Samudra hanya ingin mengobrol dengan Ayunda, meskipun selama satu tahun belakangan ini ia diam-diam mencari informasi tentang kegiatan Ayunda, dan juga tentang usaha dan prestasi Ayunda.
Samudra mendapatkan semua informasi tentang istrinya dari berbagai sumber, seperti: sekretarisnya, pengacaranya, bahkan diam-diam Samudra menyelipkan satu pegawainya di gerai Ayunda.
Kesuksesan yang di raih Ayunda sangat luar biasa, meskipun tidak di muat di berita online atau ofline, tapi laporan pajak memberi tahu itu semua. Semua keuntungan dan ulasan mengenai laporan keuangan galerinya.
Jadi, yeah, Samudra semakin merasa penasaran pada istrinya.
Dengan bahu bersandar di bingkai jendela, Samudra mengangguk ke arah ponsel yang telah Ayunda lempar ke atas tas yang terbuka di dekat pintu. “Bagaimana? apa semuanya sudah beres?”
“Beres,” jawab Ayunda, sambil mengamati kekacauan di atas tempat tidur. “Aku akan membereskan ini semua dan kemudian kita siap berangkat.”
Samudra mendongakkan dagu ke koper yang berantakan, menunjukkan kesan tidak ingin melihat terlalu dekat ke pakaian dalam Ayunda yang berwarna terang yang bertebaran secara serampangan bersama pakaian lain. “Kau perlu bantuan?”
Ayunda mengangguk bimbang sembari menatap ruangan. “Kau bisa menutup koper ini dan membawanya ke dekat pintu.”
Samudra menghampiri tempat tidur lalu menutup koper itu, dan menatap dengan rasa bersalah ke arah b*a merah muda terang yang keluar di detik terakhir ia menutup koper Ayunda.
B*a mungil.
Lembut.
Seksi.
Samudra sangat mengenali ukuran milik Ayunda secara keseluruhan.
“Samudra? Apa yang kamu lakukan??!!!”
Rasa malu memanas di pipi Ayunda saat melihat Samudra menggoyang-goyangkan b*a miliknya sambil mengejek nakal.
“Tiba-tiba saja benda ini keluar dari kopermu," sahut Samudra dengan mudahnya.
Pria lain mungkin akan mengabaikan benda itu, atau setidaknya berpaling, namun tidak dengan Samudra. Samudra dengan terang-terangan meraba bahan halus b*a itu sembari menyeringai dengan nakal.
"Ayo pakailah ini untukku!! Aku masih berhak atas dirimu," goda Samudra.
Getaran saraf berdesir di dalam diri Ayunda, gelombang godaan dari masa lalu merayu pikirannya, memacu ratusan kenangan dalam hidupnya. Setiap bayangan akan kulit telanj*ng dan gairah seolah lebih hidup, lebih berbahaya dari sebelumnya.
Ia dan Samudra pernah bercinta di koridor ketika mereka tidak bisa menahan diri untuk melakukannya di kamar yang hanya berjarak satu meter lagi… dan juga pernah melakukannya di dapur… mobil…
Kenangan-kenangan indah yang menggetarkan tubuhnya dan membangkitkan gairah yang sama sekali telah dilupakan setelah sekian lama. Hasrat meluncur dalam dirinya, melewati keresahan yang membangkitkan kesadaran menuju pusat tubuhnya.
Tidak! Jangan sekarang. Tidak setelah sekian lama.
"Tidak Samudra!!"
Ayunda telah merelakan pria itu, membiarkan Samudra pergi, dan ia baru saja mengajukan gugatan cerai!
Samudra membalik b*a itu di telapak tangannya, lalu menyodorkannya kepada Ayunda sambil menatap matanya “Cantik.” Satu kata yang sederhana. Namun, suara parau penuh hasrat itu mengalirkan getaran ke dalam diri Ayunda. Dan perasaan yakin bahwa… ini pasti akan panas, menegangkan, dan benar-benar luar biasa.
“Maaf, ini milikku!"
Samudra tertawa terbahak-bahak, sambil menarik b*a itu saat Ayunda hampir meraihnya, kemudian Samudra menangkap pergelangan tangan Ayunda. Ayunda bergidik saat rasa panas tangan Samudra mengunci lengannya, menjalar di aliran darahnya dan memaksa jantungnya berdetak cepat dan memunculkan denyutan… di mana-mana.
Senyuman menghilang dari bibir Samudra dan keheningan di kamar ini melayang-layang di sekeliling mereka. Jemari itu melingkari pergelangan tangannya dengan kuat, memegangnya erat, menariknya lebih dekat sampai hanya tersisa satu senti jarak yang memisahkan tubuh mereka. Alis Samudra berkerut dan ekspresi bertanya mempergelap tatapannya.
Tidak ada yang bisa Ayunda lakukan. Tidak ada tempat untuk bersembunyi.
Ketegangan yang semakin meningkat, dan tatapan Samudra yang semakin panas.
Semuanya terasa melambat, dan menghangat
Bibir Ayunda merekah.
“Maaf, aku tidak bisa,” Ayunda berhasil mengatakannya dengan napas gemetar, ia melepaskan tangan Samudra dari pergelangan tangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
ㅤㅤㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
knp Bru skrg mencari tahu tentang pribadi masing2 trs yg dlu Ngpn ajja
2022-09-13
1
yuni kazandozi
aiiih saling menyibukkan diri nyari tau ya,semangat dong samudra bikin tuh ayunda jatuh cinta yg kedua x nya lgi kekamu
2022-09-12
1
𖣤᭄ اندي وحي الد ين
Padahal dia ingin sekali di kecup! Masih sah kok selama itu belum ada hitam di atas putih akan perceraian
2022-08-28
1