Meminta maaf

" Selamat menempuh hidup baru. Semoga pernikahan kalian di berkahi ALLAH SWT dan bertahan hingga ajal memisahkan," ucal Fajar sambil menepuk bahu Angga

" Terima kasih."

Setelah selesai dengan urusannya, Fajar segera pamit pergi karena ingin istirahat. Dia sendiri baru tahu kalau Angga membeli apartemen yang sama dengan tempat tinggalnya.

Demi menjaga Jelita , hari ini Angga terpaksa mengurungkan niatnya untuk pergi ke kantor. Menunda banyak pekerjaannya karena tidak mungkin membiarkan gadis itu di rumahnya seorang diri.

" Rasanya tubuhku lelah sekali mengurus gadis ini. Tapi aku harus sabar. Kalau nanti gadis ini sudah sembuh , maka aku akan mengantar dia pulang ke rumahnya," gumam Angga.

Angga memilih melakukan pekerjaannya di sofa. Setidaknya dia masih bisa bekerja dari rumah meski tidak bisa menyelesaikan semuanya karena sebagian berkas ada di kantor.

Berulang kali dia mengintip Jelita dari celah pintu yang terbuka sedikit. Mengamati wanita itu masih bergerak atau tidak.

Di letakkannya laptop dari pangkuannya ke atas meja yang ada di depannya. Dia beranjak dari sofa , ingin memastikan kalau Jelita sudah jauh lebih baik. Dengan langkah pelan , Angga membuka pintu kamar lebar-lebar untuk memberikan ruang agar dia bisa melangkah masuk dengan leluasa.

Angga menyibak selimut tebal yang menutupi tubuh Jelita yang sempat menggigil. Sekarang dia menyingkirkan selimut itu karena keringat sudah mengalir dari pori-pori kulitnya. Suhu tubuhnya juga sudah normal tidak seperti tadi.

" Akhirnya membaik. " Angga menghela nafas lega.

Jelita sudah mulai membaik sehingga Angga membuka gorden jendela agar cahaya matahari masuk. Di bukanya sedikit jendela ,memberikan celah agar ada angin yang berhembus masuk. Ini akan jauh lebih menyegarkan karena sirkulasi udara berganti.

Angga membersihkan semua ruangannya berkali-kali hingga tidak ada debu sedikitpun di rumahnya. Biasanya dalam sehari dia membersihkan rumahnya dua kali, sebelum berangkat ke kantor dan sepulang dari kantor. Dan jika libur dia bisa seharian membersihkan rumah. Sejujurnya dia sangat tidak suka dengan rumah yang kotor dan berantakan.

Angga hendak meraih botol yang tepat berada di samping nakas , tetapi tangan Jelita mencengkram lengan Angga dengan sangat kuat.

Jelita mencengkram kuat tangan Angga dengan mata terpejam. Bibirnya tampak bergerak-gerak meracau tidak jelas.

Pria itu hendak melepaskan tangannya tapi sayang sekali , dia justru kehilangan keseimbangan. Dalam hitungan detik tubuhnya langsung menimpa tubuh Jelita hingga wanita itu membuka matanya karena terkejut.

" Kamu ?" Jelita membulatkan matanya

sambil menunjuk Angga yang masih berada di atas tubuhnya.

" Dasar pria mesum ! Beraninya kamu ingin menodaiku." Entah kekuatan dari mana , Jelita mendorong tubuh Angga dengan kuat hingga pria itu terjerembab ke lantai.

Bugh...

Angga terjatuh dalam posisi telentang hingga punggungnya membentur lantai. Pria itu meringis diiringi dengan suara mengaduh merasakan tulang belakangnya terasa nyeri.

Jelita duduk sambil mengeratkan selimut untuk menutupi tubuhnya.

" Beraninya kamu bertindak kurang ajar padaku ! " tuding Jelita dengan amarah menggebu.Dia mengira kalau Angga akan melakukan sesuatu yang tidak senonoh padanya.

Angga terduduk lalu menyandarkan tubuhnya di sisi meja. Di tatapnya Jelita yang menatapnya dengan tatapan sengit dan penuh rasa kebencian.

" Kamu ini kenapa sih ? " tanya Angga tanpa rasa bersalah karena dia memang tidak melakukan apapun.

" Kamu masih bisa bertanya kenapa ? Dasar pria mesum ! " Jelita tidak berhenti menuding dan mengumpat dengan kata-kata yang kasar.

" Yang mesum itu aku atau kamu ? Kamu sendiri tadi yang mencengkram dengan kuat tanganku hingga aku kehilangan keseimbangan dan jatuh menimpamu. Sekarang kamu malah menuduhku macam-macam . Aku bahkan sampai tidak bisa pergi ke kantor karena harus merawatmu , tapi kamu selalu menuduhku," ucap Angga dengan raut wajah kesal.

" Maaf ,"balas Jelita dengan perasaan tidak enak. Jelita merasa tidak enak karena sudah bicara kasar pada pria yang sudah merawatnya .

" Aku akan keluar sebentar. Jangan lupa di minum obatnya yang tadi di berikan dokter di atas nakas. Aku juga sudah membuat sup untukmu , jika lapar makanlah, " terang Angga sambil melangkahkan kakinya menuju pintu untuk pergi dari kamar itu. Dia ingin pergi membeli bahan-bahan makanan untuk di masak.

" Terima kasih karena kamu sudah merawatku, dan mengizinkanku tinggal di sini, " ucap Jelita.

"Sama-sama ,"sahut Angga dan setelah itu dia menutup pintu rapat-rapat.

" Aw," rintih Jelita ketika tanpa sengaja menyentuh lengan bagian atas tubuhnya. Dia lantas memeriksa , di lihatnya ada bekas suntikan dengan bekas bercak darah yang samar-samar terlihat.

" Apakah aku baru saja di suntik ? " gumam Jelita. Pandangannya beralih pada obat-obatan yang berada di atas nakas. Jika di lihat dari bungkusannya, obat-obatan itu berasal dari dokter.

" Pasti pria itu yang memanggil dokter untuk datang kemari ?" pikir Jelita.

Jelita berusaha menerawang kembali, mengingat-ingat lagi apa yang terjadi padanya.

" Pagi tadi pria itu ingin mengecek suhu tubuhku, tapi aku bilang baik-baik saja , setelah itu tubuhku kembali menggigil," pikir Jelita.

Jelita menyandarkan kepalanya kembali di atas bantal lalu mengusap wajahnya dengan kasar.

Terpopuler

Comments

Alfiyah Hasna

Alfiyah Hasna

goblok benar JD cewek,di rmh di tindas hanya bisa diam sementara org yg menolong di maki2.nya
esssssssssmosi aku membaca nya

2024-01-29

0

Janeshy Rasta

Janeshy Rasta

Thor tolong lah..naik gula darah ku dbuat si jelita ini

2023-08-10

3

ww

ww

pngen ku injek2 kepalamu wahai wanita bngsat keparat

2023-08-06

1

lihat semua
Episodes
1 Membuat sarapan
2 Pernikahan
3 Menyakitkan
4 Berusaha kuat
5 Dia adalah suamimu
6 Bekerja
7 Seperti orang asing
8 Menangis di bawah derasnya hujan
9 Membawanya ke apartemen
10 Demam
11 Pria mesum
12 Masih Demam
13 Dia istriku
14 Meminta maaf
15 Tidak mau pulang
16 Di minta pulang
17 Pergi
18 Hanya memikirkan diri sendiri.
19 Makan malam
20 Menunggu
21 Meminta pulang cepat
22 Masih memikirkan sang mantan
23 Lamaran
24 Pimpinan perusahaan
25 Mama Angga
26 Tidak ingin punya anak
27 Lebih baik cerai
28 Malam yg mencekam
29 Menginap
30 Berpelukan
31 Menemui Raka
32 Kembali ke kantor
33 Rapat
34 Menikahlah denganku
35 Ciuman paksa
36 Meminta maaf.
37 Terungkap
38 Selamat tinggal
39 Membawanya ke apartemen
40 Kau akan menjadi istriku...
41 Beri aku waktu
42 Bertemu Mila dan Raka
43 Ulat
44 Sengaja tidak minum obat
45 Mila mencari Jelita
46 Teman SMA
47 Calon Suami Jelita seorang CEO
48 Rumah orang tua Angga
49 Rencana
50 Menemui Pak Andi
51 Cemburu
52 Obat perangsang
53 Efek obat perangsang
54 Pria Penggoda
55 Pergi sendiri
56 Keluar dengan Alex
57 Keluar dengan Alex
58 Pak Andi ingin bertemu
59 Menyerah
60 Ijab kabul
61 Tamu tak di undang
62 Gagal
63 Malu
64 Menemui Tio
65 Tio
66 Malam pertama
67 Dia Pria Baik
68 Vina
69 Restoran Diego
70 Kau lebih penting.
71 Kedatangan Tio
72 Aku calon istri Tio
73 Selalu bersikap dingin
74 Istri CEO selingkuh
75 Tio tidak datang
76 Seperti rumah kandang sapi
77 Jelita bukan putri kandungnya
78 Dia bukan putriku
79 Hiperseks
80 Tidak bisa di hubungi
81 Bertengkar
82 Nenek Dewi minta maaf
83 Terungkap
84 Kebenaran
85 Datang bersama Tio
86 Tidak percaya
87 Tidak di kejar
88 William
89 Bertemu Andi
90 Wanita sombong
91 Aku mencintaimu
92 Berita terhangat
93 Hamil
94 Kedatangan Andi
95 Putra Tio
96 Meninggal
97 Semua atas namamu
98 Datang ke perusahaan
99 Kedatangan Vina
100 Tak pernah menafkahi
101 Sadar
102 Ingin mangga muda
103 Kedatangan Angga
104 Kabur
105 Rindu
106 Berlibur
107 Tuan Jaya
108 Rumah jelek
109 Kedatangan Mila dan Nenek Anggi
110 Tak percaya
111 Kedatangan Kakek Jaya
112 Asistenku adalah istriku
113 Minta maaf
114 Tak mau memaafkan
115 Memaafkan mereka
116 Rumah Andi
117 Sakit Kepala
118 Akhirnya dia mati
119 Meninggal
120 Rumah Pak Andi
121 Dimana anakku
122 Mirib Mila
123 Tidak mau bangkrut
124 Alessia
125 Dia adalah adiknya William
126 Namanya Angga
127 Promosi 'Salah Memilih'
128 Rumah Alessia
129 Perasaan takut
130 Panas
131 Berusaha menahannya
132 Rekaman CCTV
133 Belum ketemu
134 Pengakuan si pelayan
135 Pernikahaan
136 Pelakor
137 Cairan yg menetes
138 Melahirkan
139 Handoko
140 Kedatangan Kayra
141 Tamat
142 Promosi
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Membuat sarapan
2
Pernikahan
3
Menyakitkan
4
Berusaha kuat
5
Dia adalah suamimu
6
Bekerja
7
Seperti orang asing
8
Menangis di bawah derasnya hujan
9
Membawanya ke apartemen
10
Demam
11
Pria mesum
12
Masih Demam
13
Dia istriku
14
Meminta maaf
15
Tidak mau pulang
16
Di minta pulang
17
Pergi
18
Hanya memikirkan diri sendiri.
19
Makan malam
20
Menunggu
21
Meminta pulang cepat
22
Masih memikirkan sang mantan
23
Lamaran
24
Pimpinan perusahaan
25
Mama Angga
26
Tidak ingin punya anak
27
Lebih baik cerai
28
Malam yg mencekam
29
Menginap
30
Berpelukan
31
Menemui Raka
32
Kembali ke kantor
33
Rapat
34
Menikahlah denganku
35
Ciuman paksa
36
Meminta maaf.
37
Terungkap
38
Selamat tinggal
39
Membawanya ke apartemen
40
Kau akan menjadi istriku...
41
Beri aku waktu
42
Bertemu Mila dan Raka
43
Ulat
44
Sengaja tidak minum obat
45
Mila mencari Jelita
46
Teman SMA
47
Calon Suami Jelita seorang CEO
48
Rumah orang tua Angga
49
Rencana
50
Menemui Pak Andi
51
Cemburu
52
Obat perangsang
53
Efek obat perangsang
54
Pria Penggoda
55
Pergi sendiri
56
Keluar dengan Alex
57
Keluar dengan Alex
58
Pak Andi ingin bertemu
59
Menyerah
60
Ijab kabul
61
Tamu tak di undang
62
Gagal
63
Malu
64
Menemui Tio
65
Tio
66
Malam pertama
67
Dia Pria Baik
68
Vina
69
Restoran Diego
70
Kau lebih penting.
71
Kedatangan Tio
72
Aku calon istri Tio
73
Selalu bersikap dingin
74
Istri CEO selingkuh
75
Tio tidak datang
76
Seperti rumah kandang sapi
77
Jelita bukan putri kandungnya
78
Dia bukan putriku
79
Hiperseks
80
Tidak bisa di hubungi
81
Bertengkar
82
Nenek Dewi minta maaf
83
Terungkap
84
Kebenaran
85
Datang bersama Tio
86
Tidak percaya
87
Tidak di kejar
88
William
89
Bertemu Andi
90
Wanita sombong
91
Aku mencintaimu
92
Berita terhangat
93
Hamil
94
Kedatangan Andi
95
Putra Tio
96
Meninggal
97
Semua atas namamu
98
Datang ke perusahaan
99
Kedatangan Vina
100
Tak pernah menafkahi
101
Sadar
102
Ingin mangga muda
103
Kedatangan Angga
104
Kabur
105
Rindu
106
Berlibur
107
Tuan Jaya
108
Rumah jelek
109
Kedatangan Mila dan Nenek Anggi
110
Tak percaya
111
Kedatangan Kakek Jaya
112
Asistenku adalah istriku
113
Minta maaf
114
Tak mau memaafkan
115
Memaafkan mereka
116
Rumah Andi
117
Sakit Kepala
118
Akhirnya dia mati
119
Meninggal
120
Rumah Pak Andi
121
Dimana anakku
122
Mirib Mila
123
Tidak mau bangkrut
124
Alessia
125
Dia adalah adiknya William
126
Namanya Angga
127
Promosi 'Salah Memilih'
128
Rumah Alessia
129
Perasaan takut
130
Panas
131
Berusaha menahannya
132
Rekaman CCTV
133
Belum ketemu
134
Pengakuan si pelayan
135
Pernikahaan
136
Pelakor
137
Cairan yg menetes
138
Melahirkan
139
Handoko
140
Kedatangan Kayra
141
Tamat
142
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!