15 Drama Annethya

Anneth meneruskan langkah dengan menahan kesal bila teringat pada raut wajah Devandra, yang bisa-bisanya hanya memasang senyum santai. Untung tampan, untung suka, kalau gak, sudah ku cakar wajahnya. Umpat Aneth dalam diam.

Niatnya sungguh besar untuk melampiaskan kekesalan akan sikap Devan. Dan kelihatannya adalah waktu yang tepat sekarang. Di depan sana, terlihat Devandra tengah melangkah hendak meninggalkan kampus, karena memang jam perkuliahan untuk hari ini telah usai.

Anneth menghentikan langkah untuk menyusun strategi pembalasan yang sempurna. Belum juga ide cemerlang didapatkan, niat gadis itu langsung surut ke belakang. Pasalnya, Devandra terlihat tengah menghampiri seseorang. Seorang gadis sebayanya, yang menghiasi wajah cantiknya dengan hijab.

Degg...

Tiba-tiba debaran dalam dada Anneth saling bertabuhan. Rasa penasaran dan rasa tak nyaman berbaur dalam dirinya dan begitu kelam. Bukan kebiasaan Devandra berdekat-dekat dengan salah satu mahasisiwi seperti yang terlihat di depan, hingga dengan mudah, Anneth menyimpulkan kalau pemuda itu sudah memiliki ketertarikan.

"Namanya, Aruna. Dia baru satu bulan di kampus ini." Tiba-tiba saja, Meisya sudah berdiri di sampingnya. Anneth diam, tak ingin menanggapi keterangan dari Meisya yang sebenarnya memang dibutuhkan.

"Dia berasal dari daerah. Ikut pertukaran mahasiswa. Faktor keberuntungan dia bisa berada di sini sekarang," lanjut Meisya.

Anneth masih diam, dengan sepasang mata tak lepas dari Devandra yang masih terlihat berbincang dengan si gadis hijab itu di depan. Namun, gadis itu segera menemukan ingatannya tentang gadis di depan sana yang memang sempat disebut oleh Devan seusai class khusus tadi siang. Dari sini, Anneth mulai bisa menyimpulkan.

"Siapin diri untuk besok, Mei." Anneth menjadi tak tertarik lagi untuk mendengarkan penjelasan Meisya. Usai kalimat singkat itu gadis tersebut segera memutar langkah. Bersamaan dengan Devandra yang sudah berlalu meninggalkan Aruna.

"Anneth tunggu!" Meisya menghadang langkah Anneth, memasang senyum, bersiap mengajukan sebuah proposal pengajuan panjang. Akan tetapi,

"Tak ada yang berubah. Itu sudah keputusannya." Anneth langsung paham dengan maksud Meisya dan segera memangkas omongan. Hal mana membuat Meisya terlihat menelan kecewa yang sangat dalam.

"Gunakan waktu dengan baik. Gak nyampek 24 jam dari sekarang." Anneth segera bergegas menjauhi Meisya yang kini menghela napas berat. Rupanya sebuah keputusan telah dibuat, dan tak dapat lagi diganggu gugat. Mampukan Meisya menghadapi ujian secara mendadak. Yang bahkan materinya saja belum terkuak. Kalau gadis itu bisa tentu tak perlu repot-repot mengajukan penawaran yang berakhir dengan ditolak. Lagi, Meisya menghela napas berat, Lalu berakhir dengan berteriak, menumpahkan segala rasa sebak.

Anneth yang selama ini selalu menjadi dewi penyelamat baginya, dan penguasa tempatnya berlindung dari segala tindakan sok ratu yang menjadi ciri khasnya, kini menolak untuk mengulurkan bantuan. Dan bahkan telah meninggalkan Meisya sendirian. Sungguh gadis itu sangat merasa kesal sekarang.

Di area parkir khusus, di mana jajaran mobil mewah dengan harga yang fantastis berbaris di sana, layaknya sebuah pameran otomotif saja. Satu demi satu anak-anak Pramudya memasuki tunggangan berkelasnya, dan satu demi satu, mobil-mobil mewah itu melaju meninggalkan tempatnya.

Devandra masih berbicara singkat dengan Erald, sebelum tuan muda tampan itu masuk ke mobilnya. "Sudah." Devan memberikan laporan singkat.

"Apa?"

"Sudah kusampaikan."

Erald mengangguk. "Ada penolakan?" Tanyanya.

"Tak ada penolakan. Tepatnya kubuat tak ada penolakan," terang Devan. Dua orang ini memang sefrekuensi dalam banyak hal. Selayaknya Damaresh dan Kaivan dulu. Kini loyalitas keduanya menurun pada anak-anaknya. Hanya bedanya, kalau Kaivan lebih humble dibandingkan Damaresh yang dingin dan kaku. Tapi putra Kaivan, Devandra malah punya sifat sebelas duabelas dengan Erald. Mungkin karena sudah akrab sejak bayi, jadi cenderung lebih terkontaminasi.

Erald mengangguk dan segera membawa tubuhnya masuk mobil. Hanya tiga langkah saja dari Devandra yang berbalik badan, mobil putra sulung Damaresh itu sudah melesat bagaikan terbang.

"Woii." Ragasa memanggil dengan ciri khasnya dari samping mobil. Devan menoleh, mendapati putra Stefan itu menyeringai. "Butuh tumpangan?" Ia mengangkat sebelah alisnya pada Devan.

"Mobilku masih muat, tapi tak gratis," kata Ragas lagi yang membuat Devan kernyitkan kening. Hari ini, putra Kaivan itu membawa mobil sendiri. Cukup aneh, ketika putra Stefan itu malah menawarkan begini. Biasanya juga Ragas yang selalu menumpang di mobil Devan. Tapi kini dengan sok-sok an dia menawarkan tumpangan. Padahal Devan juga membawa mobil sendiri yang tak kalah nyaman.

Ragas tergelak dan segera masuk mobil tanpa mengahiri tawanya yang lepas. Sebuah ekspresi meledek khas seorang Ragasa, Hal ini membuat Devan paham kalau ada sesuatu yang tak biasa, yang menjadi bahan ledekan oleh seorang Ragasa. Devan segera membanting pandangan ke arah mobil pribadinya.

Astaga ...

Pantas, Ragasa menawarkan tumpangan padanya. Rupanya sudah ada Annethya yang berdiri tepat di samping mobil Devandra.

Drama apa lagi yang akan dibuat oleh nona bawel ini, kali ini. Rutuk Devandra dalam hati. Namun, tak ayal ia pun menghampiri.

"Mobilmu kenapa lagi?" Devan bertanya bahkan tanpa menatap pada yang ditanya. Ia sengaja bertanya demikian mengingat nona kecil ini yang punya seribu akal untuk bisa pulang bersama Devan. Pernah dengan sengaja ia meminta supir untuk membocorkan ban mobilnya. Dan tingkahnya yang lain lagi, yang harus membuat Devandra tepuk jidat sendiri.

"Gak kenapa-napa. Baik-baik aja," jawab Anneth dengan ketus. Seakan ia enggan untuk berbicara dengan Devan. Padahal gadis ini sudah melewatkan waktu lebih 15 menit untuk menunggu pemuda itu di sini. Sungguh pemandangan yang sangat menggelikan.

"Kau harus mengantarku pulang," kata gadis itu lagi bersamaan dengan Devan yang membuka pintu mobil untuk dirinya sendiri.

Pemuda itu melempar pandangan pada Anneth. Pandangan menyelidik.

"Tak ada alasan. Supirku sudah aku suruh pulang dulu." Anneth yang paham arti tatapan Devan dan segera memberi penjelasan.

Devan merotasi pandangan ke seluruh area parkir dan ia memang tak menemukan mobil Annethya masih berada di sana. Mungkin untuk kali ini gadis itu jujur dengan alasannya. Tak seperti waktu-waktu sebelumnya, dimana Anneth membuat alasan demi bisa diantar pulang oleh Devan. Dari mulai, ban mobil bocor dan kondisi mesin mobil yang tak sehat.

Meski Devan tahu, kalau keterangan Anneth itu hanya dibuat-buat, tapi pemuda itu mengikuti alur ceritanya dengan totalitas. Ia memanggil mobil derek dan membawa mobil Anneth yang sebenarnya berada dalam kondisi sangat baik ke bengkel. Membuat Anneth sangat merasa jengkel.

Pemuda itu seperti tak tau drama seorang gadis yang ingin pulang bersama dengan pemuda yang disukainya. Demikian pemikiran Anneth. Padahal Devan melakukan itu dengan sengaja agar Anneth berhenti membuat alasan konyol jika hanya ingin pulang bersamanya saja.

"Buka pintunya sendiri!" Titah Devan dan gegas membawa tubuh atletisnya masuk ke mobil.

Anneth mencebik. "Aku tau. Mana pernah kau bersikap romantis padaku," gerutunya dengan sepasang bibir mengerucut. Namun, gadis itu segera menurut.

"Mau romantis yang bagaimana?" Tanya Devan setelah keduanya kini duduk bersebelahan.

"Harus kuajari caranya?" Anneth menaikkan suaranya satu oktaf.

"Jangan merusak gendang telingaku dengan teriakanmu." Devan segera menutup sebelah telinganya dengan satu tangan, dan tangan yang lain mulai menjalankan mesin mobil.

Terpopuler

Comments

Happyy

Happyy

😉😉

2023-06-06

0

Yeni Eka

Yeni Eka

ajari caranya Neth. laki-laki hrs tau klo semua perempuan seneng klo di romantisin

2022-11-16

0

Ahmad Kafika

Ahmad Kafika

wow tambah seruuu...😍😍😍

2022-08-21

0

lihat semua
Episodes
1 1. Sebuah Misi
2 2. Tuan Muda Keluarga William
3 3 Aruna Syifabella.
4 4 Terancam
5 5. Secercah Harapan
6 6 Cerita Aruna
7 7 Menjadi Pahlawan
8 8 Peraturan Untuk Sang Pewaris
9 9 Antara Elvan Dan Erald
10 10 Kesepakatan Dengan Elvan
11 11 Strategi Elvan Untuk Erald
12 12 Bermain Peran
13 13 Pembicaraan Dengan Erald
14 14 ujian
15 15 Drama Annethya
16 16 Partner Yang Hebat
17 Pertemuan Tak Terduga
18 18 Pesona Seorang Aura
19 19 Proyek Besar
20 20 Iseng-Iseng Ala Tuan Muda Keluarga William
21 21 Ujian Pertama
22 22 Didiskualifikasi
23 23 Amplop Putih
24 24 Misi Penyelamatan
25 25 Tersanjung
26 26 Salah Masuk Ruangan
27 27 Ada Hubungan Apa Dengan Tuan Muda Erald
28 28 Undangan
29 29 Saatnya Menuntut Balas
30 30 Walk In Closet
31 31 Interogasi Mama Aura
32 32 Batasan Yang Tak Boleh Dilanggar
33 33 Pilihan Erald
34 34 Bukan Gadis Terpilih
35 35 Cara Yang Cantik Dan Elegant
36 36 Mengimbangi Permainan Meisya
37 37 Menemui Calon Mertua
38 38 Keputusan Singkat
39 39 Tanda Tanya
40 40 Tanpa Alasan
41 41 Drama Minta Alamat
42 42 Melamar
43 43 Syarat Untuk Calon Imam
44 43 Kesepakatan Dalam Tiga Menit
45 44 Pernikahan Dan Kepentingan
46 45 Tersulut Api Cemburu
47 46 Alat Pendeteksi Di Tubuh Aruna
48 47 Salah Kamar
49 48 Tuan Muda Bisa Shalat?
50 49 Sidang Paripurna Tuan Muda
51 50 Jangan Menyesal karena Sudah Bilang Terserah
52 51 Jalan-Jalan Ke Surga
53 52 Erald Dan Elvan Kena Batunya
54 53 Terungkap
55 54 Bukti Buat Mama Aura
56 55 Aruna Itu Istrimu
57 56 Akibat Aruna Terlambat
58 57 Harga Yang Harus Dibayar Aruna
59 58 Yang Terpilih Jadi Pewaris
60 59 Cemburu
61 60 Tentang Pernikahan Aruna Dan Erald
62 61 Bukan Sepasang Majikan Dan Pembantu
63 62 Pembalasan Yang Setimpal
64 63 Salam Perpisahan?
65 64 Melepaskan Atau Mempertahankan
66 65 Ikatan Tanpa Rasa
67 66 Kursi Yang Kosong Telah Bertuan
68 67 Terjerat Cinta Sang Pewaris Tahta?
69 68 Diterima Atau Ditolak
70 69 Yang Mengerti Bahasa Tembok
71 70 Setia Pada Calon Jodoh
72 71 Haruskah Aku Memelukmu
73 72 Sekretaris Baru
74 73 Ganti Sekretaris
75 74 Dimana Engkau Aruna
76 75 Misi Pencarian
77 76 Apa Maksud Semuanya
78 77 Meeting Tengah Malam
79 78 Berubahnya Keputusan
80 79 Salam Lewat Doa
81 80 Bantuan Dari Makhluk Astral
82 81 Kejutan Yang Gagal Diberikan
83 82 Somasi
84 83 Tertangkap Kamera
85 84 Ancaman Kecil
86 85 Danisha
87 86 Melanjutkan Di Kamar
88 87 Insiden Di Jalan
89 88 Pujian Yang Salah Alamat
90 89 Bagai Menabuh Genderang Perang
91 90 Doa Di Pendakian Yang Tinggi
92 91 Menunggu Jawaban Erald
93 92 Hanya Parkit Kecil Bukan Elang Pemangsa
94 93 Serangan Yang Berbalik Arah
95 94 Semuanya Sudah Melalui Waktu Dan Proses
96 95 Melalui Waktu
97 95 Putrinya Alika Arabella
98 96 Perihal Fakta Yang Terungkap
99 97 Virus Yang Tak Bisa Ditangkal Dengan Vaksin
100 98 Trik Jitu Tak Bermutu
101 99 Tidak Mau Menerima Sedekah
102 100 Sandiwara Terselubung
103 100 Sandiwara Terselubung
104 101 Keangkuhan Bukan Kemenangan
105 102 Para Penculik Tampan
106 103 Seperti Punya Mata Malaikat
107 104 Korban Pengganti
108 105 Membeli Kesetiaan
109 106 Aruna Menorehkan Sejarah
110 107 Izin Menikah Lagi
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Sebuah Misi
2
2. Tuan Muda Keluarga William
3
3 Aruna Syifabella.
4
4 Terancam
5
5. Secercah Harapan
6
6 Cerita Aruna
7
7 Menjadi Pahlawan
8
8 Peraturan Untuk Sang Pewaris
9
9 Antara Elvan Dan Erald
10
10 Kesepakatan Dengan Elvan
11
11 Strategi Elvan Untuk Erald
12
12 Bermain Peran
13
13 Pembicaraan Dengan Erald
14
14 ujian
15
15 Drama Annethya
16
16 Partner Yang Hebat
17
Pertemuan Tak Terduga
18
18 Pesona Seorang Aura
19
19 Proyek Besar
20
20 Iseng-Iseng Ala Tuan Muda Keluarga William
21
21 Ujian Pertama
22
22 Didiskualifikasi
23
23 Amplop Putih
24
24 Misi Penyelamatan
25
25 Tersanjung
26
26 Salah Masuk Ruangan
27
27 Ada Hubungan Apa Dengan Tuan Muda Erald
28
28 Undangan
29
29 Saatnya Menuntut Balas
30
30 Walk In Closet
31
31 Interogasi Mama Aura
32
32 Batasan Yang Tak Boleh Dilanggar
33
33 Pilihan Erald
34
34 Bukan Gadis Terpilih
35
35 Cara Yang Cantik Dan Elegant
36
36 Mengimbangi Permainan Meisya
37
37 Menemui Calon Mertua
38
38 Keputusan Singkat
39
39 Tanda Tanya
40
40 Tanpa Alasan
41
41 Drama Minta Alamat
42
42 Melamar
43
43 Syarat Untuk Calon Imam
44
43 Kesepakatan Dalam Tiga Menit
45
44 Pernikahan Dan Kepentingan
46
45 Tersulut Api Cemburu
47
46 Alat Pendeteksi Di Tubuh Aruna
48
47 Salah Kamar
49
48 Tuan Muda Bisa Shalat?
50
49 Sidang Paripurna Tuan Muda
51
50 Jangan Menyesal karena Sudah Bilang Terserah
52
51 Jalan-Jalan Ke Surga
53
52 Erald Dan Elvan Kena Batunya
54
53 Terungkap
55
54 Bukti Buat Mama Aura
56
55 Aruna Itu Istrimu
57
56 Akibat Aruna Terlambat
58
57 Harga Yang Harus Dibayar Aruna
59
58 Yang Terpilih Jadi Pewaris
60
59 Cemburu
61
60 Tentang Pernikahan Aruna Dan Erald
62
61 Bukan Sepasang Majikan Dan Pembantu
63
62 Pembalasan Yang Setimpal
64
63 Salam Perpisahan?
65
64 Melepaskan Atau Mempertahankan
66
65 Ikatan Tanpa Rasa
67
66 Kursi Yang Kosong Telah Bertuan
68
67 Terjerat Cinta Sang Pewaris Tahta?
69
68 Diterima Atau Ditolak
70
69 Yang Mengerti Bahasa Tembok
71
70 Setia Pada Calon Jodoh
72
71 Haruskah Aku Memelukmu
73
72 Sekretaris Baru
74
73 Ganti Sekretaris
75
74 Dimana Engkau Aruna
76
75 Misi Pencarian
77
76 Apa Maksud Semuanya
78
77 Meeting Tengah Malam
79
78 Berubahnya Keputusan
80
79 Salam Lewat Doa
81
80 Bantuan Dari Makhluk Astral
82
81 Kejutan Yang Gagal Diberikan
83
82 Somasi
84
83 Tertangkap Kamera
85
84 Ancaman Kecil
86
85 Danisha
87
86 Melanjutkan Di Kamar
88
87 Insiden Di Jalan
89
88 Pujian Yang Salah Alamat
90
89 Bagai Menabuh Genderang Perang
91
90 Doa Di Pendakian Yang Tinggi
92
91 Menunggu Jawaban Erald
93
92 Hanya Parkit Kecil Bukan Elang Pemangsa
94
93 Serangan Yang Berbalik Arah
95
94 Semuanya Sudah Melalui Waktu Dan Proses
96
95 Melalui Waktu
97
95 Putrinya Alika Arabella
98
96 Perihal Fakta Yang Terungkap
99
97 Virus Yang Tak Bisa Ditangkal Dengan Vaksin
100
98 Trik Jitu Tak Bermutu
101
99 Tidak Mau Menerima Sedekah
102
100 Sandiwara Terselubung
103
100 Sandiwara Terselubung
104
101 Keangkuhan Bukan Kemenangan
105
102 Para Penculik Tampan
106
103 Seperti Punya Mata Malaikat
107
104 Korban Pengganti
108
105 Membeli Kesetiaan
109
106 Aruna Menorehkan Sejarah
110
107 Izin Menikah Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!