3 Aruna Syifabella.

"Pertukaran mahasiswa," tuan muda Erald berucap lirih.

"Iya," sahut Devan singkat.

"Mulai kapan kampus ini mengadakan program pertukaran mahasiswa?"

"Mulai tahun kemarin," sahut Elvan. Ia segera mengambil alih memberi jawaban, karena tatapan Erald sudah mengarah kepadanya.

"Keputusan ini sudah sesuai prosedur, dan disetujui semua pihak. Saat itu kau sedang ada di luar negeri, Erald," terang Elvan lagi.

Erald hanya mengangguk singkat.

Di antara sekian Universitas yang dimiliki oleh keluarga William Pramudya, kampus puth ini yang paling khusus dan istimewa. Karena di sini tempat anak-anak Pramudya menjalankan pendidikannya. Mereka semua diwajibkan menempuh pendidikan minimal 2 tahun di kampus ini, sebelum berpindah pada Universitas lain yang diminati, baik di dalam, ataupun luar negeri.

Kampus putih ini memiliki sruktural sebagaimana Universitas pada umumnya. Namun, pada perjalanannya, keputusan tuan muda Erald dan tuan muda Elvan yang lebih dipatuhi di sini dari pada kepala Universitasnya sendiri. Bisa dikata, kalau tuan muda Erald dan tuan muda Elvan adalah penguasa di kampus ini. Itulah perbedaan yang sangat mendasar di sini, dengan kampus yang lainnya.

"Nunggu perintah lebih lanjut," ujar Devandra lagi, menyambung laporan singkat yang telah disampaikan.

"Masih perlu kutegaskan?" Jawaban Erald berupa sebentuk pertanyaan yang mengandung sindiran tajam.

"Mungkin ada hal lain." Devan tentu saja membela diri dengan ucapan ini. Karena sepanjang sejarah hidupnya, ia tak pernah gagal tiap kali menjalankan tugas dari tuan muda pertama keluarga William ini. Ya, walaupun semua keberhasilannya itu tak lepas dari peran serta Ragas yang selalu berhasil memuluskan langkahnya.

Ragasa putra Stefan. Ada yang tahu bagaimana Stefan? Bagaimana sepak terjangnya sebagai detektif Damaresh William yang anti gagal. Serta mempersembahkan kesetiaan selama hayat di kandung badan kepada sang majikan. Ragas, putranya. Ia mewarisi jiwa detektif handal sang ayah. Hanya bedanya, jika Stefan tampil sebagai pribadi yang tak banyak bicara, tak banyak bergaul, Ragas justru kebalikannya.

Ragasa type cuek dan apa adanya. Cukup humble, walau pada kenyataannya ia hanya berteman akrab dengan semua tuan muda klan William saja. Dan game, menjadi pacar sejatinya sejak kecil. Tapi, walaupun begitu, jangan ragukan jiwa detektifnya. Setiap perintah yang diterima oleh Devan dari Erald atau pun Elvan, Ragas lah yang bertindak sebagai pelaksana lapangan. Dan pada akhirnya ia hanya memilih acuh saja jika sudah di bagian eksekusi. Cara kerja Ragas ini, oleh yang lain, memang sudah dimaklumi.

Maka bagaimana pun tak bisa dinafikan, bahwa ragas dan Devan adalah bagian dari tuan muda keluarga William. Meski dalam tubuh mereka tidak mengalir darah William Pramudya. Namun, keberadaan mereka adalah pelengkap formasi para tuan muda keluarga terkaya seantero Indonesia Raya.

"Ada yang lebih patut, untuk dijadikan sanksi atas tindakan amoral itu?" Erald menekankan ucapannya. Tampak atmosfer kemarahan masih sangat pekat di wajahnya. Pun di kedua mata. Pertama kalinya dalam sejarah juga, ada seorang gadis yang tindakannya membuat Erald langsung merasa ingin muntah.

"Baik." Devan langsung paham, dan siap menjalankan keputusan.

"Tunggu! Ini ada apa sih? Siapa Aruna Syifabella itu?" Tanya Aneth yang sudah menyimpan rasa penasaran sejak tadi.

Tak ada yang memberikan jawaban. Erald hanya diam, Elvan hanya menggeleng ringan. Aneth jadi menghempaskan napas kasar melihat reaksi dua orang sepupunya yang sama-sama tampan.

"Ragas, bisa kasih tau, gak?" Aneth segera melayangkan pertanyaan pada Ragasa yang terlewat santai. Pemuda itu tetap tak terusik dari layar gawainya. Seakan benda pipih di tangannya adalah primadona dalam hidupnya.

"Gak tau," jawab Ragas yang malah membuat Aneth kian dihempas rasa penasaran.

"Kok bisa gak tau sih, kau, 'kan intelnya Kak Erald," sembur Aneth.

"Tanya tuh calon suamimu!" Ragas mengedikkan bahunya ke arah Devan. Kalau sudah hal ini yang disebut, Aneth langsung diam, setelah sesaat beradu pandang dengan Devandra, yang terkesan tak punya niat untuk menjelaskan apa-apa.

"Sudah, anak kecil, tak perlu ikut-ikutan urusannya orang dewasa." Elvan mencolek pundak Aneth dengan ujung jarinya.

"Selalu bilang anak kecil, aku hanya lebih muda dua setahun darimu, Kak. Bahkan aku juga sudah dijodohkan," gerutu Aneth dengan sepasang bibir yang agak dimajukan ke depan.

Elvan hanya tertawa renyah dan membawa tubuh jangkungnya itu bangkit dari peraduan. "Aku ikut." Aneth segera mengekori di belakang.

"Nyerah, untuk mengorek keterangan dari mereka?"

"Nyerah aja. Karena pasti gak guna," sahut Anneth dengan nada dibanting.

"Siap-siap, Bro. Calon istrimu akan menginterogasimu nanti," ucap Ragas sepeninggal Elvan dan Anneth.

🌻🌻

Lama amat sih," gerutu Prisil. Tak jelas berapa banyak menit yang ia lewati untuk menunggu Aruna di dalam toilet itu. Prisil bahkan sampai menyangka, Aruna sedang menguras bak mandi di dalam sana.

Aruna tak menjawab, ia hanya memilih duduk sambil mengusap titik-titik air di wajahnya dengan ujung jari. Aruna masih tak bisa mendefinisikan perasaannya saat ini, ketika semua rasa datang secara silih berganti. Antara lega, sudah berhasil menyelamatkan Wina dari kekejaman Meisya. Sekaligus kesal dan malu yang menghantam secara bersamaan dalam kalbu.

"Runa, kau apakan bibirmu sampai berdarah gitu?"

Aruna hanya menggeleng kecil, berusaha melupakan rasa perih pada kedua bibirnya, yang digosok keras dengan air, untuk menghilangkan bekas kecupan laknat yang ia lakukan pada tuan muda Erald barusan.

Prisil tergelak. "Tega amat kau melukai bibirmu sendiri. Aku liat tadi bibir kalian hanya bertemu sekilas, kau sampai melukainya untuk menghapus jejak." Prisil masih menuntaskan tawa sebelum kembali melanjutkan ucapannya. "Yang lain pasti berharap ada di posisimu saat ini. Tapi tak ada yang berani."

"Maksudnya?"

"Bisa mencicipi manisnya bibir tuan muda Erald, ya walau cuma sekilas seperti yang kau lakukan barusan."

Aruna membuang pandangan, terkesan tak suka jika tindakannya barusan jadi pembahasan. Tapi Prisil tak peduli, ia melanjutkan ucapannya sekedar memberitahukan Aruna sebuah fakta yang tidak diketahui gadis itu. Karna Aruna baru sebulan jadi mahasiswi di kampus ini. "Mereka yang bisa merasakan itu akan menjadikan hal ini sebagai prasasti abadi yang tak akan terlupakan sampai mati."

"Termasuk kamu?" Tebak Aruna.

"Bisa jadi." Prisil tertawa renyah.

"Seumur hidup. Ini perbuatan paling konyol yang pernah aku lakukan," sesal Aruna sambil menerawang. Setelah beberapa jenak kemudian.

"Perbuatan nekat, lebih tepatnya," imbuh Prisil.

"Ya." Aruna menunduk, aura penyesalan tak bisa ditepis dari wajahnya yang ayu.

"Nyesal ya? Wina selamat lho. Ini kan tujuanmu?"

"Iya." Kembali Aruna hanya menjawab singkat saja.

"Tapi, aku harus memberitahumu satu hal." Prisil menatap gadis berhijab di sampingnya itu dengan seksama. "Bahwa akibat dari perbuatanmu ini pasti akan panjang."

Aruna kini menatap Prisil dengan serius, menanti apa yang akan disampaikan oleh Prisil lebih lanjut. Dia memang tak sempat memikirkan akibatnya, ketika memutuskan untuk menyelamatkan Wina dengan cara yang menurutnya, cukup gila.

Terpopuler

Comments

anita

anita

bnyak tokoh n bnyak penggambaran keadaan mlh bingung bacanya.

2023-04-19

0

NA_SaRi

NA_SaRi

Dua setahun itu brpa ya mi?

2022-11-26

2

NA_SaRi

NA_SaRi

Koloninya Paboss ini ngegame

2022-11-26

0

lihat semua
Episodes
1 1. Sebuah Misi
2 2. Tuan Muda Keluarga William
3 3 Aruna Syifabella.
4 4 Terancam
5 5. Secercah Harapan
6 6 Cerita Aruna
7 7 Menjadi Pahlawan
8 8 Peraturan Untuk Sang Pewaris
9 9 Antara Elvan Dan Erald
10 10 Kesepakatan Dengan Elvan
11 11 Strategi Elvan Untuk Erald
12 12 Bermain Peran
13 13 Pembicaraan Dengan Erald
14 14 ujian
15 15 Drama Annethya
16 16 Partner Yang Hebat
17 Pertemuan Tak Terduga
18 18 Pesona Seorang Aura
19 19 Proyek Besar
20 20 Iseng-Iseng Ala Tuan Muda Keluarga William
21 21 Ujian Pertama
22 22 Didiskualifikasi
23 23 Amplop Putih
24 24 Misi Penyelamatan
25 25 Tersanjung
26 26 Salah Masuk Ruangan
27 27 Ada Hubungan Apa Dengan Tuan Muda Erald
28 28 Undangan
29 29 Saatnya Menuntut Balas
30 30 Walk In Closet
31 31 Interogasi Mama Aura
32 32 Batasan Yang Tak Boleh Dilanggar
33 33 Pilihan Erald
34 34 Bukan Gadis Terpilih
35 35 Cara Yang Cantik Dan Elegant
36 36 Mengimbangi Permainan Meisya
37 37 Menemui Calon Mertua
38 38 Keputusan Singkat
39 39 Tanda Tanya
40 40 Tanpa Alasan
41 41 Drama Minta Alamat
42 42 Melamar
43 43 Syarat Untuk Calon Imam
44 43 Kesepakatan Dalam Tiga Menit
45 44 Pernikahan Dan Kepentingan
46 45 Tersulut Api Cemburu
47 46 Alat Pendeteksi Di Tubuh Aruna
48 47 Salah Kamar
49 48 Tuan Muda Bisa Shalat?
50 49 Sidang Paripurna Tuan Muda
51 50 Jangan Menyesal karena Sudah Bilang Terserah
52 51 Jalan-Jalan Ke Surga
53 52 Erald Dan Elvan Kena Batunya
54 53 Terungkap
55 54 Bukti Buat Mama Aura
56 55 Aruna Itu Istrimu
57 56 Akibat Aruna Terlambat
58 57 Harga Yang Harus Dibayar Aruna
59 58 Yang Terpilih Jadi Pewaris
60 59 Cemburu
61 60 Tentang Pernikahan Aruna Dan Erald
62 61 Bukan Sepasang Majikan Dan Pembantu
63 62 Pembalasan Yang Setimpal
64 63 Salam Perpisahan?
65 64 Melepaskan Atau Mempertahankan
66 65 Ikatan Tanpa Rasa
67 66 Kursi Yang Kosong Telah Bertuan
68 67 Terjerat Cinta Sang Pewaris Tahta?
69 68 Diterima Atau Ditolak
70 69 Yang Mengerti Bahasa Tembok
71 70 Setia Pada Calon Jodoh
72 71 Haruskah Aku Memelukmu
73 72 Sekretaris Baru
74 73 Ganti Sekretaris
75 74 Dimana Engkau Aruna
76 75 Misi Pencarian
77 76 Apa Maksud Semuanya
78 77 Meeting Tengah Malam
79 78 Berubahnya Keputusan
80 79 Salam Lewat Doa
81 80 Bantuan Dari Makhluk Astral
82 81 Kejutan Yang Gagal Diberikan
83 82 Somasi
84 83 Tertangkap Kamera
85 84 Ancaman Kecil
86 85 Danisha
87 86 Melanjutkan Di Kamar
88 87 Insiden Di Jalan
89 88 Pujian Yang Salah Alamat
90 89 Bagai Menabuh Genderang Perang
91 90 Doa Di Pendakian Yang Tinggi
92 91 Menunggu Jawaban Erald
93 92 Hanya Parkit Kecil Bukan Elang Pemangsa
94 93 Serangan Yang Berbalik Arah
95 94 Semuanya Sudah Melalui Waktu Dan Proses
96 95 Melalui Waktu
97 95 Putrinya Alika Arabella
98 96 Perihal Fakta Yang Terungkap
99 97 Virus Yang Tak Bisa Ditangkal Dengan Vaksin
100 98 Trik Jitu Tak Bermutu
101 99 Tidak Mau Menerima Sedekah
102 100 Sandiwara Terselubung
103 100 Sandiwara Terselubung
104 101 Keangkuhan Bukan Kemenangan
105 102 Para Penculik Tampan
106 103 Seperti Punya Mata Malaikat
107 104 Korban Pengganti
108 105 Membeli Kesetiaan
109 106 Aruna Menorehkan Sejarah
110 107 Izin Menikah Lagi
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Sebuah Misi
2
2. Tuan Muda Keluarga William
3
3 Aruna Syifabella.
4
4 Terancam
5
5. Secercah Harapan
6
6 Cerita Aruna
7
7 Menjadi Pahlawan
8
8 Peraturan Untuk Sang Pewaris
9
9 Antara Elvan Dan Erald
10
10 Kesepakatan Dengan Elvan
11
11 Strategi Elvan Untuk Erald
12
12 Bermain Peran
13
13 Pembicaraan Dengan Erald
14
14 ujian
15
15 Drama Annethya
16
16 Partner Yang Hebat
17
Pertemuan Tak Terduga
18
18 Pesona Seorang Aura
19
19 Proyek Besar
20
20 Iseng-Iseng Ala Tuan Muda Keluarga William
21
21 Ujian Pertama
22
22 Didiskualifikasi
23
23 Amplop Putih
24
24 Misi Penyelamatan
25
25 Tersanjung
26
26 Salah Masuk Ruangan
27
27 Ada Hubungan Apa Dengan Tuan Muda Erald
28
28 Undangan
29
29 Saatnya Menuntut Balas
30
30 Walk In Closet
31
31 Interogasi Mama Aura
32
32 Batasan Yang Tak Boleh Dilanggar
33
33 Pilihan Erald
34
34 Bukan Gadis Terpilih
35
35 Cara Yang Cantik Dan Elegant
36
36 Mengimbangi Permainan Meisya
37
37 Menemui Calon Mertua
38
38 Keputusan Singkat
39
39 Tanda Tanya
40
40 Tanpa Alasan
41
41 Drama Minta Alamat
42
42 Melamar
43
43 Syarat Untuk Calon Imam
44
43 Kesepakatan Dalam Tiga Menit
45
44 Pernikahan Dan Kepentingan
46
45 Tersulut Api Cemburu
47
46 Alat Pendeteksi Di Tubuh Aruna
48
47 Salah Kamar
49
48 Tuan Muda Bisa Shalat?
50
49 Sidang Paripurna Tuan Muda
51
50 Jangan Menyesal karena Sudah Bilang Terserah
52
51 Jalan-Jalan Ke Surga
53
52 Erald Dan Elvan Kena Batunya
54
53 Terungkap
55
54 Bukti Buat Mama Aura
56
55 Aruna Itu Istrimu
57
56 Akibat Aruna Terlambat
58
57 Harga Yang Harus Dibayar Aruna
59
58 Yang Terpilih Jadi Pewaris
60
59 Cemburu
61
60 Tentang Pernikahan Aruna Dan Erald
62
61 Bukan Sepasang Majikan Dan Pembantu
63
62 Pembalasan Yang Setimpal
64
63 Salam Perpisahan?
65
64 Melepaskan Atau Mempertahankan
66
65 Ikatan Tanpa Rasa
67
66 Kursi Yang Kosong Telah Bertuan
68
67 Terjerat Cinta Sang Pewaris Tahta?
69
68 Diterima Atau Ditolak
70
69 Yang Mengerti Bahasa Tembok
71
70 Setia Pada Calon Jodoh
72
71 Haruskah Aku Memelukmu
73
72 Sekretaris Baru
74
73 Ganti Sekretaris
75
74 Dimana Engkau Aruna
76
75 Misi Pencarian
77
76 Apa Maksud Semuanya
78
77 Meeting Tengah Malam
79
78 Berubahnya Keputusan
80
79 Salam Lewat Doa
81
80 Bantuan Dari Makhluk Astral
82
81 Kejutan Yang Gagal Diberikan
83
82 Somasi
84
83 Tertangkap Kamera
85
84 Ancaman Kecil
86
85 Danisha
87
86 Melanjutkan Di Kamar
88
87 Insiden Di Jalan
89
88 Pujian Yang Salah Alamat
90
89 Bagai Menabuh Genderang Perang
91
90 Doa Di Pendakian Yang Tinggi
92
91 Menunggu Jawaban Erald
93
92 Hanya Parkit Kecil Bukan Elang Pemangsa
94
93 Serangan Yang Berbalik Arah
95
94 Semuanya Sudah Melalui Waktu Dan Proses
96
95 Melalui Waktu
97
95 Putrinya Alika Arabella
98
96 Perihal Fakta Yang Terungkap
99
97 Virus Yang Tak Bisa Ditangkal Dengan Vaksin
100
98 Trik Jitu Tak Bermutu
101
99 Tidak Mau Menerima Sedekah
102
100 Sandiwara Terselubung
103
100 Sandiwara Terselubung
104
101 Keangkuhan Bukan Kemenangan
105
102 Para Penculik Tampan
106
103 Seperti Punya Mata Malaikat
107
104 Korban Pengganti
108
105 Membeli Kesetiaan
109
106 Aruna Menorehkan Sejarah
110
107 Izin Menikah Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!