DUA

Dilain tempat, sang Oma menunggu di ruang tamu dengan sesekali menghela nafas. dirinya tau kalau hari semakin hari, usianya sudah makin tua. rencananya harus dilaksanakan sekarang dan tidak ada waktu lagi.

Oma sangat kesal dengan Almira yang sudah mempunyai pacar.

Suara kegaduan dari arah depan rumahnya, dia yang kepo dengan hal itu langsung berjalan keluar rumah. betapa kagetnya saat kegaduhan itu dari Almira dan Danera yang heboh. kasihan Nera yang diam melihat mereka dengan wajah jengah.

Oma langsung menjewer telinga Almira lumayan kencang dan melampiaskan kekesalannya kepada sang cucu.

"Aw! siapa sih ini, aw! gua akan lapor ke ladoo sing eh ralat, ke polis—" Almira menoleh dan berhenti bicara saat sang pelaku ialah Oma cerewetnya.

Danera mengejek Almira dengan menjulurkan lidahnya membuat si empu cemberut kesal. Oma membawa Almira ke ruang tamu yang hanya ada mereka tanpa ada maid ataupun satpam, Almira sedikit heran tapi tak dihiraukan.

Dengan santainya, kedua kaki diselojorkan dan kepala disenderkan ke kursi empuk bewarna biru. Oma hanya bisa geleng-geleng kepala melihat cucunya.

"Oma mau bicara penting sama kamu, Almira Sayyida Alindra." ujar Oma membuat Almira langsung duduk serius. bila Omanya sudah memanggil dengan nama lengkapnya, itu pasti sangat penting.

Almira mengangguk ingin mendengarkan ucapan Oma selanjutnya. Oma tahu, sebelum bicara dirinya menghembuskan nafasnya.

"Oma akan men-jodohkan kamu dengan anak dari sahabat ayah kamu." lanjutnya.

Almira menganga, dia tidak percaya dengan pengakuan Omanya. apa-apaan ini? dirinya mempunyai pacar dan sekarang bukan zaman siti nurbaya.

Almira berdiri dan menatap Oma nyalang, "Al, gak mau." ujarnya.

"Kamu tidak bisa menolaknya, Almira." ucapan Oma menjeda dan berdiri membelakangi Almira.

"Dulu, Oma dan teman Oma saling berjanji untuk menikahkan anak kami suatu saat nanti saat udah keluar. tapi, kita berdua mempunyai anak laki-laki. lalu saat kamu sama anak sahabat ayah kamu lahir, kami semua sangatlah senang dan gembira dan kalian harus menikah." ungkap Oma.

Almira hanya diam tidak menjawab apa-apa.

"Sana tidur, besok malam kita bertemu sama calon suami kamu." ujar Oma mengelus puncak rambut cucunya dan melengang pergi.

Almira langsung meluruh kebawah dengan pandangan kosong didepan, "Gua dijodohin?" tanyanya kepada dirinya sendiri.

Didalam pikiran Almira dirinya bertanya-tanya tentang perjodohan ini, dia saja belum lulus sekolah dan belum siap untukmenikah. lalu apa ini? Almira berdiri mengepalkan kedua tangan dengan wajah kesal.

Seketika senyum melebar, "Lihat saja nanti, wahai calon suami." ujarnya dengan wajah senang.

Almira berlalu ke kamar dengan senang di hatinya, ada seseorang yang dari tadi menatap dengan sendu, ada rasa sakit di hatinya melihat Almira.

Dia menghembuskan nafas kasar, "Aku akan terima kamu apa adanya, aku akan selalu menjaga kamu, Almira." ujarnya lalu melengang pergi menggunakan sepeda lipatnya meninggalkan rumah mewah itu.

Almira menatap atap kamarnya yang banyak sekali foto dirinya dengan Ayah dan Bunda saat mereka masih hidup. ada rasa kangen dalam lubuk hati dan ujung matanya berair.

"Al kangen Ayah sama Bunda." ujarnya menatap sendu.

"Kenapa kalian meninggalkan Al secepat ini?" racaunya.

"Seandainya dia gak tinggalin Al, pasti Al gak kesepian. Ayah, Bunda, dia tinggalin Al. dia jahat sama Al." ujar Almira meneteskan air mata yang tidak bisa berhenti saat mengingat dia.

Almira merubah menjadi duduk dan mengepalkan tangan kiri untuk menyalurkan kekesalan. "Lo jahat, gua benci lo." ujarnya.

Flashback On

Seorang gadis kecil bermain ayunan di taman kompleksnya, dia sendiri tidak punya teman. gadis kecil menangis karena ditinggalkan Ayah dan Bunda karena kecelakaan. tiba-tiba dia terjatuh dri ayunan gara-gara di dorong anak laki-laki, dia sangat kesal dengan anak laki-laki itu.

"Aku duluan yang main disini, kenapa kamu dorong aku?" tanya gadis itu.

"Aku mau main, kamu pergi aja." jawab laki-laki kecil yang umurnya lebih satu tahun dengan gadis kecil itu.

Gadis langsung menangis kencang membuat laki-laki tadi bingung, "Kamu kenapa? tadi sakit?" tanyanya sambil mengelus lengan gadis kecil.

"A-aku udah gak punya Ayah sama Bunda, dan aku juga gak punya teman. lalu kamu usir aku." jawab gadis kecil sesenggukan, hidung memerah, pipi yang cubby.

Laki-laki itu langsung memeluk gadis kecil, "maaf ya! kita harus berteman. nama ku Kenzo Segara Samudra, nama kamu?" ujarnya.

Gadis kecil mendongakkan kepala menatap laki-laki itu dan tersenyum melupakan nangisnya, " Aku, Almira Sayyida Atmaja. kita teman." ujarnya.

Almira dan Kenzo, mereka selalu bersama. dimana ada Almira disitu juga ada Kenzo, mereka tidak bisa dipisahkan. hingga mereka sudah kelas dua SMP ada suatu masalah menerpa mereka dan mengakibatkan persahabatan menjadi retak dan terpisah dengan jarak.

Kenzo membenci Almira membuatnya pergi darinya dan sampai sekarang Almira tidak mengetahuinya.

Flashback Off

"Gua benci lo, Gara." guman Almira menajam lalu menghela nafas dan tertidur.

***

"ALMIRA... BANGUN LO..."

Teriakan sangat nyaring membuat si punya nama terpaksa membuka mata dan keluar dari kamarnya yang masih memakai baju tidur bergambar Doraemon bewarna biru. Almira menampilkan kepalan tangannya kearah sang teriak tadi, siapa lagi kalau bukan Danera si toa.

"Cepat siap-siap." suruh Nera datar.

Almira mendengus kesal dan menuruti apayang dibilang sahabat pendiamnya.

"Oma." panggil Nera kepada Omanya Almira.

Oma mengangguk paham yang akan disampaikan sama Nera, "Nanti malam." ujarnya dan dibalas anggukkan kepala.

Danera yang berada disitu bingung. dia hanya menatap mereka dengan mulut menganga sambil menggaruk rambut yang tidak gatal. Selang beberapa menit datanglah Almira yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya dan seperti biasa sangat terlihat kecantikannya yang terpancar.

"Ayok berangkat." ajak Almira diangguki yang lainnya.

Ketiga sepeda lipat berlalu meninggalkan rumah mewah dengan canda ria dari Almira dan Danera saja, Nera hanya menyimak tanpa mengeluarkan ucapan konyol yang seperti mereka. tiba-tiba di lampu lalu lintas ada dua polisi yang berjaga untuk operasi kendaraan yang tidak mentaati aturan.

Almira langsung merubah raut wajahnya menjadi datar membuat kedua sahabatnya bingung, lalu mereka mengikuti arah pandang Almira yang menatap dua polisi dan Danera hanya ber-O ria saja. teman-temannya mengetahui kalau Almira sangat membenci polisi. tapi, tidak ada yang tahu apa alasannya.

Saat ketiganya akan melewati lampu lalu lintas itu, sepeda Danera di cegah oleh salah satu polisi dan membuat ketiga cewek terpaksa berhenti.

Polisi yang gagah, rambut hitam legam klimis, kulit yang putih, dan memakai pakaiannya rapi. membuat visualnya sangatlah sempurna bagi emak-emak yang menginginkan menantu.

Tangannya sedikit gemetar gugup karena ada yang memandang intens dan tajam, sebenarnya itu baginya lucu tapi tidak bagus untuk hatinya yang berdisko.

"Ada apa ya pak?" tanya Danera menaikkan satu alisnya.

"Kalian bertiga saya tilang." ujar polisi itu.

"HAH?"

Episodes
1 SATU
2 DUA
3 TIGA
4 EMPAT
5 LIMA
6 ENAM
7 TUJUH
8 DELAPAN
9 SEMBILAN
10 SEPULUH
11 SEBELAS
12 DUA BELAS
13 TIGA BELAS
14 EMPAT BELAS
15 LIMA BELAS
16 ENAM BELAS
17 TUJUH BELAS
18 DELAPAN BELAS
19 SEMBILAN BELAS
20 DUA PULUH
21 DUA PULUH SATU
22 DUA PULUH DUA
23 DUA PULUH TIGA
24 DUA PULUH EMPAT
25 DUA PULUH LIMA
26 DUA PULUH ENAM
27 DUA PULUH TUJUH
28 DUA PULUH DELAPAN
29 DUA PULUH SEMBILAN
30 TIGA PULUH
31 TIGA PULUH SATU
32 TIGA PULUH DUA
33 TIGA PULUH TIGA
34 TIGA PULUH EMPAT
35 TIGA PULUH LIMA
36 TIGA PULUH ENAM
37 TIGA PULUH TUJUH
38 TIGA PULUH DELAPAN
39 TIGA PULUH SEMBILAN
40 EMPAT PULUH
41 EMPAT PULUH SATU
42 EMPAT PULUH DUA
43 EMPAT PULUH TIGA
44 EMPAT PULUH EMPAT
45 EMPAT PULUH LIMA
46 EMPAT PULUH ENAM
47 EMPAT PULUH TUJUH
48 EMPAT PULUH DELAPAN
49 EMPAT PULUH SEMBILAN
50 LIMA PULUH
51 LIMA PULUH SATU
52 LIMA PULUH DUA
53 LIMA PULUH TIGA
54 LIMA PULUH EMPAT
55 LIMA PULUH LIMA
56 LIMA PULUH ENAM
57 LIMA PULUH TUJUH
58 LIMA PULUH DELAPAN
59 LIMA PULUH SEMBILAN
60 ENAM PULUH
61 ENAM PULUH SATU
62 ENAM PULUH DUA
63 ENAM PULUH TIGA
64 ENAM PULUH EMPAT
65 ENAM PULUH LIMA
66 ENAM PULUH ENAM
67 ENAM PULUH TUJUH
68 ENAM PULUH DELAPAN
69 ENAM PULUH SEMBILAN
70 TUJUH PULUH
71 TUJUH PULUH SATU
72 TUJUH PULUH DUA
73 TUJUH PULUH TIGA
74 TUJUH PULUH EMPAT
75 TUJUH PULUH LIMA
76 TUJUH PULUH ENAM
77 TUJUH PULUH TUJUH
78 TUJUH PULUH DELAPAN
79 TUJUH PULUH SEMBILAN
80 DELAPAN PULUH
81 DELAPAN PULUH SATU
82 DELAPAN PULUH DUA
83 DELAPAN PULUH TIGA
84 DELAPAN PULUH EMPAT
85 DELAPAN PULUH LIMA
86 DELAPAN PULUH ENAM
87 DELAPAN PULUH TUJUH
88 DELAPAN PULUH DELAPAN
89 SUAMI PILIHAN OMA
90 SEMBILAN PULUH
91 SEMBILAN PULUH SATU
92 SEMBILAN PULUH DUA
93 SEMBILAN PULUH TIGA
94 SEMBILAN PULUH EMPAT
95 SEMBILAN PULUH LIMA
96 SEMBILAN PULUH ENAM
97 SEMBILAN PULUH TUJUH
98 SEMBILAN PULUH DELAPAN
99 SEMBILAN PULUH SEMBILAN
100 SERATUS
101 SERATUS SATU
102 SERATUS DUA
103 SERATUS TIGA
104 SERATUS EMPAT
105 SERATUS LIMA
106 SERATUS ENAM
107 SERATUS TUJUH
108 SERATUS DELAPAN END
Episodes

Updated 108 Episodes

1
SATU
2
DUA
3
TIGA
4
EMPAT
5
LIMA
6
ENAM
7
TUJUH
8
DELAPAN
9
SEMBILAN
10
SEPULUH
11
SEBELAS
12
DUA BELAS
13
TIGA BELAS
14
EMPAT BELAS
15
LIMA BELAS
16
ENAM BELAS
17
TUJUH BELAS
18
DELAPAN BELAS
19
SEMBILAN BELAS
20
DUA PULUH
21
DUA PULUH SATU
22
DUA PULUH DUA
23
DUA PULUH TIGA
24
DUA PULUH EMPAT
25
DUA PULUH LIMA
26
DUA PULUH ENAM
27
DUA PULUH TUJUH
28
DUA PULUH DELAPAN
29
DUA PULUH SEMBILAN
30
TIGA PULUH
31
TIGA PULUH SATU
32
TIGA PULUH DUA
33
TIGA PULUH TIGA
34
TIGA PULUH EMPAT
35
TIGA PULUH LIMA
36
TIGA PULUH ENAM
37
TIGA PULUH TUJUH
38
TIGA PULUH DELAPAN
39
TIGA PULUH SEMBILAN
40
EMPAT PULUH
41
EMPAT PULUH SATU
42
EMPAT PULUH DUA
43
EMPAT PULUH TIGA
44
EMPAT PULUH EMPAT
45
EMPAT PULUH LIMA
46
EMPAT PULUH ENAM
47
EMPAT PULUH TUJUH
48
EMPAT PULUH DELAPAN
49
EMPAT PULUH SEMBILAN
50
LIMA PULUH
51
LIMA PULUH SATU
52
LIMA PULUH DUA
53
LIMA PULUH TIGA
54
LIMA PULUH EMPAT
55
LIMA PULUH LIMA
56
LIMA PULUH ENAM
57
LIMA PULUH TUJUH
58
LIMA PULUH DELAPAN
59
LIMA PULUH SEMBILAN
60
ENAM PULUH
61
ENAM PULUH SATU
62
ENAM PULUH DUA
63
ENAM PULUH TIGA
64
ENAM PULUH EMPAT
65
ENAM PULUH LIMA
66
ENAM PULUH ENAM
67
ENAM PULUH TUJUH
68
ENAM PULUH DELAPAN
69
ENAM PULUH SEMBILAN
70
TUJUH PULUH
71
TUJUH PULUH SATU
72
TUJUH PULUH DUA
73
TUJUH PULUH TIGA
74
TUJUH PULUH EMPAT
75
TUJUH PULUH LIMA
76
TUJUH PULUH ENAM
77
TUJUH PULUH TUJUH
78
TUJUH PULUH DELAPAN
79
TUJUH PULUH SEMBILAN
80
DELAPAN PULUH
81
DELAPAN PULUH SATU
82
DELAPAN PULUH DUA
83
DELAPAN PULUH TIGA
84
DELAPAN PULUH EMPAT
85
DELAPAN PULUH LIMA
86
DELAPAN PULUH ENAM
87
DELAPAN PULUH TUJUH
88
DELAPAN PULUH DELAPAN
89
SUAMI PILIHAN OMA
90
SEMBILAN PULUH
91
SEMBILAN PULUH SATU
92
SEMBILAN PULUH DUA
93
SEMBILAN PULUH TIGA
94
SEMBILAN PULUH EMPAT
95
SEMBILAN PULUH LIMA
96
SEMBILAN PULUH ENAM
97
SEMBILAN PULUH TUJUH
98
SEMBILAN PULUH DELAPAN
99
SEMBILAN PULUH SEMBILAN
100
SERATUS
101
SERATUS SATU
102
SERATUS DUA
103
SERATUS TIGA
104
SERATUS EMPAT
105
SERATUS LIMA
106
SERATUS ENAM
107
SERATUS TUJUH
108
SERATUS DELAPAN END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!