Tidak Ada Pilihan

Mobil yang membawa Eylina berhenti di sebuah klinik kecil yang berjarak tidak terlalu jauh dari rumah Eylina.

Morgan, Rey dan Eylina pun turun.

Dengan perasaan cemas Eylina berjalan mendahului dua pria tersebut. Ia kemudian berlari ke tempat informasi.

"Suster, pasien atas nama Ibu Santi dirawat dimana?" Eylina langsung menanyakan perihal Ibunya saat tiba di meja informasi.

"Tunggu sebentar ya Mbak." Suster itu lalu membuka sebuah buku yang berisi data pasien baru.

"Ibu Santi, pasien baru yang datang sekitar 1 jam yang lalu masih berada di ruang UGD," jawab ramah Suster itu seraya tersenyum pada Eylina.

"Terimakasih." Eylina lalu berlari menuju ruang UGD yang dimaksud.

Sementara Morgan dan Rey berjalan dengan santai mengikuti langkah kaki gadis itu.

Ceklak ....

Eylina masuk ruangan tersebut. Hanya ada satu pasien disana. Yaitu ibunya, yang sedang terbaring tidak sadarkan diri. Dan juga gadis kecil dengan mata yang masih sembab.

"Ibu? ... Ibu? ...." Eylina berlari ke arah Ibunya yang terbaring tak berdaya.

"Ibu kenapa Dek?"

Tangan Eylina menangkup wajah adiknya lalu mengguncang - guncang kan tubuh Ibunya.

Air matanya tak bisa ia tahan lagi.

Ia menangis dengan menggenggam tangan wanita paruh baya yang sangat dicintainya.

"Ibu tadi jatuh di dapur Kak, habis itu ibu udah nggak sadarkan diri." Dara menjelaskan dengan suara masih terisak.

"Tadi dokter bilang, ibu harus segera di operasi, Kak. Ginjal ibu sudah semakin parah. Dan harus segera mendapatkan ginjal baru. Kalau tidak, keadaan ibu bisa bahaya, Kak"

Dengan sangat hati - hati Dara menyampaikan hal itu pada kakaknya.

Eylina terduduk dilantai setelah mendengar penuturan adiknya. Bagaimana caranya ia harus mengatasi ini? Cobaan ini sudah terlalu berat untuknya. Jika saja ginjalnya cocok dengan ginjal ibunya, ia tidak perlu repot harus mencari pendonor ginjal. Dan darimana ia bisa mendapatkan uang untuk biaya operasinya?

Eylina menangis tanpa suara. Lalu sekelebat bayangan muncul. Bayangan seseorang yang ia benci namun hanya dia yang mungkin akan menjadi penolong baginya.

Tuan Muda? Apa aku harus menyetujui menikah kontrak dengannya?

Tidak, aku tidak akan menjual harga diriku. Hiks ...

Tapi Ibu? Aku tidak ingin kehilangannya secepat ini, ya Tuhan.

Sista juga tidak mungkin punya uang sebanyak itu. Aaarrrrggghhh ....

Kepala Eylina terasa berat. Tapi ia harus tetap kuat. Gadis itu pun berdiri dengan sisa tenaganya. Berjalan keluar dengan sempoyongan. Ia lalu duduk di sebuah bangku panjang tak jauh dari ruang tempat ibunya dirawat. Ia mengusap air matanya yang masih meleleh di pipinya. Mencoba berpikir jernih dan mencari jalan keluar.

"Bagaimana keadaan ibumu?" Morgan duduk di samping Eylina, ia bertanya dengan ekspresi datar.

Apa pentingnya bagimu hah? Eylina mengumpat dalam hatinya.

"Jika kau bersedia bersepakat denganku, aku bisa dengan mudah mencarikan pendonor untuk ibumu. Lagipula tidak ada ruginya bagimu bukan? Ibumu akan sembuh, pendidikan adikmu akan terjamin. Dan kau, tidak perlu lagi bekerja di tempat kecil itu. Kau hanya perlu bertahan sampai papaku benar - benar menyerahkan kendali perusahaan padaku. Bukankah itu juga cukup menguntungkan? Kau bisa tinggal di rumah ku yang mewah dan berpura - pura menjadi istriku yang baik dan penurut." Morgan mulai memberikan penawarannya.

Eylina menunduk, hatinya menjerit. Ia tidak ingin berurusan dengan lelaki itu, tapi di sisi lain ibunya juga segera membutuhkan penanganan.

Apa hanya ini jalan satu - satunya, ya Tuhan?

Lidahnya terasa kelu, tak mampu berkata apa - apa. Jika ia menolak, bagaimana ia bisa menyelamatkan nyawa Ibunya.

Tapi jika dia menerima, maka harga diri yang selama ini ia pertahankan itu harus hancur tergadaikan.

"Bagaimana?" Merasa hanya ini kesempatan yang bagus, Morgan pun berusaha memanfaatkan dengan baik.

Walaupun sebenarnya ia bisa dengan mudah mendapatkan perempuan lain yang rela menikah kontrak dengannya. Tapi baginya wanita - wanita itu terlalu murahan. Tidak menarik hatinya sama sekali. Dan Eylina, gadis itu cukup menantang baginya.

Dengan berat hati Eylina mengangguk. Dan disaat yang sama air matanya jatuh tak tertahankan.

Kenapa dunia harus sekejam ini padaku. Setelah bertahun - tahun aku hidup susah. Ditinggalkan ayahku demi wanita lain. Dan hari ini, dengan sangat terpaksa aku harus menggadaikan harga diriku. Eylina.

Bagus! *A*khirnya kau tahu dimana harga dirimu. Nampak sebuah seringai muncul di sudut bibirnya.

"Rey! Segera pindahkan ibunya ke rumah sakit terbaik. Dan pastikan ia mendapatkan pendonor secepatnya!" Morgan melirik sekertarisnya yang berdiri tak jauh darinya.

"Baik Tuan." Rey kemudian pergi, lalu menghubungi beberapa orang kepercayaannya. Ia kemudian mengurus segala administrasi di klinik tersebut.

Tak berselang lama beberapa orang suster pun datang menemui Eylina.

"Mbak Eylin, permisi ... ibu anda akan di pindahkan ke Rumah Sakit X." Salah satu suster itu kemudian meminta tanda tangan Eylina. Dan beberapa yang lain segera mengeluarkan ibunya dan membawanya masuk ke dalam ambulans.

"Saya boleh ikut sekalian suster?" tanya Eylina dengan mata yang masih sembab. Ia tentu ingin menemani ibunya di perjalanan ke rumah sakit yang baru.

"Tentu saja mbak." Suster itu mendorong ranjang Santi.

Sementara Eylina mengikutinya dari belakang.

Ia kemudian masuk ke dalam mobil putih itu setelah ranjang ibunya masuk ke dalamnya.

Ia terus menggenggam tangan Ibunya yang mulai berkeriput, dan sesekali menciumnya. Ia benar - benar belum siap jika harus ditinggalkan oleh wanita yang mengandung dan membesarkannya itu.

Buk ... Ibuk harus kuat ya. Eylin akan berusaha semampu Eylin untuk kesembuhan Ibuk. Mata Eylin sangat sembab. Entah air matanya itu sudah habis atau bagaimana, hingga tak bisa menetes lagi.

"Kak, maafin Dara ya." gadis kecil itu menunduk.

"Kenapa?" Eylina mengusap puncak kepala adiknya dengan lembut.

"Dara nggak bisa jagain ibuk dengan baik." Mata gadis kecil itu menunjukkan penyesalan. Meski ia tahu jika ini bukanlah salahnya.

"Udah Dek, jangan bilang kayak gitu lagi. Ibuk nggak papa kok, ibuk pasti sembuh." Eylina mencoba tersenyum meski berat. Karena hanya itu yang bisa ia lakukan untuk menghibur adiknya.

Gadis itu lalu memeluk tubuh kakaknya. Ia tahu jika kakaknya hanya berusaha menenangkannya. Ia sudah cukup dewasa untuk mengerti apa yang sedang terjadi pada ibunya.

Setelah hampir satu jam, mobil ambulans yang membawa ibu Eylina itupun sampai di sebuah rumah sakit yang sangat besar. Rumah sakit terbaik di kota ini. Sebuah rumah sakit swasta milik keluarga Wiratmadja.

Mobil Morgan pun juga memasuki area rumah sakit tersebut.

Para suster di rumah sakit itupun segera menyambut kedatangan pasien tersebut. Membawanya dan menanganinya dengan baik. Hal itu tentu saja karena ada nama Morgan yang menyertai pasien tersebut.

Mereka cekatan sekali. Apa benar rumah sakit ini memang terbaik di kota ini? Semoga ibu bisa cepat sembuh, gumam Eylina.

Jelas ia tidak tahu jika rumah sakit itu adalah milik keluarga Morgan, calon suaminya.

Eylina dan Dara mengikuti langkah kaki suster tersebut.

Sementara Morgan dan sekertaris Rey pergi ke ruangan kepala rumah sakit tersebut untuk memastikan penanganan terbaik bagi pasien bernama Santi Rahayu.

Diruangan tersebut, Rey menjelaskan tentang keadaan Santi. Ia juga meminta Santi menjadi prioritas utama saat ini.

Kepala rumah sakit itu tentu saja menyetujui apa yang disampaikan oleh Rey. Hal itu untuk melindungi dirinya dan juga jabatannya. Karena jika tidak, ia bukan hanya akan kehilangan jabatannya. Tapi juga kehidupannya. Semua fasilitas yang ia punya akan ditarik kembali oleh Morgan.

💗💗💗💗💗💗

_______________

Happy reading 😘

Jangan lupa tinggalkan jejak ya😃

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝓔𝔂𝓵𝓲𝓷𝓪 𝓴𝓪𝓶𝓾 𝓱𝓻𝓼 𝓴𝓾𝓪𝓽💪💪💪💪💪

2022-11-13

0

Dhianra Rara

Dhianra Rara

apakah Elyn anak ibunya yg sekarang??
Feeling aja sih klu Elyn bukan anak ibunya yg sedang sakit ginjal

2022-01-18

0

Lia Punk

Lia Punk

heeemmm lanjut htooorrr seru

2021-12-18

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh dan Prolog
2 Pertemuan Tak Terduga
3 Awal Masalah
4 Undangan Makan Malam
5 Tawaran
6 Impas
7 Lepaskan Aku
8 Tidak Ada Pilihan
9 Dia Akan Melamar ku Bu
10 Pernikahan
11 Jangan Ganggu Aku
12 Ritual Membersihkan Diri
13 Tugas (Part1)
14 Tidur di Sofa
15 Tugas (Part 2)
16 Sarapan Bersama
17 Table Manner
18 Mengunjungi Ibu (Part 1)
19 Mengunjungi Ibu (Part 2)
20 Tercyduk
21 Mimpi & Kenangan Buruk Morgan
22 Makam Alice
23 Terkilir
24 Aksi Emily
25 Room Tour (Part 1)
26 Room Tour (Part 2)
27 Makan Malam
28 Serba Salah
29 Kedatangan Bella
30 Dia Istriku
31 Bella side
32 Berdebar - debar
33 Rasa Cemburu (Part 1)
34 Rasa Cemburu (Part 2)
35 Memohon
36 Bimbang
37 Acara Peresmian
38 Pengakuan Morgan
39 Terkesan
40 Kegelisahan Diantara Keduanya
41 Serangan Ibu Mertua
42 Perasaan Sesungguhnya
43 Ungkapan Perasaan
44 Aku Mencintaimu
45 Apa Kau Menggodaku?
46 Ini Berlebihan
47 Jalan - Jalan (Part 1)
48 Jalan - Jalan (Part 2)
49 Cobalah!
50 Sista
51 Kesedihan Sista
52 Rasa Kecewa Sista
53 Keputusan Wira
54 Proses
55 Melaksanakan Tugas Dari Papa
56 Mengunjungi Sista (Part 1)
57 Mengunjungi Sista (Part 2)
58 Aku Merindukanmu
59 Dasar Keras Kepala!
60 Bakso Beranak (Part 1)
61 Bakso Beranak (Part 2)
62 Tolong aku
63 Apa Aku Dikerjai?
64 Pingsan
65 Pemeriksaan Dokter (Part 1)
66 Ke Rumah Sakit
67 Pemeriksaan Dokter (Part 2)
68 Morgan, Eylina Vs Rey
69 Mengaku
70 Gagal
71 Kedatangan Keluarga Bella
72 Gadis pilihan
73 Bodyguard Untuk Eylina
74 Seberkas Kenangan
75 Katakan Kau Mencintaiku!
76 Otak Dangkal
77 Ini Gila!
78 Bisakah Ku Pinjam Uangmu?
79 Kejutan
80 Drama Pagi
81 Peringatan
82 Taman (Part 1)
83 Taman (Part 2)
84 Sisi Lain Emily
85 Rumah Sakit
86 Meja Operasi
87 Aku Mengkhawatirkanmu
88 Pasca Operasi (Part 1)
89 Pasca Operasi (Part 2)
90 Pasca Operasi (Part 3)
91 Kedatangan Papa dan Mama
92 Akhirnya Terungkap
93 Yang Kalian Tunggu
94 Sebuah Nasehat
95 Ada Apa Dengannya?
96 Masalah
97 Taman Rumah Sakit (Part 1)
98 Taman Rumah Sakit (Part 2)
99 Gelisah
100 Gelisah (Lagi)
101 Selamat Datang
102 Spesial Rey & Sista
103 Jamuan Makan
104 Kekhawatiran Rey dan Pak Gun
105 Kemarahan Morgan
106 Waktunya Kontrol
107 Sepenggal Kenangan (Part 1)
108 Sepenggal Kenangan (Part 2)
109 Sepenggal Kenangan (Part 3)
110 Mathias
111 Mathias (Part 2)
112 Mathias (Part 3)
113 Titik Terang
114 Imbalan Untuk Mathias
115 Malam Panjang
116 Konsultasi
117 Ke Mall
118 Percakapan Mertua
119 Acara Santunan
120 Kabar Bahagia (Akhir Cerita)
121 Tamat
122 Terimakasih
123 Bonus 1
124 Bonus 2
125 Bonus 3
126 Bonus 4
127 Kabar gembira
128 Bonus 5
129 Bonus 6
130 Bonus 7
131 Author
132 Bonus 8
133 Bonus 9
134 Bonus 10 (Rey POV)
135 Bonus 11
136 Bonus 12
137 Akhir
138 Baru
139 Baru lagi
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Pengenalan Tokoh dan Prolog
2
Pertemuan Tak Terduga
3
Awal Masalah
4
Undangan Makan Malam
5
Tawaran
6
Impas
7
Lepaskan Aku
8
Tidak Ada Pilihan
9
Dia Akan Melamar ku Bu
10
Pernikahan
11
Jangan Ganggu Aku
12
Ritual Membersihkan Diri
13
Tugas (Part1)
14
Tidur di Sofa
15
Tugas (Part 2)
16
Sarapan Bersama
17
Table Manner
18
Mengunjungi Ibu (Part 1)
19
Mengunjungi Ibu (Part 2)
20
Tercyduk
21
Mimpi & Kenangan Buruk Morgan
22
Makam Alice
23
Terkilir
24
Aksi Emily
25
Room Tour (Part 1)
26
Room Tour (Part 2)
27
Makan Malam
28
Serba Salah
29
Kedatangan Bella
30
Dia Istriku
31
Bella side
32
Berdebar - debar
33
Rasa Cemburu (Part 1)
34
Rasa Cemburu (Part 2)
35
Memohon
36
Bimbang
37
Acara Peresmian
38
Pengakuan Morgan
39
Terkesan
40
Kegelisahan Diantara Keduanya
41
Serangan Ibu Mertua
42
Perasaan Sesungguhnya
43
Ungkapan Perasaan
44
Aku Mencintaimu
45
Apa Kau Menggodaku?
46
Ini Berlebihan
47
Jalan - Jalan (Part 1)
48
Jalan - Jalan (Part 2)
49
Cobalah!
50
Sista
51
Kesedihan Sista
52
Rasa Kecewa Sista
53
Keputusan Wira
54
Proses
55
Melaksanakan Tugas Dari Papa
56
Mengunjungi Sista (Part 1)
57
Mengunjungi Sista (Part 2)
58
Aku Merindukanmu
59
Dasar Keras Kepala!
60
Bakso Beranak (Part 1)
61
Bakso Beranak (Part 2)
62
Tolong aku
63
Apa Aku Dikerjai?
64
Pingsan
65
Pemeriksaan Dokter (Part 1)
66
Ke Rumah Sakit
67
Pemeriksaan Dokter (Part 2)
68
Morgan, Eylina Vs Rey
69
Mengaku
70
Gagal
71
Kedatangan Keluarga Bella
72
Gadis pilihan
73
Bodyguard Untuk Eylina
74
Seberkas Kenangan
75
Katakan Kau Mencintaiku!
76
Otak Dangkal
77
Ini Gila!
78
Bisakah Ku Pinjam Uangmu?
79
Kejutan
80
Drama Pagi
81
Peringatan
82
Taman (Part 1)
83
Taman (Part 2)
84
Sisi Lain Emily
85
Rumah Sakit
86
Meja Operasi
87
Aku Mengkhawatirkanmu
88
Pasca Operasi (Part 1)
89
Pasca Operasi (Part 2)
90
Pasca Operasi (Part 3)
91
Kedatangan Papa dan Mama
92
Akhirnya Terungkap
93
Yang Kalian Tunggu
94
Sebuah Nasehat
95
Ada Apa Dengannya?
96
Masalah
97
Taman Rumah Sakit (Part 1)
98
Taman Rumah Sakit (Part 2)
99
Gelisah
100
Gelisah (Lagi)
101
Selamat Datang
102
Spesial Rey & Sista
103
Jamuan Makan
104
Kekhawatiran Rey dan Pak Gun
105
Kemarahan Morgan
106
Waktunya Kontrol
107
Sepenggal Kenangan (Part 1)
108
Sepenggal Kenangan (Part 2)
109
Sepenggal Kenangan (Part 3)
110
Mathias
111
Mathias (Part 2)
112
Mathias (Part 3)
113
Titik Terang
114
Imbalan Untuk Mathias
115
Malam Panjang
116
Konsultasi
117
Ke Mall
118
Percakapan Mertua
119
Acara Santunan
120
Kabar Bahagia (Akhir Cerita)
121
Tamat
122
Terimakasih
123
Bonus 1
124
Bonus 2
125
Bonus 3
126
Bonus 4
127
Kabar gembira
128
Bonus 5
129
Bonus 6
130
Bonus 7
131
Author
132
Bonus 8
133
Bonus 9
134
Bonus 10 (Rey POV)
135
Bonus 11
136
Bonus 12
137
Akhir
138
Baru
139
Baru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!