Membawanya ke apartemen

Jelita masih dalam posisinya dengan kedua tangan yang mengepal erat. Ingin sekali dia menghabisi pria itu sekarang karena sudah mengganggunya saja. Pelan-pelan akhirnya Jelita bangkit berdiri sambil menyeka pipinya yang basah.

" Maaf , aku tidak mengenalmu. Tidak usah mengurusku. Lebih baik kamu urus saja hidupmu sendiri, " tukas Jelita sembari menatap tajam pria itu. Namun pria itu tidak bisa melihatnya karena terhalang oleh kaca mata hitam yang menutupi matanya.

Jelita membalikkan tubuhnya hendak pergi meninggalkan pria itu. Melihat wajah pria itu menyebabkan amarahnya terasa ingin meledak. Namun tubuhnya terasa limbung, kepalanya berat, dan semakin berputar-putar. Pandangannya sudah mulai kabur terlebih lagi kaca mata hitamnya menghalangi pandangannya.

Jelita memegangi kepalanya karena tubuhnya semakin sempoyongan. Bahkan kedua kakinya mulai melemas. Dalam hitungan detik , tubuhnya langsung ambruk. Beruntung Angga dengan sigap sudah menopang beban tubuhnya.

" Hey, bangun . Jangan mati di sini. Kamu harus bertanggung jawab karena sudah membuat bajuku menjadi kotor." Angga menepuk- nepuk pipi Jelita untuk membangunkannya di bawah rintik hujan yang masih turun.

" Gadis ini sungguh merepotkan sekali. Apa yang harus aku lakukan ? Kalau aku tinggalkan dia disini , nanti kalau gadis ini mati malah aku yang terkena masalah . Apalagi di sini ada CCTV ," gerutu Angga dengan wajah merah padam. Dia terus berusaha membangunkan Jelita , namun tetap tidak bangun.

Karena tidak mendapatkan respon, Angga segera membopong tubuh Jelita ke dalam mobilnya yang terparkir tidak terlalu jauh dari tempat mereka saat ini . Dia bisa merasakan tubuh gadis itu yang sangat dingin seperti es ketika kulit mereka bersentuhan.

Angga membaringkan tubuh Jelita di penumpang belakang lalu menutupinya dengan jasnya yang tidak terlalu basah terkena air hujan.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Apartemen

Angga memutuskan untuk membawa Jelita ke apartemennya .

Gadis itu hanya pingsan akibat terlalu lama kehujanan. Sebenarnya Angga sudah mengamati Jelita ketika belum hujan hanya saja dia memilih membiarkannya. Dia juga mendengar kata-kata sedih yang di ucapkan oleh gadis itu.

Angga membaringkan tubuh Jelita di ranjang kamarnya yang berukuran besar. Hanya satu kamar yang ada di rumahnya sehingga dia tidak ada pilihan lain. Dia juga tidak tahu alamat gadis itu.

" Tubuhku dan juga rumahku menjadi sangat kotor gara-gara gadis ini," gerutu Angga dengan wajah kesal.

Pria itu kebingungan ketika melihat kondisi gadis itu yang masih basah.

" Bagaimana caranya melepaskan pakaiannya ? Di sini juga tidak ada orang lain. Siapa yang harus aku mintai tolong ? " gumam Angga yang terlihat bingung sambil mengacak rambutnya sendiri.

Terlebih dahulu Angga membuka lemarinya. Dia terpaksa meminjamkan kemeja miliknya untuk gadis itu.

Dalam waktu beberapa menit , Angga sudah membawa kemeja putih miliknya. Dia hanya berdiri sambil memandangi tubuh Jelita yang sudah di tutupi dengan selimut tapi kondisi pakaiannya masih dalam keadaan basah.

" Haruskah aku yang mengganti pakaiannya ? " pikir Angga dengan bingung

" Maaf , aku terpaksa mengganti bajumu dengan tanganku sendiri. Saat ini aku tidak memiliki saudara perempuan , dan aku juga tidak punya kekasih. Jadi aku terpaksa menganti bajumu. Karena kalau di biarkan nanti kamu sakit , dan kalau kamu sakit aku yang bertambah repot," gumam Angga sambil menatap Jelita.

Jantung Angga seperti hendak melompat membayangkan tubuh Jelita yang begitu polos.

Dengan hati yang berdebar-debar, Angga akhirnya menyibak selimut yang menutupi tubuh Jelita hingga bagian pahanya terekspos bebas.

Angga berusaha untuk tidak melihatnya , namun tidak mungkin melepaskan pakaian tanpa melihat, itu sangat sulit untuk di lakukan.

Angga berulang kali menahan nafas ketika membantu gadis itu memakai kemeja miliknya. Tubuhnya panas dingin tidak menentu karena dia pria normal.

Angga mengambil mantel tebal dari dalam lemari lalu memakaikannya di tubuh Jelita agar lebih hangat. Bibir wanita itu terlihat pucat dan membiru karena kedinginan . Tidak lupa dia memakaikan kaos kaki untuk menghangatkan kaki gadis itu.

"Tangannya sangat dingin," gumam Angga

Di genggamnya tangan gadis itu , kemudian di tiupnya hingga beberapa saat untuk menghangatkannya. Dia ingin tidak peduli tapi dia merasa kasihan melihat keadaan gadis itu.

" Kenapa aku jadi kasihan padanya sih ? Tapi kalau aku biarkan dia di sana dan kemudian mati pasti aku juga yang mendapat masalah. Di tempat tadi ada banyak CCTV yang terpasang. Dan kalau terjadi sesuatu pada gadis ini pasti aku juga yang kena , karena orang yang terakhir bersamanya adalah aku," gumam Angga

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

semoga jelita bs berubah

2023-08-19

0

زيتون مامة

زيتون مامة

kenapa tak bawa ke hospital saja.. aduhhh... fikiran pendek

2023-08-16

1

Tuyul Lautt

Tuyul Lautt

paragraf terlalu bawah sehingga ada tulisan yang kepotong bagian bawahnya

2023-08-13

1

lihat semua
Episodes
1 Membuat sarapan
2 Pernikahan
3 Menyakitkan
4 Berusaha kuat
5 Dia adalah suamimu
6 Bekerja
7 Seperti orang asing
8 Menangis di bawah derasnya hujan
9 Membawanya ke apartemen
10 Demam
11 Pria mesum
12 Masih Demam
13 Dia istriku
14 Meminta maaf
15 Tidak mau pulang
16 Di minta pulang
17 Pergi
18 Hanya memikirkan diri sendiri.
19 Makan malam
20 Menunggu
21 Meminta pulang cepat
22 Masih memikirkan sang mantan
23 Lamaran
24 Pimpinan perusahaan
25 Mama Angga
26 Tidak ingin punya anak
27 Lebih baik cerai
28 Malam yg mencekam
29 Menginap
30 Berpelukan
31 Menemui Raka
32 Kembali ke kantor
33 Rapat
34 Menikahlah denganku
35 Ciuman paksa
36 Meminta maaf.
37 Terungkap
38 Selamat tinggal
39 Membawanya ke apartemen
40 Kau akan menjadi istriku...
41 Beri aku waktu
42 Bertemu Mila dan Raka
43 Ulat
44 Sengaja tidak minum obat
45 Mila mencari Jelita
46 Teman SMA
47 Calon Suami Jelita seorang CEO
48 Rumah orang tua Angga
49 Rencana
50 Menemui Pak Andi
51 Cemburu
52 Obat perangsang
53 Efek obat perangsang
54 Pria Penggoda
55 Pergi sendiri
56 Keluar dengan Alex
57 Keluar dengan Alex
58 Pak Andi ingin bertemu
59 Menyerah
60 Ijab kabul
61 Tamu tak di undang
62 Gagal
63 Malu
64 Menemui Tio
65 Tio
66 Malam pertama
67 Dia Pria Baik
68 Vina
69 Restoran Diego
70 Kau lebih penting.
71 Kedatangan Tio
72 Aku calon istri Tio
73 Selalu bersikap dingin
74 Istri CEO selingkuh
75 Tio tidak datang
76 Seperti rumah kandang sapi
77 Jelita bukan putri kandungnya
78 Dia bukan putriku
79 Hiperseks
80 Tidak bisa di hubungi
81 Bertengkar
82 Nenek Dewi minta maaf
83 Terungkap
84 Kebenaran
85 Datang bersama Tio
86 Tidak percaya
87 Tidak di kejar
88 William
89 Bertemu Andi
90 Wanita sombong
91 Aku mencintaimu
92 Berita terhangat
93 Hamil
94 Kedatangan Andi
95 Putra Tio
96 Meninggal
97 Semua atas namamu
98 Datang ke perusahaan
99 Kedatangan Vina
100 Tak pernah menafkahi
101 Sadar
102 Ingin mangga muda
103 Kedatangan Angga
104 Kabur
105 Rindu
106 Berlibur
107 Tuan Jaya
108 Rumah jelek
109 Kedatangan Mila dan Nenek Anggi
110 Tak percaya
111 Kedatangan Kakek Jaya
112 Asistenku adalah istriku
113 Minta maaf
114 Tak mau memaafkan
115 Memaafkan mereka
116 Rumah Andi
117 Sakit Kepala
118 Akhirnya dia mati
119 Meninggal
120 Rumah Pak Andi
121 Dimana anakku
122 Mirib Mila
123 Tidak mau bangkrut
124 Alessia
125 Dia adalah adiknya William
126 Namanya Angga
127 Promosi 'Salah Memilih'
128 Rumah Alessia
129 Perasaan takut
130 Panas
131 Berusaha menahannya
132 Rekaman CCTV
133 Belum ketemu
134 Pengakuan si pelayan
135 Pernikahaan
136 Pelakor
137 Cairan yg menetes
138 Melahirkan
139 Handoko
140 Kedatangan Kayra
141 Tamat
142 Promosi
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Membuat sarapan
2
Pernikahan
3
Menyakitkan
4
Berusaha kuat
5
Dia adalah suamimu
6
Bekerja
7
Seperti orang asing
8
Menangis di bawah derasnya hujan
9
Membawanya ke apartemen
10
Demam
11
Pria mesum
12
Masih Demam
13
Dia istriku
14
Meminta maaf
15
Tidak mau pulang
16
Di minta pulang
17
Pergi
18
Hanya memikirkan diri sendiri.
19
Makan malam
20
Menunggu
21
Meminta pulang cepat
22
Masih memikirkan sang mantan
23
Lamaran
24
Pimpinan perusahaan
25
Mama Angga
26
Tidak ingin punya anak
27
Lebih baik cerai
28
Malam yg mencekam
29
Menginap
30
Berpelukan
31
Menemui Raka
32
Kembali ke kantor
33
Rapat
34
Menikahlah denganku
35
Ciuman paksa
36
Meminta maaf.
37
Terungkap
38
Selamat tinggal
39
Membawanya ke apartemen
40
Kau akan menjadi istriku...
41
Beri aku waktu
42
Bertemu Mila dan Raka
43
Ulat
44
Sengaja tidak minum obat
45
Mila mencari Jelita
46
Teman SMA
47
Calon Suami Jelita seorang CEO
48
Rumah orang tua Angga
49
Rencana
50
Menemui Pak Andi
51
Cemburu
52
Obat perangsang
53
Efek obat perangsang
54
Pria Penggoda
55
Pergi sendiri
56
Keluar dengan Alex
57
Keluar dengan Alex
58
Pak Andi ingin bertemu
59
Menyerah
60
Ijab kabul
61
Tamu tak di undang
62
Gagal
63
Malu
64
Menemui Tio
65
Tio
66
Malam pertama
67
Dia Pria Baik
68
Vina
69
Restoran Diego
70
Kau lebih penting.
71
Kedatangan Tio
72
Aku calon istri Tio
73
Selalu bersikap dingin
74
Istri CEO selingkuh
75
Tio tidak datang
76
Seperti rumah kandang sapi
77
Jelita bukan putri kandungnya
78
Dia bukan putriku
79
Hiperseks
80
Tidak bisa di hubungi
81
Bertengkar
82
Nenek Dewi minta maaf
83
Terungkap
84
Kebenaran
85
Datang bersama Tio
86
Tidak percaya
87
Tidak di kejar
88
William
89
Bertemu Andi
90
Wanita sombong
91
Aku mencintaimu
92
Berita terhangat
93
Hamil
94
Kedatangan Andi
95
Putra Tio
96
Meninggal
97
Semua atas namamu
98
Datang ke perusahaan
99
Kedatangan Vina
100
Tak pernah menafkahi
101
Sadar
102
Ingin mangga muda
103
Kedatangan Angga
104
Kabur
105
Rindu
106
Berlibur
107
Tuan Jaya
108
Rumah jelek
109
Kedatangan Mila dan Nenek Anggi
110
Tak percaya
111
Kedatangan Kakek Jaya
112
Asistenku adalah istriku
113
Minta maaf
114
Tak mau memaafkan
115
Memaafkan mereka
116
Rumah Andi
117
Sakit Kepala
118
Akhirnya dia mati
119
Meninggal
120
Rumah Pak Andi
121
Dimana anakku
122
Mirib Mila
123
Tidak mau bangkrut
124
Alessia
125
Dia adalah adiknya William
126
Namanya Angga
127
Promosi 'Salah Memilih'
128
Rumah Alessia
129
Perasaan takut
130
Panas
131
Berusaha menahannya
132
Rekaman CCTV
133
Belum ketemu
134
Pengakuan si pelayan
135
Pernikahaan
136
Pelakor
137
Cairan yg menetes
138
Melahirkan
139
Handoko
140
Kedatangan Kayra
141
Tamat
142
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!