Di tengah kesedihannya, Aiden menyambangi rumah sakit dimana Mamanya di rawat. Dia menggenggam tangan Mamanya yang belum sadar dari koma. Aiden mengecup tangan wanita yang ia sayangi memeluk tangannya di kedua tangan Aiden.
"Mah, aku merindukan Mama. Rindu canda tawa Mama, rindu pelukan Mama, rindu omelan Mama. Kapan Mama bangun? Sudah mau 6 bulan Mama tiduran terus. Apa tidak capek, Mah?" racau Aiden terisak kecil.
"Aku bingung harus berbuat apa? Hidupku tidak baik-baik saja, Mah. Aku butuh Mama sebagai penguat ku, aku butuh Mama sebagai menyemangatku. Kepada siapa lagi ku bercerita selain kepada Mama dan Tuhanku."
"Mah, Aiden sudah menikah meski hanya pernikahan siri. Aiden bahagia bisa menikah dengan orang yang selama ini Aiden cintai. Tapi, dia membenci aku karena dia berpikir kalau aku wanita murahan sang kupu-kupu malam. Aku terpaksa bekerja di club atas suruhan Ayah. Aku melakukan ini demi biaya pengobatan Mama. Tolong bangun, Mah. Aiden harus apa sekarang?" Aiden membaringkan kepalanya di atas tempat tidur sambil menggenggam tangan Mamanya.
Wanita yang terbaring lemah di atas brangkar itu meneteskan air mata. Dia bisa mendengar namun sulit untuk tersadar dari bawah alam sadarnya.
Aiden menghapus air matanya. Dia harus kembali bekerja pada sore sampai jam 1 dini hari. "Aiden tinggal dulu, Mah. Aku harus kerja lagi. Maaf, Mama sering aku tinggal." Pamitnya mengecup dahi Mamanya.
********
Ditengah kesibukannya mengurusi pekerjaan, Billy mendapatkan panggilan dari temannya.
"Bil, hangout yuk? malam Minggu nih. Kita ke club dansa, karoke atau apalah. Bosen di rumah terus."
Billy berpikir mengingat kapan terakhir kali dirinya main di club? sudah sangat lama dirinya tidak nongkrong di club bareng teman-temannya.
"Baiklah, saya akan datang ke club. Kau cari tempatnya, nanti saya kesana." Untuk menghilangkan penat di kepala, Billy menyetujui ajakan temannya.
"Ok brother, saya tunggu kedatanganmu."
********
Di tengah perjalanan pulang, Aiden mendapatkan telpon dari Ayah tirinya.
"Iya, Ayah."
"Kau dimana sekarang? ini sudah waktunya kau kerja di club." Terdengar kemarahan di balik suaranya Ayah tiri Aiden.
Aiden menunduk lesu menahan sesak yang ia rasa. "Aku lagi di perjalanan menuju rumah. Barusan menengok Mama dulu, sebentar lagi aku sampai di sana dalam kurun waktu 30 menit."
"Ok, jangan lama-lama! Pelangganmu sudah menunggu di sini. Mereka tidak ingin di layani orang lain, mereka hanya ingin kau yang melayaninya. Buruan kesini!"
Tut..
Aiden memejamkan matanya. Ingin rasanya ia menolak perintah Ayah tirinya. Namun, ia tak bisa karena nyawa ibunya berada dalam bahaya.
Jika Aiden menolak, maka Ayah tirinya akan nekat membunuh Mamanya.
FLASHBACK
Beberapa bulan sebelum Mamanya Aiden jatuh dari tangga.
"Yah, sudah cukup kau jadikan Aiden sebagai pekerja malam di club itu. Aku tidak ingin Aiden bekerja lagi di sana."
"Hanya ini yang bisa dia lakukan, Linda. Kalau anakmu tidak bekerja siapa yang akan membiayai dirimu yang sakit-sakitan ini? aku? aku tidak mau menanggung bebanmu lagi. Jadi biarkan anakmu bekerja di tempat temanku. Gajinya juga lumayan, dan hanya itu pekerjaan yang menurutku cocok untuk lulusan SMA, ijazah belum di tebus."
"Biar aku yang bekerja asalkan putriku bisa keluar dari tempat itu."
"Wanita sakit-sakitan tua seperti mu mana laku. Yang ada mereka menendangmu tanpa ampun dan jijik akan penyakitmu. Sudahlah, aku males berdebat dengan dirimu. Sekarang mana Aiden? dia harus bekerja menghasilkan uang untukku dan juga untukmu!" pria bernama Ronal itu mencari keberadaan Aiden di lantai atas. Linda mengejarnya memohon untuk tidak melibatkan Aiden lagi dalam hal ini.
"Ronal, jangan kau libatkan lagi Aiden di club. Cukup aku yang menjadi pekerja malam sebagai pelunas utang mendiang suamiku dan atas utang biaya pengobatannya." Linda mencegah Ronal memaksa Aiden lagi.
Dulu, suaminya Linda pernah mempunyai utang atas kekalahannya berjudi sebesar 2 milyar kepada Ronal. Suami Linda tidak bisa membayarnya dikarenakan meninggal dan Linda harus menanggung semuanya dengan cara mau menjadi istri Ronal. Tapi, bukan Ronal namanya kalau ia tidak haus uang sampai Linda sendiri di suruh bekerja di club. Merasa Linda sudah tidak lagi banyak peminatnya, Ronal meminta Aiden menggantikan Linda pada saat umur Aiden jalan 18 tahun.
Ronal juga meminta Aiden untuk mendekati salah satu anak terkaya no 5 ( Jonathan Fernandez ) menjadikannya kekasihnya dan memoroti uangnya. Dengan ancaman nyawa ibunya, Aiden menuruti perintah Ronal mendekati Nathan sampai mereka pacaran.
"Kau jangan menghalangi ku Linda!" Ronal menggedor pintu kamar Aiden. "Buka pintunya, Aiden! Kau harus bekerja!" pekik Ronal tak sabar.
Aiden merasa terganggu. Kepalanya sakit, tubuhnya menggigil habis kehujanan. Dia membuka pintu. Baru saja di buka tangannya sudah di seret paksa.
"Kau harus bekerja menggantikan Ibumu!" ujar Ronal menarik paksa Aiden.
"Ronal, jangan paksa Aiden!" cegah Linda berjalan di depan Ronal.
"Iya, Ayah. Aku tidak ingin lagi kerja di club. Aku tidak mau, Ayah. Tolong biarkan aku istirahat." Pinta Aiden memohon menarik lengannya dari cengkraman Ronal.
Ronal menoleh menatap tajam mata anak tirinya. "Kau sudah istirahat selama 4 tahun. Apakah itu kurang cukup? dan kau harus mengganti semua biaya pengobatan kakimu. Semua uangnya dari sahabatku, pemilik club. Gantinya, kau harus bekerja di sana sampai uang biaya pengobatanmu lunas!"
"Sudah cukup! Lepaskan Anakku!" pekik Linda menlepaskan cengkraman tangan Ronal di tangan Aiden. "Jangan kau paksa lagi anakku! Aku akan membayar semua uang itu dengan caraku. Aiden, kita pergi dari sini!" Linda membawa Aiden menuruni tangga. Ronal mencegahnya.
"Aiden, kalau kau tidak mengikuti perintah ku maka nyawa ibumu menjadi taruhannya!" Ronal mengancam keduanya berharap mereka mau mengikuti keinginannya seraya mencegah keduanya turun.
Aiden di buat bingung oleh keadaan keduanya. Dimana satu sisi Ibunya, dan satu sisi dia harus membayar utang atas pengobatan dirinya sendiri.
Linda menoleh menatap benci pria yang sudah menjadi suaminya. "Jangan kau mengancam kami karena kami tidak akan pernah takut padamu."
Ronal ingin menarik tangan Aiden tapi di cegah oleh Linda. Mereka bersitegang mempertahankan Aiden. Linda bertahan demi melindungi putrinya, Ronal bertahan demi cuan yang akan di dapatkannya dari Aiden.
"Aiden ikut denganku," pekik Linda.
"Dia harus mengikuti perintahku dan membayar semua utangnya," balas Ronal tak kalah tinggi.
"Kalau kau menolak lebih baik kau mati saja!" Ronal sengaja menghempaskan tangan Linda secara kasar dan membuat tubuh Linda tergelincir jatuh dari tangga.
Aiden melotot terkejut. "Mama...." jeritnya begitu keras ketika melihat Mamanya terjatuh dengan kepala bersimbah darah.
FLASHBACK END
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Siti Mujimah
kasihan aiden
2023-03-25
0
Novianti Ratnasari
ternyata kisah Aiden lebih parah bgd.
2022-10-13
0