Edwar pulang saat sudah sore hari begitu juga El karena ini tahun terkahir sebelum melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi .
" Sudah pulang " Sapa Elvi pada kedua cucunya .
" Iya Oma " Jawab El lemah .
" Bersihkan tubuh kalian, Opa menunggu di belakang " Henry menatap Edward " Tunggu Daddy mu di Ruangan nya " Lanjutnya lagi .
" Iya Opa " Jawab Edward lalu bergegas ke arah kamarnya di lantai 1 sedangkan El ke lantai dua .
Ceklek .
Hus
Edward membuang napas panjang saat sudah berada di dalam kamarnya .
" Aku merindukan mu " Lirihnya dengan pelan .
" Apa kau baik-baik saja ,kenapa tidak pernah menghubungi ku ? Begitu sibuk kah " Lanjutnya lagi dan buang Kasar tubuhnya di sofa kamar nya dan menatap langit-langit nya .
" Tunggulah , sedikit lagi " Gumamnya sambil memejamkan matanya .
5 menit sudah cukup untuk Edward bermain dengan pikirannya lalu dia bergegas ke arah kamar mandi sebelum Raymond kembali ke perusahaan .
Sedangkan di luar sana Raymond baru saja pulang bersama Reza dan Adara .
Karena dia menahan wanita itu setelah makan siang dan berolahraga di siang hari di tengah jadwal padatnya .
Ketiga orang itu langsung masuk dalam rumah dan menuju kamar mereka masing-masing .
Sesampainya di kamar Adara langsung menyiapkan air mandi untuk mereka berdua karena itulah kebiasaan yang tidak pernah bisa hilang .
" Baby " Raymond masuk dalam kamar mandi hanya menyisakan boxer saja .
" Tunggu airnya belum siap " Raymond memeluk tubuh istrinya dan menyandarkan dagunya di pundak sang istri .
" Aku bantu buka " Adara hanya diam saja tanpa melakukan perlawanan .
Dengan perlahan Raymond sudah meloloskan pakaian luar Adara hanya menyisakan sepasang dalaman berwarna merah muda .
" Sudah siap " Raymond mengaguk lalu membuka penghalang bagian depan sang istri begitu juga bagian bawahnya .
Adara hanya bisa pasrah jika sudah seperti ini ,dan mungkin mereka akan memakan waktu yang cukup lama nantinya di sana.
Kita meninggalkan kedua pasangan itu dan kembali ke seorang pria yang sudah bersiap menemui Daddy nya .
Setelah berpakaian santai dia ke luar dari kamarnya sambil memegang iPad nya .
Tapi bukannya ke ruangan kerja Raymond dia memilih ke belakang di mana tempat bisa menenangkan pikirannya .
Edward meletakan iPad nya dan mengeluarkan benda tipis lainnya dari saku celananya .
Bibir Raymond terangkat sedikit saat melihat foto seseorang .
lalu dia meletakan benda tipis itu di atas meja .
" Teruslah sehat " Gumamnya sambil menengadah ke atas menatap langit sore .
Untuk beberapa saat dia tenggelam dalam lamunan nya hingga dering dari hp nya mengalihkan pandangannya .
Tanpa berniat mengangkat nya dia memilih pergi dari ruangan itu menuju ruangan yang seharusnya dia berada .
Ceklek .
" Maaf Dad,Pa " Ucap Edward saat memasuki ruangan itu .
" dari samping " Edward hanya mengaguk saja .
" Apa rencana Abang " Tanya Raymond menaikan tangan nya di atas meja kerjanya .
" Apa Daddy tidak bisa menutup bekas di lehernya " Raymond menaikan alisnya sebelah " Mommy yang membuatnya " Jawabnya tenang.
" Abang tahu " Dengus Edward kesal , Raymond mengaguk saja .
" Apa bisa Ed ke Paris dulu " Tanya Edward hati² .
" Berapa lama " Tanya Reza .
" 3 hari " Jawab Edward .
" Kau tidak lupa bukan, jika kakakmu akan ulang tahun di
Landon " Edward mengaguk .
" Uncle Arif akan bersama mu " Ucap Reza .
" Sudah selesai kan kerjaanmu " Edward langsung membuka laptop kerja nya yang memang selalu berada di ruangan itu .
Begitu juga Raymond dan Reza !! Kenapa Rangga tidak ikut karena Reza masih mengambil ahli tapi sesekali mereka duduk berdua membahas pekerjaan .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Saat mereka tengah fokus pada pekerjaan yang melupakan waktu Henry masuk dalam ruangan itu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu .
" Simpan semuanya sudah di meja makan " Ketiga pria itu langsung menyimpan nya tanpa berkomentar banyak .
Lalu ke luar mengikuti belakang Henry hingga sampai di meja makan .
Cup
Raymond langsung mencium kening sang istri yang sudah duduk di kursi nya .
" Sorry " Adara hanya menggaguk lalu menyiapkan makan malam suaminya .
Sedangkan Edward langsung mengambil sendiri makannya begitu juga yang lainnya.
" Dad apa boleh Eric ikut taekwondo di sekolah " Raymond menatap anaknya bingung .
" Bukannya kamu sudah bisa ?? Untuk apa lagi kamu ikut " Tanya Henry pada sang Cucu.
" Kau ingin ikut atau melihat orang yang ikut " Raymond memicing kan matanya .
" Dad please " Eric menatap memohon pada Raymond .
" Berikan alasan yang jelas dan Daddy akan mengizinkan jika itu masuk akal semua yang kalian mau sudah ada kenapa harus mencari di luar , apa itu masuk akal " Tanya Raymond menaikan alisnya .
" Dia menyukai seseorang Dad ,tapi wanita itu sangat susah di dekati dan selalu cuek pada kakak " Eric menatap sang adik kembarnya dengan tajam .
" Apa mulutmu tidak bisa diam,Jika iya makan gunakan itu dengan makanan yang di depan mu " Ucap Eric kesal .
"Namanya " Tanya Henry menatap Erland .
" Aira rafiqah Herlambang " Ucap Erland tegas .
PLak
" Eric " Pekik Adara .
" Dia yang memulai Mom " Ucap Eric menatap adiknya .
" Mom " Erland memanyunkan bibirnya dengan mata sendu .
" Kakak minta maaf " Eric melotot kan matanya
" Tapi mom ..."
" Kakak " Eric menarik napas panjang lalu menatap sang adik " Maaf,jika tidak ingin terulang tutup rapat mulutmu " Ujar Eric kesal .
" Iya kak " Jawab Erland .
" Makan " Semuanya makan dengan hening ,tapi tidak dengan Raine .
" Kenapa yank " Tanya Reza menatap sang istri .
" Kayanya punya Daddy lebih enak " Reza menatap Piring Henry lalu menatap piring sang istri .
" Bukannya sama " Raine menggeleng cepat .
" Kenapa " Tanya Henry menatap kedua orang yang sedang berbicara .
" Raine ingin makanan Daddy " Henry menatap Raine yang tersenyum manis .
" Makanlah " Henry memberikan piring nya sedangkan makanan Raine dia yang memakannya .
" Maaf Dad " Ucap Reza tak enak .
" Tidak papa ,makanlah " Reza pun menggaguk .
lalu mereka kembali melanjutkan makan malam itu dengan tenang .
Setelah selesai mereka berkumpul bersama karena itu sudah tradisi dan untuk meluangkan waktu bersama anak dan cucu nya .
"Apa kalian sudah memikirkan ingin lanjut di mana " Tanya Henry menatap Edward dan El .
" Belum ke pikiran Opa " Jawab Edward tenang.
Padahal dalam pikiran nya sudah mengatur semuanya dengan begitu rapi .
" El ingin ketempat Kaka Zaza tapi El belum bicara dengan nya " Ucap El .
" Bicaralah pada kakakmu " El mengagukan kepalanya .
" Opa sudah bilang sama Eyang jika kita akan ke sana dan Kaka kalian akan ke sana juga " Ucap Henry .
" Nanti di sana juga dia akan merayakan ulang tahunnya yang ke 18 " Lanjut Henry .
" Apa kami harus membeli kado Opa " Tanya Randy.
" Terserah kalian ,tapi ini hanya ulang tahun biasa beda dari sebelumnya tidak ada pesta hanya makan malam keluarga " Ucap Henry .
" Berarti Bunda Queen juga ke sana " Henry mengaguk " Semuanya Opa dan Oma nya juga serta kakek dan nenekmu Papa nya juga ikut " Jawab nya .
" Apa kita akan rapat pembagian harta " Tanya Erland tertawa kecil .
"Apa kau ingin Daddy mati secepatnya " Erland tertawa "sorry Dad ,aku menyayangi mu " Jawab Erland .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Dukung Edward dan yang lainnya ....
...sebagai novel favorit kalian ...
...Like ,koment dan vote jangan lupa hadiah nya 😘😘😘😘...
...Biar author semangat 😁🥰🥰...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
Rossella Alden
lucu lihat tingkahnya si erland,lnjut thour 😀😀😀💪💪💪😘😘😘😘
2022-08-21
1
Tia Hariyanto
semangat kak author 🌹❤️
2022-08-19
1
🍾⃝ᴠͩɪ͜ᴠᷞɪͧᴀᷠɴᷧ ᴡɪᴊ͠ᴀʏᴀ
rupanya d sini hehe d tunggu lanjutannya Thor
2022-08-19
2