Remaja Masa Kini
"Bang,Mobil lu mana?" Aku menoleh kesana kemari,namun tak mendapati Mobil nya di garasi
"Mobil gua masih di Service" Jawab Bang Rayyan. keluar dari dalam rumah
"lah terus kita pergi naek apa?"tanyaku lagi.
"naek Mobil itu"
telunjuk nya mengarah ke luar pagar.di sana terparkir Mobil Pick Up berwarna Hitam.
"masa kita naek Pick Up sih?"lemas sudah jiwa dan raga ku mendengar jawaban nya.
Bang Rayyan hanya tertawa melihat Ekspresi wajah ku.
"Kenapa?kan sama sama Mobil.cuma yang ini kelebihan nya ada Bak nya.anggap aja Ferrari keluaran terbaru.jadi mau duduk di depan atau di belakang?"
"emang gua Kambing?disuruh duduk di belakang"jawab ku dongkol,Bunda hanya tertawa kecil melihat adu mulut antara aku dan Bang Rayyan.
"malah ribut ribut,nanti ke sore an loh"
Bunda sedikit berteriak kearah kami.
"Iya Bun,ini juga mau berangkat. Assallamuallaikum" aku dan Bang Rayyan menjawab dengan kompak
"Waalaikumsallam Warahmatulahi Wabarakatuh" Jawab beliau seraya melambaikan tangan
"Bang hati hati bawa mobil nya!jangan ngebut ngebut ya" sambung Bunda lagi
"oke Bun"
"Mobil butut siapa sih ini Bang?" Tanyaku.seraya mengenakan seatbell. Kupikir hanya mobil mewah saja yang ada Sabuk pengaman nya,ternyata Pick Up pun juga ada
"sembarangan lu kalau ngomong.ini Pick Up gua yang beli minggu kemarin buat fasilitas pabrik" Ucap Bang Rayyan.dari nada bicara nya ia tak terima dengan perkataan ku yang menyebut nya PICK UP BUTUT.
tapi memang kenyataan nya seperti itu.
"halah,mana ada yang mau naek Pick Up"
"banyak ngomong Lu ah,mau gua pindahin ke belakang?"ancam nya.tangan nya masih sibuk memegang kemudi
aku mendengus kesal.
"tau naek Pick Up begini mah mening pesan mobil online tadi" batinku
2 Jam perjalanan,naik Pick Up pula.membuat kepala ku pening, perut ku sampai ikut ter gonjang ganjing.
"Bang,bisa turun bentar gak?"tawarku dengan nada rendah
Bang Rayyan melirik kearah ku.mata nya mendadak membulat.
"Jangan bilang lu mau ngeluarin lahar pan....
belum selesai Bang Rayyan bicara,aku sudah lebih dulu memuntahkan Isi perut ku yang sedari tadi kutahan.
Beraneka ragam warna yang keluar.Hijau yang berasal dari kangkung yang ku makan ketika sarapan. Coklat yang berasal dari Coklat batang yang ku makan sebelum pergi tadi, dan ternyata masih banyak lagi.
"Mikey.. sialan. Mobil baru gua" ia memekik sejadi jadi nya
"Sorry Bang.bukan salah gua.salahin Mobil nya" Ucap ku. Masih merasakan mual yang teramat sangat.Mata ku sampai berkunang kunang.
tak lama
Mobil berhenti tepat di depan sebuah Restoran yang bertuliskan MIRAE JUNG.
Setengah melompat dari dalam Mobil,masih merasakan perut ku yang mual bahkan sampai nyeri ke Ulu Hati.
"Kamu baik baik saja?" suara seseorang menghampiri,aku langsung mendongak.
Chef Choi sudah berdiri menatap ku.
" dia muntah di perjalanan tadi" sahut Bang Rayyan. ia benar benar berniat membalas dendam dengan mempermalukan ku di hadapan Oppa tampan ini.
"kamu muntah?ayo ikut aku kedalam!akan kubuat kan Minuman hangat" tawar nya.dengan senang hati aku pun langsung mengekor di belakang nya
"udah muntahin mobil gua.bukan nya bantuin bersihin"gumam Bang Rayyan bersungut sungut
Chef Choi datang dengan se cangkir Teh hangat di tangan nya.dari aroma nya aku bisa langsung mengenali.
"Ini minumlah!Teh ini cocok untuk menghangatkan badan mu" ucap nya. Menyodorkan cangkir tepat di hadapan ku
"Saegang Cha. Bukan?"tanyaku memastikan
"kamu tau ya?"
"Bunda ku sering membuatkan nya untuk ku saat aku masuk angin"
Kataku. Seraya meniup niup nya perlahan
"Pantas saja" Ia tersenyum "Dimana Rayyan?"
"Seperti nya dia masih diluar "
"Suruh dia masuk!aku akan membawa Hidangan di belakang" Pungkas nya.bangkit dari tempat nya duduk
kulihat seorang pemuda masuk dengan sedikit terburu buru.
"Pesanan saya udah siap? tanya nya pada seorang Waiters
"Mas yang sudah Reservasi Privat Room ya?semua nya sudah siap mas" Waiters itu menjawab dengan sopan
"Antar saya kesana!kalau ada perempuan bernama Widia datang,langsung suruh masuk aja"
Wah seperti nya dia Pemuda Kaya.Dilihat dari pakaian nya yang Branded,dia juga memesan sebuah Privat Room.
Seperti orang orang penting saja.
"ngapain liatin orang kaya gitu?" Suara Bang Rayyan seketika membuat aku tersadar
"Gak kok"
"mana Chef Choi?" tanya nya sambil duduk di kursi sebelah ku
"Dia bilang mau bawa hidangan yang dia janjiin kemarin"
Ia hanya manggut manggut. Mata nya masih fokus ke layar ponsel yang tengah ia pegang
"Bang,kalau entar Suami gua pengusaha. Gua pasti bolak balik naikin Bunda sama ayah ke Tanah suci" celetuk ku
"Emang ada pengusaha yang mau sama Lu?Si Abid aja yang begajulan mutusin Lu juga kan?"
"Bukan nya ngedukung.Ini malah ngejatohin harga diri ade sendiri.emang kebangetan Lu Bang"
"Bukan nya ngejatohin.emang bener kan lu yang di putusin?beruntung juga sih gua gak jadi punya ade ipar kaya dia"
"Begajulan juga pernah beliin lu PS3 kan?jangan Munafik jadi orang"
"udah gua jual kok" Bang Rayyan nyengir kuda.
aku bangkit dari tempatku duduk.
"Bang,gua mau ke toilet bentar ya"
"Hmm"
Gegas ku melangkah menuju Toilet yang terletak di belakang.
Aku melihat nya lagi, Pemuda tadi keluar dari Toilet,
Kami berpapasan.
"eh mau kemana?"
Aku langsung membalikan tubuh ku.
ia sudah menatap ku
"Ke toilet ,kemana lagi?"
Bodoh, aku berkata seperti orang Songong yang ingin mengajak baku hantam.
"Toilet nya sedang ada perbaikan"
"Oh gitu ya"
Ia melangkah kan kembali kaki nya yang sempat tertunda.
begitu pun dengan ku.
Kulihat Bang Rayyan tengah berbincang dengan Chef Choi,terkadang mereka tertawa, entah apa yang mereka bicarakan.
benar benar mencurigakan.
"cepet banget ke Toilet nya?" Bang Rayyan memandang ku heran
"Sedang ada perbaikan,gimana dong?gua kebelet nih"
"Ada toilet tapi diluar restoran. Kamu bisa menggunakan nya" Jawab Chef Choi
tanpa membuang waktu. Dengan menggunakan jurus sprinter ku,
aku langsung bisa menemukan toilet yang dimaksud Chef Choi.letak nya ada di luar Restoran, sedikit menjorok ke belakang.
Tap.. Kuraih handle pintu. namun tak bisa di buka.
celaka.. Aku benar benar sudah tidak bisa menahan nya.
"Apa Pintu nya macet ya " tangan ku masih bergerak berusaha membuka paksa pintu di depan ku
"Hey,ada orang" teriak seseorang dari dalam,membuat ku melangkah mundur beberapa langkah.
"Bisa cepat dikit gak?gua lagi buru buru nih" Ucap ku
"Kamu pikir saya di dalam lagi maen petak umpet Hah?" hardik nya galak.
"tanggung jawab ya Kalau gua ngompol di celana!"
Hening....
"Hei lama amat sih?buruan!gua udah gak bisa nahan"
tak ada jawaban.
membuat ku gondok saja.
tangan ini sudah kembali meraih handle pintu.
Ckleek.. pintu terbuka.
"Sabar dong!kamu pikir ini toilet ibu mu apa"
Ternyata pemuda yang sempat berpapasan dan menegur ku tadi.
mata nya terlihat seperti ingin menelan ku hidup hidup.sebelum itu terjadi,pintu toilet sudah tertutup manja.
"dasar cewek tidak tau sopan santun.udah nyuruh orang buru buru,gak minta maaf lagi"
Aku masih bisa mendengar nya bersungut sungut
"orang lagi kebelet, ini malah sengaja di lama lama in di toilet"Batin ku mendumel.
Lega nya...
******
"Jadi kamu mau meluncurkan menu baru lagi?" tanya Rayyan
"benar.lumayan enak kan?" Chef Choi balik bertanya pada nya
"Apapun menu makanan nya kalau kau yang buat tentu saja enak,kalau bisa carilah Chef Cadangan untuk membantu mu.kasihan kau,pasti sudah kerepotan"
"Perkataan mu ada benar nya.Aku harus mencari 1 Chef lagi,tentu nya yang benar benar ahli,menurut mu siapa?barangkali ada teman mu yang ahli memasak khusus nya makanan Korea"
Rayyan terlihat mengerutkan dahi nya.tanda ia tengah berpikir keras.
"bagaimana kalau adik mu saja?dia pasti Ahli memasak kan?"
"Adik ku?Mikey?Haha" Rayyan tertawa keras mendengar ucapan Chef Choi yang menggelitik
"Kenapa kamu malah tertawa?
"Adik ku tidak punya bakat apa apa selain berteriak seperti orang kesurupan"
Setelah di jamu oleh Chef Choi si pemilik restoran MIRAE JUNG yang sukses,aku dan Bang Rayyan pamit pulang.
Kenyang sekali rasa nya,menyantap habis menu baru Chef Choi yang benar benar menggugah selera.apalagi Hidangan Steak nya.. Uyyy daging nya benar benar meleleh di gigitan pertama
"Kalau sampe muntah lagi.benar benar gua tendang keluar nanti"kata Bang Rayyan. sambil menghidup kan musik box.
"Iya enggak iya,takut banget sih"
"Badan sekecil ini tapi nafsu makan lu melebihi Sapi,bener bener gak habis pikir!" Ia terlihat menggeleng gelengkan kepala nya
"Ya allah mulut lu Bang,kaya Kaum Quraisy" ucap ku menatap tajam kearah nya.tubuh nya terlihat bergoyang goyang kesana kemari seperti Artis Dangdut,karena memang jalanan nya yang belum tahap perbaikan.
Kulirik Jam tangan yang melingkar di tangan kanan ku.menunjukan pukul 16.35 sore.
"Bang bisa cepetan dikit gak bawa mobil nya?kita bisa Kemaleman sampe rumah nih"
"gak liat apa?jalanan nya kaya apa.kalau gua ngebut,takut nya malah turun mesin nanti. lebih baik santai aja yang penting selamat sampe rumah"
"Kata nya mobil baru,masa di kasih jalan butut segini doang langsung turun mesin"
"Ah pokok nya gak bisa" keukeuh dengan pendirian nya.Aku hanya bisa mendengus kesal.
jujur saja aku ingin segera sampai di rumah.
Rebahan, nonton drakor, sambil selimutan.
Nikmat nya benar benar tiada dua.
tak ada pembicaraan diantara kami,hanya terdengar mesin mobil dan musik yang di putar Bang Rayyan,cukup membuat kami sedikit nyaman,meskipun lagu yang di putar JOKO TINGKIR NGOMBE DAWET dengan jalanan yang tidak bersahabat. Kami tetap menikmati nya.
"Key,abang mau lewat jalan pintas.jadi gak akan makan 2 jam perjalanan.tapi lebih baik,lu tidur aja ya" Ujar Bang Rayyan tiba tiba
Aku menoleh " emang kenapa Bang?gua belom ngantuk kok,kalau gua tidur pun nanti lu gak ada temen ngobrol,gimana?"
"Ya udah terserah lu aja deh"
Mobil memasuki jalanan Sepi,di kiri kanan hanya Hutan belantara.
dan mulai terlihat gelap.Bang Rayyan sudah menghidupkan lampu depan mobil dan langsung menyinari pijakan yang di lewati.
"Bang kok lewat jalan ini sih?udah sepi serem lagi"aku sedikit bergidik
"Nama nya juga jalan pintas,sabar aja!cuma setengah jam an doang kok" ia berujar seraya menyesap rokok yang ia pegang
"Setengah jam doang kata nya?lama itu mah Bang!"
"Kirim chat dulu ke Bunda!takut nya Ayah sama Bunda khawatir dirumah"
Aku menggangguk,kurogoh ponsel yang sebelum nya kumasukan ke dalam tas.
segera mengirim pesan untuk kedua orang tua kami di rumah.
Sedang asyik nya memainkan ponsel,begitu pun dengan Bang Rayyan yang tengah fokus memegang kemudi. tiba tiba terdengar sesuatu terjatuh tepat di Bak belakang .
Brugg...
"Astagfirullah " Ucap kami berdua tanpa aba aba
aku menoleh kearah Bang Rayyan,Bang Rayyan pun menoleh kearah ku.
"Bang" Kata ku lirih,jantung ku mulai berdegup lebih kencang dari biasa nya.
"Jangan nengok ke belakang!biarin aja.lebih baik baca ayat ayat Al-Qur'an yang lu hafal. biar mereka gak ganggu kita" jelas Bang Rayyan dengan suara yang hampir tak terdengar. jelas dia tengah di landa ketakutan.
berbekal ilmu yang kudapat ketika aku masih suka ikut mengaji di mesjid.mulut ku komat kamit membacakan ayat kursi berulang ulang.
Bang Rayyan memacu mobil nya semakin kencang.padahal tadi dia bilang "santai aja,yang penting selamat sampe rumah".
Kadang kadang omongan orang memang gak bisa di pegang,apalagi dalam keadaan ketakutan seperti sekarang.
memang tak memakan waktu 2 jam perjalanan jika melewati jalur ini.kini
Mobil sudah keluar dari jalanan hutan,dan mulai memasuki jalanan kota.
aku menghela nafas lega,begitu pun dengan Bang Rayyan yang sempat gemetar karena takut. Padahal laki laki.
Tin..Tin..
Bang Rayyan membunyikan klakson ketika sudah sampai di depan pagar rumah.
Bunda bergegas membuka kan pagar.
"Assallamuallaikum Bunda" Ucap ku.seraya turun dari mobil dan langsung merangkul Bunda
"Waallaikumsallam.kalian ini ya bisa bisa nya buat Bunda sama Ayah di rumah khawatir" wanita berusia menginjak 45 tahun itu tampak melotot menatap kami.
"Restoran Chef Choi kan lumayan jauh Bun,kita berangkat udah sore an pula" sahut Bang Rayyan ikut turun dari Mobil
"tapi kalian berdua baik baik aja kan?"
langsung terbesit di pikiran Bang Rayyan untuk memeriksa Bak belakang Mobil.
"wah sialan,kita di kibulin" umpatan terdengar dari mulut Bang Rayyan.
sontak membuat aku dan Bunda melangkah menghampiri nya
"ada apa Bang?" tanyaku heran
"gua kira yang jatoh di Bak tadi itu,dedemit.eh ternyata kayu" jawab Bang Rayyan.sambil memperlihatkan kayu kering seukuran tangan nya.
Spontan tawa ku dan Bang Rayyan pecah.
sementara Bunda hanya celingukan,karena beliau tidak mengetahui kejadian memalukan tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
AKP
aku mampir kaka,kaka juga jangan lupa mampir yah
2022-08-21
0