Pria mesum

Jelita akhirnya membuka matanya kembali meski matanya belum terlalu menyesuaikan dengan cahaya lampu yang menyilaukan.

" Ini seperti bukan kamarku . Meski dindingnya memiliki warna yang sama , tapi barang-barang yang ada di sini bukanlah milikku. Kamar ini terlihat sangat besar . Lemarinya juga berbeda. Jika ini bukan kamarku , lalu ini kamar siapa ?" pikir Jelita dengan wajah yang sangat bingung.

Jelita langsung terduduk sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

Ceklek...

Terdengar suara derit pintu yang terbuka hingga pandangan Jelita langsung ke arah pintu.

Di sana berdiri seorang pria yang masuk ke dalam kamar sembari mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.

Kamar mandinya berada di luar kamar tapi masih bersebelahan.

" Kamu siapa ?" ujar Jelita sambil menunjuk wajah Angga menggunakan jari telunjuknya. Terkejut dengan kemunculan seorang pria asing yang tidak mengenakan pakaian.

" Akhirnya kamu sadar juga," balas Angga dengan santai , dan pura-pura tidak menyadari keterkejutan gadis itu yang melihatnya.

" Apa yang kamu lakukan di sini ? " tanya Jelita dengan tatapan yang sangat tajam. Matanya masih sembab dan memerah akibat menangis.

" Ini rumahku, tentu aku akan melakukan apapun,"

" Aku lupa kalau ini bukan kamarku," pikir Jelita sambil menepuk jidatnya sendiri

" Apakah kamu masih demam ?" tanya Angga . Tangannya hendak terulur menyentuh dahi Jelita tapi gadis itu sudah terlebih dahulu menepisnya.

Melihat air yang menetes dari rambut pria itu membuat Jelita menelan saliva hingga tenggorokannya kering. Pikirannya sudah kacau membayangkan pria itu melakukan sesuatu yang tidak senonoh padanya.

" Apa yang sudah kamu lakukan padaku ? " Jelita melemparkan bantal ke wajah Angga , tapi bantal itu berhasil di tangkap oleh Angga dengan sigap.

"Kamu semalam pingsan sehingga terpaksa aku membawamu kemari. Kamu tahu , aku bahkan sampai tidak tidur karena harus merawatmu. Seharusnya kamu berterima kasih padaku , bukannya malah melempar dengan bantal," terang Angga . Dia merasa aneh karena gadis itu memandangnya dengan sorot mata seperti sedang melihat monster.

" Apakah wajahku terlihat sangat mengerikan ? " pikir Angga

" Pingsan ?" ujar Jelita

" Hmmm, " sahut Angga sembari menganggukkan kepalanya pelan tanpa ingin menjelaskan semuanya pada gadis itu.

" Biarlah gadis itu mengingat sendiri apa yang telah terjadi semalam," batin Angga sambil menatap Jelita.

Jelita berusaha mengumpulkan memori ingatannya meskipun kepalanya masih terasa pusing. Dia ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa dia bisa berada di rumah pria asing ini.

Perlahan terpikirkan sesuatu oleh Jelita.

" Apakah kamu sengaja meracuniku lalu membawaku ke rumah ini ? Lalu kamu..." Ucapan Jelita terputus. Dia menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya. Memastikan kalau tidak ada yang berubah dari tubuhnya.

Samar-samar Jelita mengingat kalau semalam dia masih ada di jalanan untuk terakhir kalinya dalam ingatannya. Dengan sengaja dia hujan-hujanan , dan setelah itu Jelita tidak ingat apapun lagi.

" Siapa yang mengganti pakaianku ? Kenapa aku mengenakan kemeja seorang pria ? " pikir Jelita sambil meraba-raba tubuhnya sendiri dengan telapak tangannya.

Pandangan Jelita berubah semakin sengit ketika menatap pria yang berdiri di sampingnya.

" Katakan , siapa yang menggantikan pakaianku ? Aku masih ingat kalau kemarin aku tidak mengenakan pakaian seperti ini ? " tuding Jelita dengan wajah memerah menahan amarah.

" Menurutmu siapa yang melakukannya ? " Bukan jawaban yang di dapatkan tapi justru pertanyaan yang terlontar dari bibir pria itu. Bibir sebelahnya tertarik ke atas membentuk senyuman penuh arti. Lagi pula meski dia menggantikan baju ,tapi tangannya masih bisa di tahan untuk tidak menyentuh bagian tubuh gadis itu yang lain.

" Dasar pria brengs*k ! Siapa yang mengizinkanmu melihat tubuhku ? " teriak Jelita dengan sangat marah lalu melemparkan semua bantal yang ada di ranjang ke arah pria itu. Dia tidak terima tubuh polosnya di lihat oleh pria yang bukan suaminya.

" Pasti tubuhku sudah di jamah oleh pria ini. Sungguh sangat menjijikan ," pikir Jelita dengan wajah yang kesal.

" Lalu aku harus bagaimana ? Kemarin kamu pingsan di jalan , sedangkan aku tidak mengenalmu sama sekali. Jadi aku terpaksa membawamu kemari. Pakaianmu juga semalam basah , jika di biarkan aku khawatir kamu semakin kedinginan. Buktinya kamu sampai demam. Aku juga di sini tinggal sendiri jadi terpaksa aku mengganti pakaianmu, " sahut Angga dengan santai. Dia lantas memunguti satu persatu bantal yang terlempar di lantai sambil menyemprotkan antis antiseptik spray di batalnya . Lalu menaruhnya kembali ke tepian ranjang.

" Dasar pria mesum yang sangat menyebalkan ! Beraninya kamu melakukan ini padaku ? " ujar Jelita dengan tatapan mata berapi- api. Dia geram membayangkan ekspresi wajah mesum pria itu ketika melihat tubuh polosnya. Meraba bagian dadanya lalu mungkin menelusurinya dengan jemarinya.

" Hey gadis gila , aku hanya membantumu mengganti pakaian , bukannya melakukan hal apapun lagi. Aku bukan pria mesum yang seperti ada di pikiranmu. Dan aku berani bersumpah demi Ibuku kalau aku tidak melakukan apapun padamu," terang Angga untuk meluruskan apa yang di pikirkan oleh gadis itu.

Seandainya mau ,mungkin dia sudah melakukannya. Namun Angga masih memiliki akal sehat dan hati nurani.

" Hanya membantu kamu bilang ? Aku yakin kalau kamu pasti sudah melakukan sesuatu yang tidak senonoh padaku, " tuding Jelita tidak percaya. Dia sangat yakin kalau pria di sampingnya adalah pria mesum yang kesepian .

" Dasar pria tidak tahu diri ! " umpat Jelita sembari bersungut-sungut. Kata- kata kasar itu terlontar dari bibirnya tanpa di sadari

Terpopuler

Comments

Oriflame Ku

Oriflame Ku

GOBLOk banget. sama keluarganya yang jahat diem aja. sama yang baik malah kayak gitu

2023-10-08

1

Biduri Aura

Biduri Aura

aku nggak suka sifat jelita yg kyak gitu, sama saudara tiri mau d tindas sama orang baik yg mnolong ny malah d kasarin,, sangat jelek,, sehrsnya ngerti sama sikon (situasi kondisi)

2023-09-28

0

Saodah Pratiwi

Saodah Pratiwi

ceweny bego

2023-09-09

0

lihat semua
Episodes
1 Membuat sarapan
2 Pernikahan
3 Menyakitkan
4 Berusaha kuat
5 Dia adalah suamimu
6 Bekerja
7 Seperti orang asing
8 Menangis di bawah derasnya hujan
9 Membawanya ke apartemen
10 Demam
11 Pria mesum
12 Masih Demam
13 Dia istriku
14 Meminta maaf
15 Tidak mau pulang
16 Di minta pulang
17 Pergi
18 Hanya memikirkan diri sendiri.
19 Makan malam
20 Menunggu
21 Meminta pulang cepat
22 Masih memikirkan sang mantan
23 Lamaran
24 Pimpinan perusahaan
25 Mama Angga
26 Tidak ingin punya anak
27 Lebih baik cerai
28 Malam yg mencekam
29 Menginap
30 Berpelukan
31 Menemui Raka
32 Kembali ke kantor
33 Rapat
34 Menikahlah denganku
35 Ciuman paksa
36 Meminta maaf.
37 Terungkap
38 Selamat tinggal
39 Membawanya ke apartemen
40 Kau akan menjadi istriku...
41 Beri aku waktu
42 Bertemu Mila dan Raka
43 Ulat
44 Sengaja tidak minum obat
45 Mila mencari Jelita
46 Teman SMA
47 Calon Suami Jelita seorang CEO
48 Rumah orang tua Angga
49 Rencana
50 Menemui Pak Andi
51 Cemburu
52 Obat perangsang
53 Efek obat perangsang
54 Pria Penggoda
55 Pergi sendiri
56 Keluar dengan Alex
57 Keluar dengan Alex
58 Pak Andi ingin bertemu
59 Menyerah
60 Ijab kabul
61 Tamu tak di undang
62 Gagal
63 Malu
64 Menemui Tio
65 Tio
66 Malam pertama
67 Dia Pria Baik
68 Vina
69 Restoran Diego
70 Kau lebih penting.
71 Kedatangan Tio
72 Aku calon istri Tio
73 Selalu bersikap dingin
74 Istri CEO selingkuh
75 Tio tidak datang
76 Seperti rumah kandang sapi
77 Jelita bukan putri kandungnya
78 Dia bukan putriku
79 Hiperseks
80 Tidak bisa di hubungi
81 Bertengkar
82 Nenek Dewi minta maaf
83 Terungkap
84 Kebenaran
85 Datang bersama Tio
86 Tidak percaya
87 Tidak di kejar
88 William
89 Bertemu Andi
90 Wanita sombong
91 Aku mencintaimu
92 Berita terhangat
93 Hamil
94 Kedatangan Andi
95 Putra Tio
96 Meninggal
97 Semua atas namamu
98 Datang ke perusahaan
99 Kedatangan Vina
100 Tak pernah menafkahi
101 Sadar
102 Ingin mangga muda
103 Kedatangan Angga
104 Kabur
105 Rindu
106 Berlibur
107 Tuan Jaya
108 Rumah jelek
109 Kedatangan Mila dan Nenek Anggi
110 Tak percaya
111 Kedatangan Kakek Jaya
112 Asistenku adalah istriku
113 Minta maaf
114 Tak mau memaafkan
115 Memaafkan mereka
116 Rumah Andi
117 Sakit Kepala
118 Akhirnya dia mati
119 Meninggal
120 Rumah Pak Andi
121 Dimana anakku
122 Mirib Mila
123 Tidak mau bangkrut
124 Alessia
125 Dia adalah adiknya William
126 Namanya Angga
127 Promosi 'Salah Memilih'
128 Rumah Alessia
129 Perasaan takut
130 Panas
131 Berusaha menahannya
132 Rekaman CCTV
133 Belum ketemu
134 Pengakuan si pelayan
135 Pernikahaan
136 Pelakor
137 Cairan yg menetes
138 Melahirkan
139 Handoko
140 Kedatangan Kayra
141 Tamat
142 Promosi
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Membuat sarapan
2
Pernikahan
3
Menyakitkan
4
Berusaha kuat
5
Dia adalah suamimu
6
Bekerja
7
Seperti orang asing
8
Menangis di bawah derasnya hujan
9
Membawanya ke apartemen
10
Demam
11
Pria mesum
12
Masih Demam
13
Dia istriku
14
Meminta maaf
15
Tidak mau pulang
16
Di minta pulang
17
Pergi
18
Hanya memikirkan diri sendiri.
19
Makan malam
20
Menunggu
21
Meminta pulang cepat
22
Masih memikirkan sang mantan
23
Lamaran
24
Pimpinan perusahaan
25
Mama Angga
26
Tidak ingin punya anak
27
Lebih baik cerai
28
Malam yg mencekam
29
Menginap
30
Berpelukan
31
Menemui Raka
32
Kembali ke kantor
33
Rapat
34
Menikahlah denganku
35
Ciuman paksa
36
Meminta maaf.
37
Terungkap
38
Selamat tinggal
39
Membawanya ke apartemen
40
Kau akan menjadi istriku...
41
Beri aku waktu
42
Bertemu Mila dan Raka
43
Ulat
44
Sengaja tidak minum obat
45
Mila mencari Jelita
46
Teman SMA
47
Calon Suami Jelita seorang CEO
48
Rumah orang tua Angga
49
Rencana
50
Menemui Pak Andi
51
Cemburu
52
Obat perangsang
53
Efek obat perangsang
54
Pria Penggoda
55
Pergi sendiri
56
Keluar dengan Alex
57
Keluar dengan Alex
58
Pak Andi ingin bertemu
59
Menyerah
60
Ijab kabul
61
Tamu tak di undang
62
Gagal
63
Malu
64
Menemui Tio
65
Tio
66
Malam pertama
67
Dia Pria Baik
68
Vina
69
Restoran Diego
70
Kau lebih penting.
71
Kedatangan Tio
72
Aku calon istri Tio
73
Selalu bersikap dingin
74
Istri CEO selingkuh
75
Tio tidak datang
76
Seperti rumah kandang sapi
77
Jelita bukan putri kandungnya
78
Dia bukan putriku
79
Hiperseks
80
Tidak bisa di hubungi
81
Bertengkar
82
Nenek Dewi minta maaf
83
Terungkap
84
Kebenaran
85
Datang bersama Tio
86
Tidak percaya
87
Tidak di kejar
88
William
89
Bertemu Andi
90
Wanita sombong
91
Aku mencintaimu
92
Berita terhangat
93
Hamil
94
Kedatangan Andi
95
Putra Tio
96
Meninggal
97
Semua atas namamu
98
Datang ke perusahaan
99
Kedatangan Vina
100
Tak pernah menafkahi
101
Sadar
102
Ingin mangga muda
103
Kedatangan Angga
104
Kabur
105
Rindu
106
Berlibur
107
Tuan Jaya
108
Rumah jelek
109
Kedatangan Mila dan Nenek Anggi
110
Tak percaya
111
Kedatangan Kakek Jaya
112
Asistenku adalah istriku
113
Minta maaf
114
Tak mau memaafkan
115
Memaafkan mereka
116
Rumah Andi
117
Sakit Kepala
118
Akhirnya dia mati
119
Meninggal
120
Rumah Pak Andi
121
Dimana anakku
122
Mirib Mila
123
Tidak mau bangkrut
124
Alessia
125
Dia adalah adiknya William
126
Namanya Angga
127
Promosi 'Salah Memilih'
128
Rumah Alessia
129
Perasaan takut
130
Panas
131
Berusaha menahannya
132
Rekaman CCTV
133
Belum ketemu
134
Pengakuan si pelayan
135
Pernikahaan
136
Pelakor
137
Cairan yg menetes
138
Melahirkan
139
Handoko
140
Kedatangan Kayra
141
Tamat
142
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!