2. Tuan Muda Keluarga William

Ziko Elvano William, menjadi orang ketiga yang memasuki ruangan. Karena sebelumnya sudah ada Ragasa yang duduk di pojok--sebagaimana kebiasaan anak itu-- bila sudah mengikuti class khusus ini. Dan di pojok paling depan juga sudah ada Devandra yang duduk dengan sangat santai dan hanya mengangkat sebelah alisnya atas kedatangan Elvan.

"Yang lain?" tanya Elvan singkat. Tak jelas pertanyaan itu dituju pada siapa. Tapi yang jelas, pertanyaan ini harus mendapatkan jawabannya.

"Aneth lagi dandan," jawab Ragas asal. Karena sepasang matanya tetap fokus pada gawai yang ia pegang. Namun, ia jadi tertawa sendiri dengan ucapannya barusan.

Elvan tak memberi tanggapan, sepertinya ia puas dengan jawaban Ragas yang asal-asalan. Selanjutnya hening, ketiga orang pemuda tampan itu sama-sama diam, sibuk masing-masing. Hingga sebuah suara membahana memecah keheningan dengan tiba-tiba. "Yang tercantik di kelas ini sudah datang."

Ragasa dan Devandra langsung menoleh pada gadis yang memang cantik sesuai dengan sesumbarnya itu, lalu keduanya sama-sama mengedikkan bahu santai dan kembali mengalihkan pandangan.

Sepertinya sesumbar dari Anneth tak perlu ditepis. Karena ia memang satu-satunya gadis di class khusus ini. Di samping, dia memang cantik beneran sih.

Anneth sempat mengerucutkan bibirnya, saat melihat reaksi Devan dan Ragas akan kedatangannya. Namun, tatapannya segera menemukan Elvan yang terlihat acuh saja. Anneth segera menghampiri sepupunya itu.

"Kakak tampan, aku duduk di sini ya," pintanya lebih dulu. Dan ia langsung duduk saja, meskipun Elvan hanya memberinya lirikan tanpa kata.

Interaksi jauh dari kata akrab dan mesra, memang sudah biasa terjadi di kalangan keluarga William ini. Tapi sebenarnya, jangan salah menilai. Mereka saling menyayangi dan melindungi satu sama lain.

Mr Hendry memasuki ruangan, sepasang mata tajam yang terbingkai kaca mata, memindai tatapan pada segenap yang ada. Sudah jelas, kalau mereka belum berkumpul semua. Tapi dosen ganteng yang sudah bergelar profesor di usia yang cukup muda itu tetap bertanya seperti biasa. "Sudah masuk semua?"

"Belum." Jawaban itu datang dari belakang Mr Hendry yang berdiri membelakangi pintu. "Maaf telat, Mr." Itu ucapan Arasya Davanka William. Ia masuk mendahului Althair Askara William yang mengekorinya, dengan tanpa kata.

Untuk saat ini, Askara dan Arasya masih menempuh pendidikan tingkat SMA. Tapi mereka berdua harus hadir juga dalam kelas khusus sebagai generasi keluarga William Pramudya juga.

Dua orang pemuda berwajah rupawan yang hampir seumuran ini segera mengambil posisi duduk di belakang Elvan.

Aneth membawa pandangannya ke belakang. "Kangen deh, pada dua orang adikku yang tampan," ujarnya seraya mengedipkan sebelah mata pada keduanya. Yang hanya ditanggapi Arasya dengan senyuman, sedang Askara? Dia Hanya diam menatap datar.

Pasti pada bertanya-tanya Siapa saja mereka. Tapi sebagian sudah dapat menduga, mengingat nama besar yang tersemat di belakang setiap nama. Namun, untuk lebih jelasnya, mari simak dengan seksama.

Di mulai dari Ziko Elvano William, dia adalah putra dari Edgard William dan istrinya, Nola. Lalu gadis cantik di sebelahnya, Anethtya william, putri kedua Anthoni William dan Frisca.

Sepasang pemuda rupawan yang hadir belakangan, Arasya Davanka William, putra dari Rafasya Aditya William dengan Quinshaa Daneen. Lalu yang tampan rupawan di sampingnya. Athair Askara William, putra kedua Damaresh William dan Aura Aneshka.

Dua orang pemuda yang lain. Devandra, putra dari Kaivan dan Naila. Dan yang terakhir, Ragasa, putra Stefan dan Clara.

Sudah lengkap semua? Belum. Masih ada Izara Darahifsa William, putri kedua Alarik William. Namun, Izara jarang mengikuti class khusus ini, karena ia memang tak lagi menempuh pendidikan di kampus putih Pramudya. Hanya setahun Izara belajar di kampus ini, sebelum berpindah ke kota Malang-Jawa timur, agar lebih dekat dengan kedua orang tuanya yang memang berdomisili di sana.

Ada lagi Angela William, kakak dari Anethya, yang sudah menempuh pendidikan S2 di luar negeri setelah menunaikan kewajiban belajar di kampus putih selama tiga tahun.

Bagi pembaca baru yang belum membaca kisah. CINTAKU TERHALANG TAHTAMU, pasti masih bingung, siapa saja nama-nama yang telah disebut barusan sebagai orang tua dari para tokoh di sini. Maka disarankan untuk membaca novel cintaku Terhalang Tahtamu, dulu agar lebih memahami asal-usul mereka.

"Kita mulai sekarang?" Mr Hendry yang sudah duduk di kursi kebesaran melontar tanya pada semua.

"Iya," jawab Elvan, sementara yang lain diam.

"Tunggu. Kak Erald belum datang," cegah Aneth. Hanya sepupunya yang paling tampan itu yang belum ada di ruangan. Tanpa kehadiran Erald, formasi para tuan muda dan nona muda William, pasti sangat kurang.

"Mulai saja, Erald punya otak dari kaca," tepis Elvan.

"Yak. Meski telat pelajaran, dia pasti bisa ngejar," sahut Devandra.

"Setuju. Mulai saja, Mr." Ragasa ikut-ikutan. Sedangkan Arasya dan Askara hanya tetap memilih diam. Mereka tak ikut andil dalam pembicaraan kakak-kakaknya. Selain mereka juga setuju kalau Erald memiliki kecerdasan yang mumpuni. Jadi meski tak ikut kelas ini, dia sudah tau pasti. Tapi ...

Seorang pemuda rupawan hadir tiba-tiba dari balik pintu ruangan, sesaat tatap mata elangnya menyapu wajah semua yang ada di dalam, lalu melangkah ke arah Mr Hendry. Menganggukkan kepalanya sopan, yang segera mendapat balasan sepadan. "Silakan duduk tuan muda Erald."

Rafaresh Emerald William, putra pertama Damaresh William dan Aura Aneshka itu, segera mengambil posisi duduknya, tanpa perlu menyapa dulu pada semua saudaranya.

Maka, dengan hadirnya sang tuan muda, Class khusus itu pun di buka.

Seminggu dua kali para tuan muda dan nona muda keluarga William itu mendapat pelajaran khusus dari Mr Hendry--profesor muda jebolan dari Harvard--yang ditunjuk langsung oleh Damaresh untuk mengajari mereka.

Pelajaran Khusus yang diberikan oleh Mr Hendry pada anak-anak Pramudya ini tentu saja merupakan bekal kepada mereka nantinya sebagai penerus kejayaan keluarga William Pramudya.

Satu jam berlalu, kelas pun usai. Mr Hendry segera meninggalkan ruangan. Di ikuti Askara dan Arasya, dua orang yang selalu kompak kemana-mana layaknya sepasang kembar.

"Mau kemana? Masih kangen." Anneth sempat mencegah langkah keduanya dengan ucapan itu. Tapi dua orang yang selalu kompak ini hanya menanggapi dengan senyum tipis dan terus berlalu.

Devandra menghampiri Erald yang masih duduk diam seakan enggan beranjak. "Namanya Aruna Syifabella." Atas ucapan Devan, tak hanya Erald yang sontak memperhatikan. Bahkan Aneth langsung pasang telinga tajam-tajam. Seorang Devan tiba-tiba menyebut nama perempuan, yang bahkan tanpa diawali pembicaraan sebelumnya, itu membuat Anneth seperti kebakaran jenggot saja.

Dan Elvan yang duduk di samping Anneth juga menoleh, ikut mendengarkan. Meninggalkan Ragas yang tetap sibuk dengan Gawai, apalagi yang dilakukan oleh anak Stefan ini kalau bukan main game kesukaan.

"Dia berasal dari daerah. Berada di sini karena pertukaran mahasiswa." Devan melanjutkan laporan, mengabaikan ekspresi yang lain, yang terlihat penasaran tingkat dewa. Tatapan Devan hanya tertuju pada Erald, yang menyimak penuturannya dengan seksama.

Terpopuler

Comments

Rr Ecih Hao Khan

Rr Ecih Hao Khan

anak2 super ellit kebayang kerennya...

2023-03-28

0

NA_SaRi

NA_SaRi

Mr. Hendry boleh digoda gak mi?

2022-11-22

3

NA_SaRi

NA_SaRi

Saya saya

2022-11-22

0

lihat semua
Episodes
1 1. Sebuah Misi
2 2. Tuan Muda Keluarga William
3 3 Aruna Syifabella.
4 4 Terancam
5 5. Secercah Harapan
6 6 Cerita Aruna
7 7 Menjadi Pahlawan
8 8 Peraturan Untuk Sang Pewaris
9 9 Antara Elvan Dan Erald
10 10 Kesepakatan Dengan Elvan
11 11 Strategi Elvan Untuk Erald
12 12 Bermain Peran
13 13 Pembicaraan Dengan Erald
14 14 ujian
15 15 Drama Annethya
16 16 Partner Yang Hebat
17 Pertemuan Tak Terduga
18 18 Pesona Seorang Aura
19 19 Proyek Besar
20 20 Iseng-Iseng Ala Tuan Muda Keluarga William
21 21 Ujian Pertama
22 22 Didiskualifikasi
23 23 Amplop Putih
24 24 Misi Penyelamatan
25 25 Tersanjung
26 26 Salah Masuk Ruangan
27 27 Ada Hubungan Apa Dengan Tuan Muda Erald
28 28 Undangan
29 29 Saatnya Menuntut Balas
30 30 Walk In Closet
31 31 Interogasi Mama Aura
32 32 Batasan Yang Tak Boleh Dilanggar
33 33 Pilihan Erald
34 34 Bukan Gadis Terpilih
35 35 Cara Yang Cantik Dan Elegant
36 36 Mengimbangi Permainan Meisya
37 37 Menemui Calon Mertua
38 38 Keputusan Singkat
39 39 Tanda Tanya
40 40 Tanpa Alasan
41 41 Drama Minta Alamat
42 42 Melamar
43 43 Syarat Untuk Calon Imam
44 43 Kesepakatan Dalam Tiga Menit
45 44 Pernikahan Dan Kepentingan
46 45 Tersulut Api Cemburu
47 46 Alat Pendeteksi Di Tubuh Aruna
48 47 Salah Kamar
49 48 Tuan Muda Bisa Shalat?
50 49 Sidang Paripurna Tuan Muda
51 50 Jangan Menyesal karena Sudah Bilang Terserah
52 51 Jalan-Jalan Ke Surga
53 52 Erald Dan Elvan Kena Batunya
54 53 Terungkap
55 54 Bukti Buat Mama Aura
56 55 Aruna Itu Istrimu
57 56 Akibat Aruna Terlambat
58 57 Harga Yang Harus Dibayar Aruna
59 58 Yang Terpilih Jadi Pewaris
60 59 Cemburu
61 60 Tentang Pernikahan Aruna Dan Erald
62 61 Bukan Sepasang Majikan Dan Pembantu
63 62 Pembalasan Yang Setimpal
64 63 Salam Perpisahan?
65 64 Melepaskan Atau Mempertahankan
66 65 Ikatan Tanpa Rasa
67 66 Kursi Yang Kosong Telah Bertuan
68 67 Terjerat Cinta Sang Pewaris Tahta?
69 68 Diterima Atau Ditolak
70 69 Yang Mengerti Bahasa Tembok
71 70 Setia Pada Calon Jodoh
72 71 Haruskah Aku Memelukmu
73 72 Sekretaris Baru
74 73 Ganti Sekretaris
75 74 Dimana Engkau Aruna
76 75 Misi Pencarian
77 76 Apa Maksud Semuanya
78 77 Meeting Tengah Malam
79 78 Berubahnya Keputusan
80 79 Salam Lewat Doa
81 80 Bantuan Dari Makhluk Astral
82 81 Kejutan Yang Gagal Diberikan
83 82 Somasi
84 83 Tertangkap Kamera
85 84 Ancaman Kecil
86 85 Danisha
87 86 Melanjutkan Di Kamar
88 87 Insiden Di Jalan
89 88 Pujian Yang Salah Alamat
90 89 Bagai Menabuh Genderang Perang
91 90 Doa Di Pendakian Yang Tinggi
92 91 Menunggu Jawaban Erald
93 92 Hanya Parkit Kecil Bukan Elang Pemangsa
94 93 Serangan Yang Berbalik Arah
95 94 Semuanya Sudah Melalui Waktu Dan Proses
96 95 Melalui Waktu
97 95 Putrinya Alika Arabella
98 96 Perihal Fakta Yang Terungkap
99 97 Virus Yang Tak Bisa Ditangkal Dengan Vaksin
100 98 Trik Jitu Tak Bermutu
101 99 Tidak Mau Menerima Sedekah
102 100 Sandiwara Terselubung
103 100 Sandiwara Terselubung
104 101 Keangkuhan Bukan Kemenangan
105 102 Para Penculik Tampan
106 103 Seperti Punya Mata Malaikat
107 104 Korban Pengganti
108 105 Membeli Kesetiaan
109 106 Aruna Menorehkan Sejarah
110 107 Izin Menikah Lagi
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Sebuah Misi
2
2. Tuan Muda Keluarga William
3
3 Aruna Syifabella.
4
4 Terancam
5
5. Secercah Harapan
6
6 Cerita Aruna
7
7 Menjadi Pahlawan
8
8 Peraturan Untuk Sang Pewaris
9
9 Antara Elvan Dan Erald
10
10 Kesepakatan Dengan Elvan
11
11 Strategi Elvan Untuk Erald
12
12 Bermain Peran
13
13 Pembicaraan Dengan Erald
14
14 ujian
15
15 Drama Annethya
16
16 Partner Yang Hebat
17
Pertemuan Tak Terduga
18
18 Pesona Seorang Aura
19
19 Proyek Besar
20
20 Iseng-Iseng Ala Tuan Muda Keluarga William
21
21 Ujian Pertama
22
22 Didiskualifikasi
23
23 Amplop Putih
24
24 Misi Penyelamatan
25
25 Tersanjung
26
26 Salah Masuk Ruangan
27
27 Ada Hubungan Apa Dengan Tuan Muda Erald
28
28 Undangan
29
29 Saatnya Menuntut Balas
30
30 Walk In Closet
31
31 Interogasi Mama Aura
32
32 Batasan Yang Tak Boleh Dilanggar
33
33 Pilihan Erald
34
34 Bukan Gadis Terpilih
35
35 Cara Yang Cantik Dan Elegant
36
36 Mengimbangi Permainan Meisya
37
37 Menemui Calon Mertua
38
38 Keputusan Singkat
39
39 Tanda Tanya
40
40 Tanpa Alasan
41
41 Drama Minta Alamat
42
42 Melamar
43
43 Syarat Untuk Calon Imam
44
43 Kesepakatan Dalam Tiga Menit
45
44 Pernikahan Dan Kepentingan
46
45 Tersulut Api Cemburu
47
46 Alat Pendeteksi Di Tubuh Aruna
48
47 Salah Kamar
49
48 Tuan Muda Bisa Shalat?
50
49 Sidang Paripurna Tuan Muda
51
50 Jangan Menyesal karena Sudah Bilang Terserah
52
51 Jalan-Jalan Ke Surga
53
52 Erald Dan Elvan Kena Batunya
54
53 Terungkap
55
54 Bukti Buat Mama Aura
56
55 Aruna Itu Istrimu
57
56 Akibat Aruna Terlambat
58
57 Harga Yang Harus Dibayar Aruna
59
58 Yang Terpilih Jadi Pewaris
60
59 Cemburu
61
60 Tentang Pernikahan Aruna Dan Erald
62
61 Bukan Sepasang Majikan Dan Pembantu
63
62 Pembalasan Yang Setimpal
64
63 Salam Perpisahan?
65
64 Melepaskan Atau Mempertahankan
66
65 Ikatan Tanpa Rasa
67
66 Kursi Yang Kosong Telah Bertuan
68
67 Terjerat Cinta Sang Pewaris Tahta?
69
68 Diterima Atau Ditolak
70
69 Yang Mengerti Bahasa Tembok
71
70 Setia Pada Calon Jodoh
72
71 Haruskah Aku Memelukmu
73
72 Sekretaris Baru
74
73 Ganti Sekretaris
75
74 Dimana Engkau Aruna
76
75 Misi Pencarian
77
76 Apa Maksud Semuanya
78
77 Meeting Tengah Malam
79
78 Berubahnya Keputusan
80
79 Salam Lewat Doa
81
80 Bantuan Dari Makhluk Astral
82
81 Kejutan Yang Gagal Diberikan
83
82 Somasi
84
83 Tertangkap Kamera
85
84 Ancaman Kecil
86
85 Danisha
87
86 Melanjutkan Di Kamar
88
87 Insiden Di Jalan
89
88 Pujian Yang Salah Alamat
90
89 Bagai Menabuh Genderang Perang
91
90 Doa Di Pendakian Yang Tinggi
92
91 Menunggu Jawaban Erald
93
92 Hanya Parkit Kecil Bukan Elang Pemangsa
94
93 Serangan Yang Berbalik Arah
95
94 Semuanya Sudah Melalui Waktu Dan Proses
96
95 Melalui Waktu
97
95 Putrinya Alika Arabella
98
96 Perihal Fakta Yang Terungkap
99
97 Virus Yang Tak Bisa Ditangkal Dengan Vaksin
100
98 Trik Jitu Tak Bermutu
101
99 Tidak Mau Menerima Sedekah
102
100 Sandiwara Terselubung
103
100 Sandiwara Terselubung
104
101 Keangkuhan Bukan Kemenangan
105
102 Para Penculik Tampan
106
103 Seperti Punya Mata Malaikat
107
104 Korban Pengganti
108
105 Membeli Kesetiaan
109
106 Aruna Menorehkan Sejarah
110
107 Izin Menikah Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!