merapat.

"Bersikaplah dengan manis!" Ia berbisik di telinga lalu dengan cepat mengalihkan pandangan dan tersenyum pada para tamu yang datang hendak bersalaman dengan mereka.

Menjijikkan! Beraninya dia menyentuhku! Jika saja aku bisa berbuat sesuatu atau lari. Aku mungkin sudah pergi dari sini, batin Eylina. Ia pun tersenyum dengan terpaksa melihat tamu mendekati mereka.

"Selamat Tuan Morgan, atas pernikahannya. Semoga langgeng dan segera mendapatkan momongan."

Ya, begitulah yang mereka ucapkan dari tadi.

Jika seseorang yang tidak mengetahui drama ini, mungkin saja akan mengira bahwa mereka adalah pasangan yang sedang berbahagia.

Bahkan Wiratmadja pun menganggap jika pernikahan putranya ini adalah pernikahan yang didasari rasa cinta.

Mengingat Morgan dan juga Eylina sama - sama tersenyum sedari tadi.

💗💗💗💗💗💗

**Happy reading 😘

Tinggalkan jejak Like, Komen dan jangan lupa Vote.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

smoga akan ada cinta terbit di antara mereka berdua

2023-01-03

0

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝓔𝔂𝓵𝓲𝓷𝓪 𝓼𝓪𝓫𝓪𝓻 𝔂𝓪💪💪💪💪💪💪💪

2022-11-13

0

Maura

Maura

visual dong

2022-06-04

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh dan Prolog
2 Pertemuan Tak Terduga
3 Awal Masalah
4 Undangan Makan Malam
5 Tawaran
6 Impas
7 Lepaskan Aku
8 Tidak Ada Pilihan
9 Dia Akan Melamar ku Bu
10 Pernikahan
11 Jangan Ganggu Aku
12 Ritual Membersihkan Diri
13 Tugas (Part1)
14 Tidur di Sofa
15 Tugas (Part 2)
16 Sarapan Bersama
17 Table Manner
18 Mengunjungi Ibu (Part 1)
19 Mengunjungi Ibu (Part 2)
20 Tercyduk
21 Mimpi & Kenangan Buruk Morgan
22 Makam Alice
23 Terkilir
24 Aksi Emily
25 Room Tour (Part 1)
26 Room Tour (Part 2)
27 Makan Malam
28 Serba Salah
29 Kedatangan Bella
30 Dia Istriku
31 Bella side
32 Berdebar - debar
33 Rasa Cemburu (Part 1)
34 Rasa Cemburu (Part 2)
35 Memohon
36 Bimbang
37 Acara Peresmian
38 Pengakuan Morgan
39 Terkesan
40 Kegelisahan Diantara Keduanya
41 Serangan Ibu Mertua
42 Perasaan Sesungguhnya
43 Ungkapan Perasaan
44 Aku Mencintaimu
45 Apa Kau Menggodaku?
46 Ini Berlebihan
47 Jalan - Jalan (Part 1)
48 Jalan - Jalan (Part 2)
49 Cobalah!
50 Sista
51 Kesedihan Sista
52 Rasa Kecewa Sista
53 Keputusan Wira
54 Proses
55 Melaksanakan Tugas Dari Papa
56 Mengunjungi Sista (Part 1)
57 Mengunjungi Sista (Part 2)
58 Aku Merindukanmu
59 Dasar Keras Kepala!
60 Bakso Beranak (Part 1)
61 Bakso Beranak (Part 2)
62 Tolong aku
63 Apa Aku Dikerjai?
64 Pingsan
65 Pemeriksaan Dokter (Part 1)
66 Ke Rumah Sakit
67 Pemeriksaan Dokter (Part 2)
68 Morgan, Eylina Vs Rey
69 Mengaku
70 Gagal
71 Kedatangan Keluarga Bella
72 Gadis pilihan
73 Bodyguard Untuk Eylina
74 Seberkas Kenangan
75 Katakan Kau Mencintaiku!
76 Otak Dangkal
77 Ini Gila!
78 Bisakah Ku Pinjam Uangmu?
79 Kejutan
80 Drama Pagi
81 Peringatan
82 Taman (Part 1)
83 Taman (Part 2)
84 Sisi Lain Emily
85 Rumah Sakit
86 Meja Operasi
87 Aku Mengkhawatirkanmu
88 Pasca Operasi (Part 1)
89 Pasca Operasi (Part 2)
90 Pasca Operasi (Part 3)
91 Kedatangan Papa dan Mama
92 Akhirnya Terungkap
93 Yang Kalian Tunggu
94 Sebuah Nasehat
95 Ada Apa Dengannya?
96 Masalah
97 Taman Rumah Sakit (Part 1)
98 Taman Rumah Sakit (Part 2)
99 Gelisah
100 Gelisah (Lagi)
101 Selamat Datang
102 Spesial Rey & Sista
103 Jamuan Makan
104 Kekhawatiran Rey dan Pak Gun
105 Kemarahan Morgan
106 Waktunya Kontrol
107 Sepenggal Kenangan (Part 1)
108 Sepenggal Kenangan (Part 2)
109 Sepenggal Kenangan (Part 3)
110 Mathias
111 Mathias (Part 2)
112 Mathias (Part 3)
113 Titik Terang
114 Imbalan Untuk Mathias
115 Malam Panjang
116 Konsultasi
117 Ke Mall
118 Percakapan Mertua
119 Acara Santunan
120 Kabar Bahagia (Akhir Cerita)
121 Tamat
122 Terimakasih
123 Bonus 1
124 Bonus 2
125 Bonus 3
126 Bonus 4
127 Kabar gembira
128 Bonus 5
129 Bonus 6
130 Bonus 7
131 Author
132 Bonus 8
133 Bonus 9
134 Bonus 10 (Rey POV)
135 Bonus 11
136 Bonus 12
137 Akhir
138 Baru
139 Baru lagi
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Pengenalan Tokoh dan Prolog
2
Pertemuan Tak Terduga
3
Awal Masalah
4
Undangan Makan Malam
5
Tawaran
6
Impas
7
Lepaskan Aku
8
Tidak Ada Pilihan
9
Dia Akan Melamar ku Bu
10
Pernikahan
11
Jangan Ganggu Aku
12
Ritual Membersihkan Diri
13
Tugas (Part1)
14
Tidur di Sofa
15
Tugas (Part 2)
16
Sarapan Bersama
17
Table Manner
18
Mengunjungi Ibu (Part 1)
19
Mengunjungi Ibu (Part 2)
20
Tercyduk
21
Mimpi & Kenangan Buruk Morgan
22
Makam Alice
23
Terkilir
24
Aksi Emily
25
Room Tour (Part 1)
26
Room Tour (Part 2)
27
Makan Malam
28
Serba Salah
29
Kedatangan Bella
30
Dia Istriku
31
Bella side
32
Berdebar - debar
33
Rasa Cemburu (Part 1)
34
Rasa Cemburu (Part 2)
35
Memohon
36
Bimbang
37
Acara Peresmian
38
Pengakuan Morgan
39
Terkesan
40
Kegelisahan Diantara Keduanya
41
Serangan Ibu Mertua
42
Perasaan Sesungguhnya
43
Ungkapan Perasaan
44
Aku Mencintaimu
45
Apa Kau Menggodaku?
46
Ini Berlebihan
47
Jalan - Jalan (Part 1)
48
Jalan - Jalan (Part 2)
49
Cobalah!
50
Sista
51
Kesedihan Sista
52
Rasa Kecewa Sista
53
Keputusan Wira
54
Proses
55
Melaksanakan Tugas Dari Papa
56
Mengunjungi Sista (Part 1)
57
Mengunjungi Sista (Part 2)
58
Aku Merindukanmu
59
Dasar Keras Kepala!
60
Bakso Beranak (Part 1)
61
Bakso Beranak (Part 2)
62
Tolong aku
63
Apa Aku Dikerjai?
64
Pingsan
65
Pemeriksaan Dokter (Part 1)
66
Ke Rumah Sakit
67
Pemeriksaan Dokter (Part 2)
68
Morgan, Eylina Vs Rey
69
Mengaku
70
Gagal
71
Kedatangan Keluarga Bella
72
Gadis pilihan
73
Bodyguard Untuk Eylina
74
Seberkas Kenangan
75
Katakan Kau Mencintaiku!
76
Otak Dangkal
77
Ini Gila!
78
Bisakah Ku Pinjam Uangmu?
79
Kejutan
80
Drama Pagi
81
Peringatan
82
Taman (Part 1)
83
Taman (Part 2)
84
Sisi Lain Emily
85
Rumah Sakit
86
Meja Operasi
87
Aku Mengkhawatirkanmu
88
Pasca Operasi (Part 1)
89
Pasca Operasi (Part 2)
90
Pasca Operasi (Part 3)
91
Kedatangan Papa dan Mama
92
Akhirnya Terungkap
93
Yang Kalian Tunggu
94
Sebuah Nasehat
95
Ada Apa Dengannya?
96
Masalah
97
Taman Rumah Sakit (Part 1)
98
Taman Rumah Sakit (Part 2)
99
Gelisah
100
Gelisah (Lagi)
101
Selamat Datang
102
Spesial Rey & Sista
103
Jamuan Makan
104
Kekhawatiran Rey dan Pak Gun
105
Kemarahan Morgan
106
Waktunya Kontrol
107
Sepenggal Kenangan (Part 1)
108
Sepenggal Kenangan (Part 2)
109
Sepenggal Kenangan (Part 3)
110
Mathias
111
Mathias (Part 2)
112
Mathias (Part 3)
113
Titik Terang
114
Imbalan Untuk Mathias
115
Malam Panjang
116
Konsultasi
117
Ke Mall
118
Percakapan Mertua
119
Acara Santunan
120
Kabar Bahagia (Akhir Cerita)
121
Tamat
122
Terimakasih
123
Bonus 1
124
Bonus 2
125
Bonus 3
126
Bonus 4
127
Kabar gembira
128
Bonus 5
129
Bonus 6
130
Bonus 7
131
Author
132
Bonus 8
133
Bonus 9
134
Bonus 10 (Rey POV)
135
Bonus 11
136
Bonus 12
137
Akhir
138
Baru
139
Baru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!