04 - RIKA GILA

Usai mengantar dr. Fitri ke ruang praktek nya di poli bedah, Kalara beranjak ke ruang kerjanya. Tubuh Kalara sempat menegang sejenak. Rika sedang duduk di dalam ruang kerja Kalara.

"Sudah lama mba Rika?"

Rika menatap Kalara. "Hampir 45 menit."

Kalara berjalan pelan ke arah meja kerjanya. "Apa yang mau mba Rika bicara kan?"

"Saya bersedia pindah ke rumah sakit Internasional. Posisi saya bagaimana?"

"Mba Rika tetap bekerja dan dapat penghasilan. Itu intinya. Soal posisi, nanti diberitahu HRD rumah sakit International."

"Jadi belum ada kejelasan tentang posisi saya?"

"Memangnya mba Rika berpikir akan dapat posisi apa di International?"

"Yaa, setidaknya sekretaris direktur atau manajer. Saya sudah berkorban untuk rumah sakit ini."

Jemari Kalara segera mengotak atik hp. "Dari data riwayat kerja mba Rika, tertera, pekerjaan pertama mba Rika sebagai administrasi gudang obat di rumah sakit Sehat Waras. Lalu mba Rika melamar di rumah sakit Medical, di terima sebagai staf admission (pendaftaran) rawat jalan. Setahun kemudian, mba Rika diangkat sebagai manajer marketing atas rekomendasi dr. Danuraja. 6 bulan kemudian mba Rika menjabat staf marketing dengan saya sebagai manajer."

Pelan pelan Kalara menghela nafas nya. "Dari perjalanan karir mba yang lalu, mba merasa telah berkorban untuk rumah sakit hingga pantas untuk menjabat sebagai sekretaris direktur atau manajer?"

"Tentu saja. Sebelum kamu bekerja di rumah sakit ini, saya telah lebih dulu berada di unit marketing. Saya mengerjakan semua jobdesk manajer marketing. Saya juga yang mencari dan melobi beberapa dokter spesialis agar mereka mau praktek di sini. Dua alat usg di poli kebidanan berhasil saya datangkan setelah melobi petinggi phinip. Jangan lupa juga, saya sudah mengalah demi dr.Lidya mau praktek lagi."

Kalara menatap lekat Rika. Astaghfirullooohh semoga modelan Rika gini segera punah. Aamiin. "Skill (kemampuan) memang dibutuhkan dalam setiap bidang pekerjaan. Untuk bisa masuk ke jajaran manajerial, selain skill butuh kompetensi. Percuma punya skill tapi tidak punya kompetensi."

"Kamu lagi ngomongin siapa?!"

"Lagi ngomongin mba Rika tentunya."

"Berani beraninya kamu bilang saya gak punya kompetensi?!"

"Mau bukti? Oke. Pertama, untuk dua alat usg merk phinip. Mba Rika mengikuti semua prosedur yang ada. Membuat daftar kebutuhan dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Membuat perbandingan di antara semua alat usg yang ada dari berbagai merk. Mengundang mereka semua untuk mempresentasikan kecanggihan alat nya. Setelah pilihan dijatuhkan, mba Rika ingat apa yang mba lakukan? Mba minta sejumlah uang sebagai imbalan kepada phinip."

Rika terkesiap. Sial! Dari mana dia tau soal uang itu.

"Kedua, soal kenaikan jabatan mba Rika. Saat bekerja sebagai staf admission (pendaftaran), mba Rika dikenal sebagai sosok yang rajin dan ramah terhadap pengunjung rumah sakit. Mampu menghadapi pengunjung yang marah marah dengan baik. Saat itu dr.Niken resign. Jabatan manajer marketing kosong. Mba Rika tahu jika dr.Danuraja adalah komisaris di rumah sakit ini. Mba Rika sering memberikan kue saat dr.Danuraja praktek. Sering bercanda dan bertanya kabar. Mba Rika mulai memposisikan diri sebagai teman curhat dr. Danuraja. Ketika mba Rika naik sebagai manajer marketing, tugas mba Rika bertambah sebagai teman tidur. Menemani tidur dr. Danuraja ketika seminar di luar kota. Dua hal itu cukup menjadi bukti kalau mba Rika mencapai tujuan dengan cara yang salah. Punya skill tapi tidak punya kompetensi."

Nafas Rika memburu. Wajahnya merah padam. Rika tidak habis pikir, bagaimana Kalara yang notabene orang baru bisa tahu semua hal hal rahasianya. Siapa informan dia? Kurang ajar. Dengan cepat Rika bangkit dari duduk nya. Berjalan ke arah pintu.

"Satu lagi mba Rika."

Langkah Rika terhenti.

"Tolong buat surat resign dan serahkan kepada HRD. Jika sampai sore nanti saya tidak melihat surat resign mba di HRD, kepindahan ke rumah sakit International berubah jadi pemecatan secara tidak hormat."

Tubuh Rika menegang. Tangannya terkepal. Tanpa banyak kata, Rika mengacungkan jempolnya. Lalu keluar ruangan seraya membanting pintu.

Kalara mengurut pelipisnya. Meski pusing sudah mulai mendera kepalanya, ia tetap harus bekerja. Jemari Kalara beranjak ke tumpukan berkas. Ia mulai mengurai satu persatu. Dua jam kemudian semua berkas sudah selesai dibaca dan ditanda tangani.

Langkah kaki Kalara berhenti di meja sekretaris direktur. "Siang mba Disa."

"Eh Kalara. Ada apa mba?"

"Mau nitip berkas untuk dr.Agung mba."

"Gak ketemu langsung aja Kal?"

"Enggak mba. Berkas berkas ini butuh dibaca sedikit. Ada ringkasan yang sudah saya tulis supaya dr. Agung mudah membaca dan memahami."

"Hmm oke mba. Nanti kalau berkas nya sudah sampai di aku lagi, aku kabari Kal ya?"

"Oke, Siap."

"Mau maksi Kal?"

"Iya mba, mau makan siang sekaligus ketemuan dengan principal berontak pharmaceutical (farmasi/obat)."

"Oooh asik dong ditraktir makan siang." kekeh Disa.

"Ish mba Disa nih. Kalo kita minta traktir, yang ada mereka nanti banyak mau nya dan ngatur ngatur marketing mba."

"Iya sih. Yang enak dokter ya. Mau seminar sambil liburan dibayari."

"Ada syarat nya juga mba. Asal obat mereka dipake sama dokter yang bersangkutan. Tiap uang keluar dianggap investasi oleh mereka."

"Hadeeuuh emang gak ada yang gratis ya Kal."

"Buang air aja bayar mba."

Disa tertawa.

Tuit

Tuit

Klik

Alarm mobil Kalara berbunyi.

"Kalara!"

Suara bariton dibelakangnya membuat Kalara membalikkan tubuhnya.

Danuraja dan Rika berhenti di depan Kalara.

"Kamu jangan mengintimidasi Rika."

"Intimidasi yang seperti apa dok?"

"Kamu minta Rika menyerahkan surat resign hari ini. Kamu juga menyebut Rika mendapatkan jabatan manajer marketing dengan menjadi teman tidur saya. Jangan mengurusi urusan orang lain."

"Saya hanya menegaskan prosedur yang ada dok. Resign dari pekerjaan diawali pemberitahuan ke HRD melalui surat tertulis. Hal tersebut merupakan peraturan baku yang berlaku di rumah sakit ini bukan?! Jadi, semua karyawan termasuk Rika harus mematuhinya. Dan soal teman tidur harusnya dr.Danuraja tersinggung."

Kening Danuraja mengernyit.

"Bisa saja karyawan wanita di rumah sakit ini terinspirasi mba Rika. Jadi teman tidur dr.Danuraja agar bisa naik jabatan."

"KALARA! Lancang kamu!"

"Rika yang lancang dokter. Rika justru mencontohkan karyawan berperilaku mesyum."

Kalara mendekat Rika. "Tulis surat resign dan berikan kepada HRD. Paling lambat jam 3 sore. Ini peringatan terakhir."

Usai berbicara pada Rika, Kalara balik badan.

Sontak Rika memegang lengan Danuraja. "Mas, mas lihat kan?! Kalara benar benar kurang ajar!"

Danuraja menatap Rika. "Buat surat resign dan berikan pada HRD."

"Tapi mas, Kalara.."

"Buat surat resign nya segera. Apa kamu gak bisa buat surat resign?!"

Danuraja pergi meninggalkan Rika yang bengong.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

rasakan Rika

2023-03-07

1

mama fia

mama fia

Like dan komen nya ya teman teman..

2022-08-23

0

lihat semua
Episodes
1 01 - Langsung Patah
2 02-GALAU MEMBAWA BENCANA
3 03 - NEW COMER
4 04 - RIKA GILA
5 05 - TAWARAN BERSEKUTU
6 BIANG MASALAH
7 07 - NALURI SEORANG AYAH
8 08 - KEPUTUSAN FINAL
9 09 - SERANGAN RIKA
10 10 - EGOSENTRIS
11 11 - TITAH MUTLAK
12 12 - PEMBERONTAKAN
13 13 - LAGI BERONTAK
14 14 - GENCATAN SENJATA
15 15 - MULAI TERBIASA
16 16 - MAMA MEMANG GILA
17 17 - BEBAS WORRY
18 18 - IKAL (INA KALARA)
19 19 - AKU MAU
20 20 - BABAK BARU
21 21 - ANGGOTA BARU
22 22 - TITIK TERANG
23 23 - SALING MELINDUNGI
24 24 - MENEPATI JANJI
25 25 - IM WITH YOU
26 26 - STRATEGI LAIN
27 27 - DIA CEMBURU?
28 28 - MILIKMU
29 29 - MENGHALANGI RIKA
30 30 - PERISAI HIDUP
31 31 - PERTAHANAN
32 32 - LEPAS
33 33 - HANCUR
34 34 - JALANI SAJA
35 35 - JUST FOR YOU
36 36 - SESI CURHAT
37 37 - KEMBALI
38 38 - GATAL MERADANG
39 39 - DUGAAN YANG KABUR
40 40 - SIAP KECEWA?
41 41 - MENDEKAT
42 42 - TERCIDUK
43 43 - KEJUTAN
44 44 - DENDAM MEMBARA
45 45 - BANYAK CARA
46 46 - BINGUNG
47 47 - MENGURAS EMOSI
48 48 - KASIH IBU
49 49 - PECAH
50 50 - AMBANG BATAS?
51 51 - BERAKHIR
52 52 - MELEPAS
53 53 - BYE INDONESIA
54 54 - TINGGAL ANGAN
55 55 - FATAL
56 56 - IKATAN HATI
57 57 - TERANG
58 58- PROSES
59 59 - CEK OMBAK
60 60 - APA ITU KARMA?
61 61 - PENERUS
62 62 - AMUNISI
63 63 - AKHIR LIDYA
64 64 - TIDAK SEMUA HAPPY
65 65 - PARADOKS
66 66 - SAY GOOD BYE (TAMAT)
67 BONCHAP
68 BONCHAP
69 BONCHAP
Episodes

Updated 69 Episodes

1
01 - Langsung Patah
2
02-GALAU MEMBAWA BENCANA
3
03 - NEW COMER
4
04 - RIKA GILA
5
05 - TAWARAN BERSEKUTU
6
BIANG MASALAH
7
07 - NALURI SEORANG AYAH
8
08 - KEPUTUSAN FINAL
9
09 - SERANGAN RIKA
10
10 - EGOSENTRIS
11
11 - TITAH MUTLAK
12
12 - PEMBERONTAKAN
13
13 - LAGI BERONTAK
14
14 - GENCATAN SENJATA
15
15 - MULAI TERBIASA
16
16 - MAMA MEMANG GILA
17
17 - BEBAS WORRY
18
18 - IKAL (INA KALARA)
19
19 - AKU MAU
20
20 - BABAK BARU
21
21 - ANGGOTA BARU
22
22 - TITIK TERANG
23
23 - SALING MELINDUNGI
24
24 - MENEPATI JANJI
25
25 - IM WITH YOU
26
26 - STRATEGI LAIN
27
27 - DIA CEMBURU?
28
28 - MILIKMU
29
29 - MENGHALANGI RIKA
30
30 - PERISAI HIDUP
31
31 - PERTAHANAN
32
32 - LEPAS
33
33 - HANCUR
34
34 - JALANI SAJA
35
35 - JUST FOR YOU
36
36 - SESI CURHAT
37
37 - KEMBALI
38
38 - GATAL MERADANG
39
39 - DUGAAN YANG KABUR
40
40 - SIAP KECEWA?
41
41 - MENDEKAT
42
42 - TERCIDUK
43
43 - KEJUTAN
44
44 - DENDAM MEMBARA
45
45 - BANYAK CARA
46
46 - BINGUNG
47
47 - MENGURAS EMOSI
48
48 - KASIH IBU
49
49 - PECAH
50
50 - AMBANG BATAS?
51
51 - BERAKHIR
52
52 - MELEPAS
53
53 - BYE INDONESIA
54
54 - TINGGAL ANGAN
55
55 - FATAL
56
56 - IKATAN HATI
57
57 - TERANG
58
58- PROSES
59
59 - CEK OMBAK
60
60 - APA ITU KARMA?
61
61 - PENERUS
62
62 - AMUNISI
63
63 - AKHIR LIDYA
64
64 - TIDAK SEMUA HAPPY
65
65 - PARADOKS
66
66 - SAY GOOD BYE (TAMAT)
67
BONCHAP
68
BONCHAP
69
BONCHAP

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!