Di minta pulang

Beberapa hari kemudian.

Selesai memasak Jelita melanjutkan kegiatannya dengan bersih-bersih.

" Padahal apartemen ini tidak terlalu besar, tapi membersihkannya seperti membersihkan sepuluh rumah. Memang dasar pria gila kebersihan," omel Jelita sambil menggosok lantai kamar mandi. Setelah selesai menggosoknya dan menyiram dengan air , Jelita kembali menggosok lagi hingga kamar mandi itu benar- benar bersih.

Yang Jelita dengar dari Angga , pria itu menderita penyakit OCD ringan, dan sekarang sedang menjalani serangkaian psikoterapi. Menurut Angga keadaannya yang sekarang sudah lebih mendingan dari pada yang dulu. Dulu pria itu tidak ingin mendekati seorang wanita atau membantunya karena takut kotor , tapi ketika melihat Jelita pingsan rasa takutnya mendadak hilang dan langsung menolong gadis itu.

"Jelitaa ," teriak Angga

" Ada apa sih ? Pagi-pagi sudah berteriak," gerutu Jelita sambil menatap Angga

" Kenapa pintunya tidak di bersihkan ? " tanya Angga dengan alis mata terangkat.

" Sudah aku bersihkan kok," balas Jelita

" Tapi ini masih ada debu," ucap Angga dengan wajah yang merah padam

" Iya...iya , akan aku bersihkan sekarang juga," sahut Jelita dengan cemberut.

" Padahal sudah aku ajari cara membersihkannya , tetapi masih saja ada yang kotor, " gerutu Angga sambil menatap Jelita yang sedang membersihkan pintu kamarnya.

" Rasanya aku tidak kuat tinggal di sini . Aku sudah seperti babunya saja. Badanku jadi sakit semua , di tambah mendengar omelan Angga yang membuat kepalaku selalu pusing. Apa aku pulang saja ya ? " pikir Jelita. Kalau dia pulang maka dia harus siap-siap mendengar omelan dari keluarganya.

Saat ini keadaan hatinya sudah jauh lebih baik berkat hinaan Angga. Kini dia mulai memperhatikan sedikit penampilannya.

Jelita mematut dirinya di depan cermin. Pagi ini dia ingin olahraga agar tubuhnya jauh lebih segar lagi. Dia akan membuktikan pada keluarganya jika dirinya bukan wanita lemah. Hinaan Angga beberapa waktu yang lalu bisa membuatnya jauh lebih baik.

Jelita mengenakan kaos tanpa lengan dengan bawahan celana panjang yang sangat pas di tubuhnya. Tidak lupa dia mengenakan topi berwarna putih untuk menghindari panas matahari mengenai kepalanya.

" Mau kemana ? " tanya Angga sambil menatap Jelita dari atas sampai bawah.

" Apa kamu tidak bisa melihat dari pakaianku ? " tanya Jelita dengan ketus

" Siapa tahu kamu pergi bekerja dengan pakaian seperti itu," ucap Angga dengan senyum nengejek

" Aku pergi keluar dulu ," ucap Jelita

" Apa kamu tidak pergi bekerja ? " tanya Angga dengan alis mata terangkat.

" Aku hari ini libur,"

" Kalau begitu temani aku ke suatu tempat nanti siang ," balas Angga.

" Kemana ? " tanya Jelita penasaran

" Ke rumah sakit," jawab Angga.

Jelita langsung mendengus kesal karena pria itu tidak pernah membiarkan dirinya sedikit tenang.

Jelita berlari-lari kecil menyusuri kompleks apartemen. Hari ini cukup ramai karena orang-orang yang biasanya di sibukkan dengan bekerja hari ini mereka libur.

Banyak diantara mereka adalah pasangan suami istri ataupun pasangan muda yang baru saja menikah. Mereka bergandengan tangan sambil mengobrol dan bercanda. Para wanita bergelayut manja di lengan suaminya.

" Argh! " Dada Jelita terasa panas.

Pemandangan itu menyebabkan Jelita merasa iri.

" Seandainya saja pernikahanku tidak gagal , mungkin aku akan seperti mereka. Bergandengan tangan dan saling bercerita banyak hal," gumam Jelita.

Tubuh Jelita membeku di tempatnya di temani lamunan-lamunan yang di impikannya dulu meski sekarang sudah sirna.

" Ugh ," gerutu Jelita sambil bersungut - sungut.

Tidak ingin membuat hatinya semakin panas , Jelita melangkah pergi . Hingga dia menemukan taman kompleks lalu menghempaskan tubuhnya di rerumputan hijau.

Jelita menghela nafas panjang sambil membaringkan tubuhnya di sana. Matanya menatap langit yang begitu cerah dengan perasaan hampa.

Di pejamkan matanya sebentar untuk menetralkan perasaan sedih yang mendera hatinya. Sekuat mungkin untuk tidak meneteskan air mata. Sedikit saja air matanya menetes maka dia akan menangis berkepanjangan. Beberapa hari belakangan ini dia sudah berhasil meredam tangisnya. Berusaha melawan rasa sakit yang bergejolak di dada.

Tiba-tiba ponselnya bergetar. Di lihatnya ada panggilan masuk dari Papanya. Jelita menggeser icon telepon yang berwarna hijau untuk menerima panggilan masuk dari Papanya.

📞 " Halo ,Pa ? "

📞" Dasar anak kurang ajar. Di mana kamu sekarang ? Sudah seminggu kamu tidak pulang ke rumah. Kamu mau bikin malu Papa ? " teriak Pak Andi dengan suara yang terdengar begitu marah.

📞" Maaf ,Pa. Aku saat ini masih di rumah temanku. Kemarin aku sakit dan dia yang merawatku . Karena jarak kantor dan rumah temanku sangat dekat jadi aku memutuskan ingin tinggal bersama temanku,"

📞" Apa maksudmu ingin tinggal di sana ? Papa minta kamu segera pulang. Kalau tidak , maka Papa sendiri yang mencarimu ke rumah temanmu itu," ucap Pak Andi yang langsung memutuskan sambungan teleponnya.

Jelita menghela nafas dengan kasar. Dia merasa bingung memikirkan apa yang harus dia lakukan. Papanya hanya tahu kalau Jelita memiliki satu teman yaitu Lili. Kalau Papanya mencari ke rumah Lili maka itu akan bahaya.

Terpopuler

Comments

Osie

Osie

giliran sm angga bilang babu pahala dirmhs endiri jg dijadiin babu.. makin bodoh kamu jelita kalau nurut apa pak bokap loe yg gila..mending ganti nope biar g bs dihubungi lg

2023-06-06

6

Tutik Yunia

Tutik Yunia

ngapain pulang dijadikan babu dan uang hasil kerjamu buat makan seisi rumah. blo'on ya blo'on tapi Ojo kebangetan.

2023-05-24

4

Eva Rubani

Eva Rubani

. jangan pulang..

2023-05-19

1

lihat semua
Episodes
1 Membuat sarapan
2 Pernikahan
3 Menyakitkan
4 Berusaha kuat
5 Dia adalah suamimu
6 Bekerja
7 Seperti orang asing
8 Menangis di bawah derasnya hujan
9 Membawanya ke apartemen
10 Demam
11 Pria mesum
12 Masih Demam
13 Dia istriku
14 Meminta maaf
15 Tidak mau pulang
16 Di minta pulang
17 Pergi
18 Hanya memikirkan diri sendiri.
19 Makan malam
20 Menunggu
21 Meminta pulang cepat
22 Masih memikirkan sang mantan
23 Lamaran
24 Pimpinan perusahaan
25 Mama Angga
26 Tidak ingin punya anak
27 Lebih baik cerai
28 Malam yg mencekam
29 Menginap
30 Berpelukan
31 Menemui Raka
32 Kembali ke kantor
33 Rapat
34 Menikahlah denganku
35 Ciuman paksa
36 Meminta maaf.
37 Terungkap
38 Selamat tinggal
39 Membawanya ke apartemen
40 Kau akan menjadi istriku...
41 Beri aku waktu
42 Bertemu Mila dan Raka
43 Ulat
44 Sengaja tidak minum obat
45 Mila mencari Jelita
46 Teman SMA
47 Calon Suami Jelita seorang CEO
48 Rumah orang tua Angga
49 Rencana
50 Menemui Pak Andi
51 Cemburu
52 Obat perangsang
53 Efek obat perangsang
54 Pria Penggoda
55 Pergi sendiri
56 Keluar dengan Alex
57 Keluar dengan Alex
58 Pak Andi ingin bertemu
59 Menyerah
60 Ijab kabul
61 Tamu tak di undang
62 Gagal
63 Malu
64 Menemui Tio
65 Tio
66 Malam pertama
67 Dia Pria Baik
68 Vina
69 Restoran Diego
70 Kau lebih penting.
71 Kedatangan Tio
72 Aku calon istri Tio
73 Selalu bersikap dingin
74 Istri CEO selingkuh
75 Tio tidak datang
76 Seperti rumah kandang sapi
77 Jelita bukan putri kandungnya
78 Dia bukan putriku
79 Hiperseks
80 Tidak bisa di hubungi
81 Bertengkar
82 Nenek Dewi minta maaf
83 Terungkap
84 Kebenaran
85 Datang bersama Tio
86 Tidak percaya
87 Tidak di kejar
88 William
89 Bertemu Andi
90 Wanita sombong
91 Aku mencintaimu
92 Berita terhangat
93 Hamil
94 Kedatangan Andi
95 Putra Tio
96 Meninggal
97 Semua atas namamu
98 Datang ke perusahaan
99 Kedatangan Vina
100 Tak pernah menafkahi
101 Sadar
102 Ingin mangga muda
103 Kedatangan Angga
104 Kabur
105 Rindu
106 Berlibur
107 Tuan Jaya
108 Rumah jelek
109 Kedatangan Mila dan Nenek Anggi
110 Tak percaya
111 Kedatangan Kakek Jaya
112 Asistenku adalah istriku
113 Minta maaf
114 Tak mau memaafkan
115 Memaafkan mereka
116 Rumah Andi
117 Sakit Kepala
118 Akhirnya dia mati
119 Meninggal
120 Rumah Pak Andi
121 Dimana anakku
122 Mirib Mila
123 Tidak mau bangkrut
124 Alessia
125 Dia adalah adiknya William
126 Namanya Angga
127 Promosi 'Salah Memilih'
128 Rumah Alessia
129 Perasaan takut
130 Panas
131 Berusaha menahannya
132 Rekaman CCTV
133 Belum ketemu
134 Pengakuan si pelayan
135 Pernikahaan
136 Pelakor
137 Cairan yg menetes
138 Melahirkan
139 Handoko
140 Kedatangan Kayra
141 Tamat
142 Promosi
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Membuat sarapan
2
Pernikahan
3
Menyakitkan
4
Berusaha kuat
5
Dia adalah suamimu
6
Bekerja
7
Seperti orang asing
8
Menangis di bawah derasnya hujan
9
Membawanya ke apartemen
10
Demam
11
Pria mesum
12
Masih Demam
13
Dia istriku
14
Meminta maaf
15
Tidak mau pulang
16
Di minta pulang
17
Pergi
18
Hanya memikirkan diri sendiri.
19
Makan malam
20
Menunggu
21
Meminta pulang cepat
22
Masih memikirkan sang mantan
23
Lamaran
24
Pimpinan perusahaan
25
Mama Angga
26
Tidak ingin punya anak
27
Lebih baik cerai
28
Malam yg mencekam
29
Menginap
30
Berpelukan
31
Menemui Raka
32
Kembali ke kantor
33
Rapat
34
Menikahlah denganku
35
Ciuman paksa
36
Meminta maaf.
37
Terungkap
38
Selamat tinggal
39
Membawanya ke apartemen
40
Kau akan menjadi istriku...
41
Beri aku waktu
42
Bertemu Mila dan Raka
43
Ulat
44
Sengaja tidak minum obat
45
Mila mencari Jelita
46
Teman SMA
47
Calon Suami Jelita seorang CEO
48
Rumah orang tua Angga
49
Rencana
50
Menemui Pak Andi
51
Cemburu
52
Obat perangsang
53
Efek obat perangsang
54
Pria Penggoda
55
Pergi sendiri
56
Keluar dengan Alex
57
Keluar dengan Alex
58
Pak Andi ingin bertemu
59
Menyerah
60
Ijab kabul
61
Tamu tak di undang
62
Gagal
63
Malu
64
Menemui Tio
65
Tio
66
Malam pertama
67
Dia Pria Baik
68
Vina
69
Restoran Diego
70
Kau lebih penting.
71
Kedatangan Tio
72
Aku calon istri Tio
73
Selalu bersikap dingin
74
Istri CEO selingkuh
75
Tio tidak datang
76
Seperti rumah kandang sapi
77
Jelita bukan putri kandungnya
78
Dia bukan putriku
79
Hiperseks
80
Tidak bisa di hubungi
81
Bertengkar
82
Nenek Dewi minta maaf
83
Terungkap
84
Kebenaran
85
Datang bersama Tio
86
Tidak percaya
87
Tidak di kejar
88
William
89
Bertemu Andi
90
Wanita sombong
91
Aku mencintaimu
92
Berita terhangat
93
Hamil
94
Kedatangan Andi
95
Putra Tio
96
Meninggal
97
Semua atas namamu
98
Datang ke perusahaan
99
Kedatangan Vina
100
Tak pernah menafkahi
101
Sadar
102
Ingin mangga muda
103
Kedatangan Angga
104
Kabur
105
Rindu
106
Berlibur
107
Tuan Jaya
108
Rumah jelek
109
Kedatangan Mila dan Nenek Anggi
110
Tak percaya
111
Kedatangan Kakek Jaya
112
Asistenku adalah istriku
113
Minta maaf
114
Tak mau memaafkan
115
Memaafkan mereka
116
Rumah Andi
117
Sakit Kepala
118
Akhirnya dia mati
119
Meninggal
120
Rumah Pak Andi
121
Dimana anakku
122
Mirib Mila
123
Tidak mau bangkrut
124
Alessia
125
Dia adalah adiknya William
126
Namanya Angga
127
Promosi 'Salah Memilih'
128
Rumah Alessia
129
Perasaan takut
130
Panas
131
Berusaha menahannya
132
Rekaman CCTV
133
Belum ketemu
134
Pengakuan si pelayan
135
Pernikahaan
136
Pelakor
137
Cairan yg menetes
138
Melahirkan
139
Handoko
140
Kedatangan Kayra
141
Tamat
142
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!