Demam

Semakin malam tubuh Jelita justru semakin memanas. Sesekali dia mengingau tidak jelas hingga Angga yang tidur di kursinya terbangun.

Angga menegakkan tubuhnya sambil menguap. Matanya yang biasanya sulit terpejam tiba-tiba terasa lengket. Ini tidak seperti biasanya, mungkin dia terlalu lelah karena sepulang dari bekerja dia harus mengurus gadis yang tidak dia kenal. Setelah itu dia juga tadi malam membersihkan kamarnya hingga berkali-kali , karena dia tidak ingin kamarnya kotor. Bahkan dia juga mandi hingga 2 jam . Sebelum mengambil sesuatu , pria itu tidak pernah lupa menyemprotkan antis antiseptic spray.

" Dion, kamu memang pria brengs*k. Kamu begitu tega melupakan semuanya." Mata Jelita terpejam tapi bibirnya terus meracau tidak jelas. Kepalanya terus bergerak ke kanan dan ke kiri dengan giginya yang terdengar bergemelatuk.

Angga menyemprotkan antis antiseptic spray ke tubuh Jelita sebelum menyentuh gadis itu.

" Hey, kau kenapa ?" ujar Angga panik. Dia mengulurkan tangan untuk memeriksa suhu tubuh Jelita menggunakan punggung tangannya. Dia pikir gadis itu tidak akan terlalu parah seperti ini. Namun tidak di sangka tubuhnya sangat menyengat.

" Mama, aku ingin ikut Mama,"racau gadis itu kembali sembari terisak-isak tanpa mengeluarkan air mata. Hanya bibirnya saja yang mengeluarkan tangisan.

Angga menghela nafas panjang. Beberapa saat dia terus memandang wajah gadis itu yang masih meracau tidak jelas.

" Sebenarnya masalah apa yang di alami gadis ini ? Hingga dia terus meracau seperti ini ," gumam Angga sambil menatap gadis itu.

Rasa bersalah seketika menyelimuti hati dan perasaan Angga karena dia kemarin bicara kasar pada gadis itu.

Angga hendak beranjak dari duduknya untuk mengambil kain guna mengopres dahi gadis itu. Belum sempat beranjak dari duduknya, gadis itu mencekal pergelangan tangannya.

" Mama, jangan tinggalkan aku," ucap Jelita dengan nada penuh kesedihan.

" Aku hanya ingin bersama Mama," imbuh Jelita masih dalam posisi tidak sadar.

Angga menghembuskan nafasnya kasar.

" Aku tidak akan kemana-mana, tunggulah di sini sebentar . Aku akan mengambil air dingin untuk mengompres," ungkap Angga. Tidak peduli meski gadis itu mungkin tidak akan mendengarkannya, tapi dia tetap berbicara seolah-olah gadis itu dalam keadaan tersadar. Berpura-pura menjadi Mama gadis itu hingga beberapa saat.

Anehnya gadis itu mengangguk lalu mengendurkan cekalan tangannya. Dia bisa mendengar apa yang di katakan oleh Angga.

Tidak berselang lama, Angga sudah kembali membawa baskom berisi air dingin beserta handuk kecil. Pria itu mulai mencelupkan handuk ke dalam air lalu meremasnya dan di letakkan di kening Jelita.

Saat ini jam menunjuk di angka empat. Jika dalam dua jam panas gadis itu tidak turun , maka dia akan membawanya ke rumah sakit. Setidaknya dia harus berusaha terlebih dahulu.

Jelita sudah kembali tenang. Tidak ada racauan lagi yang keluar dari bibirnya. Namun sesekali wanita itu terlihat menggigit bibir bawahnya dengan begitu kuat hingga bibirnya membiru.

Diam-diam , Angga mengambil foto Jelita dan mengirimkannya ke Alex . Dia menyuruh sekretarisnya itu mencari tahu siapa gadis yang bersamanya saat ini.

Angga yang saat ini duduk di kursi tepat di sebelah ranjang menguap karena dia baru tidur beberapa jam saja sebelum akhirnya mendengar racauan gadis itu.

" Aku jadi penasaran dengan gadis ini . Sebenarnya siap dia ? Dan apa yang menyebabkan dia menjadi seperti ini ? Aku bahkan sampai tidak tidur, padahal aku sendiri tidak mengenalnya sama sekali. " Angga memejamkan matanya sebentar sambil memijat ruang di antara alisnya.

Angga menempelkan kembali punggung tangannya ke dahi Jelita. Keadaannya saat ini sudah jauh lebih baik. Suhu tubuhnya juga sudah tidak terlalu menyengat. Angga membalikkan sisi handuk yang menempel di dahi Jelita.

Setelah memastikan keadaan gadis itu membaik, Angga masuk ke dalam kamar mandi . Dia butuh air menyiram tubuhnya untuk mengurangi rasa lelah yang di rasakannya.

Selepas kepergian Angga ke kamar mandi , Jelita mulai tersadar. Dia perlahan membuka matanya lalu menggunakan telapak tangan untuk menutupi matanya dari cahaya lampu yang menyilaukan dan membuat matanya terasa sakit.

Butuh waktu beberapa menit hingga akhirnya matanya bisa berdamai dengan sekitarnya.

" Kenapa kepalaku sakit sekali ? Apa yang sudah terjadi ? " Jelita hendak menegakkan tubuhnya dengan bersandar di ujung ranjang. Namun baru saja mengangkat kepalanya sedikit , kepalanya sudah berputar - putar. Pandangannya juga semakin kabur sehingga Jelita memejamkan matanya kembali.

Jelita menarik selimut agar menutupi tubuh bagian atasnya , karena dia merasa tangannya masih terasa dingin. Dia membaringkan tubuhnya hingga dia samar-samar mendengar suara air mengalir dari kamar mandi.

" Bukankah aku tidur sendiri di kamarku ? Pintu kamarku juga selalu aku kunci jika akan tidur . Lalu kenapa kamar mandinya seperti ada yang menempati ? Apakah itu suara dari kamar Mila ? " pikir Jelita dengan penuh tanda tanya.

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

bersyukur jelita bertemu angga

2023-08-19

1

Dwi Kusworo

Dwi Kusworo

mulai menarik ceritanya

2023-08-11

2

Dwi Kusworo

Dwi Kusworo

mulai menarik

2023-08-11

0

lihat semua
Episodes
1 Membuat sarapan
2 Pernikahan
3 Menyakitkan
4 Berusaha kuat
5 Dia adalah suamimu
6 Bekerja
7 Seperti orang asing
8 Menangis di bawah derasnya hujan
9 Membawanya ke apartemen
10 Demam
11 Pria mesum
12 Masih Demam
13 Dia istriku
14 Meminta maaf
15 Tidak mau pulang
16 Di minta pulang
17 Pergi
18 Hanya memikirkan diri sendiri.
19 Makan malam
20 Menunggu
21 Meminta pulang cepat
22 Masih memikirkan sang mantan
23 Lamaran
24 Pimpinan perusahaan
25 Mama Angga
26 Tidak ingin punya anak
27 Lebih baik cerai
28 Malam yg mencekam
29 Menginap
30 Berpelukan
31 Menemui Raka
32 Kembali ke kantor
33 Rapat
34 Menikahlah denganku
35 Ciuman paksa
36 Meminta maaf.
37 Terungkap
38 Selamat tinggal
39 Membawanya ke apartemen
40 Kau akan menjadi istriku...
41 Beri aku waktu
42 Bertemu Mila dan Raka
43 Ulat
44 Sengaja tidak minum obat
45 Mila mencari Jelita
46 Teman SMA
47 Calon Suami Jelita seorang CEO
48 Rumah orang tua Angga
49 Rencana
50 Menemui Pak Andi
51 Cemburu
52 Obat perangsang
53 Efek obat perangsang
54 Pria Penggoda
55 Pergi sendiri
56 Keluar dengan Alex
57 Keluar dengan Alex
58 Pak Andi ingin bertemu
59 Menyerah
60 Ijab kabul
61 Tamu tak di undang
62 Gagal
63 Malu
64 Menemui Tio
65 Tio
66 Malam pertama
67 Dia Pria Baik
68 Vina
69 Restoran Diego
70 Kau lebih penting.
71 Kedatangan Tio
72 Aku calon istri Tio
73 Selalu bersikap dingin
74 Istri CEO selingkuh
75 Tio tidak datang
76 Seperti rumah kandang sapi
77 Jelita bukan putri kandungnya
78 Dia bukan putriku
79 Hiperseks
80 Tidak bisa di hubungi
81 Bertengkar
82 Nenek Dewi minta maaf
83 Terungkap
84 Kebenaran
85 Datang bersama Tio
86 Tidak percaya
87 Tidak di kejar
88 William
89 Bertemu Andi
90 Wanita sombong
91 Aku mencintaimu
92 Berita terhangat
93 Hamil
94 Kedatangan Andi
95 Putra Tio
96 Meninggal
97 Semua atas namamu
98 Datang ke perusahaan
99 Kedatangan Vina
100 Tak pernah menafkahi
101 Sadar
102 Ingin mangga muda
103 Kedatangan Angga
104 Kabur
105 Rindu
106 Berlibur
107 Tuan Jaya
108 Rumah jelek
109 Kedatangan Mila dan Nenek Anggi
110 Tak percaya
111 Kedatangan Kakek Jaya
112 Asistenku adalah istriku
113 Minta maaf
114 Tak mau memaafkan
115 Memaafkan mereka
116 Rumah Andi
117 Sakit Kepala
118 Akhirnya dia mati
119 Meninggal
120 Rumah Pak Andi
121 Dimana anakku
122 Mirib Mila
123 Tidak mau bangkrut
124 Alessia
125 Dia adalah adiknya William
126 Namanya Angga
127 Promosi 'Salah Memilih'
128 Rumah Alessia
129 Perasaan takut
130 Panas
131 Berusaha menahannya
132 Rekaman CCTV
133 Belum ketemu
134 Pengakuan si pelayan
135 Pernikahaan
136 Pelakor
137 Cairan yg menetes
138 Melahirkan
139 Handoko
140 Kedatangan Kayra
141 Tamat
142 Promosi
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Membuat sarapan
2
Pernikahan
3
Menyakitkan
4
Berusaha kuat
5
Dia adalah suamimu
6
Bekerja
7
Seperti orang asing
8
Menangis di bawah derasnya hujan
9
Membawanya ke apartemen
10
Demam
11
Pria mesum
12
Masih Demam
13
Dia istriku
14
Meminta maaf
15
Tidak mau pulang
16
Di minta pulang
17
Pergi
18
Hanya memikirkan diri sendiri.
19
Makan malam
20
Menunggu
21
Meminta pulang cepat
22
Masih memikirkan sang mantan
23
Lamaran
24
Pimpinan perusahaan
25
Mama Angga
26
Tidak ingin punya anak
27
Lebih baik cerai
28
Malam yg mencekam
29
Menginap
30
Berpelukan
31
Menemui Raka
32
Kembali ke kantor
33
Rapat
34
Menikahlah denganku
35
Ciuman paksa
36
Meminta maaf.
37
Terungkap
38
Selamat tinggal
39
Membawanya ke apartemen
40
Kau akan menjadi istriku...
41
Beri aku waktu
42
Bertemu Mila dan Raka
43
Ulat
44
Sengaja tidak minum obat
45
Mila mencari Jelita
46
Teman SMA
47
Calon Suami Jelita seorang CEO
48
Rumah orang tua Angga
49
Rencana
50
Menemui Pak Andi
51
Cemburu
52
Obat perangsang
53
Efek obat perangsang
54
Pria Penggoda
55
Pergi sendiri
56
Keluar dengan Alex
57
Keluar dengan Alex
58
Pak Andi ingin bertemu
59
Menyerah
60
Ijab kabul
61
Tamu tak di undang
62
Gagal
63
Malu
64
Menemui Tio
65
Tio
66
Malam pertama
67
Dia Pria Baik
68
Vina
69
Restoran Diego
70
Kau lebih penting.
71
Kedatangan Tio
72
Aku calon istri Tio
73
Selalu bersikap dingin
74
Istri CEO selingkuh
75
Tio tidak datang
76
Seperti rumah kandang sapi
77
Jelita bukan putri kandungnya
78
Dia bukan putriku
79
Hiperseks
80
Tidak bisa di hubungi
81
Bertengkar
82
Nenek Dewi minta maaf
83
Terungkap
84
Kebenaran
85
Datang bersama Tio
86
Tidak percaya
87
Tidak di kejar
88
William
89
Bertemu Andi
90
Wanita sombong
91
Aku mencintaimu
92
Berita terhangat
93
Hamil
94
Kedatangan Andi
95
Putra Tio
96
Meninggal
97
Semua atas namamu
98
Datang ke perusahaan
99
Kedatangan Vina
100
Tak pernah menafkahi
101
Sadar
102
Ingin mangga muda
103
Kedatangan Angga
104
Kabur
105
Rindu
106
Berlibur
107
Tuan Jaya
108
Rumah jelek
109
Kedatangan Mila dan Nenek Anggi
110
Tak percaya
111
Kedatangan Kakek Jaya
112
Asistenku adalah istriku
113
Minta maaf
114
Tak mau memaafkan
115
Memaafkan mereka
116
Rumah Andi
117
Sakit Kepala
118
Akhirnya dia mati
119
Meninggal
120
Rumah Pak Andi
121
Dimana anakku
122
Mirib Mila
123
Tidak mau bangkrut
124
Alessia
125
Dia adalah adiknya William
126
Namanya Angga
127
Promosi 'Salah Memilih'
128
Rumah Alessia
129
Perasaan takut
130
Panas
131
Berusaha menahannya
132
Rekaman CCTV
133
Belum ketemu
134
Pengakuan si pelayan
135
Pernikahaan
136
Pelakor
137
Cairan yg menetes
138
Melahirkan
139
Handoko
140
Kedatangan Kayra
141
Tamat
142
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!