Menaklukkan Bos Killer
"Bee, aku ingin pulang saja. Rasanya aku sudah tidak sanggup berada di sini,” ucap seorang wanita bernama Anastasya.
Wanita yang biasa dipanggil Tasya adalah istri dari seorang pengusaha muda bernama Alexander Kenneth. Alex begitu sayang dan mencintai istri tercinta yang saat ini sedang menderita kanker otak stadium tiga akhir.
Segala macam cara Alex lakukan untuk kesembuhan sang istri. Tasya mengidap penyakit ini sekitar tiga tahun lalu. Ketika Tasya divonis penyakit mengerikan dan mematikan ini, Alex tetap dengan keinginannya untuk menikah, padahal saat itu Tasya sudah menolak. Wanita itu khawatir tidak akan menjadi istri yang baik karena tidak bisa melayani suaminya dengan utuh. Namun, cinta Alex tidak menyurutkan langkahnya untuk tetap menikahi Tasya.
Hingga saat Tasya mengandung, Alex menjadi orang yang paling khawatir dengan keadaan itu. Tasya memaksa akan tetap melahirkan demi memberi keturunan untuk sang suami, meski nyawa taruhannya. Putri itu pun lahir dengan nama Aurel. Kini, malaikat kecil itu sudah berusia dua tahun. Benar saja, Alex begitu bahagia saat Aurel lahir dan hal itu membuat Tasya senang karena telah memberikan sesuatu yang berharga untuk pria berharganya itu.
“Setelah ini kita akan pulang, Sayang. Tapi selesaikan terapimu satu kali lagi. Oke!”
Tasya mengangguk.
Kini mereka tinggal di sebuah apartemen yang berada di belahan Kota Amerika. Alex membawa sang istri ke rumah sakit khusus neurologi untuk menstimulus kembali syaraf-syarafnya paska operasi untuk kedua kali.
Alex dengan setia mendampingi sang istri. Kondisi Tasya saat ini jauh lebih memprihatinkan dari sebelumnya. Jika ada operasi pertama dinyatakan berhasil dan ia dapat pulih serta bertahan, lalu melahirkan putri pertamanya, tapi kini operasi kedua membuatnya semakin drop. Alex meninggalkan usaha yang sedang merintis itu demi mendampingi sang istri.
“Bee, sepertinya aku menyerah,” ucap Tasya.
“No, jangan katakan itu! Please, kamu kuat. Kamu pasti akan kembali sehat seperti sebelumnya. Percayalah!”
Tasya menggeleng. “Tidak. ini tidak seperti sebelumnya. Ini lebih berat, Bee.”
“Sayang.” Alex menghentikan kursi roda yang sedari tadi ia dorong. Lalu, Alex berjongkok dihadapan Tasya dan mengambil kedua tangan itu. “Ingat Aurel menunggu kita di rumah. Dia masih membutuhkanmu. Aku pun membutuhkanmu. Jadi jangan pernah menyerah!”
Alex memeluk tubuh ringkih sang istri. Tasya pun menitikan air matanya dibahu kokoh itu. Sungguh ia merasa tidak pantas menjadi pendamping Alex karena postur tubuh mereka sangat jauh berbeda. Alex yang berdada bidang dan tegap, sementara Tasya kurus dengan kedua kantung mata yang hitam.
Satu bulan lebih mereka berada di Pittsburg, Amerika Serikat. Tasya sedikit banyak mengalami kemajuan selama menjalani pengobatan di negeri paman syam itu. Ia sudah bisa menggenggam tangan dan mengambil benda, padahal sebelumnya ia sulit melakukan itu.
Dua hari kemudian, Alex tiba di Singapura. Kebetulan mereka memang menetap di negara itu. setelah tiba di rumah, Tasya tertidur. Wanita itu merasa lelah. Namun, sebelum itu ia memaksa ingin bertemu dengan putri yang sudah ia tinggalkan selama satu bulan untuk mengikuti terapi syaraf di rumah sakit Pittsburg, Amerika.
“Sayang, bangun. Ini sudah sore,” kata Alex dengan mendekatkan wajahnya pada wajah sang istri yang terlihat tenang.
Tasya tampak tertidur pulas hingga menampilkan wajah seperti anak kecil yang sedang tidur. Alex tersenyum dan mengecup kening sang istri untuk membangunkan. Namun, tubuh Tasya tak juga bergerak.
“Sayang, ayo bangun! Sudah waktunya makan dan meminum obat,” kata Alex lagi.
Alex adalah pria paling hebat. Walau ia memiliki istri dengan kondisi fisik yang tidak seperti wanita sehat lainnya, tapi ia tidak pernah sekalipun melirik wanita lain. Ia begitu setia berada di samping Tasya.
Alex mengambil tangan Tasya untuk dikecup, tapi tangan itu tiba-tiba merosot dengan sendirinya seperti tidak ada nyawa di sana.
“Tasya, bangun!” Alex mulai panik.
Benar saja, tubuh itu tetap tak bergerak dan mata itu tetap tertutup.
“Tasya, tolong jangan tinggalkan aku dan putri kita! Kami membutuhkanmu.” Sontak Alex memeluk tubuh yang terdiam itu.
“Arrggg …” Alex berteriak kencang, hingga ayah dan ibu Tasya yang berada di ruang keluarga bersama cucu mereka pun berlari ke arah suara itu.
“Ada apa, Lex?” tanya Papa Tasya panik diikuti oleh istrinya di belakang.
Alex memang sudah tidak memiliki orang tua, oleh karena itu ia sudah menganggap orang tua Tasya sebagai orang tuanya.
Ibu Tasya menutup mulutnya. Wajah wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu pun mulai memerah. Begitu pun dengan Ayah Tasya yang perlahan mendekat. Mereka tahu apa yang terjadi dengan putrinya.
“Tasya …” teriak ayah Tasya yang juga menangis di sampingnya.
Ibu Tasya pun ikut menangis di bahu sang suami.
“Innalillahi Wa Inna Ilaihi rojiun,” ujar ayah Tasya sambil mengelus lembut wajah putrinya.
Tasya adalah wanita cantik yang lembut dan baik. Tidak penah terlontar kata kasar atau pun keras dari mulutnya. Tasya juga yang selalu meredam emosi Alex, karena pria itu memang dikenal tempramental.
Alex mengibaratkan dirinya dan Tasya bagai api dan air, Tasya adalah menyejuk dari sikapnya yang berapi-api.
“Akhirnya aku kehilanganmu. Tapi tidak, karena ada Aurel yang mirip denganmu. I love you, Sayang!” kata Alex lirih setelah prsoesi pemakaman itu selesai.
Kini, Alex resmi menjadi seorang duda beranak satu. Dan, setelah kejadian itu Alex menjadi pria yang gila kerja. Sikap tempramennya pun semakin parah karena sudah tidak ada lagi orang yang meredamnya. Namun, bisnis Alex semakin berkembang. Ia pun berencana untuk membuka cabang di Indonesia dan menjadi investor di sana.
****
Tiga tahun kemudian, Alex sudah menetap di Jakarta. Ia menjadi pemimpin dari perusahaan yang baru di mulai setahun lalu. Alex tidak mempercayai orang lain untuk mengembangkan bisnis yang baru saja menetas ini, sehingga ia sendiri yang harus turun tangan. Namun satu kendala, Alex tidak pernah bisa menemukan sekretaris yang pas. Setiap kali ada pelamar yang melamar posisi itu, mereka hanya bertahan satu atau dua bulan saja. Paling lama bertahan tiga bulan. itu karena mereka tidak kuat memiliki bos seperti Alex. Bos Killer. Para karyawan di gedung itu menjuluki Alex dengan julukan itu dan Alex tidak mengetahui sama sekali.
Tapi satu yang bertahan cukup lama sebagai sekretaris Alex, dia Alana. Namun sayang, Alana harus resign karena ia harus mengurus dan membantu pengobatan suaminya yang mengalami kecelakaan tunggal hingga mengakibatkan kelumpuhan pada kedua kakinya.
“Ya … Ya … saya akan tiba di sana pukul satu. Tunggu saya sebentar!” ucap Alex ditelepon sembari berjalan cepat.
Bugh
Tanpa Alex sadari, tubunya terdorong oleh lengan seorang wanita yang membawa banyak tumpukan berkas di dadanya hingga wajah wanita itu pun tak terlihat.
Alex kuwalahan menahan ponsel yang hampir saja terjatuh dari tangannya akibat benturan siku dari wanita itu dengan sikunya yang sedang menempelkan benda pintar itu ke telinga.
“Ups sorry, Sir,” kata wanita itu ketakutan, mengingat yang ia tabrak adalah seorang CEO yang terkenal Killer.
“Ck. Bodoh!” umpat Alex tanpa melihat wanita itu hingga akhirnya ia mendongak.
Deg
Jantungnya terasa berdetak hebat saat bertatapan dengan wanita itu. ia seperti melihat Anastasya yang hidup kembali.
“Maaf, Sir. saya minta maaf.” Berulang kali wanita itu membungkukkan sedikit tubuhnya.
Namun, Alex hanya berdiri menatap wanita itu tanpa kata dan pria di belakang Alex yang merupakan asisten pribadinya itu mengibaskan tangan, meminta wanita itu segera pergi.
“Permisi, Sir. sekali lagi saya minta maaf,” kata wanita itu yang kembali membungkuk tapi tidak dijawab oleh Alex.
“Siapa dia?” tanya Alex sembari menatap sekilas punggung wanita itu yang sudah jauh.
“Bilqis, Sir. Sekretaris Pak Dion bagian operasional, sekaligus orang yang merekomendasikan Alana, sekretaris Sir kemarin.”
Alex mengangguk. “Jadikan dia sekretarisku.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
FUZEIN
Macam menarik
2024-08-26
0
Sweet Girl
Ashiiiiaaap...
2024-07-17
0
Asngadah Baruharjo
gercep sangat Bambang Alex🤣🤣🤣
2023-10-28
3