TIGA

"Kalian bertiga saya tilang." ujar polisi itu.

"HAH?"

Kaget kedua cewek dengan suara yang cempreng dan tinggi membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian perkendara lainnya. Danera masih menganga lebar dan Nera hanya diam dengan raut kalemnya. berbeda dengan Almira yang menatap tajam dan mengepalkan kedua tangan di belakang punggung tasnya.

Almira maju dua langkah membuat sang polisi refleks mundur membuat Almira tersenyum seringai kearahnya. Dan,

Bugh...

Bogeman mentah ke pipi polisi tadi yang membuat semua menganga tak percaya melihat Almira membogem pak Polisi. raut wajah Polisi itu menjadi datar tidak ber-ekspresi membuat semua meringis kecuali Almira yang tersenyum sinis kearahnya. keduanya berpandang tajam dengan menusuk satu sama lain.

"Kamu—"

"Apa, Hah?" potong Almira dengan suara tinggi sambil melototkan matanya.

"Baik, kalau seperti itu kalian bertiga saya tilang, silahkan hari senin mengikuti sidang." tegas Polisi tadi tanpa melihat mereka dengan pandangan lurus kedepan.

Almira melipatkan kedua tangan di depan dada dengan wajah datar. "Bodo, amat." tegas Almira berani.

Polisi tadi sangatlah terkejut melihat cewek yang ada di depannya telah berani. dirinya emang baru saja menjadi polisi karena di suruh sang Ayah. tapi, dirinya tidak pernah melihat cewek seperti Almira yang di tilang.

Almira medirikan sepedanya dan langsung melengang pergi tanpa melihat ke belakang.

Danera langsung mengkuti Almira dengan men-teriaki nama Almira. berbeda dengan Nera yang menatap tajam kearah dua polisi dengan geleng-geleng kepala lalu melengang pergi sambil menaikki sepeda mengikuti kedua sahabatnya.

"Gua salah, bodoh." gumam salah satu Polisi sangat pelan sambil memandang cewek-cewek tadi.

***

Kring... Kring... Kring....

Bel istirahat berbunyi sangat nyaring membuat seluruh murid berbondong-bondong keluar menuju kantin untuk mengisi perut agar kenyang, berbeda dengan Almira yang masih tertidur melipat tangannya di meja dengan tenang.

Danera dari tadi sudah membangunkan, tapi sia-sia dan Almira masih di alam mimpi indahnya, membuat Danera mendengus kesal melihat Almira yang masih pulas.

Roy datang membuat Danera berdiri dari duduknya untuk mempersilahkan dia duduk di samping Almira yang menelungkapkan wajahnya di tumpukkan lengan kedua tangan.

"Bangun, Al." ujar Roy tanpa memegang tangan Almira, dengan cara suara sedikit di condongkan ke telinga Almira.

Masih belum terusik membuat Roy gemas dengannya. tangan Roy mematung diatas akan memegang tangan Almira. tapi, tidak jadi karena tatapan tajam dari Nera kearahnya membuat dirinya menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

Brak...

"Kebakaran." ucap dengan wajah datar.

Almira yang kaget langsung membuka matanya dan berdiri dengan rambut acak-acak.

"HUA... OMA, KEBAKARAN OMA. SELAMATKAN DIRI KALIAN." teriaknya membuat tawa Danera meledak paling kencang dan Roy hanya tersenyum kecil.

Almira yang ditertawakan seperti itu langsung merubah raut wajahnya kesal. dia langsung melempar bulpoinnya kearah Danera yang memegang perutnya, karena keasyikan tertawa membuatnya kram.

"Diem." gertak Almira membuat mereka diam.

Almira menatap si pelaku tadi yang menggebrak mejanya dan mengganggu tidur indahnya, "NERA... LO TUH YA..." teriaknya yang dibalas dengan ejekan dari Nera dengan tersenyum tipis melihat raut wajah sahabatnya yang sedang kesal.

Almira mengejar Nera yang hanya menampilkan raut wajah datar berlari, berbeda dengan Danera yang mengompori Almira diselingi tawa mengejek kearah Nera.

"Persahabatan yang sangat indah." ujar seseorang dibalik pintu dengan senyuman manis tanpa ada yang tahu.

Seseorang itu menatap Almira dengan sendu dan membayangkan dirinya waktu kecil bersama Almira yang kejar-kejaran, karena dia menjahili Almira dengan mencolek ice cream ke hidungnya dan membuatnya kesal lalu terjadi saling mengejek.

"Gua kangen lo, Say." gumamnya dan berlalu pergi begitu saja.

Berbeda dengan Almira yang sudah ngos-ngosan mengejar Nera seperti tidak pernah lelah. Almira akui kalau Nera mempunyai bakat lari.

"Belum apa-apa aja udah capek aja lo." ejek Danera sambil menghampiri.

Almira mendongakkan kepala menatap sahabat laknatnya, "Lo lupa hah? Nera atlet lari." sewot Almira membuat Danera cengengesan menampilkan gigi putihnya.

"Udah, yok ke kantin." ajak Nera menghampiri mereka sambil merangkul pundak Almira dan Danera.

"Loh, mana pacar gua?" kaget Almira menoleh kanan kiri.

"Lo sih jelek saat bangun tidur, makanya Roy kabur." celetuk Danera di sertai tawa mengejek.

Almira yang mendengar itu langsung menyentil dahi Danera keras membuat si empu mengaduh kesakitan.

"Di panggil sama Rahmat tadi, katanya ada urusan penting!" jawab Nera santai dan Almira hanya mengangguk saja.

Ketiganya berjalan menuju kantin yang harus melewati koridor yang panjang, banyak pasang mata menatap mereka dan dibalas dengan senyum saja kecuali Nera yang tidak menanggapi. saat enak bercanda ria tiba dari arah katin ada kerumunan dan ramai membuat ketiganya menghampiri, Almira tahu kalau itu Ella membuat dia tersenyum smirk kearah kedua sahabatnya yang hanya dianggukki mengerti.

Almira berada di depan antara Nera dan Danera, "WEY, WEY. ADA APA NIH..." teriaknya membuat semua pasang mata mengarah kepadanya.

"Jangan ikut campur lo." bentak Ella yang sudah emosi ditambah kesal dengan Almira.

"Uh, udah berani lo sama gua." tantang Almira maju selangkah, bukan pertanyaan melainkan pernyataan.

Ella kesal dan takut kepada Almira yang makin maju, sehingga keduanya ber-hadapan hingga berjarak 5 cm. Almira menoleh menatap cewek culun yang membersihkan nasi goreng dengan tangan kanannya. "Jangan di pungut, Elsa." suruhnya dengan bersuara dingin membuat atmosfer kantin lebih mencengkam.

Si culun atau Elsa langsung berhenti dengan aktivitasnya dan berdiri menunduk takut. Almira membalikkan pandangan kearah Ella yang sedikit gemetar.

Almira memegang puncak rambut Ella dengan mengelus, "Rambut lo cantik, mau gua potong?" tanya Almira dengan seringaian.

Dibalas Ella dengan gelengan pelan.

"Tapi, gua mau potong." ujar Almira dengan wajah sok polos.

"Al..." tegur ketua Osis memperingati Almira hingga sang empu menoleh menatapnya dengan senyuman manis.

"Eh, hai Roy. oke-oke, gua peringatkan ke lo Ella, jangan pernah membully siapapun dan lo tau sendiri kan dampaknya gimana." ujar Almira sambil mengelus rambut Ella dengan sedikit menarik membuat si empu meringis kesakitan.

Almira membalikkan menoleh kearah Elsa, "Dan lo, kalau ada yang bully, Lawan." tegas Almira yang hanya dianggukki takut menatapnya.

"BUBAR SEMUA." teriak Danera membuat mereka menghilang dari kerumunan.

"Ayok." ajak Roy.

Sebelum Almira mengikuti mereka, dia menoleh kearah Ella dengan tatapan tajam menusuk dan menunjukkan jari tengah kearah Ella dengan senyuman ejekan. Almira yang melihat Ella kesal makin melebarkan senyumannya.

"Sangatlah berbeda kamu, Say." ucap seseorang di belakang tembok.

Dari awal hingga akhir, tidak luput dari pandangan seseorang yang geleng-geleng kepala melihat Almira. dia tidak menyangka kalau cewek lemah lembut dan cegeng waktu kecil menjadi cewek yang hebat dan tegas.

Dia Tersenyum.

Episodes
1 SATU
2 DUA
3 TIGA
4 EMPAT
5 LIMA
6 ENAM
7 TUJUH
8 DELAPAN
9 SEMBILAN
10 SEPULUH
11 SEBELAS
12 DUA BELAS
13 TIGA BELAS
14 EMPAT BELAS
15 LIMA BELAS
16 ENAM BELAS
17 TUJUH BELAS
18 DELAPAN BELAS
19 SEMBILAN BELAS
20 DUA PULUH
21 DUA PULUH SATU
22 DUA PULUH DUA
23 DUA PULUH TIGA
24 DUA PULUH EMPAT
25 DUA PULUH LIMA
26 DUA PULUH ENAM
27 DUA PULUH TUJUH
28 DUA PULUH DELAPAN
29 DUA PULUH SEMBILAN
30 TIGA PULUH
31 TIGA PULUH SATU
32 TIGA PULUH DUA
33 TIGA PULUH TIGA
34 TIGA PULUH EMPAT
35 TIGA PULUH LIMA
36 TIGA PULUH ENAM
37 TIGA PULUH TUJUH
38 TIGA PULUH DELAPAN
39 TIGA PULUH SEMBILAN
40 EMPAT PULUH
41 EMPAT PULUH SATU
42 EMPAT PULUH DUA
43 EMPAT PULUH TIGA
44 EMPAT PULUH EMPAT
45 EMPAT PULUH LIMA
46 EMPAT PULUH ENAM
47 EMPAT PULUH TUJUH
48 EMPAT PULUH DELAPAN
49 EMPAT PULUH SEMBILAN
50 LIMA PULUH
51 LIMA PULUH SATU
52 LIMA PULUH DUA
53 LIMA PULUH TIGA
54 LIMA PULUH EMPAT
55 LIMA PULUH LIMA
56 LIMA PULUH ENAM
57 LIMA PULUH TUJUH
58 LIMA PULUH DELAPAN
59 LIMA PULUH SEMBILAN
60 ENAM PULUH
61 ENAM PULUH SATU
62 ENAM PULUH DUA
63 ENAM PULUH TIGA
64 ENAM PULUH EMPAT
65 ENAM PULUH LIMA
66 ENAM PULUH ENAM
67 ENAM PULUH TUJUH
68 ENAM PULUH DELAPAN
69 ENAM PULUH SEMBILAN
70 TUJUH PULUH
71 TUJUH PULUH SATU
72 TUJUH PULUH DUA
73 TUJUH PULUH TIGA
74 TUJUH PULUH EMPAT
75 TUJUH PULUH LIMA
76 TUJUH PULUH ENAM
77 TUJUH PULUH TUJUH
78 TUJUH PULUH DELAPAN
79 TUJUH PULUH SEMBILAN
80 DELAPAN PULUH
81 DELAPAN PULUH SATU
82 DELAPAN PULUH DUA
83 DELAPAN PULUH TIGA
84 DELAPAN PULUH EMPAT
85 DELAPAN PULUH LIMA
86 DELAPAN PULUH ENAM
87 DELAPAN PULUH TUJUH
88 DELAPAN PULUH DELAPAN
89 SUAMI PILIHAN OMA
90 SEMBILAN PULUH
91 SEMBILAN PULUH SATU
92 SEMBILAN PULUH DUA
93 SEMBILAN PULUH TIGA
94 SEMBILAN PULUH EMPAT
95 SEMBILAN PULUH LIMA
96 SEMBILAN PULUH ENAM
97 SEMBILAN PULUH TUJUH
98 SEMBILAN PULUH DELAPAN
99 SEMBILAN PULUH SEMBILAN
100 SERATUS
101 SERATUS SATU
102 SERATUS DUA
103 SERATUS TIGA
104 SERATUS EMPAT
105 SERATUS LIMA
106 SERATUS ENAM
107 SERATUS TUJUH
108 SERATUS DELAPAN END
Episodes

Updated 108 Episodes

1
SATU
2
DUA
3
TIGA
4
EMPAT
5
LIMA
6
ENAM
7
TUJUH
8
DELAPAN
9
SEMBILAN
10
SEPULUH
11
SEBELAS
12
DUA BELAS
13
TIGA BELAS
14
EMPAT BELAS
15
LIMA BELAS
16
ENAM BELAS
17
TUJUH BELAS
18
DELAPAN BELAS
19
SEMBILAN BELAS
20
DUA PULUH
21
DUA PULUH SATU
22
DUA PULUH DUA
23
DUA PULUH TIGA
24
DUA PULUH EMPAT
25
DUA PULUH LIMA
26
DUA PULUH ENAM
27
DUA PULUH TUJUH
28
DUA PULUH DELAPAN
29
DUA PULUH SEMBILAN
30
TIGA PULUH
31
TIGA PULUH SATU
32
TIGA PULUH DUA
33
TIGA PULUH TIGA
34
TIGA PULUH EMPAT
35
TIGA PULUH LIMA
36
TIGA PULUH ENAM
37
TIGA PULUH TUJUH
38
TIGA PULUH DELAPAN
39
TIGA PULUH SEMBILAN
40
EMPAT PULUH
41
EMPAT PULUH SATU
42
EMPAT PULUH DUA
43
EMPAT PULUH TIGA
44
EMPAT PULUH EMPAT
45
EMPAT PULUH LIMA
46
EMPAT PULUH ENAM
47
EMPAT PULUH TUJUH
48
EMPAT PULUH DELAPAN
49
EMPAT PULUH SEMBILAN
50
LIMA PULUH
51
LIMA PULUH SATU
52
LIMA PULUH DUA
53
LIMA PULUH TIGA
54
LIMA PULUH EMPAT
55
LIMA PULUH LIMA
56
LIMA PULUH ENAM
57
LIMA PULUH TUJUH
58
LIMA PULUH DELAPAN
59
LIMA PULUH SEMBILAN
60
ENAM PULUH
61
ENAM PULUH SATU
62
ENAM PULUH DUA
63
ENAM PULUH TIGA
64
ENAM PULUH EMPAT
65
ENAM PULUH LIMA
66
ENAM PULUH ENAM
67
ENAM PULUH TUJUH
68
ENAM PULUH DELAPAN
69
ENAM PULUH SEMBILAN
70
TUJUH PULUH
71
TUJUH PULUH SATU
72
TUJUH PULUH DUA
73
TUJUH PULUH TIGA
74
TUJUH PULUH EMPAT
75
TUJUH PULUH LIMA
76
TUJUH PULUH ENAM
77
TUJUH PULUH TUJUH
78
TUJUH PULUH DELAPAN
79
TUJUH PULUH SEMBILAN
80
DELAPAN PULUH
81
DELAPAN PULUH SATU
82
DELAPAN PULUH DUA
83
DELAPAN PULUH TIGA
84
DELAPAN PULUH EMPAT
85
DELAPAN PULUH LIMA
86
DELAPAN PULUH ENAM
87
DELAPAN PULUH TUJUH
88
DELAPAN PULUH DELAPAN
89
SUAMI PILIHAN OMA
90
SEMBILAN PULUH
91
SEMBILAN PULUH SATU
92
SEMBILAN PULUH DUA
93
SEMBILAN PULUH TIGA
94
SEMBILAN PULUH EMPAT
95
SEMBILAN PULUH LIMA
96
SEMBILAN PULUH ENAM
97
SEMBILAN PULUH TUJUH
98
SEMBILAN PULUH DELAPAN
99
SEMBILAN PULUH SEMBILAN
100
SERATUS
101
SERATUS SATU
102
SERATUS DUA
103
SERATUS TIGA
104
SERATUS EMPAT
105
SERATUS LIMA
106
SERATUS ENAM
107
SERATUS TUJUH
108
SERATUS DELAPAN END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!