Di Cafe

Setelah selesai Kuliah, Nadia mengajak Icha dan Mimi untuk duduk sejenak di cafe langganan mereka, Untuk membahas materi kuliah hari ini dan mengerjakan tugas mereka.

" Nad, aku nggak ikut ya." Tolak Icha, iya memang kurang nyaman ketika berada di keramaian seperti ini.

Jika berada di keramaian, tubuh Icha seakan lemas seolah energi dalam tubuhnya terkuras habis, iya juga sering merasa cemas yang berlebihan seakan dia sedang diintai, lain halnya jika dia sendiri di kamarnya, Icha seperti mendapatkan energinya kembali.

" Kamu kenapa sih kalau di ajak keluar selalu saja menolak.." Protes Mimi, Mimi maupun Nadia tahu Icha seperti apa tetapi di saat seperti ini mereka akan bersikap layaknya orang yang kurang mengenali sahabatnya itu.

" Tapi kalian kan tahu sendiri aku kaya gimana." Icha memasang wajah mengiba nya, berharap kedua sahabatnya itu mau mengerti keadaannya.

" Icha sayang, kamu tidak bisa terus seperti ini, mulai sekarang kamu harus membiasakan dirimu dengan lingkungan sekitar. Ucap Nadia sambil meletakkan satu tangannya di pundak Icha.

" Benar tuh, apa yang di katakan Nadia! Ayolah Cha, pliss mau ya." Mimi turut memohon agar sahabatnya itu mau ikut bersama mereka.

" Iya." Jawab Icha dengan wajah cemberutnya. " Kalian mah gitu suka maksa." Ucapnya lagi.

Nadia dan Mimi Hanya menanggapi ucapan Icha dengan tawa mereka. Ketiga gadis itu pun meninggalkan tempat mereka dan menuju cafe yang tidak jauh dari kampus mereka itu. Ya mungkin sekitar 5 menit jika berjalan kaki.

Sampainya mereka di cafe, tempat duduk yang menjadi favorit mereka di cafe itu, sudah di duduki pelanggan lain.

" Sayang sekali sudah ada yang menempati tempat duduk kita." Seru Icha, bibirnya melengkung sempurna, dengan begitu kedua sahabatnya itu tidak akan menahannya lagi disini. " Ya sudah Aku balik ya! sampai jumpa besok bye sayank sayankku."

Icha pun memutar tubuhnya, iya mulai melangkah meninggalkan kedua sahabatnya itu tetapi baru beberapa langkah, langkah itu harus kembali terhenti karena Ucapan Nadia.

" Bye Ichal sayang sampai jumpa besok, jangan lupa Jam 10 pagi ada pertemuan dengan MEGAGEMILANG CROP. Jangan telat ya Icha sayang, Nanti Mimi akan menjemputmu." Ucap Nadia dengan santainya, Tetapi sukses membuat raut wajah Icha langsung berubah.

Icha kembali menghampiri kedua sahabatnya itu dengan wajah yang di tekuk dan bibir bagian bawah di majukan.

" Kenapa balik lagi? katanya mau pulang." Seru Mimi sedangkan Nadia hanya menertawai sahabatnya itu dan sedikit bersyukur! Setidaknya Icha sudah mulai terbiasa berada di luar rumahnya, walaupun Mereka harus memutar otak dan sedikit mengancam.

Karena Masih teringat Jelas di benaknya Nadia, kejadian kelam 10 tahun yang lalu, begitu berpengaruh untuk fisik maupun psikis atau psikologis nya Icha.

Setelah keluar dari rumah sakit, sahabatnya itu tidak pernah tidur, Bahkan hanya Mama Icha yang bisa mendekat kepadanya. Setiap hari dia hanya terduduk di pojokan kamar, wajahnya iya letakkan di antara lutut dan memeluk lututnya itu, matanya melirik ke sana kemari Seolah bahaya selalu mengintainya. Obat penenang dan obat tidur Adalah 2 hal yang tidak lepas dari Icha pada saat itu. tetapi perlahan lahan semuanya mulai membaik, Icha mulai mau bersekolah lagi tepat ketika di kelas 2 SMA, walaupun tidak pernah keluar kelas, Jika kebelet atau ada yang ingin Icha lakukan Pasti kedua sahabatnya itu akan ada di sekitarnya untuk memberikan rasa aman dan nyaman untuk Icha. Ternyata benar jika usaha tidak akan mengkhianati hasilnya.

" Jadi nggak sih koh malah bengong." Seru Icha ketika melihat Nadia hanya diam dan memandang lurus kedepannya.

" Ahhaa apa." Nadia tersentak ketika mendengar suara Icha " Sorry Icha sayank." Ucapnya sambil mencubit hidung sahabatnya itu.

" Mikirin apa sih, sampai bengong gitu?" Tanyanya Icha " Kesambet baru tahu rasa." Icha terus mendumel membuat Nadia semakin gemas dengan tingkahnya.

" Biarin, Kepo."

" Tau ahh, gelap." Seru Icha lagi.

" Eeh Mimi mana Cha?" Tanya Nadia yang baru sadar kalau Mimi tidak ada bersama mereka.

" Tuh." Icha memajukan bibirnya untuk menunjuk kearah Mimi yang tengah berbicara dengan orang yang tengah duduk di tempat duduk Favorit mereka itu.

" Dia ngapain?" Tanya Nadia, tetapi Icha hanya membuka kedua tangannya sambil mengangkat kedua bahunya.

" Ya udah kamu tunggu disini aku samperin Mimi dulu."

" Nggak, nggak aku nggak mau aku takut Nad." Icha langsung memeluk lengan Nadia dan menatap ke sekelilingnya.

" Apa sih Cha, lagian ngapain takut dia siang bolong gini." Ucap Nadia tetapi Icha tidak menjawab dia terus memperkuat pegangannya pada lengan Icha. sambil terus menatap di sekitarnya. " Ya udah kita susul Mimi." Putus Nadia.

" Nggak mau." Tolak Icha lagi.

" Ya Allah Icha pleas donk, jangan mulai lagi." pinta Nadia sambil menepuk nepuk jidatnya sendiri.

Melihat wajah Icha yang mulai cemas, Akhirnya Nadia memilih mengalah dan menunggu Mimi bersama Icha di luar Cafe itu.

Disisi lain Mimi berjalan menghampiri Empat orang pria yang tengah duduk di meja itu, Dari penampilan mereka dapat Mimi simpulkan kalau mereka adalah pegawai kantoran, sebab mereka semua memakai Jas lengkap dengan dasinya.

" Permisi." Ucap Mimi yang menghentikan obrolan serius di antara keempat orang itu. " Maaf jika saya mengganggu waktu om dan mas mas sekalian." lanjut Mimi lagi, dalam hatinya iya berharap tindakannya ini tidak salah dan tidak merugikannya.

Keempat orang itu menatap Mimi penuh tanya. " Ada apa?" Tanya salah satu di Antara mereka, tidak ada senyum di wajah orang itu, Ekspresi wajahnya begitu datar saat menatap Mimi."

" Kalau bukan hal yang penting, saya harap anda segera pergi dari hadapan kami, karena saya tidak punya waktu untuk bermain main sama seperti anda." Belum juga Mimi membuka mulutnya untuk menjawab lelaki itu kembali bersuara.

" Biasa aja donk! Serius amat, lagian kalau bukan karena sahabat saya mana mungkin saya mau menganggu waktu kalian! nggak penting banget." Ucap Mimi, ya begitulah Mimi, dia adalah orang yang kurang sabaran dan sedikit bar bar.

"Koh Kamu yang nyolot sih, kamu kan sudah ganggu waktu meeting kita, kenapa jadi kamu yang marah sih harus disini kita yang marah bukan kamu." Ucap salah seorang lagi.

Sedangkan lelaki paruh bayah yang duduk di antara mereka, begitu menyesali perbuatan Mimi barusan, sebab lelaki yang di katai Mimi bukanlah orang sebarang. Jika dia marah, dia bisa saja menghancurkan Mimi hingga tersisa namanya saja.

" Maafkan teman saya, teman saya tidak bermaksud menganggu waktu kalian." Ucap Nadia penuh penyesalan. Nadia dan Icha yang sejak tadi berada di luar cafe itu, memilih langsung masuk kedalam ketika mendengar suara Mimi.

Lelaki itu tidak menjawab dia hanya menyeringai menatap Nadia dan Mimi secara bergantian, telah itulah keningnya langsung berkerut ketika menatap jari jari yang mengepal pada ujung baju yang di kenakan Nadia, tangan itu bergetar sambil mer*mas ujung baju Nadia, wajahnya terhalangi pundak Nadia.

Mimi dan Nadia yang menyadari ketakutan Icha langsung memohon maaf dan meninggalkan tempat itu tanpa mendengar jawaban mereka.

Nadia, Mimi dan Icha memutuskan untuk belajar di rumah Icha, sekaligus menenangkan sahabatnya itu. dan mereka menuju rumah Icha menggunakan mobil yang di bawa oleh Mimi.

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

kasian Icha, trauma berat itu 🤔🤔🤔

2023-04-12

0

Fiera

Fiera

apa yg sebenarnya terjadi sama Icha

2023-03-07

0

Kendarsih Keken

Kendarsih Keken

apa waktu kejadian kakak nya Icha tewas , Icha sempat di per** sa orang itu nggak seih yak
kasihan Icha sampai trauma begitu

2022-12-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Di Cafe
3 Riyadh Abraham.
4 MEGAGEMILANG.
5 Mengganti Mimi
6 Bukan Hanya kamu
7 Masuk rumah sakit
8 Ingin mengenal.
9 Jangan terlalu yakin!
10 Kekejaman iparku.
11 Persyaratan dari ayah.
12 Menerima.
13 Masuk rumah sakit lagi.
14 Pantas atau tidak!
15 Jangan menolak.
16 Ambillah
17 Hari pernikahan.
18 Terpaksa.
19 Menikah lagi.
20 dr Pricilia Amanda
21 Tujuan Nadine.
22 Rumah baru.
23 Kambuh lagi.
24 Bertemu dr Amanda.
25 Berani bercerita.
26 Masak buat iyad.
27 pelan-pelan saja.
28 Gladi resik.
29 Merindukan Ayah!
30 Khawatir.
31 Seperti pasangan lainnya.
32 Sikap manis Icha.
33 Weekend.
34 Boneka.
35 Mau sarapan apa?
36 Ceraikan aku.
37 Menikah aja lagi.
38 Sefrustasi itu.
39 Mengabulkan keinginannya.
40 Icha tau?
41 Hanya menebak!
42 Berhasil
43 Saran Rista
44 Aku butuh waktu.
45 Ancaman sang mama
46 Pasangan yang serasi.
47 Cemburu.
48 Siapa wanita itu?
49 Kurang kerjaan.
50 Suasana pagi.
51 Dimana mereka?
52 Dia istri aku!
53 Hamil ya!
54 Maaf!
55 Sayang, kenapa?
56 Papa tau?
57 Mendiamkan Iyad
58 Hukuman.
59 Tingkah Icha.
60 marahnya, nanti aja!
61 Aku masih marah.
62 Ingin Roti bakar.
63 Maafkan mama
64 Bertemu Icha
65 Tinggal bersama
66 Terima kasih!
67 Mama senang!
68 Apa masalahnya!
69 Es krim
70 akhirnya.
71 Epilog.
72 Terima kasih
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Prolog.
2
Di Cafe
3
Riyadh Abraham.
4
MEGAGEMILANG.
5
Mengganti Mimi
6
Bukan Hanya kamu
7
Masuk rumah sakit
8
Ingin mengenal.
9
Jangan terlalu yakin!
10
Kekejaman iparku.
11
Persyaratan dari ayah.
12
Menerima.
13
Masuk rumah sakit lagi.
14
Pantas atau tidak!
15
Jangan menolak.
16
Ambillah
17
Hari pernikahan.
18
Terpaksa.
19
Menikah lagi.
20
dr Pricilia Amanda
21
Tujuan Nadine.
22
Rumah baru.
23
Kambuh lagi.
24
Bertemu dr Amanda.
25
Berani bercerita.
26
Masak buat iyad.
27
pelan-pelan saja.
28
Gladi resik.
29
Merindukan Ayah!
30
Khawatir.
31
Seperti pasangan lainnya.
32
Sikap manis Icha.
33
Weekend.
34
Boneka.
35
Mau sarapan apa?
36
Ceraikan aku.
37
Menikah aja lagi.
38
Sefrustasi itu.
39
Mengabulkan keinginannya.
40
Icha tau?
41
Hanya menebak!
42
Berhasil
43
Saran Rista
44
Aku butuh waktu.
45
Ancaman sang mama
46
Pasangan yang serasi.
47
Cemburu.
48
Siapa wanita itu?
49
Kurang kerjaan.
50
Suasana pagi.
51
Dimana mereka?
52
Dia istri aku!
53
Hamil ya!
54
Maaf!
55
Sayang, kenapa?
56
Papa tau?
57
Mendiamkan Iyad
58
Hukuman.
59
Tingkah Icha.
60
marahnya, nanti aja!
61
Aku masih marah.
62
Ingin Roti bakar.
63
Maafkan mama
64
Bertemu Icha
65
Tinggal bersama
66
Terima kasih!
67
Mama senang!
68
Apa masalahnya!
69
Es krim
70
akhirnya.
71
Epilog.
72
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!