Rumah Tua Misteri(PROSES REVISI BERTAHAP)

Rumah Tua Misteri(PROSES REVISI BERTAHAP)

Eps 1. Hawa Pengap Dan Panas

...Hai aku penulis cerita ini sangat berterimakasih kepada kalian yang telah mau membuang waktu untuk membaca ceritaku, maaf jika baru bisa melakukan revisi sekarang. Butuh waktu 2 tahun bagiku untuk bisa memulihkan mental yang sangat begitu tersiksa, terimakasih untuk yang masih setia menunggu aku comback....

Aku baru saja pindah keperumahan Cp Melati, 2 minggu yang lalu. Namun ada yang selalu membuat ku penasaran dan bertanya-tanya dalam hati. Kenapa ada sebuah rumah kosong diujung persimpangan jalan perumahan? Siapa pemiliknya?

Dan terlebih lagi rumah itu sudah terlihat sangat tua, jika kita melihat dengan teliti rumah itu sangat kumuh karena begitu banyak dedaunan pohon kering menutupi halaman rumah tua itu.

Karena aku sangat penasaran akan rumah tua itu, kutemui pak satpam perumahan Cp Melati untuk bertanya lebih lanjut tentang rumah itu. Pasti dia mengetahui tentangnya.

"Malam pak, perkenalkan nama saya Putri anak Pak Anwar yang baru pindah minggu lalu." sapa ku terlebih dahulu sambil memperkenalkan diri, agar beliau bisa tahu.

"Wah, anak Pak Anwar ternyata. Kenalin nama bapak, Pak Yono.Ada perlu apa neng Putri datang ke pos satpam malam hari begini? Apa memerlukan bantuan?" tanya Pak Yono kepadaku sembari berdiri dari kursi pos nya.

"Bukan Pak. Putri hanya ingin bertanya mengenai rumah di ujung persimpangan itu, kira-kira apakah rumah tersebut masih berpenghuni gak pak?" tanyaku dengan sangat begitu penasaran, tetapi raut wajah Pak Yono berubah menjadi masam.

"Mengapa anda bertanya seperti itu? Ada urusan apa anda dengan rumah itu?" seketika nada bicara Pak Yono juga berubah, ia seperti tidak ingin memberitahu tentang rumah itu kepadaku.

"Putri, hanya ingin tau saja Pak. Putri penasaran banget karena setiap mau memasuki gerbang perumahan, pasti rumah tua itu menjadi pemandang yang selalu dilihat setiap melaluinya." jelasku dengan nada lembut agar tidak membuat Pak Yono salah paham.

"Rumah itu sudah sepuluh tahun lebih ditinggal oleh pemiliknya, dulu pemilik rumah adalah warga yang sangat begitu ramah walaupun dia tinggal diluar kompleks perumahan. Namun, ada beberapa kejadian yang tidak terduga yang membuat mereka terpaksa harus keluar dari rumah itu..." Jelas Pak Yono sembari memalingkan mata kearah lain.

"Saya peringatkan kepada anda, untuk tidak mencari tahu tentang rumah itu lebih lanjut demi keamanan anda sendiri. Apalagi anda seorang pendatang baru disini, harap jaga sikap untuk kedepannya!" tegas Pak Yono, ia kembali duduk.

"Baiklah, maaf telah mengganggu waktu bapak. Kalau begitu Putri pamit undur diri, terimakasih."

Pak Yono tidak membalas perkataan ku, dia hanya mengganguk saja setelah itu dia duduk kembali. Padahal aku ingin tahu lebih banyak tentang rumah itu, tapi Pak Yono tidak ingin menjelaskannya lebih detail lagi. Sebenarnya apa rumah itu menyimpan misteri? Sehingga Pak Yono enggan untuk menceritakannya?

"Selamat malam semuanya" seruku berjalan pergi meninggalkan ruang tamu, untuk segera pergi tidur.

Sebenarnya aku belum ingin tidur, didalam kamar aku hanya rebahan sambil melamun dan memikirkan rahasia apa yang tersimpan didalam rumah tua itu, karena rasa penasaran ku semangkin besar saat ini.

"Bagaimana kalau untuk memastikan rumah itu aku masuk saja kedalam untuk mengecek kebenarannya? Tapi, Pak Yono sudah memberi peringatan tegas kepadaku, bagaimana ini?" gumamku, dengan pikiran yang berisik untuk mencari cara masuk ke dalam rumah tua yang penuh dengan misteri tersebut.

"Oke, hanya ada satu cara untuk bisa masuk kedalam rumah itu. Besok tepat pukul 6 pagi aku akan pergi kesana, mengenakan seragam jogging. Itu pasti tidak akan mengundang kecurigaan orang terhadapku nanti."

Tidak tahu apakah rencana ini bakalan berhasil atau tidak yang jelas aku harus memecahkan rasa penasaranku akan rumah itu, untuk saat ini biar lah rencana ku hanya diketahui oleh diriku sendiri. Membuat orang lain tahu hanya akan menambah permasalahan saja nanti nya.

Tepat pada pukul 6 pagi aku bersiap-siap untuk melancarkan rencanaku, dan yah benar sekali tidak ada satu orang pun yang curiga denganku. Aku menggunakan celana training hitam, kaos, serta menggunakan sepatu sport putih dan tak lupa juga tas sandang kecil berwarna hitam, aku membawanya sebagai jaga-jaga jika terjadi sesuatu hal diluar rencana aku sudah membawa barang persiapan. Beginikan aku bisa bebas dalam melanjutkan rencanaku berikutnya.

"Selamat pagi Pak Yono," sapaku saat melihat beliau sedang duduk di pos satpam sambil membaca koran ditemani segelas kopi.

"Pagi neng, semangat lari paginya." balasnya dengan datar.

Lari-lari kecil menuju rumah tua itu membuatku kelelahan juga yah, akibat tidak pernah berolahraga sebelum nya. Sesampainya didepan pagar rumah tua itu, aku melirik kearah pagar yang tergembok disertai dengan rantai besar yang penuh dengan kertas dan tulisan aksarah jawa. Aku tidak terlalu perduli dengan itu saat ini yang penting bisa masuk kedalam adalah tujuan utama.

"Astaga, aku sudah mencoba untuk membuka pagar ini dengan 3 kunci yang kubawa dari rumah tetapi kenapa tidak yang cocok? Kesal banget deh, ah!" keluhku, tetapi aku tetap was-was untuk melihat keadaan sekitar.

Setelah dengan perjuangan yang begitu melelahkan akhirnya aku bisa membuka pagar rumah tua itu, dengan menggunakan peniti kecil yang telah kubawa dari rumah. Haha, tidak diragukan lagi untuk kemampuan ku yang seperri ini.

"Haha, akhirnya. Coba dari tadi langsung pakai cara ini pasti tidak butuh waktu lama untukku menunggu dan membuang tenaga."

Perlahan aku mendorong pagar yang sangat begitu besar sekitar 8 meter lebih, untuk menghindari kecurigaan aku langsung menutup pagar itu meletakan gembok dan rantai tadi tepat dibawah nya agar ketika aku keluar tidak perlu membuka gembok ataupun rantai lagi karena itu akan sangat membuang waktu.

Seketika langit menjadi gelap sepertinya akan turun hujan tetapi aku tidak peduli aku harus menyelesaikan apa yang telah aku mulai, sekujut tubuhku mulai merindung saat hendak membuka pintu utama dari rumah ini. Seluruh udara menjadi sangat begitu dingin, kaos ku sangat begitu tipis membuat tubuhku menggigil karena dingin.

"Kenapa hujan harus turun sekarang sih? Bisa gak sih turun nya entar aja kalau aku udah nyelesain rencanaku? Mana aku pakai kaos lagi." keluhku sambil melipat tangan agar tidak merasa dingin.

Aku belum melakukan apapun hanya melirik kearah jendela dari luar, tetapi tiba-tiba pintu rumah itu terbuka sendiri seperti hendak menyambut tamu baru. Aku pun tetap berusaha untuk berpikiran positif dalam hal ini, mungkin saja angin terlalu kuat sehingga membuat dorongan kepada pintu membuatnya terbuka. Tidak masalah, lagian memang seperti ini tujuan awalku.

"Oke, sekarang kita masuk kedalam. Dan aku butuh senter, rumah ini terlalu besar dan gelap. Mungkin karena terlalu banyak pohon yang menutupi rumah ini membuatnya tidak terkena sinar matahari."

Aku berjalan menyusuri setiap lorong, ada begitu banyak perabotan yang masih layak pakai didalam rumah ini. Mendengar cerita dari Pak Yono sudah 10 tahun lebih ditinggal pemiliknya tetapi perabotan dirumah masih sangat begitu awet hanya saja debu menutupi permukaan kain putih membuatnya tidak kelihatan.

Semangkin aku melangkah lebih jauh kedalam, udara semangkin terasa panas. Hawa sesak sangat begitu terasa membuatku sedikit kesulitan dalam bernapas. Dan lagi, rumah ini sangat berdebu membuat hidungku terasa gatal.

Tanganku sangat begitu tertarik untuk menyentuh dua kursi yang tersusun sangat begitu rapi dan sejajar, bukankah tidak ada yang menempati rumah ini tetapi kenapa kursi ini sangat begitu rapi? Berbeda sekali dengan yang lain.

"Ada apa sebenarnya dengan rumah ini?" tanyaku dengan suara nyaring, seketika dari arah berlawan aku mendengar ada suara bantingan pintu yang sangat begitu keras. Aku tidak takut malahan aku mencari asal suara itu tetapi tidak menemukannya karena setiap ruangan dalam rumah ini terkunci.

Rasa sesak dan panas bercampur jadi satu, kerongkongan ku terasa sangat begitu kering. Tubuhku terasa tidak nyaman karena mengeluarkan keringat sedari tadi. Aku melirik kearah jam diponselku sekarang ini tepat pukul 6:53 pagi.

......Hai, terimakasih sudah mau membaca.......

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

awal cerita yang menarik thor

2023-02-07

0

Ning Hari Mulyana

Ning Hari Mulyana

Masih nyimak thor

2022-09-25

0

RiriSiput 3210

RiriSiput 3210

...

2022-05-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!