Bekerja

" Jelita ," panggil seseorang saat Jelita baru sampai di tempat kerjanya. Siapa lagi kalau bukan Lili sahabatnya.

" Ya," sahut Jelita yang langsung menoleh ke arah Lili

Lili menatap sahabatnya. " Bagaimana keadaanmu ? " tanya Lili seraya menaikkan sebelah alisnya. Kemarin dia begitu mengkhawatirkan Jelita , namun sahabatnya tak bisa di hubungi.

"Aku baik-baik saja kok," jawab Jelita sambil tersenyum. Dia saat ini memakai masker , jadi Lili tidak bisa melihat lembab di pipinya.

Lili menghela nafas pelan. " Kamu tidak bisa bohong sama aku ! Apalagi kita sudah lama saling kenal," ucap Lili sambil memperhatikan sahabatnya itu cukup lama. Dia yakin sahabatnya sedang tidak baik - baik saja.

Jelita pun membawa sahabatnya sedikit menjauh. Lili memang sengaja berangkat kerja lebih awal karena dia yakin jika Jelita pasti akan berangkat kerja. Kemarin dia begitu khawatir dengan Jelita , dan berniat ingin menginap di rumah Jelita, akan tapi Mila malah mengusirnya. Dia juga dapat menghubungi nomer Jelita kemarin, tetapi nomer sahabatnya tidak aktif.

Keduanya duduk di sebuah restoran yang ada di depan kantornya. Jelita pun menceritakan apa yang terjadi barusan di rumahnya. Sesekali gadis itu mengusap air matanya. Tidak di pungkiri hatinya masih sangat terluka jika harus mengingat semua itu.

Lili yang melihat kejadian kemarin secara langsung juga menjadi geram. Bagaimana bisa Dion yang selama ini dia kenal orang baik ternyata sama saja seperti pria brengs*k lainnya.

" Kurang ajar, bisa-bisanya dia memperlakukan kamu kayak gini. Si Mila juga, padahal selama ini kamu sangat baik pada adikmu itu, tapi bisa-bisanya dia nikung kamu ! " kesal Lili. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan keluarga Jelita.

" Sudahlah ,Li. Dibalik semua ini aku bersyukur , karena semua terjadi sebelum aku menjadi istrinya. Aku tidak bisa membayangkan jika semua ini terjadi setelah aku menikah, pasti aku akan sangat hancur sekali," ujar Jelita dengan suara lirih.

" Kenapa sih kamu tidak keluar saja dari rumah itu ? Aku yakin kamu sangat mampu untuk menghidupi diri kamu sendiri. Gaji yang kamu dapat lebih dari cukup untuk sewa kos dan makan ,"saran Lili karena merasa kasihan dengan Jelita. Dia yakin kalau Jelita terus - menerus berada di rumah itu maka dia tak akan pernah bahagia.

" Aku tidak mungkin ninggalin keluargaku. Walaupun mereka selalu menyakiti hatiku , tapi mereka adalah keluargaku," balas Jelita sembari menunduk.

" Tapi mereka tidak pernah perduli sama apa yang kamu alami. Mereka lebih sayang pada Mila," ucap Lili yang berusaha membujuk Jelita.

Jelita menggenggam tangan sahabatnya. "Udahlah ,Li. Lebih baik kita kembali ke kantor, " ujar Jelita yang kemudian beranjak dari duduknya.

Lili pun beranjak dari tempat duduknya. " Kamu kalau di ajak ngomong mah gitu. Selalu saja mengalihkan pembicaraan," balas Lili dengan sedikit kesal.

Jelita tidak menghiraukan sahabatnya yang menggerutu, dia lebih memilih diam. Gadis itu memang sangat sanggup untuk hidup mandiri , tetapi Jelita tidak tega meninggalkan keluarganya.

Jelita ragu meninggalkan rumah , karena Mama tirinya tidak pernah memperhatikan Nenek dan Papanya. Mama tirinya itu hanya tahu senang-senang bersama temannya saja. Itu yang membuat gadis itu masih bertahan di sana.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Sore hari saat Jelita pulang, rumah tampak sepi.

" Pasti semua orang sibuk di tempat di adakannya resepsi," gumam Jelita

Gadis itu memilih langsung masuk saja dan istirahat. Di rumah tidak ada siapa-siapa, jadi dia bebas tidak memasak malam ini.

Jelita juga tidak di undang dalam resepsi ini jadi gadis itu tidak perlu repot. Dia juga tidak tahu di mana mereka menggelar resepsi. Di gedung yang sama seperti saat dia pesan bersama Dion atau di gedung lain yang lebih mewah. Mengingat semua ini sudah terencana.

Saat Jelita sedang asyik dengan ponselnya , tiba-tiba sebuah pesan masuk dari Papanya. Pak Andi meminta Jelita untuk datang ke acara resepsi karena pria itu tidak ingin dicap jelek oleh orang lain. Gadis itu menghela nafas panjang. Padahal dia ingin bersantai ,tetapi sepertinya keluarga ini tidak bisa membuatnya tenang.

"Kenapa Papa tidak pernah memikirkan perasaanku," gumam Jelita dengan raut wajah sedih. Padahal dia juga memiliki hati dan perasaan. Walau bagaimanapun, Dion adalah mantan kekasihnya.

" Kenapa mereka tidak membiarkan aku di rumah saja ? " gerutu Jelita begitu emosi dengan keluarganya.

Terpaksa Jelita mengganti baju dan bersiap ke tempat resepsi adiknya. Papanya juga sudah memberitahu di mana letak gedungnya. Ternyata acaranya di lakukan di gedung yang lebih mewah dari gedung yang dia pilih.

Setelah semuanya sudah siap ,dia segera berangkat. Jelita sudah menguatkan hatinya untuk menghadapi para tamu nanti. Entah ejekan apalagi yang akan dia dapat di sana. Sepanjang perjalanan tidak henti-hentinya gadis itu berdoa agar Tuhan menguatkan hatinya menghadapi mereka.

Begitu sampai di depan gedung , Jelita segera masuk ke tempat resepsi. Ruangan yang begitu luas dengan dekorasi yang sangat mewah. Lagi-lagi pemandangan seperti ini yang dia lihat. Sungguh miris sekali nasib gadis itu.

Dekorasi seperti ini , tidak mungkin di lakukan hanya dalam satu malam. Di lihat dari dekorasinya mereka memang niat sekali ingin menghancurkan Jelita. Terlihat semua keluarga juga memakai baju seragam , hanya dirinya yang berbeda. Mereka selalu melakukan ini pada gadis itu. Bukan hal biasa bagi gadis itu karena dari dulu keluarganya sudah seperti ini.

" Dari dulu , aku memang bukan bagian dari mereka. Jadi untuk apalagi di tangisi , itu sudah menjadi hal yang biasa bagiku," batin Jelita sambil melihat ke arah keluarganya.

Terpopuler

Comments

Kusmiati Tohara

Kusmiati Tohara

kok novelnya hampir sama kaya novel yg dibsebelah ya

2024-02-03

0

Sovia Tandoon

Sovia Tandoon

udh di perlakukan kek gitu malah terima aja, bodoh sih

2023-09-21

2

guntur 1609

guntur 1609

karna kau bodoh. mau saja dininjak sm mereka kau diam sj. makanya mereka sesuka hati memperlakukanmu

2023-09-17

0

lihat semua
Episodes
1 Membuat sarapan
2 Pernikahan
3 Menyakitkan
4 Berusaha kuat
5 Dia adalah suamimu
6 Bekerja
7 Seperti orang asing
8 Menangis di bawah derasnya hujan
9 Membawanya ke apartemen
10 Demam
11 Pria mesum
12 Masih Demam
13 Dia istriku
14 Meminta maaf
15 Tidak mau pulang
16 Di minta pulang
17 Pergi
18 Hanya memikirkan diri sendiri.
19 Makan malam
20 Menunggu
21 Meminta pulang cepat
22 Masih memikirkan sang mantan
23 Lamaran
24 Pimpinan perusahaan
25 Mama Angga
26 Tidak ingin punya anak
27 Lebih baik cerai
28 Malam yg mencekam
29 Menginap
30 Berpelukan
31 Menemui Raka
32 Kembali ke kantor
33 Rapat
34 Menikahlah denganku
35 Ciuman paksa
36 Meminta maaf.
37 Terungkap
38 Selamat tinggal
39 Membawanya ke apartemen
40 Kau akan menjadi istriku...
41 Beri aku waktu
42 Bertemu Mila dan Raka
43 Ulat
44 Sengaja tidak minum obat
45 Mila mencari Jelita
46 Teman SMA
47 Calon Suami Jelita seorang CEO
48 Rumah orang tua Angga
49 Rencana
50 Menemui Pak Andi
51 Cemburu
52 Obat perangsang
53 Efek obat perangsang
54 Pria Penggoda
55 Pergi sendiri
56 Keluar dengan Alex
57 Keluar dengan Alex
58 Pak Andi ingin bertemu
59 Menyerah
60 Ijab kabul
61 Tamu tak di undang
62 Gagal
63 Malu
64 Menemui Tio
65 Tio
66 Malam pertama
67 Dia Pria Baik
68 Vina
69 Restoran Diego
70 Kau lebih penting.
71 Kedatangan Tio
72 Aku calon istri Tio
73 Selalu bersikap dingin
74 Istri CEO selingkuh
75 Tio tidak datang
76 Seperti rumah kandang sapi
77 Jelita bukan putri kandungnya
78 Dia bukan putriku
79 Hiperseks
80 Tidak bisa di hubungi
81 Bertengkar
82 Nenek Dewi minta maaf
83 Terungkap
84 Kebenaran
85 Datang bersama Tio
86 Tidak percaya
87 Tidak di kejar
88 William
89 Bertemu Andi
90 Wanita sombong
91 Aku mencintaimu
92 Berita terhangat
93 Hamil
94 Kedatangan Andi
95 Putra Tio
96 Meninggal
97 Semua atas namamu
98 Datang ke perusahaan
99 Kedatangan Vina
100 Tak pernah menafkahi
101 Sadar
102 Ingin mangga muda
103 Kedatangan Angga
104 Kabur
105 Rindu
106 Berlibur
107 Tuan Jaya
108 Rumah jelek
109 Kedatangan Mila dan Nenek Anggi
110 Tak percaya
111 Kedatangan Kakek Jaya
112 Asistenku adalah istriku
113 Minta maaf
114 Tak mau memaafkan
115 Memaafkan mereka
116 Rumah Andi
117 Sakit Kepala
118 Akhirnya dia mati
119 Meninggal
120 Rumah Pak Andi
121 Dimana anakku
122 Mirib Mila
123 Tidak mau bangkrut
124 Alessia
125 Dia adalah adiknya William
126 Namanya Angga
127 Promosi 'Salah Memilih'
128 Rumah Alessia
129 Perasaan takut
130 Panas
131 Berusaha menahannya
132 Rekaman CCTV
133 Belum ketemu
134 Pengakuan si pelayan
135 Pernikahaan
136 Pelakor
137 Cairan yg menetes
138 Melahirkan
139 Handoko
140 Kedatangan Kayra
141 Tamat
142 Promosi
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Membuat sarapan
2
Pernikahan
3
Menyakitkan
4
Berusaha kuat
5
Dia adalah suamimu
6
Bekerja
7
Seperti orang asing
8
Menangis di bawah derasnya hujan
9
Membawanya ke apartemen
10
Demam
11
Pria mesum
12
Masih Demam
13
Dia istriku
14
Meminta maaf
15
Tidak mau pulang
16
Di minta pulang
17
Pergi
18
Hanya memikirkan diri sendiri.
19
Makan malam
20
Menunggu
21
Meminta pulang cepat
22
Masih memikirkan sang mantan
23
Lamaran
24
Pimpinan perusahaan
25
Mama Angga
26
Tidak ingin punya anak
27
Lebih baik cerai
28
Malam yg mencekam
29
Menginap
30
Berpelukan
31
Menemui Raka
32
Kembali ke kantor
33
Rapat
34
Menikahlah denganku
35
Ciuman paksa
36
Meminta maaf.
37
Terungkap
38
Selamat tinggal
39
Membawanya ke apartemen
40
Kau akan menjadi istriku...
41
Beri aku waktu
42
Bertemu Mila dan Raka
43
Ulat
44
Sengaja tidak minum obat
45
Mila mencari Jelita
46
Teman SMA
47
Calon Suami Jelita seorang CEO
48
Rumah orang tua Angga
49
Rencana
50
Menemui Pak Andi
51
Cemburu
52
Obat perangsang
53
Efek obat perangsang
54
Pria Penggoda
55
Pergi sendiri
56
Keluar dengan Alex
57
Keluar dengan Alex
58
Pak Andi ingin bertemu
59
Menyerah
60
Ijab kabul
61
Tamu tak di undang
62
Gagal
63
Malu
64
Menemui Tio
65
Tio
66
Malam pertama
67
Dia Pria Baik
68
Vina
69
Restoran Diego
70
Kau lebih penting.
71
Kedatangan Tio
72
Aku calon istri Tio
73
Selalu bersikap dingin
74
Istri CEO selingkuh
75
Tio tidak datang
76
Seperti rumah kandang sapi
77
Jelita bukan putri kandungnya
78
Dia bukan putriku
79
Hiperseks
80
Tidak bisa di hubungi
81
Bertengkar
82
Nenek Dewi minta maaf
83
Terungkap
84
Kebenaran
85
Datang bersama Tio
86
Tidak percaya
87
Tidak di kejar
88
William
89
Bertemu Andi
90
Wanita sombong
91
Aku mencintaimu
92
Berita terhangat
93
Hamil
94
Kedatangan Andi
95
Putra Tio
96
Meninggal
97
Semua atas namamu
98
Datang ke perusahaan
99
Kedatangan Vina
100
Tak pernah menafkahi
101
Sadar
102
Ingin mangga muda
103
Kedatangan Angga
104
Kabur
105
Rindu
106
Berlibur
107
Tuan Jaya
108
Rumah jelek
109
Kedatangan Mila dan Nenek Anggi
110
Tak percaya
111
Kedatangan Kakek Jaya
112
Asistenku adalah istriku
113
Minta maaf
114
Tak mau memaafkan
115
Memaafkan mereka
116
Rumah Andi
117
Sakit Kepala
118
Akhirnya dia mati
119
Meninggal
120
Rumah Pak Andi
121
Dimana anakku
122
Mirib Mila
123
Tidak mau bangkrut
124
Alessia
125
Dia adalah adiknya William
126
Namanya Angga
127
Promosi 'Salah Memilih'
128
Rumah Alessia
129
Perasaan takut
130
Panas
131
Berusaha menahannya
132
Rekaman CCTV
133
Belum ketemu
134
Pengakuan si pelayan
135
Pernikahaan
136
Pelakor
137
Cairan yg menetes
138
Melahirkan
139
Handoko
140
Kedatangan Kayra
141
Tamat
142
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!